Anda di halaman 1dari 17

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Baru dalam setengah abad ini diadakan pengawasan wanita hamil secara teratur dan tertentu. Dengan usaha itu ternyata angka mortalitas serta mordibilitas ibu dan bayi menurun. Pada pengawasan wanita hamil hubungan dan pengertian baik antara bidan dan wanita hamil tersebut harus ada. Sedapat mungkin wanita diberi pengertian sedikit tentang kehamilan yang dikandungnya. Tujuan pengawasan wanita hamil ialah menyiapkan fisik dan mental ibu serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas, sehingga keadaan mereka sehat dan normal pada saat atau setelah melahirkan.

B. Tujuan 1. Tujuan Umum Dapat memberikan asuhan ANC kepada ibu hamil. Dapat memberikan informasi tentang pentingnya serta tujuan dari ANC kepada ibu hamil. 2. Tujuan Khusus Dapat mengumpulkan data dasar ibu hamil secara lengkap. Dapat menginterprestasikan data dasar sehingga mampu menegakkan diagnosa kebidanan. Dapat mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial.

Dapat mengidentifikasikan kebutuhan ibu hamil yang memerlukan penanganan segera.

Dapat merencanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil secara menyeluruh.

Mampu melakukan tindakan berdasarkan perencanaan yang telah dilakukan.

Dapat mengevaluasi segala kebutuhan ibu berdasarkan asuhan yang diberikan.

C. Manfaat Bertambahnya pengetahuan mahasiswa tentang ANC/ pengawasan kehamilan. Mendapatkan pengalaman tentang cara memberikan penyuluhan tentang pentingnya melakukan ANC pada ibu hamil.

BAB II TINJAUAN KASUS

A. TEORITIS KASUS 1. Pengertian Asuhan Antenatal Care (perawatan kehamilan) adalah suatu program terencana berupa observasi. Pendidik dan penanganan medis oleh tenaga kesehatan (Dokter, Bidan) para ibu hamil untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang bersih dan aman. 2. Tujuan ANC Tujuan pelayanan Antenatal Care yaitu : a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi. b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental ibu dan bayi. c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan. d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin. e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.

f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal. 3. Pelayanan Pelayanan Antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga professional (Dokter spesialis kebidanan, Dokter umum, Bidan, Pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilan, sesuai dengan standar minimal pelayanan Antenatal Care (ANC). Pelayanan atau asuhan standar minimal 7 T, yaitu timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid) TT lengkat, pemberian tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan, tes terhadap penyakit menular seksual, tamu wicara dalam rangka persiapan rujukan. 4. Jadwal Pemeriksaan ANC Satu kali kunjungan selama trimester I (sebelum 14 minggu). Satu kali kunjungan selama trimester II (14-28 minggu). Dua kali kunjungan selama trimester III (28-36 dan sesudah minggu ke 36). 5. Persyaratan Asuhan ibu hamil oleh bidan dilakukan dengan cara

mengumpulkan data, menetapkan diagnose rencana tindakan dan melaksanan untuk menjamin keamanan dan keleluasan serta kesejahteraan ibu dan janin selama periode kehamilan.

Bidan memiliki kemampuan dan keterampilan untuk memberikan asuhan hamil secara professional. Tersedianya alat dan perlengkapan yang sesuai kebutuhan pemeriksaan, asuhan ibu hamil. Lingkungan yang mendukung keamanan dan kenyamanan ibu selama di lakukan pemeriksaan serta pemberian asuhan.

B. TEORITIS VARNEY

MANAJEMEN

ASUHAN

KEBIDANAN

MENURUT

1. Manajemen Asuhan Kebidanan Menurut Varney (1997) Varney (1997) dalam text booknya menjelaskan bahwa proses penyelesaian masalah merupakan salah satu teori dapat digunakan dalam manajemen kebidanan. Dalam text book kebidanan yang ditulisnya pada tahun 1981, proses manajemen kebidanan diselesaikan melalui 5 langkah. Namun setelah menggunakan Varney (1997) melihat ada beberapa hal yang penting disempurnakan sehingga ditambah 2 langkah lagi untuk menyempurnakan teori langkah yang dijelaskan terlebih dahulu. 2. Proses Manajemen Manurut Herlen Varney (1997) Proses manajemen terdiri dari 7 (tujuh) langkah yang berurutan dimana di setiap langkah disempurnakan secara periodik. Proses dimulai dengan mengumpulkan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah tersebut membentuk kerangka lengkap yang dapat diaplikasikan dengan bentuk keadaan apapun.

7 Langkah Manajemen Kebidanan Menurut Varney Langkah I : Pengumpulan Data Dasar Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan

mengumpulkan data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien lengkap yaitu : Riwayat kesehatan Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhannya Meninjau catatan baru atau catatan sebelumnya Meninjau data laboratorium dan membandingkannya dengan hasil studi Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Pengumpulan data dasar harus lengkap dan terfokus agar hasil interpretasi juga lengkap. Bila klien mengalami komplikasi yang perlu dikonsultasikan kepada dokter dalam manajemen kolaborasi, bidan akan melakukan konsultasi pada keadaan tertentu dapat terjadi langkah pertama akan overlap dengan langkah 5 dan 6 (atau menjadi bagian dari hasil langkahlangkah tersebut) karena data yang diperlukan diambil dari hasil pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan diagnistik yang lain. Kadangkadang bidan perlu memulai manajemen dari langkah 4 untuk mendapatkan data dasar awal yang perlu disampaikan kepada dokter.

Langkah II : Interpretasi Data Pada langkah ini diperlukan identifikasi yang benar terhadap diagnose atau masalah-masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang telah dikumpulkan diinterprestasikan sehingga ditemukan diagnose atau masalah yang spesifik. Diagnose dan masalah keduanya digunakan dalam manajemen, masalah sering berkaitan dengan

pengalaman wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan pengarahan. Masalah nii menyertai diagnose. Sesuai contoh, diperoleh diagnose kemungkinan wanita hamil dan tidak menginginkan kehamilannya, muncul masalah conton lain yaitu wanita hamil pada trimester ketiga merasa takut terhadap proses persalinan dan melahirkan yang sudah tidak dapat ditunda lagi. Perasaan takut tidak masuk dalam kategori nomenklatur standar diagnose, tetapi tentu akan menciptakan suatu masalah yang membutuhkan pengkajian lebih lanjut dan memerlukan suatu perencanaan untuk mengurangi rasa takut. Langkah III : Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial Pada masalah ini kita mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi sambil mengamati klien. Bidan diharapkan dapat bersiapsiap bial diagnosa/ masalah potensial ini benar-benar terjadi. Pada langkah ini penting sekali penerapan asuhan yang sama. Contoh seorang wanita dengan pemuaian uterus yang berlebihan, bidan

harus mempertimbangkan kemungkinan penyebab pemuaian uterus yang berlebihan tersebut (misalnya polyhidramnion, besar dari masa

kehamilan, ibu dengan diabetes melitus, atau kehamilan kembar). Pada persalinan dengan bayi besar, bidan sebaiknya juga mengantisipasi bersiap-siap terhadap kemungkinan terjadi distosia bahu dan juga kebutuhan untuk resusitasi. Bidan juga sebaiknya waspada terhadap kemungkinan wanita menderita infeksi saluran kencing yang menyebabkan tingginya kemungkinan terjadinya peningkatan partus prematur atau bayi kecil. Persiapan yang sederhana adalah dengan bertanya dan mengkaji riwayat kehamilan pada setiap kunjungan ulang, pemeriksaan laboratorium terhadap simptomatik terhadap bakteri dan segera memberi pengobatan jika infeksi saluran kencing itu terjadi. Langkah IV : Identifikasi Bebutuhan Yang Memerlukan

Penanganan Segera Mengidentifikasi perlunya tindakan oleh bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Langkah keempat mencerminkan kesinambungan dan proses manajemen bukan hanya selama asuhan primer periodik atau kungjungan prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut bersama bidan terus menerus. Misalnya pada waktu wanita tersebut dalam persalinan.

Data baru mungkin saja perlu dikumpulkan dan dievaluasi. Beberapa data mungkin mengindikasikan yang gawat dimana bidan harus bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu dan anak (misalnya pendarahan kala III atau perdarahan segera setelah layi lahir, distosia bahu, atau nilai APGAR yang rendah). Demikian juga bila ditemukan tanda-tanda awal dari pre-eklamsia, kelainan panggul, adanya penyakit jantung, diabetes atau masalah medik yang serius, bidan perlu melakukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter. Dalam hal ini bidan harus mampu mengevaluasi kondisi setiap klien untuk menentukan kepada siapa konsultasi dan kolaborasi yang cepat dalam manajemen asuhan klien. Langkah V : Merencanakan Asuhan Yang Menyeluruh Pada langkah yang ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah sebelumnya. Rencanan asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang akan dapat terjadi berikutnya, bila ada masalah-masalah yang berkaitan dengan sosialekonomi, kultural atau masalah psikologi. Setiap rencana asuhan haruslah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu oleh bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena klien merupakan bagian dari pelaksanaan rencanan tersebut.

Langkah VI : Melaksanakan Perencanaan Perencanaan ini biasa dilakukan oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya (misalnya memastikan agar langkah-langkah tersebut benar-benar terlaksana). Dalam situasi dimana bidan berkolaborasi dengan dokter, untuk menangani klien yang mengalami komplikasi, maka keterlibatan yang efisiensi akan menyikat waktu dan biaya serta menyikat mutu asuhan klien. Langkah VII : Evaluasi Pada langkah ke tujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan. Rencana dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaannya. Ada kemungkinan bahwa rencana tersebut telah efektif atau sebagian telah efektif. Langkah-langkah proses manajemen pada umumnya merupakan mengkajian untuk memperjelas proses pemikiran yang mempengaruhi tindakan serta berorientasi pada proses klinis. Karena proses manajemen tersebut berlangsung di dalam situasi klinis dan dua langkah berakhir tergantung pada klien dan situasi klinik, maka tidak mungkin proses manajemen ini dievaluasi.

BAB III MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU ANTENATAL

Tanggal Masuk Ruangan I.

: 14 Juni 2012 : KIA

Pukul

: 10.00 Wib

PENGUMPULAN DATA A. IDENTITAS Nama Ibu Umur : Ny. Fitri : 26 Tahun Nama Suami Umur Suku/Bangsa Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : Tn. Roni : 29 Tahun : Aceh/Indonesia : Islam : SMA : Wiraswasta : Hagu Selatan

Suku/Bangsa : Aceh/ Indonesia Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : Islam : SMA : IRT : Hagu Selatan

B. ANAMNESA (DATA SUBYEKTIF) Pada tanggal 14 Juni 2012 1. Alasan Kunjungan ini 2. Keluhan Utama 3. Riwayat Menstruasi - Manarche - Siklus - Banyaknya Pukul : 10.00 Wib

: Ingin memeriksa kehamilan : Sakit bagian bawah simpisih : : 12 Tahun : 28 Hari : 3 x ganti duk

- Dismenorhe - Teratur/tidak - Lamanya - Konsistensi darah

: Tidak ada : Teratur : 7 Hari : Kental

4. Riwayat Kehamilan Persalinan dan Nifas yang lalu : - Pernah Keguguran - Pernah dikuret - Keguguran akhir - Jarak antara kehamilan - Pernah Imunisasi TT - Komplikasi pada waktu hamil - Persalinan yang lalu dibantu oleh - Tempat persalinan - Jenis Persalinan - Komplikasi persalinan pada waktu yang lalu 5. Riwayat Kehamilan Sekarang HPHT TTP Keluhan-keluhan Pada : Trimester I Trimester II Trimester III Imunisasi TT : Mual-mual, lemas : Lemas, pusing : Sakit bagian bawah sispisis : Lengkap : 24-11-2011 : 31-08-2012 : Tidak : Tidak : Tidak ada : Tidak ada : Pernah : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada

Kontrasepsi yang digunakan Riwayat kehamilan kembar

: Tidak ada : Tidak ada

Pergerakan anak pertama kali : Pada usia kehamilan 20 minggu Bila pergerakan sudah terasa, pergerakan anak 24 jam terakhir : Tidak ada Keluhan-keluhan yang dirasakan : - Rasa Lelah - Mual dan Muntah - Nyeri Perut - Sakit Kepala Berat - Penglihatan Kabur - Panas - Nyeri BAK - Rasa gatal pada vulva - Pengeluaran Cairan Pervagina - Nyeri, Kemerahan, Tegang pada tungkai - Oedema - Diaet/ Makan - Komposisi Makanan : Ada : Ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : 3x/ hari : Nasi+Lauk+Sayur+Buah

- Perubahan makan yang dialami (termasuk ngidam, nafsu makan) ada, Trimester I - Pola Eliminasi - Aktifitas sehari-hari - Pola Istirahat dan Tidur : BAB I x/hari BAK 4 x/ hari baik : IRT : Teratur/ cukup

- Seksualitas (perbedaan sebelum hamil - Imunisasi TT I Tanggal TT II Tanggal - Kontrasepsi yang digunakan : Ada : Ada

: Berkurang

: Tidak ada

6. Riwayat penyakit sistematik yang pernah di derita : - Jantung - Ginjal - Asma/ TBC Paru - Hepatitis - Epilepsi - HIV/ AIDS - Lain-lain 7. Riwayat Penyakit Keluarga - Jantung - DM - Asma/ TBC Paru - Lain-lain 8. Riwayat Sosial - Status Perkawinan - Kawin/ Umur - Lamanya : Sah Kawin : Satu Kali : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada

: 25 Tahun dengan Suami umur : 28 Tahun : Tahun : Anak : Orang

- Kehamilan ini direncakana : Diterima - Rencana Pengasuh Anak : Sendiri

C. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBJEKTIF) 1. Keadaan Umum Tanda Vital 2. Status Emosiomal : Baik : Stabil : TD RR Suhu Pemeriksaan Fisik Umum BB TB LILA 3. Kepala Kulit Kepala Distribusi Rambut 4. Muka Oedema Cloasma Gravidarum Jerawat 5. Mata Kelopak mata Konjungtiva Scelera 6. Mulut dan Gigi Gigi Stomatis :: Bersih : Merata : Tidak Oedema : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Normal : Tidak Oedema : Tidak Pucat : Tidak Ikterik : Lidah dan Geraham Bersih : Tidak ada Caries : Tidak ada : 110-70 mmHg : 80x/m : 36oC : 60 Kg : 156 Cm : 25 Cm

Tonsil Phrynx 7. Hidung Folip Pengeluaran Cairan 8. Telinga Serumen Pengeluaran Cairan 9. Leher Kelenjar Thyroid Kelenjar Getah Bening Luka Operasi 10. Payudara Bentuk Pembesaran Puting Susu Benjolan Rasa Nyeri 11. Aksila Pembesaran Kelenjar Limfe 12. Abdomen Pembesaran Linea/Strie

: Tidak ada : Normal : Normal : Tidak ada : Tidak ada : Normal : Tidak ada : Tidak ada : Normal : Pembesaran Kelenjar : Tidak ada : Pembesaran Kelenjar : Tidak ada : Tidak ada : Normal : Simetris : Ada : Menonjol : Tidak ada : Tidak ada : Normal : Tidak ada : Normal : Sesuai dengan usia kehamilan : Ada

Bekas Luka Operasi Pergerakan Janin Perkusi Abdomen

: Tidak ada : ada (+) : Tidak dilakukan

PEMERIKSAAN KHUSUS KEBIDANAN - Kontrasi : : Kosong : Ada : Pertengahan PX dan Pusat (26 cm) - Usia Kehamilan 32 Minggu * Leopold II * Peopold III * Leopold IV - Frekuensi DJJ - Frekuensi - Estimete Body Weight (EBW) : 2170 gram : Puka : Persentasi Kepala : Konvergen : 130x/m

- Palpasi Supra Publik Kandung Kemih - Palpasi (menurut Leopold) * Leopold I (TFU)

PEMERIKSAAN PANGGUL (Pervimetri Klinik) Out Let :

13. D. II.

Anda mungkin juga menyukai