Anda di halaman 1dari 25

Definisi Gerak

Gerak pada makhluk hidup di bedakan menjadi dua yiatu: Gerak pasif adalah sebuah gerak yang dilakukan oleh sebagian tubuh makhluk hidup seperti yang dilakukan oleh tubuh tumbuhan. Sedangkan gerak aktif adalah gerakan yang dilakukan oleh hampir semua tubuh makhluk hidup seperti yang dilakukan oleh hewan dan manusia.

Struktur Yang Berperan Dalam Sistem gerak Pada hewan Dan Manusia
Otot merupakan alat gerak aktif, bagian yang

dibangun dari jaringan otot sendiri. Tulang Merupakan alat gerak pasif, disebut demikian karena tulang tidak dapat melakukan gerakan apapun tanpa adanya gerakan dari otot, sehingga gerakan tulang hanyalah mengikuti gerakan dari otot dan sebagai tempat melekatnya otot.

Otot terbagi menjadi 3 jenis yaitu :


1.

Otot Polos Otot polos memiliki ciri-ciri tidak memiliki lurik atau garis-garis pada struktur jaringannya. Dengan sistem kerja yang tidak dipengaruhi kehendak, otot ini bekerja tanpa ada pengaruh kendali atau kehendak dari kita. Otot ini terdapat pada organorgan penting kecuali pada jantung, seperti pada lambung, usus, ginjal, diagfragma dan lain-lain.

2. Otot Lurik Otot ini memiliki ciri-ciri terdapat kesan lurik atau garis-garis pada struktur jaringannya, bekerja dengan kehendak atau dengan kendali pikiran kita. Otot lurik sering kali disebut sebagai otot rangka karena otot ini yang melekat pada rangka atau tulang hewan atau manusia. Otot rangka terdapat hampir terdapat pada seluruh otot luar pada hewan dan manusia, seperti pada lengan, kaki, perut dan lain-lain.

3. Otot Jantung Berbeda dengan kedua struktur dari jenis otot sebelumnya, jantung memiliki struktur seperti otot lurik tetapi memiliki cara kerja seperti otot polos. Otot ini hanya terdapat pada jantung dan tidak terdapat pada organ-organ lain.

Tulang Terbagi Menjadi Dua Jenis Yaitu:


1. Tulang Rawan
adalah tulang yang masih muda, dibangun dari sel-sel tulang muda yang bernama chondrocyte (Kondrosit). Tulang rawan pada umumnya berperan sebagai panghubung antar tulang. Tulang rawan dapat dijumpai pada hidung, telinga, tulang dada, persendian, cincin batang tenggorokan, antara tulang rusuk, ruas tulang belakang, dll.

2. Tulang Keras/Sejati Adalah tulang-tulang yang telah mengalami proses Osifikasi atau proses pengerasan, Tulang rawan akan berkembang menjadi tulang keras, pada beberapa bagian yang menyebabkan berkurangnya jumlah tulang rawan.

Hubungan Antar Tulang


1. Amfiartosis adalah persendian dimana gerakan yang terjadi amat terbatas. Misalnya hubungan antar tulang rusuk dengan ruas-ruas tulang belakang. Tulang-tulang tersebut dapat menimbulkan gerakan pada saat kita bernapas.

2. Sinartrosis adalah hubungan antara kedua ujung tulang yang direkatkan oleh suatu jaringan ikat, yang kemudian mengalami osifiksasi (penulangan), sehingga tidak mungkinkan adanya gerakan. Contohnya pada hubungan antara tulang -tulang tengkorak. 3. Diartosis Adalah hubungan antara tulang yang satu dengan yang lain yang tidak di hubungkan oleh jaringan sehingga memungkinkan terjadinya gerakan tulang secara lebih bebas.

Menurut arah gerakannya, persendian di bedakan menjadi


Sendi Peluru

Sendi peluru adalah hubungan antartulang di mana kedua ujung tulang berbentuk bongkol dan lekuk, serta memungkinkan pergerakan yang lebih bebas berporos tiga. Hubungan ini terjadi pada persendian antara tulang belikat dengan tulang lengan atas, antara tulang paha dengan tulang pinggul. Sendi Pelana Hubungan antartulang yang memungkinkan gerakan kedua arah, dengan bidang-bidang sendinya berbentuk pelana. Hubungan ini dapat terjadi pada persendian antara tulang pergelangan tangan dengan tulang telapak tangan, persendian pada ibu jari, metakarpal dan karpal.

Sendi Engsel

Hubungan antartulang di mana ujung-ujungnya seperti engsel dan berbentuk lekukan. Gerakan sendi ini mempunyai 1 poros. Hubungan ini dapat terjadi pada siku, lutut, dan jari-jari. Sendi Putar Hubungan antartulang, di mana tulang yang satu berputar terhadap tulang lain. Gerakan rotasi dari sendi putar memiliki 1 poros. Hubungan sendi ini dapat terjadi antara tulang hasta dan tulang pengumpil, antara tulang kepala dan tulang atlas, antara tulang betis dan kering. Sendi Luncur Hubungan antartulang yang memungkinkan gerakan tulang badan membungkuk dan menggeliat. Sendi ini tidak berporos. Hubungan ini dapat terjadi pada hubungan antar ruas tulang belakang, persendian antara pergelangan tangan dan tulang pengumpil

Kelainan Pada Sistem Gerak


Kelainan Pada Otot :

- Kram - Atrofi Otot - Stiff ( Kaku Leher) - Hernia Abdominal - DLL

Kelainan Pada Tulang

- Arthritis - Nekrosis - Defisiensi - Osteoporosis - DLL

SISTEM GERAK PADA TUMBUHAN


A. Definisi Gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap ransangan yang dimilki oleh tumbuhan tersebut. Rangsangan yang dimaksud dapat berupa cahaya, air, zat kimia, gravitasi bumi, dan lain-lain. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya, bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu.

Berdasarkan macam rangsangannya


1. Gerak autonom ( gerak endonom) Gerak ini disebabkan oleh ransang yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan. Contohnya: Gerak yang diperlihatkan tumbuhan ketika tumbuh, seperti tumbuhnya akar, batang daun dan bunga.

2. Gerak Esionom Gerak yang dipengaruhi oleh rangsangan yang berasal dari luar.
Contohnya: gerak akibat tekanan turgor. Tekanan turgor adalah tekanan air pada dinding sel, yang disebabkan oleh masuknya air ke dalam sel sehingga menimbulkan tekanan pada dinding sel.

A. Gerak tropisme
Adalah gerak yang dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Misalnya cabang, daun, kuncup bunga, sulur. Gerak tropisme dibedakan menjadi berikut: Tropisme positif, apabila arah geraknya menuju sumber rangsang. Tropisme negatif, apabila arah geraknya menjauhi sumber rangsang.

Berdasarkan faktor rangsangannya: a) Fototropisme Yaitu gerak bagian tumbuhan karena rangsangan cahaya.

b. Geotropisme (Gravitropisme) yaitu gerak yang dipengaruhi gravitasi bumi. Bagian tumbuhan yang dapat menerima ransangan gravitasi adalah tudung akar dan pucuk batang.

c) Hidrotropisme
Yaitu gerak yang dipengaruhi karena rangsangan air.

d) Kemotropisme Yaitu gerak yang dipengaruhi karena pengaruh zat kimia. Misalnya gerak ujung akar menuju zat kimia dalam pupuk. e) Tigmotropisme (Haptotropisme) Yaitu gerak yang dipengaruhi karena rangsangan sentuhan atau persinggungan.

B. Gerak Nasti

Yaitu gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya tidak dipengaruhi oleh datangnya rangsangan.
a) Fotonasti Yaitu gerak yang disebabkan oleh rangsangan cahaya. Misalnya gerak mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) disore hari. b) Niktinasti Yaitu gerak yang disebabkan oleh rangsangan gelap, sehingga disebut juga dengan gerak tidur. Misalnya gerak mengatupnya daun majemuk pada polong-polongan pada malam hari.

c) Tigmonasti (Seismonasti) Yaitu gerak yang disebabkan oleh rangsangan sentuhan atau getaran. Misalnya gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) jika disentuh. d) Termonasti Yaitu gerak yang dipengaruhi karena rangsangan suhu. Misalnya mekarnya bunga tulip jika temperatur mendadak naik dan menutup kembali bila temperatur menurun. e) Nasti kompleks Yaitu gerak yang disebabkan oleh beberapa macam rangsang sekaligus. Misalnya membuka dan menutupnya stomata karena pengaruh cahaya matahari, zat kimia, dan air.

C. Gerak Taksis

Yaitu gerak seluruh tubuh atau bagian dari tubuh tumbuhan yang berpindah tempat dan arahnya dipengaruhi oleh datangnya rangsangan. a) Fototaksis Yaitu gerak bebas tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan cahaya. Dalam gerak ini dikenal adanya: fototaksis positif : gerak mendekati arah sumber cahaya. Fototaksis negatif : gerak ganggang hijau menjauhi sinar matahari. b) Kemotaksis Yaitu gerak berpindahnya organ tumbuhan karena adanya rangsang kimia. e) Galvanotaksis Yaitu gerak berpindahnya seluruh atau sebagian organ tumbuhan karena adanya rangsang berupa listrik.

Anda mungkin juga menyukai