Anda di halaman 1dari 4

BAB III PENEGAKAN DIAGNOSA Mendeteksi rabun senja dapat dilakukan dengan banyak cara.

ara yang dilakukan untuk !endiagn"sis rabun senja dikel"!p"kkan !enjadi dua# yaitu ana!nesis dan pe!eriksaan secara bi"$isik. Ana!nesis !erupakan diagn"sis a%al ter&adap suatu penyakit.Sedangkan pe!eriksaan bi"$isik terdiri dari 'es adaptasi gelap secara seder&ana# tes adaptasi gelap dengan adapt"!etri gelap# dan pe!eriksaan !ata dengan Electr"retin"grap&y Anamnesis Ana!nesis adala& pe!eriksaan yang biasanya dilakukan perta!a kali pada penderita dengan !enanyakan ri%ayat penderita tentang kelu&an penyakitnya saat ini dan penyakitnya pada !asa la!pau. Pertanyaan yang diberikan !engenai( ). Identitas diri dan identitas "rangtua *apabila penderitanya adala& anak+anak, -. Kelu&an pada pengli&atannya *pengli&atan pada suasana bayak ca&aya atau kurang ca&aya, .. /i%ayat penyakit yang diderita sebelu!nya# *apaka& perna& !enderita diabetes# ca!pak# penyakit in$eksi# gangguan pada &ati# dll, 0. /i%ayat p"la !akan *apaka& !engk"nsu!si !akanan ber1ita!in A atau tidak, Pemeriksaan secara Biofisik 1. Tes Adaptasi Gelap sederhana 'es adaptasi gelap seder&ana dilakukan dengan !erancang sebua& ruangan dengan suasana gelap *kurang ca&aya,. Dapat dilakukan beberapa cara untuk !endiagn"sa sese"rag !enderita rabun senja atau tidak. Sala& satu cara yang seder&ana adala& dengan !e!erinta&akan "rang yang akan diperiksa tersebut untuk !elakukan sesuatu# !isalnya !enga!bil barang berbentuk segitiga. Orang yang pengli&atan sk"t"pikya n"r!al !asi& dapat !e!bedakan bentuk karena !asi& dapat !eli&at dala! keadaan kurang ca&aya setela& beradaptasi beberapa %aktu. Sedangkan "rang yang !enderita rabun senja suda& tidak dapat lagi !e!bedakan bentuk# karena pengli&atannya akan &ita! dan gelap sa!a sekali.

2. Tes Adaptasi Gelap dengan menggunakan alat Adaptometri Gelap Adapt"!etri gelap adala& suatu alat yang dike!bangkan untuk !engeta&ui kadar 1ita!in A tanpa !enga!bil sa!pel dara& !enggunakan suntikan. Mengingat ba&ayanya suntuikan apabila tidak digunakan dala! keadaan steril. Pe!eriksaan kekurangan 1ita!in A dengan adapt"!etri gelap !enggunakan alat ilu!inat"r yang dibuat di 2ab"rat"riu! 3isika 3akultas Ked"kteran 4ni1ersitas Ind"nesia# 5akarta. Ilu!inat"r terdiri dari dua la!pu 2ED *lig&t e!itting di"de, yang digunakan untuk pe!eriksaan.2a!pu perta!a !e!ancarkan ca&aya kuning+&ijau dengan panjang gel"!bang 67nan"!eter.2a!pu itu !e!iliki spesi$i kasi -- tingkatan rentang intensitas ca&aya !ulai dari +)#-89 sa!pai dengan )#-9: l"g candela per !eter persegi *l"g cd;!-,.Sedangkan la!pu kedua !e!ancarkan ca&aya kuning+!era& dengan panjang gel"!bang :-: nan"!eter.Sebelu! pe!eriksaan# pasien !enjalani bin"cular partial bleac&# ca&aya terang diti!pakan pada !ata dengan !enggunakan blit< ka!era. Selanjutnya# pasien akan di!inta untuk beradaptasi dengan k"ndisi gelap sela!a )8 !enit di suatu ruangan yang tela& dibuat gelap. 5endela+jendela yang ada di ruangan itu ditutup dengan !enggunakan kain &ita!.Derajat gelap yang dijadikan pat"kan berdasarkan k"ndisi sese"rang yang berada di dala! ruang gelap tersebut tidak dapat !eli&at &uru$ berukuran tinggi )8 senti!eter dan tebal )#6 senti!eter dengan tinta &ita! pada kertas puti&. Pe!eriksaan selanjutnya dilakukan dengan !eletakkan la!pu kuning+&ijau dengan %ada& berbentuk c"r"ng di &adapan !ata kiri.Bentuk c"r"ng tersebut dirancang sede!ikian rupa se&ingga dapat !enutup !ata kiri.Sedangkan la!pu kuning !era& diara&kan dari sisi te!p"ral atau sa!ping !ata kanan untuk !e!berikan ilu!inasi *datangnya ca&aya ke suatu "bjek, yang !e!per!uda& penga!atan resp"ns pupil !ata kanan. Penga!atan !ata sebela& kanan itu dilakukan dengan bantuan lup -#6 kali pe!besaran. Saat pe!eriksaan# per&atian sub jek diara&kan pada suatu "bjek berlu!inasi yang diletakkan pada jarak ena! !eter.Pada !ata kiri diberikan sti!ulus ca&aya kuning&ijau sela!a satu detik !ulai dari intensitas terkecil. Intensitas sti!ulus dinaikkan berta&ap !ulai dari intensitas ca&aya paling renda& dengan selang inter1al )8 detik &ingga pupil *!ata sebela&nya, !e!berikan resp"ns !engecil yang dapat dili&at dengan jelas "le& pe!eriksa.Pada dua pengujian berturut+turut# &asil yang didapat

dicatat pada $"r!ulir data subjek.Sk"r pe!eriksaan adaptasi gelap kurang dari +)#)) l"g cd; !-# dianggap sebagai bukti adanya de$isiensi 1ita!in A. 3. Pemeriksaan dengan Electroretinograph !E"G# Electr"retin"grap&y adala& alat yang digunakan untuk !engukur resp"ns elektrik dari $"t"resept"r ca&aya di !ata# yaitu sel batang dan sel kerucut di retina. Mata pasien akan dibuka dengan sebua& retrakt"r setela& !ata dibuat !ati rasa dengan ditetesi cairan. Elektr"da akan dite!patkan pada setiap !ata dan elektr"da tersebut akan !engukur akti1itas listrik ke retina sebagai resp"ns ter&adap ca&aya. Petugas pe!eriksa akan !engukur &asilnya saat berada di keadaan terang dan dala! keadaan gelap. Diagnosis Banding !Differensial Diagnosis# /abun senja !e!iliki kesa!aan gejala dengan suatu penyakit# yaitu /etinitis Pig!ent"sa. Na!un# penyakit ini !e!iliki perbedaan yang cukup !endala! dengan penyakit rabun senja. "etinitis Pigmentosa adala& suatu ke!unduran yang pr"gresi$ pada retina yang !e!pengaru&i pengli&atan pada !ala! &ari dan pengli&atan tepi dan pada ak&irnya bisa !enyebabkan kebutaan. /etinitis pig!ent"sa dengan tanda karekteristik degenerasi sel epitel retina teruta!a sel batang dan atr"$i sara$ "ptik# !enyebar tanpa gejala peradangan. Merupakan kelainan yang berjalan pr"gresi$ dan ber!ula sejak !asa kanak+ kanak. Penyebab /etinitis pig!ent"sa !erupakan pen akit keturunan yang jarang terjadi. Beberapa bentuk penyakit ini diturunkan secara d"!inan# &anya !e!erlukan ) gen dari sala& satu "rang tua= resesi$ atau bentuk yang lainnya diturunkan !elalui kr"!"s"! ># &anya !e!erlukan ) gen dari ibu. Penyakit ini teruta!a !enyerang sel batang retina yang ber$ungsi !eng"ntr"l pengli&atan pada !ala! &ari. Sel batang pada retina *berperan dala! pengli&atan pada !ala! &ari, secara berta&ap !engala!i ke!unduran se&ingga pengli&atan di ruang gelap atau pengli&atan pada !ala! &ari !enurun. 2a!a+la!a terjadi ke&ilangan $ungsi pengli&atan tepi yang pr"gresi$ dan bisa !enyebabkan kebutaan. Pada stadiu! lanjut# terjadi penurunan $ungsi pengli&atan sentral.

Algoritma

&ttps(;;%%%.inkling.c"!;read;pediatric+clinical+skills+g"ldbl""!+0t&;c&apter+9;applying+ se?uential+l"gic+t"

Anda mungkin juga menyukai