Anda di halaman 1dari 27

Hukum Perikatan/ Perjanjian

Perjanjian adalah salah satu bagian terpenting dari hukum perdata. Sebagaimana diatur dalam buku III Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Di dalamnya diterangkan mengenai perjanjian, termasuk di dalamnya perjanjian khusus yang dikenal oleh masyarakat seperti perjanjian jual beli, perjanjian sewa menyewa,dan perjanjian pinjam-meminjam. Perikatan adalah suatu perhubungan hukum antara dua orang berdasarkan mana yang satu berhak menuntut hal dari pihak lain dan pihak lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu. Perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada orang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal. Pengertian perjanjian se ara umum adalah suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada seorang lainnya atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal. Dari peristiwa itulah maka timbul suatu hubungan antara dua orang tersebut yang dinamakan perikatan. Dalam bentuknya, perjanjian merupakan suatu rangkaian perkataan yang mengandung janji-janji atau kesanggupan yang diu apkan atau ditulis. Sedangkan de!inisi dari perikatan adalah suatu perhubungan hukum antara dua orang atau dua pihak, berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak yang lain, dan pihak yang lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan Perikatan adalah suatu pengertian yang abstrak, sedangkan perjanjian adalah suatu hal yang konkret atau suatu peristiwa. Perikatan, lahir karena suatu persetujuan atau karena undang-undang. Semua persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-undang berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Persetujuan itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan kesepakatan kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang ditentukan oleh undang-undang. Persetujuan harus dilaksanakan dengan itikad baik yaitu keinginan subyek hukum untuk berbuat sesuatu, kemudian mereka mengadakan negosiasi dengan pihak lain, dan sudah barang tentu keinginan itu sesuatu yang baik. Itikad baik yang sudah mendapat kesepakatan terdapat dalam isi perjanjian untuk ditaati oleh kedua belah pihak sebagai suatu peraturan bersama. Isi perjanjian ini disebut prestasi yang berupa penyerahan suatu barang, melakukan suatu perbuatan, dan tidak melakukan suatu perbuatan. Supaya terjadi persetujuan yang sah, perlu dipenuhi " syarat# 1. Kesepakatan mereka yang mengikatkan diri. 2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan. 3. Suatu pokok persoalan tertentu. 4. Suatu sebab yang tidak terlarang. Dua syarat pertama disebut juga dengan syarat subyektif, sedangkan syarat ketiga dan keempat disebut syarat obyektif. Dalam hal tidak terpenuhinya unsur pertama $kesepakatan% dan unsur kedua $ke akapan% maka

Ahde08/gts

kontrak tersebut dapat dibatalkan. Sedangkan apabila tidak terpenuhinya unsur ketiga $suatu hal tertentu% dan unsur keempat $suatu sebab yang halal% maka kontrak tersebut adalah batal demi hukum. Suatu persetujuan tidak hanya mengikat apa yang dengan tegas ditentukan di dalamnya melainkan juga segala sesuatu yang menurut si!atnya persetujuan dituntut berdasarkan keadilan, kebiasaan atau undang-undang. Syarat-syarat yang selalu diperjanjikan menurut kebiasaan, harus dianggap telah termasuk dalam suatu persetujuan, walaupun tidak dengan tegas dimasukkan di dalamnya. &enurut ajaran yang la'im dianut sekarang, perjanjian harus dianggap lahir pada saat pihak yang melakukan penawaran $o!!erte% menerima jawaban yang termaktub dalam surat tersebut, sebab detik itulah yang dapat dianggap sebagai detik lahirnya kesepakatan. (alaupun kemudian mungkin yang bersangkutan tidak membuka surat itu, adalah menjadi tanggungannya sendiri. Sepantasnyalah yang bersangkutan memba a surat-surat yang diterimanya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, karena perjanjian sudah lahir. Perjanjian yang sudah lahir tidak dapat ditarik kembali tanpa i'in pihak lawan. Saat atau detik lahirnya perjanjian adalah penting untuk diketahui dan ditetapkan, berhubung adakalanya terjadi suatu perubahan undang-undang atau peraturan yang mempengaruhi nasib perjanjian tersebut, misalnya dalam pelaksanaannya atau masalah beralihnya suatu risiko dalam suatu peijanjian jual beli. )empat tinggal $domisili% pihak yang mengadakan penawaran $o!!erte% itu berlaku sebagai tempat lahirnya atau ditutupnya perjanjian. )empat inipun menjadi hal yang penting untuk menetapkan hukum manakah yang akan berlaku. Dalam hukum pembuktian ini, alat-alat bukti dalam perkara perdata terdiri dari# bukti tulisan, bukti saksi-saksi, persangkaan-persangkaan, pengakuan dan bukti sumpah. Perjanjian harus ada kata sepakat kedua belah pihak karena perjanjian merupakan perbuatan hukum bersegi dua atau jamak. Perjanjian adalah perbuatan-perbuatan yang untuk terjadinya disyaratkan adanya kata sepakat antara dua orang atau lebih, jadi merupakan persetujuan. Keharusan adanya kata sepakat dalam hukum perjanjian ini dikenal dengan asas konsensualisme. asas ini adalah pada dasarnya perjanjian dan perikatan yang timbul karenanya sudah dilahirkan sejak detik ter apainya kata sepakat. Syarat pertama di atas menunjukkan kata sepakat, maka dengan katakata itu perjanjian sudah sah mengenai hal-hal yang diperjanjikan. Untuk membuktikan kata sepakat ada kalanya dibuat akte baik autentik maupun tidak, tetapi tanpa itupun sebetulnya sudah terjadi perjanjian, hanya saja perjanjian yang dibuat dengan akte autentik telah memenuhi persyaratan !ormil. Subyek hukum atau pribadi yang menjadi pihak-pihak dalam perjanjian atau wali*kuasa hukumnya pada saat terjadinya perjanjian dengan kata sepakat itu dikenal dengan asas kepribadian. Dalam praktek, para pihak tersebut lebih

Ahde08/gts

sering disebut sebagai debitur dan kreditur. Debitur adalah yang berhutang atau yang berkewajiban mengembalikan, atau menyerahkan, atau melakukan sesuatu, atau tidak melakukan sesuatu. Sedangkan kreditur adalah pihak yang berhak menagih atau meminta kembali barang, atau menuntut sesuatu untuk dilaksanakan atau tidak dilaksanakan. +erdasar kesepakatan pula, bahwa perjanjian itu dimungkinkan tidak hanya mengikat diri dari orang yang melakukan perjanjian saja tetapi juga mengikat orang lain atau pihak ketiga, perjanjian garansi termasuk perjanjian yang mengikat pihak ketiga . ,ausa dalam hukum perjanjian adalah isi dan tujuan suatu perjanjian yang menyebabkan adanya perjanjian itu. +erangkat dari ausa ini maka yang harus diperhatikan adalah apa yang menjadi isi dan tujuan sehingga perjanjian tersebut dapat dinyatakan sah. -ang dimaksud dengan ausa dalam hukum perjanjian adalah suatu sebab yang halal. Pada saat terjadinya kesepakatan untuk menyerahkan suatu barang, maka barang yang akan diserahkan itu harus halal, atau perbuatan yang dijanjikan untuk dilakukan itu harus halal. .adi setiap perjanjian pasti mempunyai ausa, dan ausa tersebut haruslah halal. .ika ausanya palsu maka persetujuan itu tidak mempunyai kekuatan. Isi perjanjian yang dilarang atau bertentangan dengan undang-undang atau dengan kata lain tidak halal, dapat dila ak dari peraturan perundang-undangan, yang biasanya berupa pelanggaran atau kejahatan yang merugikan pihak lain sehingga bisa dituntut baik se ara perdata maupun pidana. /dapun isi perjanjian yang bertentangan dengan kesusilaan ukap sukar ditentukan, sebab hal ini berkaitan dengan kebiasaan suatu masyarakat sedangkan masing-masing kelompok masyarakat mempunyai tata tertib kesusilaan yang berbeda-beda. Se ara mendasar perjanjian dibedakan menurut si!at yaitu # 0. Perjanjian Konsensuil /dalah perjanjian dimana adanya kata sepakat antara para pihak saja, sudah ukup untuk timbulnya perjanjian. 1. Perjanjian Riil /dalah perjanjian yang baru terjadi kalau barang yang menjadi pokok perjanjian telah diserahkan. 2. Perjanjian Formil /dalah perjanjian di samping sepakat juga penuangan dalam suatu bentuk atau disertai !ormalitas tertentu. Perikatan hapus# 0. pembayaran 1. penawaran pembayaran tunai, diikuti dengan penyimpanan atau penitipan 2. pembaruan utang ". perjumpaan utang atau kompensasi 3. per ampuran utang, karena pembebasan utang, karena musnahnya barang yang terutang 4. kebatalan atau pembatalan 5. berlakunya suatu syarat pembatalan, karena lewat waktu.

Ahde08/gts

)iap perikatan dapat dipenuhi oleh siapa pun yang berkepentingan, seperti orang yang turut berutang atau penanggung utang. Suatu perikatan bahkan dapat dipenuhi oleh pihak ketiga yang tidak berkepentingan, asal pihak ketiga itu bertindak atas nama dan untuk melunasi utang debitur, atau asal ia tidak mengambil alih hak-hak kreditur sebagai pengganti jika ia bertindak atas namanya sendiri. .ika kreditur menolak pembayaran, maka debitur dapat melakukan penawaran pembayaran tunai atas apa yang harus dibayarnya6 dan jika kreditur juga menolaknya, maka debitur dapat menitipkan uang atau barangnya kepada pengadilan. Penawaran demikian, yang diikuti dengan penitipan, membebaskan debitur dan berlaku baginya sebagai pembayaran, asal penawaran itu dilakukan menurut undang-undang6 sedangkan apa yang dititipkan se ara demikian adalah atas tanggungan kreditur. /da tiga ma am jalan untuk melaksanakan pembaharuan utang# 0. bila seorang debitur membuat suatu perikatan utang baru untuk kepentingan kreditur yang menggantikan utang lama. 1. bila seorang debitur baru ditunjuk untuk menggantikan debitur lama. 2. bila sebagai akibat suatu persetujuan baru seorang kreditur baru ditunjuk untuk menggantikan kreditur lama. Pembaharuan utang hanya dapat dilakukan antara orang-orang yang akap untuk mengadakan perikatan. .ika dua orang saling berutang, maka terjadilah antara mereka suatu perjumpaan utang, yang menghapuskan utang-utang kedua orang tersebut . Perjumpaan terjadi demi hukum, bahkan tanpa setahu debitur, dan kedua utang itu saling menghapuskan pada saat utang itu bersama-sama ada, bertimbal-balik untuk jumlah yang sama. +ila kedudukan sebagai kreditur dan debitur berkumpul pada satu orang, maka terjadilah demi hukum suatu per ampuran utang, dan oleh sebab itu piutang dihapuskan. Per ampuran utang yang terjadi pada debitur utama berlaku juga untuk keuntungan para penanggung utangnya. Per ampuran yang terjadi pada diri si penanggung utang, sekali-kali tidak. Pembebasan suatu utang tidak dapat hanya diduga-duga, melainkan harus dibuktikan. Pengembalian sepu uk surat piutang di bawah tangan yang asli se ara sukarela oleh kreditur kepada debitur, merupakan suatu bukti tentang pembebasan utangnya, bahkan juga terhadap orang-orang lain yang turut berutang se ara tanggung-menanggung.

Ahde08/gts

.ika barang tertentu yang menjadi pokok suatu persetujuan musnah, tak dapat diperdagangkan, atau hilang hingga tak diketahui sama sekali apakah barang itu masih ada atau tidak, maka hapuslah perikatannya, asal barang itu musnah atau hilang di luar kesalahan debitur dan sebelum ia lalai menyerahkannya. Semua perikatan yang dibuat oleh anak-anak yang belum dewasa atau orang-orang yang berada di bawah pengampuan adalah batal demi hukum, dan atas tuntutan yang diajukan oleh atau dari pihak mereka, harus dinyatakan batal, semata-mata atas dasar kebelumdewasaan atau pengampuannya. Perikatan yang dibuat oleh perempuan yang bersuami dan oleh anak-anak yang belum dewasa yang telah disamakan dengan orang dewasa, tidak batal demi hukum, sejauh perikatan tersebut tidak melampaui batas kekuasaan mereka.

Ahde08/gts

HUKUM DAGANG
ukum dagang adalah aturan-aturan hukum yang mengatur hubungan orang yang satu dan lainnya dalam bidang perniagaan. Hukum dagang adalah hukum perdata khusus, KUH Perdata merupakan le7 generalis $hukum umum%, sedangkan KUHD merupakan le7 spe ialis $hukum khusus%. Dalam hubungannya dengan hal tersebut berlaku adagium lex specialis derogate lex generalis $hukum khusus mengesampingkan hukum umum%. Khusus untuk bidang perdagangan, Kitab undang-undang hukum dagang $KUHD% dipakai sebagai a uan. Isi KUHD berkaitan erat dengan KUHPerdata, khususnya +uku III. +isa dikatakan KUHD adalah bagian khusus dari KUHPerdata. KUHD lahir bersama KUH Perdata yaitu tahun 08"5 di 9egara +elanda, berdasarkan asas konkordansi juga diberlakukan di Hindia +elanda. Setelah Indonesia merdeka berdasarkan ketentuan pasal II /turan Peralihan UUD 0:"3 kedua kitab tersebut berlaku di Indonesia. KUHD terdiri atas 1 buku, buku I berjudul perdagangan pada umumnya, buku II berjudul Hak dan Kewajiban yang timbul karena perhubungan kapal. Hukum Dagang di Indonesia bersumber pada # 0. hukum tertulis yang dikodi!ikasi yaitu # a. KUHD b. KUH Perdata 1. hukum tertulis yang tidak dikodi!ikasi, yaitu peraturan perundangan khusus yang mengatur tentang hal-hal yang berhubungan dengan perdagangan, misal UU Hak ,ipta. &ateri-materi hukum dagang dalam beberapa bagian telah diatur dalam KUH Perdata yaitu tentang Perikatan, seperti jual-beli,sewa-menyewa, pinjammeminjam. Se ara khusus materi hukum dagang yang belum atau tidak diatur dalam KUHD dan KUH Perdata, ternyata dapat ditemukan dalam berbagai peraturan khusus yang belum dikodi!ikasi seperti tentang koperasi, perusahaan negara, hak ipta dll. Hubungan antara KUHD dengan KUH perdata adalah sangat erat, hal ini dapat dimengerti karena memang semula kedua hukum tersebut terdapat dalam satu kode!ikasi. Pemisahan keduanya hanyalah karena perkembangan hukum dagang itu sendiri dalam mengatur pergaulan internasional dalam hal perniagaan. +entuk-bentuk Perusahaan Dalam suatu usaha swasta, modal usahanya dimiliki seluruhnya atau sebagian besar oleh pihak swasta. Usaha swasta ini dilihat dari besar ke ilnya skala usaha terdiri dari usaha ke il, usaha menengah, dan usaha besar. Usaha swasta jumlahnya paling banyak jika dibandingkan dengan usaha negara dan usaha koperasi. ;leh karena itu, perannya ukup besar di dalam perekonomian nasional. Ahde08/gts 6

Usaha swasta dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk usaha*organisasi perusahaan, yaitu # 0. Perusahaan Perorangan*Usaha Dagang $UD% a. Pengertian Perusahaan Perorangan*Usaha Dagang $UD% yang merupakan bentuk usaha paling sederhana adala! usaha swasta yang pengusahanya satu orang. -ang dimaksud dengan pengusaha di sini adalah pemilik perusahaan. &odal atau in<estasi yang dimaksud dapat berupa uang, benda, atau tenaga $keahlian%, yang semuanya bernilai uang. Kemungkinan, bahkan sering terjadi, di dalam operasionalnya sebuah perusahaaan perorangan melibatkan banyak orang. ;rang-orang tersebut merupakan pekerja atau buruh, sedangkan pengusaha atau pemilik perusahaan tetap jumlahnya tunggal. /rtinya, yang bertanggung jawab, menanggung risiko, dan menikmati keuntungan hanya satu orang saja, sedangkan yang lainnya adalah orang yang bekerja di bawah pimpinan pengusaha dengan menerima upah. +entuk usaha perorangan memiliki kelebihan dalam hal pengambilan keputusan dan bertindak epat untuk meman!aatkan peluang bisnis yang ada. Kelemahannya adalah dari segi pengumpulan modal yang besar untuk menghadapi berbagai persaingan dan peluang bisnis. b. Pengaturan +elum terdapat pengaturan yang resmi dalam satu perundang-undangan khusus tentang usaha dagang. 9amun dalam praktek keberadaannya diakui masyarakat. +erbagai perundang-undangan di bidang perpajakan, peri'inan, dan lain-lain juga menyebutkan adanya bentuk usaha tersebut walaupun tidak mengaturnya se ara terin i. ;leh karena itu, sumber hukumnya adalah kebiasaan dan jurisprudensi. Di luar negeri bentuk usaha dagang tersebut juga diakui keberadaannya, sebagai one man corporation. Di Inggris dinamakan sole trader dan di /merika Serikat dinamakan sole proprietorship. . Pendirian Karena belum diatur dalam undang-undang, maka tata ara pendirian usaha dagang ini ukup sederhana. )idak ada keharusan untuk membuat dalam bentuk tertulis dengan akta notaris. Dalam hal ini diserahkan kepada pengusaha itu untuk menentukannya sendiri apakah ukup didirikan se ara lisan, dengan akta di bawah tangan, atau dengan akta notaris $akta otentik%. (alaupun demikian, dalam praktek usaha dagang seringkali didirikan dengan membuat akta notaris. Pendirian dengan akta notaris ini memang lebih baik untuk kepentingan pembuktian. Setelah usaha dagang terbentuk dengan atau tanpa akta notaris,terdapat beberapa kewajiban hukum lainnya yang harus dilakukan pengusaha supaya dapat beroperasi di lapangan. Kewajiban tersebut antara lain sebagai berikut #

Ahde08/gts

0. &emperoleh )anda Da!tar Perusahaan $)DP% pada Departemen Perindustrian dan Perdagangan sebagaimana diatur dalam UndangUndang 9o.2 )ahun 0:81 tentang (ajib Da!tar Perusahaan. 1. &emperoleh Surat I'in Usaha Perdagangan $SIUP% atau surat i'in usaha industri, sesuai dengan bidang usahanya, pada Departemen Perindustrian dan Perdagangan . 2. &emperoleh Surat I'in )empat Usaha $SI)U% melalui pemerintah daerah setempat sesuai dengan peraturan daerah di lokasi usaha. ". &emperoleh i'in berdasarkan Undang-Undang =angguan $Hinder ;rdonnantie>H; Stb 0:14 9o.114% atau melakukan /nalisis &engenai Dampak ?ingkungan $/&D/?% sebagaimana diatur dalam perundangundangan lingkungan hidup. H; dan /&D/? hanya diperlukan untuk bidang usaha tertentu yang dapat membahayakan lingkungan. d. )anggung .awab Pengusaha yang mendirikan usaha dagang bertanggung jawab se ara pribadi terhadap segala risiko usaha dan terhadap pihak kreditur perusahaan. )anggung jawab pribadi terhadap segala perikatan perusahaan tersebut melekat dengan seluruh kekayaan $hak milik% pribadi yang ada pada pengusaha tersebut. Di sini tidak ada pemisahan antara harta kekayaan perusahaan $Usaha Dagang% dengan harta kekayaan pribadi pemilik perusahaan. 1. Persekutuan Perdata a. Pengertian Persekutuan perdata merupakan bentuk usaha perkumpulan yang paling sederhana. Persekutuan Perdata adala! suatu perjanjian antara dua orang atau lebih, masing-masing memasukkan modal untuk menjalankan suatu usaha. Kelebihan Persekutuan perdata dibandingkan usaha dagang adalah dalam pengumpulan modal, sedangkan kelemahannya pada penonjolan kemampuan pribadi para pengusaha dan pada kepemimpinan*kepemilikan ganda yang membuka kemungkinan timbulnya perselisihan. b. Pengaturan Persekutuan perdata diatur dalam Pasal 0408 -0431 KUH Perdata. . Pendirian Persekutuan Perdata didikan atas dasar perjanjian saja, dan tidak mengharuskan adanya syarat tertulis, artinya dapat didirikan dengan lisan saja. d. )anggung .awab /pabila seorang sekutu mengadakan hubungan dengan hukum dengan pihak ketiga, maka sekutu yang bersangkutan sajalah yang bertanggung jawab atas perbuatan perbuatan hukum yang dilakukan dengan pihak ketiga itu, walaupun dia mengatakan bahwa perbuatannya untuk kepentingan sekutu,

Ahde08/gts

ke uali jika sekutu-sekutu lainnya memang nyata-nyata memberikan kuasa atas perbuatannya. ,ontohnya anggota Persekutuan Perdata /+, yang sekutunya terdiri dari /li, +adu, dan ,e ep, maka semuanya dapat bertindak ke luar atas nama atau untuk kepentingan Persekutuan perdata /+, tersebut. /pabila seorang saja bertindak, katakanlah / terhadap ketiga misalnya Danu, maka maka / sajalah yang bertanggung jawab kepada Danu, ke uali / dalam perbuatannya tersebut nyatanyata mendapatkan kuasa dari +adu dan ,e ep. e. +erakhirnya Persekutuan Perdata Persekutuan Perdata berakhir* bubar apabila # 0. waktu yang ditentukan untuk bekerja telah lampau, 1. barang musnah atau usaha yang menjadi tugas pokok selesai 2. seorang atau lebih anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia, ". dan lain-lain 2. Persekutuan @irma $@a% a. Pengertian @a merupakan suatu persekutuan. Dikatakan persekutuan karena pengusahanya merupakan sekutu $partner% yang lebih dari satu orang. @a adala! tiap persekutuan yang didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan di bawah satu nama bersama dan bertanggung jawab se ara tanggung menanggung. Kelebihan @a dibandingkan Persekutuan Perdata adalah @a lebih terbuka atau terang-terangan terhadap pihak ketiga, sehingga akan mendapatkan keper ayaan yang lebih dibanding Persekutuan Perdata yang dianggap usaha perseorangan oleh pihak ketiga. b. Pengaturan @a diatur dalam KUHD Pasal 04 - 23 KUHD. Di samping itu, terdapat pula beberapa ketentuan yang rele<an di dalam KUH Perdata, antara lain ketentuan tentang persekutuan perdata dan perikatan. . Pendirian @irma harus didirikan dengan akta notaris, namun demikian jika @a tersebut telah menimbulkan kerugian terhadap pihak ketiga, pendirian tanpa akte notaris pun telah dianggap berdiri. Kemudian /kta pendirian tersebut harus dida!tarkan pada kepaniteraan Pengadilan 9egeri dan diumumkan melalui +erita 9egara. /pabila pembuatan akta, penda!taran, dan pengumuman selesai dilakukan, @a tersebut telah berdiri dan untuk menjalankan operasi bisnis masih perlu melengkapi dengan beberapa i'in dan persyaratan lainnya sebagaimana telah diuraikan pada usaha dagang, antara lain da!tar perusahaan, SIUP, SII, SI)U, dan H;*/&D/?.

Ahde08/gts

d. )anggung .awab Setiap sekutu @a dapat melakukan perikatan atau hubungan hukum dengan pihak ketiga untuk dan atas nama perseroan, tanpa perlu adanya surat kuasa khusus dari sekutu lainnya. &isalnya, @a /+, yang sekutunya terdiri dari /li, +adu, dan ,e ep, maka semuanya dapat bertindak ke luar atas nama atau untuk kepentingan @a /+, tersebut. /pabila seorang saja bertindak, katakanlah /, maka se ara hukum juga mengikat + dan ,. /rtinya, pihak ketiga, misalnya D, apabila merasa dirugikan oleh / ia dapat menggugat baik /, + maupun , sendiri-sendiri atau ketiganya di pengadilan. )anggung jawab demikian dinamakan tanggung jawab renteng atau tanggung menanggung atau tanggung jawab solider. Harta kekayaan yang dapat digugat tidak terbatas hanya pada harta kekayaan perusahaan $@a% saja, tetapi meliputi juga karta kekayaan pribadi masing-masing pengusaha tersebut. &isalnya kekayaan yang ada di rumah atau di tempat lainnya. e. +erakhirnya @irma @irma dianggap bubar apabila # 0. waktu yang ditentukan untuk bekerja telah lampau, 1. barang musnah atau usaha yang menjadi tugas pokok selesai 2. seorang atau lebih anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia, Dalam prakteknya, pengunduran sendiri seorang anggota tidak selalu membuat !irma menjadi bubar. Sering kita lihat bahwa seorang anggota !irma yang mundur digantikan oleh orang lain dengan tetap mempertahankan !irma yang ada. Pasal 20 KUHD mengatur bahwa pembubaran !irma sebelum waktu yang ditentukan $karena pengunduran diri atau pemberhentian% harus dilakukan dengan suatu akte otentik, dida!tarkan pada Pengadilan 9egeri, dan diumumkan dalam +erita 9egara. /pabila hal ini tidak dilakukan maka !irma tetap dianggap ada terhadap pihak ketiga. Pasal 21 KUHD mengatur ara penyelesaian pembubaran, yaitu dilakukan atas nama perseroan oleh anggota-anggota yang telah mengurus perseroan, ke uali apabila ditunjuk orang lain dalam akte pendirian atau persetujuan kemudian, atau semua pesero $berdasarkan suara terbanyak% mengangkat seseorang untuk menyelesaikan pembubaran. KUHD tidak mengatur tugas-tugas mereka, hal itu diserahkan kepada para pesero. Pasal 08A1 KUHPer mengatur bahwa orang yang ditunjuk untuk menyelesaikan pembubaran harus mempertanggung jawabkan segala usaha dan hasil-hasilnya kepada para pesero dan berkewajiban mengganti kerugian apabila perseroan menderita kerugian karena perbuatannya. Setelah urusan dengan orang yang ditugaskan ini selesai, maka pembagian kepada para pesero dapat dilakukan. Selama proses pembubaran, !irma masih berjalan sehingga proses likuidasi benar-benar selesai. Kelebihan dari likuidasi adalah laba, dan apabila terjadi kekurangan maka itu adalah kerugian. /pabila suatu !irma jatuh pailit, maka seluruh anggotanya pun jatuh pailit karena hutang-hutang !irma juga menjadi hutang-hutang mereka yang harus ditanggung sampai dengan kekayaan pribadi.

Ahde08/gts

10

". Persekutuan Komanditer*,ommanditaire Bennott hap $,B% a. Pengertian ,B merupakan persekutuan terbuka yang terang-terangan menjalankan perusahaan, yaitu di samping satu orang atau lebih sekutu biasa yang bertindak sebagai pengurus, mempunyai satu orang atau lebih sekutu diam yang bertanggung jawab atas jumlah pemasukannya . ,B merupakan pengembangan lebih lanjut dari bentuk usaha @a. Di dalam ,B ini masih terdapat iri @a yang melekat pada sekutu pengurus $sekutu komplementer, sekutu akti!%. Sedangkan unsur tambahan pada ,B yang berbeda dengan @a adalan pada mun ulnya sekutu diam $sekutu komanditer, sekutu pasi!%. Sekutu diam $sleeping partner% ini tidak dikenal Pada @a. Kelebihan ,B justru pada adanya sekutu diam tersebut, ,B lebih !leksibel karena tersedianya sarana bagi pemodal untuk berin<estasi di dalam pembentukan ,B, sementara yang bersangkutan sendiri tidak perlu bertindak sebagai pengurus, ukup sebagai sekutu diam saja. Pada @a semua sekutunya merupakan pengurus sama dengan sekutu akti! $a ti<e partner% pada ,B. +entuk usaha ,B ini merupakan suatu bentuk peralihan yang berada di antara @a dan P). Dalam ,B terkandung, baik iri @a maupun iri P). b. Pengaturan ,B se ara khusus diatur dalam Pasal 0: - 10 KUHD. Sama halnya juga dengan @a, di samping ketentuan khusus tersebut, berlaku ketentuan umum yang terdapat dalam KUH Perdata, yaitu tentang persekutuan perdata dan perikatan. . Pendirian Sama halnya juga dengan @a, ,B adalah persekutuan yang melibatkan lebih dari satu orang pengusaha. ;leh karena itu, pendiriannya harus melalui pembuatan suatu perjanjian pendirian meskipun se ara lisan. Pembuatan perjanjian ini tunduk pada aturan hukum perjanjian. Perjanjian inilah yang kemudian dida!tarkan dan diumumkan. Setelah pendirian tersebut selesai, pengusaha harus menda!tarkan perusahaan pada Departemen Perindustrian dan Perdagangan sesuai dengan undang-undang tentang wajib da!tar perusahaan dan mengurus berbagai ma am peri'inan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. d. )anggung jawab Sebagaimana dijelaskan bahwa di dalam ,B ini terdapat dua ma am sekutu, yaitu sekutu aktif yang di samping menanamkan modal ke dalam perusahaan juga bertugas mengurus perusahaan dan sekutu pasif atau sekutu diam yang hanya memasukkan modal, tetapi tidak terlibat di dalam pengurusan perusahaan. /kibatnya, terdapat juga dua ma am tanggung jawab sekutu ,B. Sekutu akti! bertanggung jawab tidak saja terbatas pada kekayaan ,B, tetapi juga kekayaan pribadi $kalau diperlukan%. Di sini persis sama dengan sekutu

Ahde08/gts

11

pada sebuah @a. ?ain halnya dengan sekutu pasi! yang hanya bertanggung jawab terbatas pada modal yang dimasukkan saja. &isalnya, / sebagai sekutu pasi! pada ,B /+, memasukkan modal Cp 0 juta, maka kalau ,B /+, tersebut mempunyai kewajiban terhadap pihak ketiga $katakanlah D% sebesar Cp 0A juta, / hanya wajib menanggung sebesar modal yang telah di in<estasikannya tersebut saja $yaitu Cp 0 juta%. / tidak perlu menambah uang untuk membayar sisa hutang perusahaan tersebut. Hal ini tentunya berbeda dengan + dan , yang merupakan sekutu akti! dalam ,B tersebut, yang menyebabkan mereka bertanggung jawab tidak terbatas, baik se ara sendiri-sendiri $/ atau +% maupun se ara bersama-sama $/ dan +%. /pabila / dan + ini masing-masing memasukan modal Cp 0 juta. Sebagai sekutu akti! mereka masih harus mengorbankan kekayaan pribadi untuk menutupi sisa hutang perusahaan tersebut. e. +erakhir Persekutuan Komanditer +erakhirnya Persekutuan Komanditer boleh dikatakan sama dengan berakhirnya persekutuan @irma, yaitu dianggap bubar apabila # 0. waktu yang ditentukan untuk bekerja telah lampau, 1. barang musnah atau usaha yang menjadi tugas pokok selesai 2. seorang atau lebih anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia, Dalam prakteknya, pengunduran diri seorang anggota tidak selalu membuat persekutuan komanditer menjadi bubar. Sering kita lihat bahwa seorang anggota persekutuan komanditer yang mundur digantikan oleh orang lain dengan tetap mempertahankan persekutuan yang ada. Pasal 20 KUHD mengatur bahwa pembubaran persekutuan $!irma ataupun komanditer% sebelum waktu yang ditentukan $karena pengunduran diri atau pemberhentian% harus dilakukan dengan suatu akte otentik, dida!tarkan pada Pengadilan 9egeri, dan diumumkan dalam +erita 9egara. /pabila hal ini tidak dilakukan maka persekutuan tetap dianggap ada terhadap pihak ketiga. Pasal 21 KUHD mengatur ara penyelesaian pembubaran, yaitu dilakukan atas nama perseroan oleh anggota-anggota yang telah mengurus perseroan, ke uali apabila ditunjuk orang lain dalam akte pendirian atau persetujuan kemudian, atau semua pesero $berdasarkan suara terbanyak% mengangkat seseorang untuk menyelesaikan pembubaran. KUHD tidak mengatur tugas-tugas mereka, hal itu diserahkan kepada para pesero. Pasal 08A1 KUHPer mengatur bahwa orang yang ditunjuk untuk menyelesaikan pembubaran harus mempertanggung jawabkan segala usaha dan hasil-hasilnya kepada para pesero dan berkewajiban mengganti kerugian apabila perseroan menderita kerugian karena perbuatannya. Setelah urusan dengan orang yang ditugaskan ini selesai, maka pembagian kepada para pesero dapat dilakukan. Selama proses pembubaran, persekutuan masih berjalan sehingga proses likuidasi benar-benar selesai. Kelebihan dari likuidasi adalah laba, dan apabila terjadi kekurangan maka itu adalah kerugian. /pabila suatu persekutuan komanditer jatuh pailit, maka seluruh anggotanya pun jatuh pailit karena hutanghutang persekutuan juga menjadi hutang-hutang mereka yang harus

Ahde08/gts

12

ditannggung sampai dengan kekayaan pribadi, ke uali untuk pesero komanditer, di mana ia hanya menanggung sebatas modal yang telah disetornya. ". Perseroan )erbatas $P)% a. Pengertian Dalam UU 9o.0 tahun 0::3 tentang P) ditentukan bahwa P) adala! badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya. Dari de!inisi di atas, dapat dipahami bahwa P) adalah suatu badan hukum. P) berbeda dengan UD, @a, dan ,B yang bukan badan hukum. Sebagai badan hukum dalam P) terdapat pemisahan kekayaan antara milik perusahaan dengan milik pribadi pengusaha. Di samping itu, sebagai badan hukum P) wajib mendapatkan pengesahaan dari pemerintah, dalam hal ini &enteri Kehakiman. +entuk usaha yang bukan badan hukum tidak memiliki kewajiban demikian. Dalam pengertian tersebut juga disebutkan bahwa P) didirikan berdasarkan perjanjian. &aksudnya P) bukanlah perusahaan perorangan seperti UD, tetapi suatu persekutuan sama halnya dengan @a dan ,B didirikan oleh lebih dari satu orang. Untuk mendirikan sebuah P) paling kurang harus terdapat dua orang. +anyaknya orang yang terlibat dalam sebuah P) memungkinkan adanya akumulasi modal yang lebih banyak, yang merupakan iri P) yang membedakan dengan badan hukum lain. Pada sebuah P) modalnya dibagi ke dalam sahamsaham $shares,sto ks%. )erdapat dua ma am P), yaitu P" tertutup yang disingkat P) merupakan perseroan terbatas yang modalnya dimiliki para pemegang saham yang masih saling mengenal satu sama lainnya. &isalnya anggota keluarga, sahabat, kenalan, dan tetangga yang pendiriannya tunduk pada UUP). Disamping itu, P) terbuka yang pada nama perusahaannya memakai singkatan P) $pada awal% dan )bk $pada akhir% nama P) tersebut. Dalam P) terbuka pemegang sahamnya sudah tidak saling mengenal lagi. +ahkan, sampai melintasi batas-batas negara. P" terbuka adalah perseroan yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau perseroan yang melakukan penawaran umum, sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Pendirian P) terbuka, di samping harus memenuhi ketentuan UUP) dan peraturan pelaksanaannya, juga ketentuan Undang-Undang tentang Pasar &odal $UUP&% dan peraturan pelaksanaannya. P) merupakan bentuk usaha yang paling luwes dan ideal dalam rangka memupuk keuntungan, namun terdapat juga kelemahannya yaitu kemungkinan adanya spekulasi, manipulasi, dan ke erobahan pengelolaan. b. Pengaturan Dahulu P) diatur KUHD, yaitu dalam Pasal 24 - 34. Pengaturan ini tentunya tidak ukup menampung berbagai aspek P) yang sudah demikian

Ahde08/gts

13

berkembang akibat perkembangan perekonomian dan dunia usaha. ;leh karena itu, dikeluarkanlah UUP) untuk menggantikan ketentuan dalam KUHD tersebut. Khusus untuk P) Penanaman &odal /sing disamping UUP) berlaku UndangUndang tentang Penanaman &odal /sing, karena melibatkan modal nasional dan modal asing. . Pendirian P) didirikan melalui beberapa tahapan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan di dalam UUP), sebagai berikut# 0. Pembuatan /kta 9otaris Para pengusaha yang ingin mendirikan P) terlebih dahulu datang ke kantor notaris untuk membuat akta pendirian P). /kta pendirian merupakan suatu perjanjian antara pendirian para pendiri P) tersebut. Isinya ditentukan sendiri oleh para pendiri, yang kemudian dituangkan notaris dalam suatu !ormat khusus yang disediakan untuk itu sesuai dengan UUP). /kta pendirian P) memuat anggaran dan keterangan lain sekurangkurangnya # a. 9ama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, dan kewarganegaraan pendiri b. Susunan, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, dan kewarganegaraan anggota direksi dan komisaris yang pertama kali diangkat6 dan kewarganegaraan direksi dan komisaris pertama kali diangkat . 9ama pemegamg saham yang telah mengambil begaian saham serta perin ian jumlah saham dan nilai nominal atau nilai yang diperjanjikan dari saham yang telah ditempatkan dan disetor pada saat pendirian. Sedangkan /nggaran Dasar sendiri sekurang-kurangnya berisi # a. 9ama dan tempat kedudukan perseroan b. &aksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan sesuai dengan perundang-undang yang berlaku . .angka waktu berdirinya perseroan d. +esarnya jumlah modal dasar, modal yang di tempatkan dan modal yang disetor e. .umlah saham, jumlah klasi!ikasi saham apabila ada berikut jumlah saham untuk tiap klasi!ikasi hak-hak yang melekat pada setiap saham dan nilai nominal setiap saham !. Susunan, jumlah dan nama anggota direksi dan komisaris g. Penetapan tempat dan tata ara penyelenggaraan CUPS h. )ata ara pemilihan, pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian anggota direksi dan komisaris i. )ata ara penggunaan laba dan pembagian di<iden j. Ketentuan-ketentuan lain menurut UUP). 1. Pengesahan &enteri Kehakiman

Ahde08/gts

14

/kta notaris yang telah dibuat tersebut harus mendapatkan pengesahaan &enteri Kehakiman dalam rangka memperoleh status badan hukum. &enteri Kehakiman akan memberikan pengesahan dalam janka waktu paling lama 4A hari setelah diterimanya permohonan pengesahan P), lengkap dengan lampiranlampirannya. .ika permohonan di tolak, &enteri Kehakiman memberitahukan kepada pemohon se ara tertulis disertai dengan alasannya dalam jangka waktu 4A hari itu juga. 2. Penda!taran (ajib /kta pendirian*anggaran dasar P) se ara lengkap disertai SK pengesahan dari &enteri Kehakiman kemudian wajib dida!tarkan dalam da!tar perusahaan sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang 9omor 2 )ahun 0:81 tentang (ajib Da!tar Perusahaan paling lambat 2A hari setelah tanggal pengesahan P) atau tanggal diterimanya laporan. ". Pengumuman dalam )ambahan +erita 9egara $)+9% /pabila penda!taran dalam da!tar perusahaan telah dilakukan, berikutnya direksi mengajukan permohonan pengumuman perseroan di dalam )+9 dalam waktu paling lambat 2A hari terhitung sejak penda!taran tersebut. Pendirian P) telah selesai dengan dilakukannya pengumuman, berikutnya perlu diselesaikan berbagai peri'inan sesuai dengan perundang-undangan peri'inan yang berlaku, seperti juga pada pendirian bentuk usaha lainnya. d. )anggung .awab Pada sebuah P), pengusahanya adalah para pemegang saham. Para pemegang saham itu bertanggung jawab terbatas sebesar saham yang dimasukkannya ke dalam P). )anggung .awab terbatas demikian sebenarnya ter ermin dari nama bentuk usaha P) sendiri, yaitu perseroan terbatas. Kata DterbatasE menunjukkan adanya tanggung jawab pemegang saham yang terbatas pada modal yang dimasukkan. Dalam UUP) ketentuan tanggung jawab terbatas diatur Pasal 2 yang berbunyi # Dpemegang saham perseroan tidak bertanggung jawab se ara pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama perseroan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian perseroan melebihi nilai saham yang telah diambilnyaE. /danya tanggung jawab terbatas demikian merupakan ketentuan umum, karena UUP) memberikan penge ualiannya dalam hal-hal tertentu. &enurut Pasal 2 ayat $1% UUP) sistem tanggung jawab terbatas tidak berlaku apabila # 0. Persyaratan perseroan sebagai badan hukum belum atau tidak terpenuhi. 1. Pemegang saham yang bersangkutan, baik langsung ataupun tidak langsung dengan itikad buruk meman!aatkan perseroan semata-mata untuk kepentingan pribadi 2. Pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh perseroan ". Pemegang saham yang bersangkutan, baik langsung maupun tidak langsung se ara melawan hukum menggunakan kekayaan perseroan,

Ahde08/gts

15

yang mengakibatkan kekayaan perseroan menjadi tidak ukup untuk melunasi hutang perseroan. e. &odal dan Saham Dalam sebuah P) terdapat tiga ma am modal, yaitu modal dasar, modal yang ditempatkan, dan modal yang disetor. #odal dasar adalah sejumlah maksimum modal yang disebut dalam akta pendirian. #odal yang ditempatkan adalah modal yang disanggupkan oleh para pemegang saham. Dan modal yang disetor adalah modal yang benarbenar telah disetor oleh para pemegang saham dalam kas perseroan . Dalam UUP) ditentukan bahwa modal dasar perseroan paling sedikit Cp 1A.AAA.AAA,- sementara modal yang ditempatkan adalah 13F dari modal dasar yang harus telah ditempatkan pada saat pendirian perseroan. +erarti 13F 7 Cp 1A.AAA.AAA,- > Cp 3.AAA.AAA,-. Dan modal yang disetor paling sedikit 3AF dari nilai nominal setiap saham yang dikeluarkan. +erarti 3AF 7 Cp 3.AAA.AAA,- > Cp 1.3AA.AAA,-. &odal P) tersebut terdiri dari saham-saham, baik saham atas nama dan atau atas tunjuk. Saham dapat terdiri dari satu klasi!ikasi atau lebih. &ungkin saja dalam sebuah P) terdapat berma am-ma am saham, misalnya saham biasa, saham prioritas, dan saham-saham lain dengan hak khusus yang semuanya harus ditetapkan dalam /nggaran Dasar. Pemegang saham biasa berhak untuk mengambil keputusan dalam CUPS mengenai perseroan, hak menerima pembagian di<iden dan sisa kekayaan dalam proses likuidasi. Setiap saham yang dikeluarkan mempunyai satu hak suara $one share one <ote%, ke uali dalam /nggaran Dasar ditentukan lain. !. ;rgan Perseroan )erbatas P) sebagai subyek hukum pendukung segala hak dan kewajiban tidak dapat bertindak sendiri. +adan hukum menjadi subyek hukum bukan se ara alamiah, melainkan ditentukan oleh hukum yang dibuat manusia melalui lembaga yang berwenang untuk itu. ;leh karena itu, P) perlu dilengkapi dengan organ atau alat perlengkapannya supaya dapat ber!ungsi sebagai subyek hukum seperti manusia. ;rgan P) tersebut terdiri dari # 0. Capat Umum Pemegang Saham $CUPS% CUPS merupakan organ P) yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam sebuah P). CUPS ini terdiri dari para pemegang saham sebagai satu kesatuan. )entunya di dalam CUPS tersebut terdapat pemegang saham terbanyak $pemegang saham mayoritas% dan pemegang saham yang menguasai saham dalam jumlah ke il sehingga tidak memiliki kekuasaan mayoritas $pemegang saham minoritas%. Pemegang saham mayoritas dapat mendominasi keputusankeputusan CUPS, karena itu UUP) memberikan beberapa pembatasan tertentu untuk melindungi pemegang saham minoritas dalam rangka mewujudkan keadilan. CUPS mempunyai segala wewenang yang tidak diberikan kepada direksi dan komisaris dalam batas yang ditentukan dalam UUP) atau /nggaran Dasar.

Ahde08/gts

16

.adi, kekuasaan CUPS ukup besar, misalnya mengangkat dan memberhentikan direksi dan komisaris. 1. Direksi Direksi atau pengurus P) adalah organ yang mengurus P) sehari-hari yang diangkat CUPS. Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan terbaik di dalam maupun di luar pengadilan. 2. Komisaris Komisaris atau pengawas P) adalah organ yang bertugas mengawasi kebijaksanaan direksi dalam menjalankan perseroan serta memberi nasihat kepada direksi. Komisaris juga diangkat dan bertanggung jawab kepada CUPS. g. &erger, Konsolidasi, dan /kuisisi Untuk lebih memberdayakan diri beberapa P) dapat melakukan merger, konsolidasi, dan akuisisi. +anyak alasan yang menyebabkan beberapa P) melakukan demikian, antara lain dalam rangka e!isiensi, di<ersi!ikasi, kekuatan pasar, keuntungan pajak, dan prestise. 0. #erger $penggabungan perusahaan% /dalah penggabungan dua atau lebih perusahaan ke dalam salah satu di antara perusahaan-perusahaan yang melakukan penggabungan, kemudian perusahaan yang menggabungkan diri berakhir kedudukannya sebagai suatu badan hukum*perusahaan karena dibubarkan dan dilikuidasi, dan yang tinggal adalah perusahaan yang menerima penggabungan. &isalnya, P) / merger dengan P) +, maka tinggal P) / saja atau P) + saja. 1. Konsolidasi $peleburan perusahaan% /dalah peleburan dua atau lebih perusahaan menjadi satu perusahaan yang baru sama sekali, sementara masing-masing perusahaan yang meleburkan diri berakhir kedudukannya sebagai suatu badan hukum*perusahaan. &isalnya P) / berkonsolidasi dengan P) +, maka mun ul P) , sebagai nama baru dari P) /GP) + 2. $kuisisi $pengambilalihan perusahaan% /dalah pembelian atau pengambilalihan seluruh atau sebagian saham satu atau lebih perusahaan oleh perusahaan lainnya atau pemilik perusahaan lainnya, tetapi perusahaan yang diambil alih sahamnya tetap hidup sebagai badan hukum*perusahaan, hanya saja kini berada di bawah kontrol perusahaan yang mengambil alih saham-sahamnya. &isalnya P) / mengakuisisikan P) +, maka baik P) / maupun P) + masih tetap ada, namun kontrol perusahaannya sudah beralih kepada P) / sebagai perusahaan pembeli seluruh atau sebagian saham P) +. h. Perusahaan Kelompok Untuk lebih memperkuat diri perusahaan-perusahaan bekerja sama satu sama lainnya dan dapat membentuk perusahaan kelompok $group ompany* on ern%,

Ahde08/gts

17

yaitu suatu gabungan atau susunan dari perusahaan-perusahaan yang se ara yuridis mandiri, yang terkait satu dengan yang lain begitu erat sehingga membentuk suatu satuan ekonomi yang tunduk pada suatu pimpinan dari suatu perusahaan induk sebagai pimpinan sentral. Dalam on ern tersebut terdapat perusahaan yang mendominasi*melaksanakan pimpinan sentral sebagai perusahaan induk, dan perusahaan yang bergantung pada putusan perusahaan yang dominan sebagai perusahaan anak. i. Pembubaran Perseroan Pembubaran Perseroan dapat dilakukan karena # 0. Keputusan CUPS Keputusan CUPS tentang pembubaran perseroan sah jika keputusan tersebut diambil berdasarkan musyawarah untuk mu!akat. Dalam hal penggabungan, peleburan, pengambilalihan, kepailitan, dan pembubaran perseroan, bahwa keputusan CUPS sah apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit H bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh paling sedikit H bagian dari jumlah suara tersebut. Perseroan resmi dibubarkan pada saat ditetapkan dalam keputusan CUPS, dan selanjutnya dilikuidasi oleh likuidator. 1. .angka (aktunya telah +erakhir .ika perseroan bubar karena jangka waktu berdirinya $sebagaimana ditetapkan dalam /nggaran Dasar% telah berakhir, maka &enteri Kehakiman atas permohonan Direksi dapat memperpanjang jangka waktu tersebut. Permohonan tersebut diajukan paling lambat :A hari sebelum jangka waktu berdirinya perseroan berakhir. Permohonan untuk memperpanjang jangka waktu tersebut hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan CUPS yang dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit H bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh paling sedikit H bagian dari jumlah suara tersebut. 2. Penetapan Pengadilan Pengadilan 9egeri dapat membubarkan perseroan atas # a. Permohonan kejaksaan berdasarkan alasan kuat bahwa perseroan telah melanggar kepentingan umum6 b. Permohonan satu orang pemegang saham atau lebih mewakili paling sedikit 0*0A bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah6 . Permohonan kreditor berdasarkan alasan perseroan tidak mampu membayar utangnya setelah dinyatakan pailit, atau harta kekayaan perseroan tidak ukup untuk melunasi seluruh hutangnya setelah pernyataan pailit di abut6 d. Permohonan pihak yang berkepentingan berdasarkan alasan adanya a at hukum dalam akta pendirian perseroan Dalam hal pembubaran perseroan dengan penetapan pengadilan, ditetapkan pula penunjukan likuidator.

Ahde08/gts

18

Perusahaan 9egara 0. Pengertian Perusahaan negara yang sering juga disebut +adan Usaha &ilik 9egara $+U&9% adala! perusahaan yang dimiliki se ara mutlak ataupun sebagian besar oleh negara . 1. Pengaturan Pengaturan +U&9 di Indonesia terdapat dalam UU 9o. : )ahun 0:4: tentang +entuk-bentuk Usaha 9egara. Pengaturan lebih lanjut terdapat dalam Peraturan Pemerintah Cepublik Indonesia 9omor 01 )ahun 0::8. Di dalam undang-undang tersebut ditentukan tiga bentuk usaha negara yaitu # a. Perusahaan .awatan $Perjan%6 b. Perusahaan Umum $Perum%6 dan . Perusahaan Perseroan $Perseroan%. Di luar undang-undang tersebut masih terdapat bentuk-bentuk usaha negara lainnya yang si!atnya khusus, seperti Pertamina yang diatur dalam undang-undang tersendiri. Dan terdapat juga Perusahaan Daerah $PD% yang diatur dalam UU 9o. 3 )ahun 0:41. 2. Pendirian Pendirian sebuah +U&9 berbeda dengan pendirian usaha swasta. Di sini peranan pemerintah ukup besar dalam penetapan anggaran dasar perusahaan, tujuan, status keuangan, metode operasi, manajemen dan sebagainya yang disertai dengan tindakan legislati! ataupun eksekuti! untuk menyediakan dana sebagai modal perusahaan. Ke uali untuk perjan, +U&9 juga harus dida!tarkan sesuai dengan ketentuan wajib da!tar perusahaan dan menaati ketentuan peri'inan. ". Klasi!ikasi a. Perjan Perjan adalah +U&9 yang seluruh modalnya terdiri dari kekayaan negara yang tidak dipisahkan. Perjan merupakan bagian dari instasi pemerintah tertentu dan pegawainya adalah pegawai negeri sipil yang tunduk pada perundangundangan kepegawaian yang berlaku. ;leh karena itu, Perjan bukan merupakan badan hukum. )ujuan Perjan adalah semata-mata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang si!atnya tidak men ari laba $non- ommer ial orporation%. b. Perum Perum adalah +U&9 yang seluruh modalnya terdiri dari kekayaan negara yang dipisahkan. ;leh karena itu, Perum merupakan badan hukum publik. Pekerja di Perum merupakan pegawai perusahaan negara yang diatur se ara khusus. Perum ini bergerak dalam bidang-bidang usaha tertentu yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak. Pegawai Perum

Ahde08/gts

19

merupakan buruh*pekerja yang tindak pada hukum perburuhan* ketenaga kerjaan yang berlaku. .adi, statusnya sama dengan mereka yang bekerja di perusahaan swasta. )ujuan Perum di samping memberikan pelayanan kepada masyarakat banyak juga men ari keuntungan $ ommer ial and so ial ser<i e orporation%. Perum adalah badan usaha milik negara sebagaimana diatur dalam UndangUndang 9omor : )ahun 0:4: dimana seluruh modalnya dimiliki negara berupa kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham. Perum didirikan dengan Peraturan Pemerintah yang menetapkan antara lain besarnya kekayaan negara yang dipisahkan untuk penyertaan ke dalam modal Perum dan penunjukan &enteri Keuangan selaku wakil pemerintah. Perum memperoleh status badan hukum setelah peraturan pemerintah pendirian Perum berlaku. &aksud dan tujuan Perum adalah menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk keman!aatan umum berupa penyediaan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. . Persero Persero adalah +U&9 yang seluruh atau sebagian besar modalnya terdiri dari kekayaan negara yang dipisahkan. Persero merupakan badan hukum swasta yang tunduk pada prinsip-prinsip aturan Perseroan )erbatas $P)% sebagaimana diatur di dalam UUP). Pegawai Persero adalah pekerja atau buruh yang tunduk pada perundang-undangan ketenagakerjaan atau perburuhan. )ujuan Persero sama dengan tujuan P) swasta, yaitu men ari laba $ ommer ial orporation%. Dalam PP 9o. 01 )ahun 0::8 ditegaskan bahwa terdapat dua ma am Persero yaitu Persero dan Persero )erbuka. Persero adalah badan usaha milik negara seluruh atau paling sedikit 30F saham yang dikeluarkannya dimiliki oleh negara melalui pernyataan modal se ara langsung. Sedangkan Persero terbuka adalah Persero yang modalnya dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau persero yang melakukan penawaran umum, sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modalE. Pengertian modal negara ke dalam modal saham Persero ditetapkan dengan peraturan pemerintah yang memuat maksud penyertaan dan besarnya kekayaan negara yang dipisahkan untuk penyertaan modal tersebut. Koperasi 0. Pengertian Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dari de!inisi tersebut terdapat koperasi yang para anggotanya terdiri dari orang seorang yang disebut koperasi primer dan koperasi yang beranggotakan badan-badan hukum koperasi yang disebut koperasi sekunder. +aik koperasi primer maupun koperasi sekunder merupakan badan hukum.

Ahde08/gts

20

1. Pengaturan Usaha koperasi $ ooperati<e% diatur dalam UU 9o. 01 )ahun 0::1 tentang Perkoperasiaan. Undang-Undang tersebut dibuat menga u terutama pada Pasal 22 ayat $0% UUD 0:"3 yang menentukan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Dalam penjelasan Pasal 22 ayat $0% Undang-Undang Dasar 0:"3 tersebut ditambahkan bahwa kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang. Dan bangun perusahaan yang sesuai dengan itu adalah koperasi. 2. Pendirian Untuk mendirikan sebuah koperasi primer dibutuhkan sekurangkurangnya 1A $dua puluh% orang sebagai anggota. Dan untuk mendirikan sebuah koperasi sekunder sekurang-kurangnya terdapat tiga koperasi # a. Da!tar nama pendiri b. 9ama dan tempat kedudukan . &aksud dan tujuan serta bidang usaha d. Ketentuan mengenai keanggotaan e. Ketentuan mengenai rapat anggota !. Ketentuan mengenai pengelolaan g. Ketentuan mengenai permodalan h. Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya i. Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha j. Ketentuan mengenai sanksi. /kta pendirian tersebut diperlukan juga untuk mendapatkan pengesahan badan hukum koperasi, yang perlu dimintakan se ara tertulis kepada Pemerintah. Untuk mendapatkan pengesahan status badan hukum koperasi, para pendiri mengajukan permintaan tertulis disertai atau pendirian koperasi. Pengesahaan tersebut diberikan dalam jangka waktu tiga waktu tiga bulan setelah diterimanya permintaan pengesahaan. .angka waktu yang sama juga diberikan kepada pemerintah untuk memberitahukan se ara tertulis kepada pendiri koperasi apabila terjadi penolakan. Selanjutnya pengesahan pemerintah tersebut diumumkan dalam +erita 9egara. Dan sama halnya juga dengan bentuk usaha lainnya koperasi harus dida!tarkan sesuai dengan undang-undang wajib da!tar perusahaan dan diurus berbagai peri'inan operasional usaha. ". Perangkat ;rganisasi Perangkat organisasi koperasi terdiri dari rapat anggota, pengurus, dan pengawas. Capat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi di dalam koperasi yang bertugas menetapkan antara lain anggaran dasar, pengurus dan pengawas, ren ana kerja, dan pembagian Sisa Hasil Usaha $SHU%. Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk men apai mu!akat atau apabila tidak berhasil berdasarkan suara terbanyak. Dalam pemungutan suara setiap anggota mempunyai satu suara. Sedangkan hak suara pada koperasi sekunder diatur dalam anggaran dasarnya. Capat anggota dilakukan paling

Ahde08/gts

21

sedikit sekali dalam setahun. Pengawas dipilih dari*dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota untuk masa jabatan 3 tahun. Pengurus bertugas antara lain mengelola koperasi dan usahanya, mengajukan ran angan kerja serta ran angan anggaran pendapatan dan belanja koperasi, dan menyelenggarakan pembukuan, laporan keuangan, dan rapat anggota. /pabila diperlukan untuk pengelolaan usaha sehari-hari pengurus dapat menyangkut pengelola berdasarkan hubungan kerja atas dasar perikatan dan bertanggung jawab kepada pengurus. Pengangkatan pengelola demikian perlu mendapatkan persetujuan rapat anggota. Pengawas juga dipilih dari*dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota yang tugasnya adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi dan membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya. Untuk itu, pengawas berwenang meneliti atatan yang ada pada koperasi dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan. Di samping itu, pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.

Ahde08/gts

22

+agi seorang wirausaha $entrepreneur % atau yang lebih beken disebut pengusaha, mengembangkan sebuah usaha adalah mutlak untuk kemajuan perusahaan dan usahanya. Sebab seperti layaknya roda kehidupan yang semakin lama semakin epat berputar demikian pula sebuah usaha. Sehingga bagi pengusaha yang sudah establish tentunya menginginkan perkembangan usahanya. 9amun terkadang perkembangan atau kemajuan usaha itu tidak dibarengi dengan kemampuan modal. Salah satu ara yang bisa ditempuh adalah dengan !ran haise .

@ran haise diartikan dalam bahasa Indonesia sebagai waralaba. -aitu perusahaan atau seseorang $!ran hisee% yang diberikan hak untuk menggunakan merek, ipta, paten untuk menyalurkan produk* jasa pihak !ran hisor% dengan memberikan imbalan $!ee%

Di Indonesia aturan tentang (aralaba diatur didalam Peraturan Pemerintah 9o 04 tahun 0::5 Pasal 0 dalam peraturan tersebut menyatakan bahwa waralaba adalah perikatan* perjanjian dimana salah satu pihak diberikan hak untuk meman!aatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual $H/KI% atau penemuan atau iri khas usaha yang dimiliki oleh pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain. Dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang atau jasa.

Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa sebuah waralaba adalah suatu perbuatan untuk melakukan perikatan* perjanjian. Sedangkan perjanjian atau perikatan diatur dalam KUH Perdata buku III tentang perikatan pasal 0202 tentang perjanjian, pasal 021A, tentang sahnya perjanjian, dan ketentuan pasal 0228 akibat persetujuan. Penggunaan sistem waralaba bagi produk asing juga berpatokan dengan PP tersebut , Sedangkan bentuk perjanjian tidak baku bersi!at dibawah tangan sehingga tidak wajib diketahui oleh notaris sepanjang tidak bertentangan Undang-undang $Pasal 0 ayat 1%dan ditulis dalam bahasa Indonesia $ Pasal 1 ayat 0 dan 1%

Selanjutnya pemberi waralaba sebelum mengadakan perjanjian dengan penerima waralaba diwajibkan untuk memberikan keterangan mengenai kegiatan usaha, menerangkan hak atas H/KI, hak dan kewajiban bagi masing-masing

Ahde08/gts

23

pihak yang harus dipenuhi, pengakhiran, pembatalan atau perpanjangan perjanjian.

Keterangan-keterangan berikut perjanjian tersebut harus dida!tarkan di Deperindag $ Departemen Perindustrian dan perdagangan % oleh penerima waralaba selambatnya 2A hari sejak berlakunya perjanjian waralaba, bila tidak maka SIUP $ Surat Ijin Usaha Perdagangan% nya bisa di abut.$Pasal 8%. &enteri Perindustrian dan Perdagangan menerbitkan SK no.13:* &P* Kep*5*0::5 Sebagai Peraturan Pelaksana yang mengatur antara lain tentang waktu lamanya perjanjian dan diutamakan untuk menggunakan produk barang dan atau bahan dalam negeri sepanjang mutu barang dan atau bahan itu sesuai yang diperjanjikan di dalam akta perjanjian tersebut.

Didalam UU &erek no 03 tahun 1AAA tidak mengatur se ara khusus tentang waralaba, hanya pada pasal "2 ayat 0 yang menyebutkan pemilik merek terda!tar berhak memberikan lisensi kepada pihak untuk memakai merek tersebut dengan perjanjian dan wajib dida!tarkan di da!tarkan ke direrktorat .enderal H/KI

.adi bagi para pen ari produk waralaba $!ran hise% telah dilindungi oleh peraturan-peraturan tersebut , )etapi yang terpenting juga harus hati-hati dalam pen arian tersebut. Karena tidak jarang suatu produk baru yang sedang booming lalu tiba-tiba men oba dengan sistem !ran haise tapi tanpa menggunakan aturan yang jelas sehingga merugikan in<estor . Hal ini bisa berujung pada tindakan pelanggaran hukum.

Perjanjian atau kontrak adalah suatu peristiwa di mana seorang atau satu pihak berjanji kepada seorang atau pihak lain atau di mana dua orang atau dua pihak itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal $Pasal 0202 Kitab Undangundang Hukum Perdata Indonesia%. ;leh karenanya, perjanjian itu berlaku sebagai suatu undang-undang bagi pihak yang saling mengikatkan diri, serta mengakibatkan timbulnya suatu hubungan antara dua orang atau dua pihak tersebut yang dinamakan perikatan. Perjanjian itu menerbitkan suatu perikatan antara dua orang atau dua pihak yang membuatnya. Dalam bentuknya, perjanjian itu berupa suatu rangakaian perkataan yang mengandung janji-janji atau kesanggupan yang diu apkan atau ditulis.

Ahde08/gts

24

@ran hise # Iman Sjahputra

Perikatan

HaKI

yang

Diperluas

9ama bukan saja sebagai aset, tetapi juga mempunyai nilai jual tinggi. Sehingga tidak mengherankan suatu nama $brand image% bisa bernilai miliaran dolar. )engok om'et !ran hising & DonaldIs yang bertebaran di seluruh dunia. Konon, di tahun 1AAA saja angka penjualan men apai lebih dari "A miliar dolar /merika Serikat $/S% dari 1: ribu outlet yang tersebar. Perkembangannya membuat kaget Pemerintah /S dan dalam praktiknya diduga banyak penyimpangan konsep-konsep !ran hise, akhirnya tahun 0:5: Pemerintah /S mengeluarkan @ran hise Dis losure / t. ?antas bagaimana konsep !ran hise di IndonesiaJ Dalam Direktori @ran hise Indonesia, diprakarsai /sosiasi @ran hise Indonesia. @ran hise di Indonesia dikenal dengan sebutan waralaba. &ulai dikenal sekitar 0:5A dengan masuknya Kentu ky @ried ,hi ken, I e ream Swensen, Shakey Pi''a, yang kemudian disusul dengan +urger King dan Se<en Kle<en. Sesungguhnya Indonesia sudah pula mengenal konsep !ran hise sebagaimana yang diterapkan penyebaran toko sepatu +ata ataupun SP+U $pompa bensin%. Pengertian !ran hise $waralaba% selalu diartikan berbeda dengan lisensi. Padahal, intinya hampir sama. Dalam praktik lisensi $li ensing% diartikan lebih sempit, yakni perusahaan atau seseorang $li en or% yang memberi hak kepada pihak tertentu $li ensee% untuk memakai merek*hak ipta*paten $Hak milik kekayaan intelektual% untuk memproduksi atau menyalurkan produk*jasa pihak li en or. Imbalannya li ensee membayar !ee. ?isen or tak men ampuri urusan manajemen dan pemasaran pihak li ensee. &isalnya, perusahaan &attel In yang memiliki hak karakter +arbie $boneka anak-anak% di /S memberikan hak lisensi kepada perusahaan mainan di Indonesia dalam memproduksi. /dalah @isseha-)sion &enghistu dalam disertasinya di Uni<ersitas <an /msterdam tahun 0:88 mende!inisakan,J/lthough li ensing is an ambiguous term, it is de!ined roughly as an agreement or a ontra t by whi h the li ensor or a proprietor o! the te hnology or intelle tual property e7tends to the li ensee a limited right to make use o!, among other things, a patent, know-how, trademark and other items as may be agreed between the li ensor and the li ensee.J (aralaba Sebaliknya, waralaba dimaknai lebih luas, yaitu pemberi waralaba tidak hanya memperkenankan penerima waralaba untuk memakai merek*logo*hak iptanya,

Ahde08/gts

25

akan tetapi turut pula mengatur internal perusahaan. +aik mengenai karyawan, pelatihan, lokasi, bahan baku hingga strategi pemasarannya. .aringan & DonaldIs di seluruh dunia adalah paling o ok untuk ontoh. +erbagai pelayanan serta strategi pemasaran dari & DonaldIs sama, baik didalam negeri maupun luar negeri. Perkembangan waralaba di Indonesia pada saat itu semakin hari bertambah subur, baik asing maupun lokal, seperti# Ks teler, Hoka-hoka +ento, )otal buah segar, restoran bebek bali, papa ronIs pi''a. Di negeri ini awalnya tak ada aturan hukum yang mengatur perjanjian waralaba. +aru di tahun 0::5 terbitlah Peraturan Pemerintah $PP% 9o 04 tahun 0::5 tentang (aralaba. Pasal 0 PP ini menyatakan# (aralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk meman!aatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau iri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan pihak lain tersebut, dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan atau jasa. Dari rumusan pasal tersebut dapat diketahui bahwa waralaba merupakan suatu perikatan*perjanjian antara dua pihak. Sebagai perjanjian dapat dipastikan semua ketentuan dalam hukum perdata (KUHPerdata) tentang perjanjian (Pasal 1313), sahnya perjanjian (Pasal 1320) dan ketentuan Pasal 1338. Dengan demikian, apabila pihak pewaralaba pihak asing, sedangkan terwaralaba adalah Indonesia, maka perjanjiannya terikat pada PP No 16 tahun 1997 tentang Waralaba. Bagaimana format perjanjian waralaba" Apakah bentuknya harus otentik dalam akta notaris" PP No 16 tahun 1997 tak menjelaskannya. Hanya saja dalam PP ditentukan, perjanjian waralaba dibuat tertulis dalam bahasa Indonesia (Pasal 2 Ayat 1 dan 2). Dapat disimpulkan, perjanjian waralaba tak perlu dalam bentuk akta notaris. Para pihak dapat membuat sendiri - di bawah tangan - dengan mengikuti ketentuan KUHPerdata. Selanjutnya PP ini mewajibkan pemberi waralaba - sebelum mengadakan perjanjian dengan penerima waralaba - memberikan keterangan menyangkut kegiatan usahanya, hak atas Haki-nya, hak dan kewajiban masing-masing pihak, persyaratan yang harus dipenuhi penerima waralaba, pengakhiran perjanjian, pembatalan dan perpanjangan perjanjian (Pasal 3 Ayat 1).

Ahde08/gts

26

Keterangan-keterangan berikut perjanjian waralaba tersebut harus didaftarkan di Departemen Perindustrian dan Perdagangan oleh penerima waralaba paling lambat 30 hari sejak berlakunya perjanjian waralaba. Bila tak dilakukan, maka pencabutan izin usaha perdagangan (SIUP) dapat dilakukan (Pasal 8). Sebagai pelaksana PP, pemerintah melalui Menteri Perindustrian dan Perdagangan menerbitkan keputusan No: 259/ MPP/Kep/7/1997 yang antara lain mengatur tentang jangka waktu perjanjian waralaba. Selain itu, disyaratkan pula untuk mengutamakan penggunaan barang dan atau bahan hasil produksi dalam negeri sepanjang memenuhi standar mutu barang dan jasa sesuai perjanjian waralaba. Dalam Undang-Undang Merek No 15 tahun 2001 sendiri tidak diatur secara khusus tentang waralaba. Hanya dalam Pasal 43 Ayat (1) dikatakan, pemilik merek terdaftar berhak memberikan lisensi kepada pihak lain untuk memakai merek tersebut dengan perjanjian dan wajib didaftarkan ke Direktorat Jenderal Haki. Tetapi sangat disayangkan bagaimana tata cara permohonan pencatatan lisensi dan kententuan mengenai perjanjian lisensi tersebut sampai saat ini belum ada Keputusan Presiden (Keppres) sebagaimana diamanatkan Pasal 49 UU tentang Merek itu.

Ahde08/gts

27

Anda mungkin juga menyukai