Anda di halaman 1dari 16

STROKE

Oleh : Sri Pratiwi

A. Pengertian

WHO stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejalagejala yang berlangsung selama 24 jam atau

lebih

yang

menyebabkan
lain

kematian
jelas

tanpa
selain

adanya

penyebab

yang

vaskuler. (Hendro Susilo, 2000)

B. Anatomi fisiologi
1. Otak

Berat otak manusia sekitar 1400 gram dan


tersusun oleh kurang lebih 100 triliun

neuron. Otak terdiri dari empat bagian


besar yaitu serebrum (otak besar),

serebelum (otak kecil), brainstem (batang otak), 1998) dan diensefalon. (Satyanegara,

Cont...
2. Sirkulasi darah otak Otak menerima 17 % curah jantung dan menggunakan 20 % konsumsi oksigen total tubuh manusia untuk metabolisme aerob. Otak diperdarahi oleh dua pasang arteri yaitu arteri karotis interna dan arteri vertebralis. Dari dalam rongga kranium, keempat arteri ini saling berhubungan dan membentuk sistem anastomosis.(Satyanegara, 1998)

C. ETIOLOGI

keadaan yang dapat menyebabkan stroke :


1. Thrombosis Cerebral

Atherosklerosis
Hypercoagulasi pada polysitemia

Arteritis( radang pada arteri )

2. Emboli

3. Haemorhagi

Cont. . .
4. Hypoksia Umum

Hipertensi yang parah


Cardiac Pulmonary Arrest Cardiac output turun akibat aritmia 5. Hipoksia setempat Spasme arteri serebral , yang disertai perdarahan subarachnoid. Vasokontriksi arteri otak disertai sakit kepala migrain.

D. FAKTOR RESIKO
Akibat adanya kerusakan pada arteri, yaitu usia, hipertensi dan DM. Penyebab timbulnya thrombosis, polisitemia. Penyebab emboli MCI. Kelainan katup, heart tidak teratur atau jenis penyakit jantung lainnya. Penyebab haemorhagic, tekanan darah terlalu tinggi, aneurisma pada arteri dan penurunan faktor pembekuan darah (leukemia, pengobatan dengan anti koagulan ) Bukti-bukti yang menyatakan telah terjadi kerusakan pembuluh darah arteri sebelumnya : penyakit jantung angina, TIA., suplai darah menurun pada ektremitas.

E. Klasifikasi

1. Stroke dapat diklasifikasikan menurut patologi dan gejala kliniknya, yaitu :

a. Stroke Haemorhagi,

b. Stroke Non Haemorhagic

Cont. . .
2. Menurut perjalanan penyakit atau stadiumnya: TIA ( Trans Iskemik Attack) gangguan neurologis setempat yang terjadi selama beberapa menit sampai beberapa jam saja. Gejala yang timbul akan hilang dengan spontan dan sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam. Stroke involusi: stroke yang terjadi masih terus berkembang dimana gangguan neurologis terlihat semakin berat dan bertambah buruk. Proses dapat berjalan 24 jam atau beberapa hari. Stroke komplit: dimana gangguan neurologi yang timbul sudah menetap atau permanen . Dapat diawali oleh serangan TIA berulang.

F. PATOFISIOLOGI
Infark serbral adalah berkurangnya suplai darah ke area tertentu di otak. Suplai darah ke otak dapat berubah (makin lambat atau cepat) pada gangguan lokal (thrombus, emboli, perdarahan dan spasme vaskuler) atau oleh karena gangguan umum (hipoksia karena gangguan paru dan jantung). Atherosklerotik sering/cenderung sebagai faktor penting terhadap ortak, thrombus dapat berasal dari flak arterosklerotik , atau darah dapat beku pada area yang stenosis, dimana aliran darah akan lambat atau terjadi turbulensi. Thrombus dapat pecah dari dinding pembuluh darah terbawa sebagai emboli dalam aliran darah

G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. 2. 3. 4. Rontgen kepala dan medula spinalis Angiografi Elektro encephalografi Computerized Tomografi Scannin CTScan) 5. Punksi lumbal 6. Magnetic Resonance Imaging

H. KOMPLIKASI
Setelah mengalami stroke pasien mungkin akan mengalmi komplikasi , komplikasi ini dapat dikelompokan berdasarkan: 1. Berhubungan dengan immobilisasi ; infeksi pernafasan, nyeri pada daerah tertekan, konstipasi dan thromboflebitis. 2. Berhubungan dengan paralisis: nyeri pada daerah punggung, dislokasi sendi, deformitas dan terjatuh 3. Berhubungan dengan kerusakan otak : epilepsi dan sakit kepala. 4. Hidrocephalus

I. Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa yang mungkin muncul adalah : Gangguan perfusi jaringan otak yang berhubungan dengan perdarahan intracerebral. (Marilynn E. Doenges, 2000) Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan hemiparese/hemiplagia (Donna D. Ignativicius, 1995) Gangguan persepsi sensori : perabaan yang berhubungan dengan penekanan pada saraf sensori, penurunan

Cont...
Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan sirkulasi darah otak (Donna D. Ignativicius, 1995) Gangguan eliminasi alvi(konstipasi) berhubungan dengan imobilisasi, intake cairan yang tidak adekuat (Donna D. Ignativicius, 1995) Resiko gangguan nutrisi berhubungan dengan kelemahan otot mengunyah dan menelan ( Barbara Engram, 1998) Kurangnya pemenuhan perawatan diri yang berhubungan dengan hemiparese/hemiplegi (Donna D. Ignativicius, 1995)

Cont. . .
Resiko gangguan integritas kulit yang berhubungan tirah baring lama (Barbara Engram, 1998) Resiko ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan penurunan refleks batuk dan menelan.(Lynda Juall Carpenito, 1998) Gangguan eliminasi uri (inkontinensia uri) yang berhubungan dengan penurunan sensasi, disfungsi kognitif, ketidakmampuan untuk berkomunikasi (Donna D. Ignatavicius, 1995

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai