Anda di halaman 1dari 3

INDIKASI RENDAHNYA KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA PENDAHULUAN Pendidikan di Indonesia adalah masalah klasik yang dari dahulu tak

kunjung selesai. Bahkan tiap tahunnya menimbulkan topik panas yang dibahas para akademsi tanah air. Edu!ation "or All #lobal enurut onitoring $eport %&'% yang dikeluarkan UNE()* setiap tahunnya+

pendidikan Indonesia berada diperingkat ,- untuk pendidikan diseluruh dunia dari '%& negara. Data Edu!ation De.elopment Inde/ 0EDI1 Indonesia+ pada tahun %&'' Indonesia berada diperingkat ke2,3 dari '%4 negara. (angat rendah sekali kualitas pendidikan di Indonesia+ penyebab utamanya yang sering digadang2gadang adalah 5aktor ekonomi+ kerja usia dini untuk menopang keluarga+ dan pernikahan diusia dini. Pada tahun %&'6 dar 4+' juta pengangguran di Indonesia+ 7+&- persennnya adalah dari lulusan sarjana. 8adi+ terdapat 6,& ribu sarjana under employment. Dari sini bisa terlihat penyebab dari buruknya kualitas pendidikan di Indonesia+ apakah salah sistem pendidikan yang berlaku di Indonesia yang sering berganti2ganti karena sistem !oba2!oba atau apakah para pendidik yang berperan penting dalam proses pembelajaran kurang berkualitas. Data yang sangat men!engangkan bah9a kualitas pendidik di Indonesia menempati urutan ke2'- dari '- negara dari negara berkembang. (ungguh+ sangat menyedihkan. PE BAHA(AN (alah satu 5aktor rendahnya kualitas pendidikan Indonesia adalah karena lemahnya para pendidik dalam menggali potensi pelajar. Banyak sekali para guru hanya mem5osir murid untuk tunduk dengan apa yang mereka inginkan+ tanpa mengetahui kelemahan2kelemahan para sis9a tersebut. Perlu diketahui+ para guru sebenarnya sekedar melibatkan proses pembelajaran teknis+ tapi juga membantu setiap peserta didik untuk dapat mengembangkan bakat dan mempersiapkan diri untuk menjadi Agent o5 )hange dimasa depan yang berintegrasi tinggi dan penuh tanggung ja9ab. Negara besar tidak hanya karena luasnya 9ilayah+ kayanya sumber daya alam yang dimiliki+ padahal sumber daya alam hanya bersi5at gi.en tetapi+ ditentukan oleh sumber daya manusia yang berkualitas. (umber daya manusia dibutuhkan untuk menjadikan negara Indonesia lebih maju dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi+ agar tidak tertinggal dari negara maju lain dalam persaingan era globalisasi saat ini.

Ungkapan yang sering didengar menjadi guru adalah dari panggilan hati bukan hanya pro5esi semata. Pernyataan ini sangat tegas bah9a guru yang baik+ berkualitas+ mempunyai tanggung ja9ab yang tinggi pada para sis9a. #uru harus bekerja keras bagaimana para sis9a mampu menerima pelajaran atau materi yang disampaikan+ apakah bisa dengan enjoy dalam menangkap materi atau malah terpresure+ memutar otak bagaimana !ara agar tidak bosan sis9a menerima materi+ melihat reaksi peserta didik dalam menerima materi. Hal ini harus terus dikaji oleh para guru yang memang dari panggilan hati+ bukan dibiarkan asal sudah mengajar sesuai aturan jam mengajar. Dengan kesabaran menekuni pengajar agar mumpuni dibidangnya. #uru yang selalu dirindukan para sis9a bukan guru yang selalu merindukan para muridnya. Dalam praktek kesehariannya+ diketahui bah9a guru di Indonesia masih menerapkan metode pembelajaran yang monotan dengan satu arah seprti !eramah yang membosankan. Hanya tertuju pada pembahasan teori:teori saja+ bukan praktek pengembangan mental para peserta didik. Para sis9a hanya diam mendengarkan !eramah guru+ respon para sis9a manggut2manggut+ diam seribu bahasa+ belum diketahui juga mereka aham atau sedang memikirkan hal lain+ atau sedang asyiknya melamun. Hanya berapa persen yang antusias dalam mendengarkan. Dan para guru di Indonesia+ dalam mengejar di kelas sering kali hanya tertuju pada satu atau beberapa urid saja yang memiliki nilai tinggi. Untuk peserta didik yang rendah dalam perolehan nilai seperti di marjinalkan+ tidak dianggap sepenuhnya. ;erkadang memang hal baik untuk para sis9a agar mengembangkan atau belajar lebih giat+ tetapi psikis para peserta tidak selalu seperti itu. Dan pendidik seharusnya melihat point problem tersebut bukan terus terarah pada point interestnya saja. <alau demikian terjadi akan menimbulkan ke!emburuan yang berakibat keben!ian. engenai penilaian yang diberikan+ akan sangat tinggi nilainya jika sama dengan ba!aan teori+ bukan pemahaman yang sepenuhnya ditangkap para sis9a. Hal ini menimbulkan problem sis9a seperti dituntut dalam hal ha5alan yang akan hilang beberapa saat kemudian. (ehingga implementasi ilmu yang didapat kurang. elihat hal sema!am ini kapan para sis9a bisa mengembangkan potensi yang dimiliki untuk perbaikan Indonesia nantinya. Indonesia mempunyai anak bangsa yang pasi5+ stagnan+ tidak ada perkembangan+ pas2pasan dalam sumber daya manusianya. Padahal sumber daya alam yang dimiliki adalah produk yang harus diolah+ oleh anak2anak bangsa bukan anak2anak negara lain.

(eharusnya para guru berka!a dan berbenah pada negara yang mempuyai jumlah penduduk sedikit tetapi nomor satu dunia dalam mutu pendidikannya+ yaitu "inlandia. Dalam metode pembelajaran di "inlandia menganut kebijakan mengurangi tes+ meminamalisir sedikit mungkin. 8uga menganut kebijakan automati! promotion+ naik kelas otomatis. #uru siap membantu sis9a yang tertinggal sehingga semua naik kelas. Para guru "inlandia men!iptakan suasana belajar menyenangkan melalui implementasi belajar akti5 dan para sis9a belajar dalam kelompok2kelompok ke!il. ;idak ada perkotakan sis9a+ guru mendampingi proses belajar para sis9a+ khususnya mendampingi para sis9a yang agak lemah dan lamban+ bahkan sis9a tersebut diberikan les pri.at agar lebih intensi5 dalam pembelajarannya. Di "inlandia hanya terdapat guru2guru yang berkualitas tinggi dan baik dalam prakteknya+ mereka bersandang (% bukan hanya asal2asalan dalam memilih guru. (ehingga persaingan menjadi guru di "inlandia sangat tinggi dan guru adalah pro5esi yang sangat popular dengan kualitas terbaiknya. <E(I PULAN DAN (A$AN Para guru di Indonesia sadar akan prioritas utamanya sebagai pengajar. Berani dengan konsekuensi beban yang diemban. Dengan menge.aluasi kembali sistem pengajaran yang sudah diterapkannya di kelas. Bagaimana respon peserta didik saat mengikuti materi yang disampaikan. 8ika ini dilaksanakan pada setiap guru di Indonesia. Dengan begitu diharapkan nantinya kualitas pendidikan bisa lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai