Anda di halaman 1dari 8

Kisah Inspiratif

RAIH MIMPI BERSAMA BIDIKMISI

Biodata Penulis

Nama NIM Prodi

: Nida Usanah : 7101413170 : Pendidikan Akuntansi B

Angkatan : 2013/2014 TTL Alamat : Kebumen, 2 Januari 1995 : Sumberadi RT03/04 Kebumen, Jawa Tengah 54351 CP Motto : 08976220464 : Never Give Up to get everything

Kuliah ? atau menjadi Mahasiswa? Bukanlah impianku saat itu. Tak pernah saya bayangkan sebelumnya, karena saya anak SMK yang notabenenya adalah melanjutkan untuk kerja. Selain itu saya juga dari kalangan orang tidak mampu, sangat bersyukur bisa melanjutkan ketingkat SMK. Saya anak nomor satu dari 2 berasaudara, tentu saja seharusnya menjadi pengganti ibu saya setelah lulus dari SMK. Ibu saya bekerja sendiri, ayah sudah meninggal ketika saya masih SD. Dalam keadaan seperti ini tentu saja tidak mungkin untukku bisa kuliah. Waktu itu ada sosialisasi dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia yaitu ITB. Rasanya melihat mereka sangat waow, bisakah saya seperti mereka?, salah satu teman saya bertanya kak, katanya kuliah sekarang gak butuh biaya apa benar? salah satu dari mereka menjawab sekolah sekarang gampang dek, asalkan kita mengikuti persyaratan yang ada. Apalagi ditambah adanya progam Bidikmisi yang diselenggarakan pemerintah untuk kalangan yang tidak mampu tapi berprestasi. Dari situ kita mendapatkan uang bulanan sebesar 600.000 dan biaya-biaya kuliah gratis. Jawaban itu semakin membuat saya kepingin masuk dunia perkuliahan. Pertanyaan selanjutnya bagaimana cara kita masuk perguruan negeri? mahasiswa itu menjawab jalur masuk bidikmisi ada SNMPTN dan SBMPTN, untuk SNMPTN adalah jalur undangan yang hanya mengirim nilai-nilai raport dari semester 1 sampai 5. Dan untuk SBMPTN yaitu jalur tertulis. Setelah itu banyak sekali mahasiswa-mahasiswa dari perguruan tinggi lain masuk bersosialisasi dan selalu meyakinkan sekolah gratis. Selain itu dari BK sekolah saya juga mensosialisasikan tentang sekolah lanjutan ketika kalian masuk kejenjang lebih tinggi, akan mendapatkan pengalaman dan mendapatkan kesempatan peluang kerja lebih. Karena apa? Di zaman sekarang pasti lebih membutuhkan lulusan-lulusan sarjana, untuk tamatan SMK sederajat sangat sulit. Selain itu ketika kalian langsung kerja, jarang ada pengalaman yang dilakukan hanya kegiatan itu-itu saja. Gunakan kesempatan ini untuk masa depan lebih baik, bangunlah derajat keluargamu lebih baik lagi.!

Perasaan tidak menentu, bagaimana dengan masa depanku? Mau jadi apa saya setelah tamat SMK. Kuliah atau kerja? Ibuku terus mengharapkan saya untuk kerja, rasanya nyesek sekali ketika dia mengatakan besok kalau nida kerja, ibu tinggal duduk karena sudah capek kerja dari kecil. Merenung memutuskan masa depan, memang sulit sama-sama berat, seperti diajarkan guru, ketika anda bingung menentukan sebuah pilihan yang berat cobalah untuk membuat daftar berisi kelebihan dan kekurangan dari pilihan masing-masing, renungkan. Kerja? Mendaftar kerja tentu saja ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, mulai dari tinggi badan, kesehatan, dari syarat-syarat itu bagiku tidaklah mungkin. Masuk PT yang acak-acak tanpa menggunakan ada persyaratanpersyaratan tentu saja tidak untuk apa saya sekolah tinggi-tinggi mereka yang tidak berpendidikan juga bisa masuk. Kuliah? Mendaftar kuliah melalui jalur SNMPTN tidaklah mungkin untukku, karena nilaiku yang sangat pas-passan bagaimana aku bisa masuk? Saya juga takut jadi bahan ejekkan. Tapi tidak! Allah memberikan kemampuan pada tiap-tiap manusia, itu kata-kata yang selalu saya ingat, memang saya tak seperti mereka yang selalu nilai lebih dalam pelajaran akuntansi. Tapi, saya yakin punya kemampuan lain yang mereka tidak punya. Pagi hari itu, semua teman mulai berdiskusi apa yang mereka putuskan tamat SMK ini? Melihat teman-teman saya yang memang pandai sangatlah membuat diri saya iri, mereka hanya menentukan perguruan negeri mana yang mereka pilih, sangatlah santai. Di sisi lain ada juga yang merencanakan untuk kerja, tentu saja mereka juga gampang. Mereka sudah memiliki persyaratan-persyaratan masuk PT-PT , tinggal mereka belajar tes psikotes. Lah bagaimana dengan diri saya? Temanku bilang alah,, gak usah terlalu dipikirkan. Kita coba aja mbok masuk, rejeki kan gak kemana asal kita berusaha pasti ada jalan lah,, sedikit membuatku yakin untu k masuk perguruan tinggi. Saya kabarkan rencanaku untuk masuk Perguruan Tinggi padaibu saya, dia sama sekali tidak setuju berfikiran kuliah itu biaya mahal padahal tidak punya apa-apa bagaimana untuk hidup, menyekolahkan adikmu, bagaimana dengan hutang dagangan, bagaimana dengan biaya-biaya administrasi pasar, tidak mampu. Dengan penuh keyakinan dan kemantapan hati tentang saya kepingin masuk perguruan tinggi bu, sekarang kuliah gratis, setiap bulan dapat uang 600.000 kapan lagi ada kesempatan ini

lagi,? Bu, kalau saya kerja sudah tentu gak mungkin masuk PT-PT yang bonafid dengan gaji besar. Saya tidak masuk syarat-syaratnya bu, bu saya ingin sekali bsa meraih mimpiku. Biarkanlah anakmu ini belajar,. Sambil menangis dan memohon, tapi entah kenapa tidak ada respon sama sekali. Setiapa ada kesempatan ngobrol sering kali saya selipkan kata-kata tentang kuliah, tetap saja hasilnya nihil. Hingga pendaftaran pengisian PDSS yang dilakukan sekolah dimulai masih bingung menentukan pilihan, karena banyak juga yang berminat di kelas saya tentu saja ikut mendaftarkan diri. Pengisian nilai-nilai raport,melihat nilaiku yang sangat tidak memuaskan dan membuat minder apa saya bisa masuk?. Memang bosan yang selalu muncul dalam benak saya ituitu melulu. Kenapa sih saya tidak bisa seperti mereka? pasti saya bisa. Dengan percaya diri saya mengisi nilai raportku untuk dikirimkan. Hari berikutnya adalah penentuan PTN-PTN yang dipilih, ada 3 PTN yang bisa dipilih dan masing-masing memilih 2 jurusan. Saya dari SMK Ekonomi, tapi untuk pelajaran ekonomi seperti akuntansi tidak saya suka. Setiap ulangan-ulangan akuntansi nilai saya selalu pas dengan KKM, selain itu guru akuntansi yang mengajar saya juga sangat menyebalkan atau mungkin memang saya yang tidak menyukai sehingga timbul perasaan tidak suka pada guru itu atau apalah, yang penting ketika saya mau daftar tidak masuk fakultas ekonomi. Saya lebih menyukai tentang hal-hal yang berbau politik entah kenapa saya lebih menyukai hal itu. Untuk memilih PTN harus diperhatikan pertama, berapa jumlah kakak kelas yang ke PTN itu serta apakah disana mempunyai catatan IPK yang bagus, kedua harus melihat apakan PTN yang dituju diblack list atau tidak. Pernah kejadian kakak kelas saya, dia pintar, nilai selalu tinggi prestasi selalu diatas, tapi ketika dia mendaftar di PTN tersebut ternyata tidak diterima setelah ditelusuri, ternyata ada kakak kelas sebelum dia mendftar di PTN itu diterima tapi tidak diambil. Dan itu akan mejadi masalah untuk tahun berikutnya. Setelah saya dan teman-teman berdiskusi akhirnya kita memutuskan untuk mendaftar di UNNES. Ya, UNNES pilihan no 1 dengan fakultas Hukum dan fakultas selanjutnya adalah Ppkn. Aneh sih, dari ekonomi masuk ke jalur lain malah ditertawain teman-teman mereka menantang berani kamu memulai dari bawah? Padahal kalau kamu mau masuk Ekonomi lebih mudah mengikuti kuliahnya, kita kan sudah tau dasar-dasarnya tinggal kita memperdalam.selain teman-

teman juga ibuku mengatakan hal yang sama. Saya punya keyakinan dan itu kemampuan saya dengan mantap. Ujian Nasional telah saya lalui, yakin pasti saya lulus dengan nilai yang memuaskan memang itu prediksi. Entah itu firasat saya atau persaan saya yang ragu, ketika teman saya bertanya yakin tidak? Selalu saya menjawab yakin tapi saya harus belajar. Memang sangat ragu dengan hasil SNMPTN, apalagi ditambah nem ujian nasionalku kalah dengan teman-temanku yang ikut SNMPTN.bagaimana kalau tidak diterima? Tentu saja saya siap untuk tahap yang selanjutnya SBMPTN. Malam hari saya bertanya pada ibu saya, bu bagaimana kalau saya tidak diterima, bolehkan melanjutkan ke jalur SBM? Terserah, yang penting tidak mengeluarkan biaya. Ibu saya tidak akan mengeluarkan uang sepersen pun untuk pendaftaran ke SBM? Akhirnya saya memutuskan untuk bekerja, daripada nganggur sih dirumah hanya nunggu pengumuman SNMPTN buat apa, mendingan cari pengalaman. Akhirnya setelah mencari toko-toko atau pabrik-pabrik yang bisa menjadi pengisi liburan saya dan untuk pendaftaran SBMPTN dapat juga. Sedikit males sih, karena para pekerja disitu adalah ibu-ibu dan juga mba-mba yang tidak mengenyam pendidikan. Malu juga, tapi saya yakin pasti disini aka nada hikmah tersendiri. Ketika ditanya para tetangga kerja dimana? Tentu saja hanya di Kebumen, malu itu pabrik sudah terkenal dengan orang yang bekerja disitu adalah orang-orang tidak memiliki pendidikan tinggi dan ibu-ibu. Tiap hari pulang jam 5 sore, capek dapat sedikit sampai di rumah capek langsung tidur yang semula sudah direncanakan untuk belajar. Setiap hari hanya itu saja yang dilakukan, memang benar ketika kita bekerja kita lupa dengan mencari ilmu, kita hanya tertuju pada satu tujuan uang dan menghabiskannya hanya itu. Saya semakin yakin kalau saya kuliah saya bisa memperdalam ilmu untuk diaplikasikan dalam kesehariannya. Selang beberapa hari saya bekerja pengumuman SNMPTN, dan saya tidak LOLOS. Sudah kuduga sebelumnya, yang sudah siap dengan jalur SBMPTN. Nangis hampir 5jam, saking tidak diterimanya karena ada salah satu temanku yang nilainya dibawah saya saja diterima masa saya tidak?

Mengikuti lulusan sekolah saja mata saya masih lembab. Saya mulai menanyakan kelanjutan pada teman saya yang juga tidak diterima, sempat bingung ada dua pendapat tentang jalur masuk mengikuti SBM bayar dan tidak bayar, akhirnya kita bertanya pada guru BK dan jawabnya nihil. Daripada bingung saya meyakinkan teman pasti tidak bayar. Pendaftaran SBMPTN dimulai, sebelum pendaftaran malam itu saya berdoa pada ALLah jika SBM jalurku masuk PTN tunjukkan jalan yang mudah dan bisa membawaku ke masa depan yang indah, dan jika tidak tunjukkan jalanku untuk bisa masuk PT yang membahagiakan orang tuaku. Dan yang saya pilih adalah UNNES dengan fakultas Ekonomi, itu yakin adalah petunjuk. Pendaftaran itu saya pilih panlok Jogja yang dekat. Tes di Jogja, dengan persiapan materi hanya berapa persen yang saya kuasai tapi keyakinan pasti saya mampu melewati semua. Dan pengumuman SBMPTN Alhamdulillah saya lolos, dan tentu saja tak ada keraguan saya mendapatkan BIdikmisi karena pasti dapat. Tidak lagi minder, bukan anak SMA saja yang bisa mengerjakan SBMPTN tapi SMK juga bisa. Dengan adanya Bidikmisi bukan hanya orang kaya yang bisa mengenyam kuliah tapi anak kurang mampu juga bisa. Terus percaya dan yakin pada kemampuan diri sendiri. Dan UNNES adalah almamater baru untuk melangkah lebih maju. Semangat untuk sekarang dan seterusnya.

Tulisan ini memang sangat sederhana, tapi mengandung kata-kata yang bisa memotivasi orang lain untuk terus meraih cita-cita dan harapan. Terimaksih.

Anda mungkin juga menyukai