Anda di halaman 1dari 29

Laporan Kasus

Anesthesia Umum dengan menggunakan Laryngeal Mask Airway pada pasien kolelitiasis

Identitas Pasien
Nama : Ny. D Umur : 34 thn Alamat : ketapang besar, bengkulu Agama : Islam Status : Menikah RMK : 817579 Tanggal Op: 25 Oktober 2013 Operator Bedah : Dr. Yarman, Sp.B

Keluhan Utama : nyeri ulu hati

Pasien mengeluh nyeri ulu hati sejak 3 bulan yang lalu. Nyeri juga sering disertai panas tembus kebelakang. Kadang-kadang pasien juga mengeluh nyeri diperut sebelah kanan atas yang hilang timbul terutama bila pasien makan makanan yang berlemak. Pasien mengeluh kembung, mual tapi tidak muntah, serta tidak mengeluh demam. bagian putih mata berwarna kuning(-), BAK berwarna seperti teh (-), BAB berwarna sepertidempul (-)

Keterangan Tambahan

Riwayat Penyakit Dahulu


Hipertensi disangkal Asma disangkal

Riwayat obat-obatan
Tidak ada alergi obat Tidak sedang mengkonsumsi obat

Riwayat Operasi
Disangkal

Pemeriksaan fisik

Keadaan Umum

Sakit ringan
Compos mentis

Berat badan

65 kg

Tanda-tanda vital TD : 120/90 mmHg

N
RR Suhu

: 82x/mnt
: 20x/mnt : 37C

Status Generalis

Kepala dan Leher


Bentuk Rambut Mata Hidung Mulut : Normocephal : Hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut : sklera ikterik -/-, konjungtiva anemis -/-, Pupil Isokor : Sekret -/-, deviasi septum -/: Mallampati 1, lidah kotor (-), lidah besar (-),

gigi geligi lengkap, gigi palsu (-), tonsil T1-T1, dinding faring hiperemis (-)

Thorax Inspeksi Palpasi Perkusi : Pergerakan dinding dada simetris, otot bantu nafas -/: VF +/+ simetris, nyeri tekan -/: Sonor pada kedua lapangan paru

Auskultasi : Vesikuler +/+, wheezing -/-,ronkhi -/- S1 & S2 N,Gallop (-)

Abdomen Inspeksi Palpasi Perkusi : Cembung, skar (-) : Supel, nyeri tekan (+) : Timpani pada seluruh regio abdomen

Auskultasi : BU (+)N

Ekstremitas Sianosis (-), RCT <2, akral hangat

Laboratorium (24/10/2013)

Hematologi Hb Leukosit : 12,2 g/dl : 26.450

Trombosit : 398.000

Ht

: 35 %

Kimia Klinik Bilirubin total Bilirubin direk Biliubin indirek SGOT SGPT

: 1,0 mg/dL : 1,0 mg/dL : 0,5 mg/dL : 49 u/L : 101 u/L

Hemostatis Masa Protrombin (PT)

Pasien
Kontrol APTT Pasien Kontrol

: 10,8 detik
: 11 detik : 32,6 detik : 31 detik

Diagnosis preoperasi : kolelitiasis

Definisi

Kolelitiasis disebut juga batu empedu. Cholelithiasis adalah adanya atau pembentukan batu empedu. Batu tersebut bisa berada dalam kandung empedu (cholecystolithiasis) atau dalam saluran empedu (choledocolithiasis)

Faktor resiko

Wanita Usia lebih dari 40 tahun . Kegemukan (obesitas). Faktor keturunan Aktivitas fisik Kehamilan (resiko meningkat pada kehamilan) Hiperlipidemia Diet tinggi lemak dan rendah serat Pengosongan lambung yang memanjang Nutrisi intravena jangka lama Dismotilitas kandung empedu

Gejala dan tanda klinis


Kolesistolitiasis 1. Asimptomatik 2. Simptomatik nyeri di daerah epigastrium,nyeri kuadran kanan atas biasanyadipresipitasi oleh makanan berlemak, Kolikbiliaris, dispepsia, 3. Komplikasi kolesistitis murphy sign Nyeri perut kanan atas yang tajam dankonstan, bertambah saat inspirasi atau denganpergerakan dan dapat menjalar kepunggun

STATUS ANESTESI

Klasifikasi Status Fisik ASA 1I Masukan oral

Pasien telah puasa dari pukul 9 pagi.

Premedikasi valium oral 5 mg

Induksi
Pada

Fentanyl 0,2 mg Recofol 120 mg Tramus 30 mg Berikan O2 dengan Face mask 5 liter/menit, lakukan Triple airway pada pasien, kemudian lakukan bantuan ventilasi pompa. Amati tanda vital pasien dan nilai refleks bulu

pasien akan dilakukan anestesi umum. Setelah dilakukan pemasangan alat monitoring tanda vital, pasien diinduksi dengan :

Maintenance Perioperatif
Setelah LM terpasang, berikan aliran N2O & O2 2:1 Maintenance anestesi pasien selama operasi dengan Isofluran 5%, kemudian diturunkan 1 % Monitoring Nadi, Respirasi, Blokade neuromuskular, dan Sistem Saraf selama operasi. Kebutuhan cairan : menggunakan Ringer fudin dan Nacl

Post Operasi

Ketese 50 mg SA 0,5 mg Prostigmin 1 mg Petidin 50 mg i.m Hentikan aliran N2O dan isofluran, beri O2 100% 5-10 menit, nilai kemampuan pasien bernapas spontan. Lakukan suction, ekstubasi LM, pasang pipa orofaring, Beri O2 dengan bantuan face mask, sampai bernapas spontan

Setelah operasi selesai, matikan aliran N2O dan Isofluran, beri O2 100% 5 10 menit. Nilai kemampuan pasien bernapas spontan. Lakukan suction, kemudian lakukan ekstubasi LM pasang pipa oro faring. Lakukan suction lagi, setelah itu pasang Face Mask dengan aliran O2, Look,Listen and Feel.

Nilai pulih dari anestesi


Nilai 2 1 0

Kesadaran
Warna

Sadar, orientasi baik Dapat dibangunkan


Merah muda, tanpa O, sat >92% 4 ekstremitas dapat bergerak Dapat napas dalam Batuk Tekanan darah berubah 20% Pucat kehitaman, perlu O agar sat > 90% 2 ekstremitas dapat bergerak Napas dangkal Sesak napas Berubah 20-30%

Tak dapat dibangunkan


Sianosis dengan sat O <90% Tidak ada ekstremitas yang bergerak Apnu atau obstruksi

Aktivitas

Respirasi

Kardiovaskuler

Berubah > 50%

Midazolam
Penggunaan: Premedikasi, sedasi sadar, obat induksi, suplementasi anestesia Dosis: *Premedikasi: 2,5-10 mg IM, 20-40 mg PO 5 mg Benzodiazepin aksi pendek ini bersifat antiansietas, sedatif, amnestik, antikonvulsan, & relaksan otot skelet ES: takikardi, episode vasovagal, hipotensi, apnea, bronkospasme, euforia, delirium, salivasi, muntah, dll

Fentanyl

Golongan Opiad (morfin, petidin,sufentanil ) Sebagai analgetik Tidak mengganggu kardiovaskuler digunakan induksi pasien dg kelainan jantung Dosis induksi 20-50 mikrogram/kg BB(Kasus 0,2 mg ) Dosis rumatan 0,3-1 mikrogram/kg BB

Propofol

dosis bolus untuk induksi 2-2.5 mg/kg (pasien 120mg) dosis rumatan IV total 4-12 mg/kg/jam Efek puncak ; 1 menit Lama aksi :5-10 menit Efek samping :
Kv : hipotensi,aritmia, takikardi, bradikardi,hipertensi Pulmoner : depresi pernapasan, apneu,cegukan, bronkospasme, laringospasme SSP :sakit kepala, pusing GI : mual muntah, kram abdomen

Tramus ( Atrakurium Besilat)


Relaksan otot ondepolarisasi Dosis : 0,3-0,5 mg/kg 30 mg Maintenance : 0,1-0,2 mg/kg (10-50% dosis induksi) 10 mg Efek puncak : 3-5 menit Lama aksi : 20-35 menit. Efek samping : hipotensi, hipoventilasi, takikardia.

Ondansentron
Pengobatan dan pencegahan mual dan muntah Dosis : IV 4 mg Lama aksi 12-24 jam Ondansentron tidak menstimulasi peristaltik lambung atau usus. Tidak boleh digunakan pada pemakaian pipa nasogastrik. ES : hipotensi, bradi/takikardia, kosntipasi.

Prostigmin (neostigmin)

Reversi dari relaksan otot depolarisasi Dosis : Reversi : IV lambat. 0,05 mg/kgBB (dengan atropin 0,015 mg/kgBB, atau glikopirolat 0,01 mg/kg) Efek samping : KV : bradikardia, takikardia, blok AV, ritme nodal, hipotensi Pulmoner : Peningkatan sekresi oral, faring, dan bronkus, bronkospasme, depresi pernafasan SSP : kejang, disartria, sakit kepala GI : mual, emesis, flatulensi, peningkatan peristaltis GU : sering berkemih Dermatologik : ruam, urtikaria

ATROPIN SULFAT

Pengobatan dari bradikardia sinus, premedikasi (vagolisis), reversi dari blokade neuromuskuler (blokade efek muskarinik antikolinesterase), terapi tambahan pd pengobatan bronkospasme dan tukak lambung Dosis : bradikardia sinus = 0,5 1,0 mg; ulangi setiap 3-5 menit sesuai indikasi. (dosis maks 40 g/kg) Efek samping : - KV : takikardia (dosis tinggi), bradikardia (dosis lemah), palpitasi

- SSP
- GI

: kebingungan, halusinasi
: depresi napas : refluks esofagus

- Pulmoner

- Mata : penglihatan kabur, midriasis, peningkatan tek. Intraokuler

ISOFLURAN

Isofluran banyak digunakan untuk bedah otak Efek thd depresi jantung dan curah jantung minimal shg digemari untuk anastesia teknik hipotensi dan banyak digunakan untuk pasien dng gangguan koroner Dosis pelumpuh otot dpt dikurangi sampai 1/3 dosis biasa jika menggunakan isofluran

Pethidine (meperidine Hcl)


Premedikasi, anelgesia. Pencegahan dan pengobatan menggigil pasca bedah Dosis iv/im : 25-75 mg (0,5-2 mg/kg) Efek puncak : iv : 5-20 menit im: 30-50 menit lama aksi : 2-4 jam ES: hipotensi, depresi pernapasan, laringospasme, euforia, sedasi.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai