Anda di halaman 1dari 2

PENENTUAN POWDER FACTOR UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS ALAT MUAT DI PIT 2 WIRA PT.

MADHANI TALATAH NUSANTARA JOBSITE WIRA BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN

SKRIPSI

Oleh

BANNI AGATA MARPAUNG 112.050.061

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA 2011

RINGKASAN
Penambangan batubara yang dilakukan oleh PT. Madhani Talatah Nusantara terletak di Desa Rantau Nangka, Kecamatan Sungai Pinang, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kegiatan penambangannya menggunakan sistem tambang terbuka dengan metode penggalian back filling. PT. Madhani Talatah Nusantara melakukan pembongkaran lapisan tanah penutup dengan menggunakan pengeboran dan peledakan. Pola pengeboran yang diterapkan saat ini adalah selang seling (staggerd pattern) menggunakan satu unit alat bor Drilltech Mission D245S dengan diameter mata bor 7,87 inch, dan arah pengeboran tegak. Metode peledakan yang digunakan adalah nonel (non electric). Untuk geometri peledakan yang digunakan saat ini burden 6,5 m, spacing 7,5 m, stemming 4,5 m, powder column 4 m, kedalaman lubang ledak rata-rata 8,5 m, dan powder factor 0,24 kg/m, Stiffness ratio sebesar 1,23. Nilai powder factor yang digunakan saat ini masih belum optimal. Diperoleh fragmentasi hasil peledakan yang kurang seragam dan boulder dengan ukuran 2,5 m sebesar 22,69 % menurut perhitungan menggunakan teori KUZNETZOV, sehingga menyebabkan waktu edar alat muat menjadi besar dan secara langsung mempengaruhi besarnya produktifitas. Untuk produktifitas alat muat Backhoe Komatsu PC 2000 menggunakan geometri peledakan saat ini diperoleh sebesar 644 bcm/jam dan belum mencapai target yang ditentukan oleh perusahaan yaitu 790 bcm/jam. Untuk mengoptimalkan nilai powder factor dan sekaligus meningkatkan produktifitas alat muat Backhoe Komatsu PC 2000 maka dilakukan perubahan geometri peledakan dengan burden 6 m, spacing 7 m, stemming 4,5 m, powder column 4,5 m, kedalaman lubang ledak ratarata 9 m, dan powder factor 0,29 kg/m, stiffness ratio meningkat dari 1,23 menjadi 1,33 Menurut R.L. Ash penggunaan stiffness ratio 1,33 pada geometri usulan maka hasil peledakannya lebih menguntungkan daripada geometri saat ini dilapangan. Berdasarkan geometri peledakan usulan terdapat kenaikan nilai powder factor, kenaikan nilai powder factor ini dikarenakan pada penggunaan powder factor saat ini dilapangan fragmen yang dihasilkan masih terdapat banyak boulder sehingga secara tidak langsung menyebabkan prodiktifitas alat muatnya belum mencapai target. Dengan menggunakan geometri usulan ini diperoleh fragmen hasil peledakan yang lebih seragam dan terdapat penurunan jumlah boulder yaitu 100 cm sebesar 10 % menurut perhitungan teori KUZNETZOV, sehingga terjadi penurunan waktu edar alat muat Backhoe Komatsu PC 2000 dari 0,59 menit menjadi 0,54 menit. Penurunan waktu edar ini akan mengakibatkan meningkatnya produktifitas alat muat Backhoe Komatsu PC 2000 dari 644 bcm/jam menjadi 695 bcm/jam.

Anda mungkin juga menyukai