Anda di halaman 1dari 28

PERCOBAAN I

A. JUDUL B. TUJUAN

: Alkali Tanah : Mempelajari sifat unsur alkali tanah

C. DASAR TEORI Unsur-unsur Bloks S dalam sistem periodik adalah unsur-unsur yang paling reaktif. Unsur-unsur alkali tanah kurang reaktif bila dibandingkan dengan unsur alkali. Kereaktifan unsur-unsur alkali menunjukkan kecendrungan perubahan yang jelas.Unsur-unsur alkali jarang larut dalam air. Unsur-unsur ni biasanya ditemukan dalam tanah berupa senyawa yang tidak larut, maka disebut logam alkali tanah (alkaline earth metal). Logam-logam alkali tanah terdiri dari Berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stransium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Logam alkali tanah yang paling banyak terdapat di alam adalah kalisium dan magnesium, yang menempati peringkat ke-5 dan ke-8 sebagai atom terbanyak pada kulit bumi. Sementara unsur yang paling sedikit dari golongan II A adalah radium sebab bersifat radioaktif sehingga mudah berubah menjadi unsur lain. Dalam percobaan ini akan dipelajari beberapa sifat Ca dan Mg.Dibandingkan dengan unsur-unsur alkali, unsur-unsur alkali tanah mempunyai titik leleh, kerapatan, dan kekerasan yang tinggi. Sebab ikatan logam antara atomatomnya kuat. Sehingga logam alkali tanah lebih bersifat logam dibandingkan logam alkali. Logam alkali tanah dapat bereaksi dengan air, udara, halogen, hidrogen, belerang, asam dan basa kuat, meskipun tidak semuanya dapat bereaksi. Logam magnesium banyak dijumpai disumbernya, yaitu air laut, sedangkan kalsium banyak dijumpai yaitu batu kapur (CaCO3), pualam (CaCO3) dan gips (CaSO4.2H2O). Sedangkan magnesium dijumpai sebagai amgnet (MgCO 3) dan kiserit (MgSO4). Campuran magnesium dan kalsium ditemukan pada dolomite (CaCO3.MgCO3) dan asbes (CaSiO3.3MgSiO3). Selain itu ada juga ditemukan pada karnalit (KCl.MgCl.6H 2O) dan mika (KMg-Al silikat). Sumber utama dari berilium adalah beryl dengan rumus Be 3Al2(SiO3)6. kristal beryl setelah digosok disebut manikam (zamrud, emerald). Suatu permata yang terkenal,

sedangkan sronsium ditemukan pada bijih strontianit (SrCO 3) dan selestit (SrSO4). Barium ditemukan dalam bijih barit (BaSO4) dan loterit (BaCO3). Oleh kaena sifatnya yang mudah melepas elektron, maka logamlogam alkali tanah bersifat reduktor kuat, meski tidak sekuat unsurunsur alkali. Logamlogam alkali tanah dapat langsung bereaksi dengan halogen dan belerang. M M M M + + + + X2 S N2 2O MX2 MS M3N2 MO2 (halida) (sulfida) (nitrida) (karbida)

Pada suhu tinggi unsur alkali tanah dapat bereaksi dengan nitrogen dan karbon.

Logam alkali tanah juga mampu bereaksi dengan air membentuk basa dan gas H 2. M (s) + 2H2O (l) M(OH)2(s) + H2 (g) Berilium praktis tidak bereaksi dengan iar, sebab akan segera terbentuk lapisan tipis BeO yang melindungi permukaan logam. Magnesium hanya mampu bereaksi dengan air panas. Hanya kalsium, stronsium, dan barium yang dapat beraeaksi denga air dingin. Semua senyawa kalsium, stronsium dan barium berikatan ionik yang menandung ion ion Ca2+, Sr2+, atau Ba2+. Hampir semua senyawa magnesium berikatan ionik, hanya dalam senyawa organik seperti CH3MgBr dan Mg(C2H5)2 dengan membentuk ikatan kovalen. Sebaliknya, sebagian besar senyawa berilium berikatan kovalen. Senyawa senyawa hidroksida alkali tanah, kecuali (Be(OH)2) merupakan basabasa kuat. M (OH)2(s) M2+(aq) + 2OH-(aq) Be(OH)2 tergolong basa lemah sebab hanya erionisasi sedikit sekali, bahkan menunjukkan sifat amfoter. Beberapa kegunaan dari senyawa alkali tanah yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mg(OH)2 sebagai antasida (obat maag) MgSO4 sebagai obat pencahar usus, pupuk tanaman. MgCO4 sebagai bahan cat CaSO4 untuk zat pengering, pembuatan keramik gips (penyambung tulang) CaC2 sebagai bahan pembuat gas asetilena CaCl2 sebagai zat pengering

7. 8.

Sr(NO3)2 sebagai sumber nyala merah pada kembang api BaSO4 sebagai bahan cat Kereaktifan unsurunsur alkali tanah menunjukkan kecenderungan perubahan yang

jelas. Dalam percobaan ini akan dipelajari beberapa sifat dari Mg dan Ca. Kalsium, stronsium, barium, dan radium membentuk senyawa ion bermuatan +2.Magnesium kadang-kadang bersifat kovalen dan berilium lebih dominan kovalen. Kekerasan logam alkali tanah berkurang dari atas ke bawah akibat kekuatan ikatan antaratom menurun.Hal ini disebabkan jarak antaratom pada logam alkali tanah bertambah panjang.Berilium merupakan logam berwarna abu dan kekerasannya mirip dengan besi, serta cukup kuat untuk menggores kaca. Logam alkali tanah yang lain umumnya berwarna perak dan lebih lunak dari berilium, tetapi lebih keras jika dibandingkan dengan logam alkali. Titik leleh dan titik didih logam alkali menurun dari atas ke bawah dalam sistem periodik.Hal ini disebabkan oleh jari-jari atom yang bertambah panjang.Energi ionisasi kedua dari unsur-unsur golongan IIA relatif rendah sehingga mudah membentuk kation +2.Akibatnya, unsurunsur cukup reaktif.KN ereaktifan logam alkali meningkat dari atas kebawah dalam sistem periodik.Pada suhu kamar, berilium tidak bereaksi dengan air, magnesium bereaksi agak lambat dengan air, tetapi lebih cepat dengan uap air.Adapun kalsium dan logam alkali tanah yang di bawahnya bereaksi dengan air pada suhu kamar. Reaksinya: Ca(s) + 2H2O(l) Ca(OH)2(aq) + H2(g) Logam alkali tanah bereaksi dengan oksigen membentuk oksida.Barium dapat membentuk peroksida.Barium peroksida terbentuk pada suhu rendah dan terurai menjadi oksida pada 700C.Kalsium, stronsium, dan barium bereaksi dengan hidrogen membentuk logam hidrida.Adapun magnesium dapat bereaksi dengan hidrogen pada tekanan tinggi dengan bantuan katalis MgI2. Ca(s) + H2(g) CaH2(s) Semua unsur alkali tanah bereaksi langsung dengan halogen membentuk halida, dengan nitrogen dapat membentuk nitrida pada suhu tinggi, misalnya magnesium nitrida: Mg(s) + N2(g) Mg3N2(s)

Pembakaran unsur-unsur alkali tanah atau garamnya dalam nyala bunsen dapat memancarkan spektrum warna khas. Stronsium berwarna krimson, barium hijau-kuning, dan magnesium putih terang. Sifat Fisik 1. Lebih keras dan padat dibandingkan natrium dan kalium 2. Memiliki titik leleh yang lebih tinggi. Disebabkan oleh kehadiran dua valensi elektron pada setiap atom, yang mengarah pada ikatan logam yang lebih kuat daripada terjadi di golongan 1A. 3. Tiga elemen ini memberikan karakteristik warna ketika dipanaskan dalam api: Putih cemerlang : Mg Merah bata : Ca Merah : Sr Hijau : Ba 4. Jari-jari atom dan ion semakin besar (dari atas ke bawah). Jari-jari ion jauh lebih kecil daripada jari-jari atom. Hal ini karena atom mengandung dua elektron dalam tingkat s relatif jauh dari nukleus, dan inilah elektron yang dikeluarkan untuk membentuk ion. Sisa elektron dengan demikian dalam tingkat lebih dekat ke inti, dan di samping meningkatnya biaya nuklir efektif menarik elektron menuju inti dan mengurangi ukuran ion. Sifat Kimia 1. Sifat-sifat kimia unsur-unsur Kelompok 2 didominasi oleh mengurangi tenaga yang kuat dari logam. Unsur-unsur menjadi semakin turun elektropositif di golongan.Begitu dimulai, reaksi dengan oksigen dan klorin yang kuat: 2Mg (s) + O2(g) Ca (s) + Cl2(g) 2MgO (s) CaCl2(s)

2. Semua logam kecuali berilium membentuk oksida di udara pada suhu kamar yang menumpulkan permukaan logam. Barium begitu reaktif akan disimpan dalam minyak. 3. Semua logam kecuali berilium mengurangi air dan asam encer hidrogen: Mg (s) + 2H + (aq) Mg (aq) + H2(g)

4. Magnesium bereaksi hanya perlahan-lahan dengan air kecuali air mendidih, tetapi kalsium bereaksi cepat bahkan pada suhu kamar, dan membentuk suspensi putih berawan hemat larut kalsium hidroksida. 5. Kalsium, strontium dan barium dapat mengurangi gas hidrogen ketika dipanaskan, membentuk hidrida: Ca (s) + H2(g) CaH2(s)

D. ALAT & BAHAN: Alat yang di gunakan: No 1. Nama Alat Fungsinya Untuk mencampurkan larutan

Batang Pengaduk 2. Sebagai wadah untuk menampung sampel yang akan di panaskan

Cawan Petri 3. Untuk menyaring

Corong

4.

Tempat larutan

Gelas Kimia 5. Untuk mengukur suatu larutan dalam bentuk cair

Gelas Ukur 6. Sebagai wadah sampel yang digunakan untuk menimbang bahan

Kaca Arloji 7. Sebagai menakar volume zat kimia dalam bentuk cair pada proses preparasi larutan.

Labu Takar

8.

Untuk menjepit tabung reaksi

Penjepit Tabung 9. Sebagai tempat tabung reaksi

Rak tabung reaksi 10. Sebagai tempat untuk mencapurkan larutan

Tabung Reaksi 11. Alat Untuk menimbang bahan yang di gunakan

Neraca Analitik

12.

Digunakan sebagai alat penunjang pada rangkaian alat, berfungsi untuk menjepit pipa penyalur gas.

Statif & Klem

Bahan yang digunakan: Bahan Kalsium Klorida Sifat fisik Berat molekul : 110,99 g/mol Densitas : 2,15 g/ml Konsentrasi di pasaran : 94% Titik didih : 1670oC Titik lebur : 772oC pH : 8 - 9 (untuk larutan) gr (20oC) Berbentuk putih solid. Sifat kimia - Bersifat higroskopis. - Larut dalam asam asetat, etanol, dan aseton. - Kalsium klorida dapat bertindak sebagai sumber untuk ion kalsium dalam suatu lainnya yang tidak dapat larut, kalsium klorida dapat berdisosiasi. - Mempunyai rasa seperti garam sehingga dapat digunakan sebagai bahan untuk makanan. MgCl2 Rumus molekul : MgCl2 (anhidrat) -Larut dalam air dan etanol. klorida pada proses Dow : Massa molekul : 95,211 g/mol -Reaksi pembentukan magnesium

Kelarutan (g/100 g H2O) : 74,5 larutan, tidak seperti senyawa kalsium

203,31 g/mol (hexahidrat) Warna padat tidak berwarna Densitas : 2,32 g/cm3 (anhidrat) 1,56 g/cm3 (hexahidrat) Titik lebur : 714 0C Titik didih : 1412 0C g/100 ml (200C) Hf298 : -641,3 Kj/mol Gf298 : -591,8 Kj/mol CaCO3 - Berat molekul : 100,09 gr/mol -Massa jenis : 2,8 gr/cm3 -Titik lebur : 825C -Berbentuk kristal atau serbuk. -Tidak berwarna atau putih. -Tidak berbau dan tidak berasa.

Mg(OH)2 + 2 HCl MgCl2 + 2 -Reaksi pembentukan Mg(OH)2 : MgCl2 + Ca(OH)2 Mg(OH)2 + CaCl2 -Reaksi elektrolisis MgCl2 : MgCl2 Mg + Cl2 -Dapat digunakan untuk memproduksi - Larut dalam air dan alkohol - Mudah terbakar - Cukup Mengandung racun -Tidak mudah terbakar dan bersifat stabil. -Dapat diperoleh secara alami dalam bentuk kapur. -Merupakan endapan yang dapat diperoleh dari reaksi antara kalsium klorida dan natrium karbonat. CaCl2 + Na2CO3 CaCO3 + 2NaCl -Bereaksi dalam air. CaCO3 + 2H2O Ca(OH)2 + H2O + CO2 Bereaksi dengan asam sulfat barang tambang berupa

: Putih atau kristal H2O

Kelarutan didalam air : 54,3 bahan tekstil dan semen.

membebaskan CO2. CaCO3 + H2SO4 CaSO4 + H2O + CO2 MgCO3 -Berat Molekul : 83,43 gr/mol -Titik lebur : 540OC -Densitas : 2,958 gr/cm3 -Kelarutan (gr/100ml H2O) : 0,0012 (25OC) -Berbentuk solid -Berwarna putih -Dapat larut di dalam asam klorida sehingga menghasilkan magnesium klorida dengan reaksi : MgCO3 + 2 HCl MgCl2 + CO2 + H2O Universitas Sumatera Utara larut di dalam asam sulfat sehingga menghasilkan dengan Reaksi : MgCO3 + H2SO4 MgSO4 + CO2 + H2O -Dapat terdekomposisi pada suhu 250-800OC menghasilkan magnesium oksida dan karbon dioksida : MgCO3 MgO + H2O -Reaksi pembentukan magnesium karbonat : Mg2+(aq)+ 2 HCO3-(aq) MgCO3(s) + CO2(g) + H2O(l) -Magnesium MgO - - Nomor atom 12 - - Konfigurasi elektron (Ne) 3S2 - - Titik cair, K 922 karbonat dapat digunakan sebagai drying agent -Magnesium oksida merupakan oksida basa sederhana. Reaksi dengan air: magnesium klorida

- Titik didih, K 1380 - Rapatan (densitas), gr/cm3 1,74 - -Energi Ionisasi I, kj/mol 738 Mg(OH)2

MgO + H2O -->

- - Energi ionisasi II, kl/mol 1450 Reaksi dengan udara: - - Elektronegatiitas 1,31 - - Potensial reduksi standar -2,38 - - Jari-jari atom, A 1,60 - - Kapasitas panas, J/gK 1,02 - Potensial ionisasi, volt 7,646 - Konduktivitas kalor, W/mK 156 - Entalpi pembentukan, kJ/mol 8,95 - Entalpi penguapan, kJ/mol 127,6 BaOH2 Nomor atom 56 Fase Solid Densitas ( g/cm3 ) 3,59 Energi Ionisasi I, kJ/ mol 453 Energi Ionisasi II, kJ/ mol 908 - Dapat bereaksi dengan air, klor, hidrogen,udara, dan asam - Sifat oksida Basa Asam - Kestabilan Peroksida - Makin stabil sesuai dengan arah panah - Ikatan Ion - Warna Nyala Hijau - Kestabilan Karbonat (suhu pemanasan antara 550o - 1400oC) Menghasilkan MO dan M3N2 jika dipanaskan. tidak bereaksi Reaksi dengan klor: M + X2 --> (dipanaskan) --> MX2 (garam) Reaksi dengan Hidrogen:

Elekttronegatifitas 0,89 Potensi Reduksi Standar -2,90 Jari-jari atom, A0 2,22 Kapasitas panas, J/gK 0,204 Potensi ionisasi, Volt 5,212 Konduktivitas listrik, ohm-cm2,8 x 106 Massa jenis ( suhu kamar ) 3,51 g/cm3 Massa jenis cair pada titik lebur 3,338 g/cm3 Titik lebur 1000 K Titik didih 2170 K Kalor peleburan 7,12 kJ/ mol Kalor penguapan 140,3 kJ/ mol Kapasitas kalor 28,07 J/mol-K BacO3 Berat Molekul : 197, 37 gr/mol Mempunyai kelarutan yang normal

Warna : putih Spesifik gravity : 4, 29 Titik lebur : 17400 c Titik didih : 14500 c Sering bergabung dengan galena Tersedia dalam jumlah yang sedikit di alam Serbuk Mg Nomor atom: 12 Massa atom: 24,305 g/mol Elektronegativitas menurut Pauling: 1,2 Densitas: 1,74 g/cm-3 pada 20C Titik lebur: 650 C

Larut dalam air Terbentuk karena reaksi oleh asam karbonat yang berlebihan Barium karbonat dapat di larutkan dalam asam nitrat Terurai pada saat pendidihan larutan Barium karbonat digunakan untuk racun tikus

- Magnesium merupakan logam berwarna putih keperakan dan sangat ringan. - Magnesium dikenal untuk waktu lama sebagai logam ringan struktural dalam industri, karena bobotnya yang ringan serta kemampuannya membentuk paduan logam kuat. - Magnesium sangat aktif secara

Titik didih: 1107 C Radius Vanderwaals: 0,16 nm Radius ionik: 0.065 nm Isotop: 5 Energi ionisasi pertama: 737,5 kJ/mol Energi ionisasi kedua: 1450

kimia dengan sejumlah besar logam dapat diproduksi melalui reduksi termal garam logam tersebut dengan magnesium teroksidasi. - Unsur ini bisa bereaksi dengan sebagian besar unsur non-logam dan hampir setiap asam.

kJ/mol Potensial standar: 2,34 V

CaO

Rumus molekul : CaO Massa molekul : 56.077 g/mol Titik didih : 2850 C (3123 K) Titik Beku : 2572 C (2845 K) Densitas : 3.35 g/cm3

- Tidak bereaksi dengan asam klorida encer (2M-3M) (Vogel, 1979)

Pita Mg

- Fase padat - Massa jenis 1,738 gr/cm3 - Massa jenis cair pada titik lebur 1,584 gr/cm3 - Titik lebur 923 K (650 oC 1202
oF)

- Magnesium hanya sedikit bereaksi atau tidak sama sekali dengan sebagian besar alkali dan berbagai bahan organik seperti hidrokarbon, aldehide, alkohol, fenol, amina, ester, dan sebagian besar minyak. - Digunakan sebagai katalis, magnesium memperlancar reaksi organik kondensasi, reduksi, dan dehalogenisasi. - Magnesium adalah unsur paling melimpah kedelapan dan merupakan 2% penyusun kerak bumi berdasarkan beratnya.

- Titik didih 1363 K (1090 oC 1994 oF) - Kalor peleburan 8,48kJ/mol

Air kapur

Rumus molekul : CaCO3 Berat Molekul : 100,09 gr/mol

Asam klorida encer terjadi penguraian dengan berbuih karena

Titik lebur, 1 atm : 25700 C Titik didih, 1 atm : 28500 C Densitas, 1 atm : 2,711 gr/ml Energi bebas Gibbs (25C) : 1.129.000 kj/mol Kapasitas panas (25C) : 5,896 cal/mol0 C Kelarutan , 250C : 0,0014 gr/ 100 gr H2O Kelarutan , 1000 C : 0,002 gr/ 100 gr H2O Panas penguapan, 1 atm : 12.700 cal/mol Ukuran : 30 mesh

karbon dioksida dilepaskan CO3 = + 2 H+ CO2 + H2O Dengan larutan barium klorida terbentuk endapan putih barium karbonat CO3 = + Ba+2 BaCO3

E. Cara Kerja Reaksi dengan air (Air Dingin & air panas) Serbuk Mg
Memasukkan serbuk Mg kedalam air dingin yang terdapat dalam gelas kimia Mengamati reaksi yang terjadi

Pada air dingin reaksi yang terjadi lambat dan tidak terbentuk gelembung Serbuk Mg

Memasukkan serbuk Mg kedalam air panas yang terdapat dalam gelas kimia Mengamati reaksi yang terjadi

Pada air panas reaksinya lebih cepat terjadi dan terbentuk pada gelembung

Sifat asam-basa MgO Menimbang 0,01 gr Memasukkan kedalam tabung reaksi Menambahkan 10 mL air Mengocok Memeriksa pH

Larutan MgO bening dan terdapat endapan putih pH MgO = 3

BaOH Menimbang 0,01 gr Memasukkan kedalam tabung reaksi Menambahkan 10 mL air Mengocok Memeriksa pH

Larutan BaOH bening dan terdapat endapan pH BaOH = 4

CaOH Menimbang 0,01 gr Memasukkan kedalam tabung reaksi Menambahkan 10 mL air Mengocok Memeriksa pH

Larutan CaOH keruh pH CaOH = 4

Hidrolisis klorida MgCl2 Hidrat Memasukkan MgCl2 hidrat kedalam tabung reaksi Memanaskan di dalam kamar asam Memeriksa asam klorida yang terbentuk

MgCl2 : terdapat gelembung gas Terdapat asam klorida

CaCl2 Hidrat Memasukkan CaCl2 hidrat kedalam tabung reaksi Memanaskan di dalam kamar asam Memeriksa asam klorida yang terbentuk

CaCl2 : tidak terjadi apa-apa Tidak terdapat asam klorida

BaCl2 Hidrat Memasukkan BaCl2 hidrat kedalam tabung reaksi Memanaskan di dalam kamar asam Memeriksa asam klorida yang terbentuk

BaCl2 : terdapat gelembung gas, airnya menjadi lebih jernih Terdapat asam klorida

Kestabilan thermal karbonat CaCO3 Memasukkan secukupnya kedalam tabung reaksi Memanaskan sampai beberapa menit Mencatat kecepatan timbulnya gas dan terjadi kekeruhan air kapur

CaCO3 :gelembung gasnya terjadi pada menit ke 10. Air kapurnya keruh

BaCO3 Memasukkan secukupnya kedalam tabung reaksi Memanaskan sampai beberapa menit Mencatat kecepatan timbulnya gas dan terjadi kekeruhan air kapur

BaCO3 :gelembung gasnya terjadi pada menit ke 5. Air kapurnya lebih keruh

F. No 1.

Hasil Pengamatan Perlakuan Reaksi dengan Air Memasukkan kedalam air dingin yang terdapat dalam gelas kimia serbuk magnesium Mengamati reaksi yang terjadi Perlakuan yang sama pada serbuk magnesium tetapi menggunakan air panas Tidak terbentuk gelembung Reaksi lebih cepat terjadi Terbentuk gelembung gas Reaksi lambat Hasil pengamatan

2.

Sifat Asam-Basa Menimbang 0,01 gr (MgO, CaOH & BaOH) Memasukkan kedalam tabung reaksi Menambahkan 10 mL air Mengocok Memeriksa PH MgO: Larutan bening dan terdapat endapan putih BaOH: endapan CaOH: Larutannya keruh MgO: 3 BaOH: 4 CaOH: 8 bening terdapat

3.

Hidrolisis klorida Memasukkan MgCl2 hidrat, BaCl2 hidrat& CaCl2 hidrat kedalam tabung reaksi Memanaskan didalam kamar asam MgCl2: Terdapat gelembung gas BaCl2: terdapat gelembung

gas, airnya menjadi lebih jernih Memeriksa asam klorida yang terbentuk CaCl2: tidak terjadi apa-apa MgCl2 dan BaCl2 terdapat asam klorida sedangkan pada CaCl2 tidak terbentuk asam klorida 4. Kestabilan thermal karbonat Memasukkan tabung reaksi Memanaskan sampai beberapa menit Mencatat kecepatan timbulnya gas dan terjadi kekeruhan air kapur CaCO3: gelembung gasnya terjadi pada menit ke-10. Air kapurnya keruh BaCO3: gelembung gasnya terjadi pada menit ke-15. Air kapurnya lebih keruh secukupnya kedalam

G. Pembahasan Unsur-unsur Bloks S dalam sistem periodik adalah unsur-unsur yang paling reaktif. Unsur-unsur alkali tanah kurang reaktif bila dibandingkan dengan unsur alkali. Kereaktifan unsur-unsur alkali menunjukkan kecendrungan perubahan yang jelas.Unsur-unsur alkali jarang larut dalam air. Unsur-unsur ni biasanya ditemukan dalam tanah berupa senyawa yang tidak larut, maka disebut logam alkali tanah (alkaline earth metal). Logam-logam alkali tanah terdiri dari Berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stransium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). 1. Reaksi dengan air Pada percobaan pertama mengenai reaksi dengan air ini di lakukan dengan 2 cara yaitu dengan menggunakan air dingin dan air panas. Hal pertama yang dilakukan yaitu memasukkan serbuk Mg kedalam air dingin yang terdapat dalam gelas kimia, setelah itu mengamati reaksi yang terjadi. Dari pengamatan yang dilakukan diperoleh bahwa reaksi yang terjadi lambat pada suhu dingin,sehingga reaksi tidak terlihat pada waktu yang cepat.Reaksinya sebagai berikut : Mg (s) + H2O (l) MgO (s) + H2 (g) Menurut reaksi diatas adanya gas hidrogen dapat dilihat oleh adanya gelembunggelembung gas, namun hal ini tidak ditemukan oleh praktikan. Pada reaksi serbuk Mg dengan menggunakan air panas terjadi reaksi yang lebih cepat hal ini di buktikan dengan terbentuknya gelembung gas yang merupakan gas hydrogen dan membentuk larutan basa. Reaksinya sebagai berikut: Mg (s) + 2 H2O (l) Mg(OH)2 (s) + H2 (g) 2. Sifat asam-basa Pertama menimbang 0,01 gr MgO, CaOH dan BaOH, kemudian memasukkan kedalam tabung reaksi dan menambahkan 10 mL air, setelah itu mengocok sehingga diperoleh hasil reaksi antar MgO dengan air menghasilkan larutan bening dan terdapat endapan putih dilapisan bawahnya. Setelah itu mengukur pH dengan kertas indikator dan ternyata pH-nya = 3. Hasil uji ini menunjukkan bahwa larutan bersifat asam.Reaksinya adalah:

MgO (s) + H2O (aq) Mg2+ + 2OH-

Mg(OH)2 (s) Mg(OH)2 (s)

Pada reaksi CaOH dengan air menghasilkan larutan yang keruh, setelah di uji pHnya dengan menggunakan kertas indikator dan ternyata pHnya = 8, sehingga larutan ini bersifat basa. Reaksinya sebagai berikut: Ca(OH)2 Ca2+(aq) + 2 H2O(aq) Ca2+ + 2 OH+ H2 (g) Ca(OH)2 (s)

Pada reaksi BaOH dengan air menghasilkan larutan bening, setelah di uji pHnya dengan menggunakan kertas indikator dan ternyata pHnya = 4, sehingga larutan ini bersifat basa. Reaksinya sebagai berikut: Ba2+(aq) + 2 H2O(aq) Ba(OH)2 (s) + H2 (g)

Dari uji sifat asam-basa tersebut dapat disimpulkan bahwa Barium sifat basa yang paling kuat sedangkan Calsium memilki sifat asam yang paling kuat. 3. Hidrolisis klorida Pada percobaan yang ketiga ini yaitu memanaskan BaCl2, MgCl2dan CaCl2hidrat didalam kamar asam. Dari pemanasan tersebut diperoleh hasil bahwa pada MgCl2dan BaCl2terbentuk gelembung gas, namun airnya menjadi lebih jernih, sedangkan pada pemanasan CaCl2 tidak terjadi apa-apa. Hal ini menunjukkan bahwa MgCl2 dan BaCl2 terdapat asam klorida, sedangkan pada CaCl2 tidak terbentuk asam klorida. Reaksinya sebagai berikut: BaCl2 (s) + 2 H2O MgCl2 (s) + 2 H2O CaCl2 (s) + 2 H2O 4. Kestabilan thermal karbonat Pada percobaan yang keempat ini dilakukan dengan memanaskan kalsium karbonat dan Barium karbonat. Dimana kalsium karbonat lebih cepat menghasilkan gelembung gas dibanding barium karbonat. Ba(OH)2 + 2 HCl Mg(OH)2 + 2 HCl Ca(OH)2 + 2 HCl

Pada pemanasan kalsium karbonat gelembung gasnya terjadi pada menit ke-10, air kapurnya keruh. Sedangkan pada barium karbonat gelembung gasnya terjadi pada menit ke15, air kapurnya lebih keruh. Jika dilihat dari kecenderungan kestabilan thermal dari karbonat alkali tanah maka BaCO3 memiliki kestabilan thermal yang lebih besar daripada CaCO3. Ini dikarenakan waktu yang dibutuhkan untuk proses pemanasan lebih lama jika dibandingkan dengan CaCO3. Jika dilihat dari waktu yang dibutuhkan pada proses pemanasan maka BaCO3 > CaCO3 kestabilan thermalnya. Reaksi setelah dipanaskan terurai menjadi: CaCO3 (s) BaCO3 (s) CaO(s) + CO2(g) BaO (s) + CO2(g)

Urutan kecepatan timbul gelembung gas (tingkat kekeruhan air kapur): CaCO3> BaCO3

H. Kesimpulan Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa: 1. Serbuk magnesium lebih cepat bereaksi jika menggunakan air panas dibandingkan dengan menggunakan air dingin (suhu mempengaruhi) 2. Logam alkali tanah yang berupa senyawa oksida atau hidroksida bila direaksikan dengan air menghasilkan larutan yang bersifat basa. Sifat basa semakin meningkat dengan bertambahnya nomor atom dalam 1 golongan. 3. Pada hidrolisis klorida larutan MgCl2 dan BaCl2 terbentuk asam klorida sedangkan pada larutan CaCl2 tidak terbentuk asam klorida

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad, Hiskia dan Irfan Anshory.1999. Kimia SMU 3. Erlangga : Jakarta.

Achmad, Hiskia dan Edi Kurniawan.2001.Kimia Unsur dan Radiokimia.Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Anshory. Irfan. 1998. Kimia SMU3. Erlangga : Jakarta

Intiadmojo, Maksum. 1987. Kimia Anorganik 1. PMIPA IKIP : Malang

Keenan. 1984. Kimia Univerisitas Jilid 2. Erlangga : Jakarta.

Mahdian dan Parham Saadi. 2012. Panduan Praktikum Kimia Anorganik. Banjarmasin : FKIP UNLAM

Soeharto. 1994. Pengantar Kimia Anorganik. ITB :: Bandung.

Anda mungkin juga menyukai