Kondisi keseimbangan cairan dalam tubuh yang negatif, atau rehidrasi, akan muncul saat cairan dalam tubuh menurun 2-6%. Dehidrasi disebabkan oleh penurunan asupan air, dan peningkatan pengeluaran air (urin, pendarahan, atau keringat). Penurunan total air tubuh akan mengurangi volume cairan intraseluler maupun ekstraseluler. Bentuk atau perwujudan klinis dari dehidrasi sebagian besar dikaitkan dengan penurunan volume intravaskular dan peningkatan hal tersebut akan menyebabkan terjadinya kegagalan fungsi organ dan akhirnya kematian (Sawka dan Montain, 2001).
Moderate Dehidration Increase heartbeat Headache Weak and powerless Concentrated urine concentration, low volume
Dehidrasi definisi : keadaan terjadi kekurangan air dan elektrolit tubuh yang dapat berakibat serius dan berpotensi mematikan (Thompson, Manore & Vaugan, 2008).
Dehidrasi umumnya terjadi akibat olahraga berat, kerja berat atau ekpose pada tempat dengan suhu tinggi dimana kemudian tubuh kehilangan berat badan secara nyata melalui pengeluaran air yang berlebih, baik dalam bentuk keringat maupun uap air dari pernafasan.
Gejala dehidrasi
Rasa haus merupakan indikasi awal bahwa tubuh mengalami kekurangan air (predehidrasi). Meskipun begitu, air tidak hanya dibutuhkan pada saat tubuh merasa haus, tapi juga dibutuhkan setiap saat karena air merupakan salah satu zat gizi yang penting.
Asupan air individu tergantung dari tingkat cairan tubuh, tingkat aktifitas, lingkungan, dan pola makannya.
Kebutuhan cairan tiap individu akan sangat bervariasi, tergantung pada aktivitas fisik, kelompok umur, berat badan, iklim atau suhu (ekologi) serta diet (konsumsi pangan).
KEBUTUHAN AIR
UMUR 0-6 BULAN 7-12 BULAN
1 3 TAHUN
MAKANAN 0 200
400
4- 8 TAHUN
500
1200
1700
KESEIMBANGAN AIR
INTAKE OUTPUT
Tubuh dalam jumlah yang terbatas dapat memproduksi air melalui proses oksidasi. Studi pada kelompok dewasa pria dengan berat 70 kg, dengan asupan energi 2900 kkal rata-rata akan membutuhkan air sebesar 2900 ml per hari. Jika produksi air dalam tubuh sebesar 250 ml, maka selebihnya kebutuhan air harus. dipenuhi dari minuman dan makanan.
Kebutuhan air
Kebutuhan air bagi setiap individu akan berbeda-beda, tergantung dari ukuran fisik, umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan lingkungannya. Estimasi kebutuhan air tubuh biasanya dinyatakan berdasarkan asupan energi, luas permukaan tubuh, atau berat badan tubuh. Faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan cairan tubuh adalah kegiatan olah raga, suhu udara yang tinggi, keiembaban udara rendah, ketinggian, konsumsi tinggi serat, dan kehilangan cairan tubuh karena konsumsi kopi dan alkohol. Karena faktor ini pengaruhnya sangat variatif antar kelompok individu, sehingga tidak terdapat faktor koreksi khusus untuk penetapan kebutuhan air tubuh.
Secara sederhana berdasar jumlah energi yang dikeluarkan (energy expenditure atau kebutuhan energi). Rata-rata kebutuhan air untuk kelompok dewasa adalah 1 ml/kkal, setara dengan 2900 ml pada laki-laki dewasa dan 2200 ml pada wanita dewasa. Untuk bayi dan anak-anak kebutuhan 1.5 ml/kkal pengeluaran energi (FNB 1989). Kelompok dewasa, asumsi metode penghitungan tersebut adalah pada kondisi lingkungan normal, dengan model seorang laki-laki berusia 19-50 tahun, BB 70 kg, kebutuhan energi 38-41 Kkal/kg BB/hari atau aktifitas ringan dan sedang. Sehingga diperoleh kebutuhan air sebesar 2660-2870 ml/hari atau 11-12 gelas. Kebutuhan orang dengan aktifitas tinggi, seperti atlet akan berbeda dengan standar di atas. Pada tahun 2004 FNB merekomendasikan kebutuhan air (DRI) pada remaja 14-18 tahun laki-laki 3.3 L/hari dan perempuan 2.3 L/hari. Pada kelompok dewasa (19-70 tahun) kebutuhan air sebesar 3.7 L/hari bag! laki-laki dan 2.7 L/hari bagi wanita.
Kebutuhan air
Kelompok Umur
BALITA
BB : (10-20 kg) BB : > 20 kg Dewasa ( >18 tahun) Manula ( 65 tahun)
1500 ml
1400 Urin 100 Feses 100 350 350 2300 1200 100 1400 350 250 3300 Kulit (perspirasi) Kulit (tidak kentara) Pernafasan tidak kentara) Total Urin Feses Kulit (perspirasi) Kulit (tidak kentara) Pernafasan (tidak kentara) Total
Pengaruh hidrasi pada performa fisik, dan Kebugaran Sawka et a/. (2000) melaporkan bahwa dehidrasi dapat menyebabkan penurunan volume cairan baik intrasel maupun ekstrasel serta menurunkan cardiac output. Suhu tubuh akan meningkat karena penurunan laju pengeluaran keringat. Dehidrasi juga diketahui akan menyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit pada otot. Studi dampak dehidrasi yang disengaja terhadap performa fisik masih menunjukkan hasil yang belum konsisten sehingga masih memerlukan studi lebih lanjut (Williams 2005). Sebagian besar studi menemukan bahwa dehidrasi 4% sampai 8% berat badan tidak berhubungan dengan faktor performa fisik seperti intense muscular effort, isomeric muscle strength atau endurance. Studi lain menunjukkan bahwa dehidrasi 4% secara signifikan mengganggu performa fisik seperti pelaksanaan anaerobic muscular endurance yang lebih lambat 20-30 detik, juga menurunkan 15% knee extention endurance. Mekanisme gangguan diperkiraan karena otot Kehilangan Kalium dan peningkatan suhu otot selama olanraga