Anda di halaman 1dari 3

SARAH BONITA

21080111130051
HUKUM
KEKEKALAN
KEWIRAUSAHAAN

KELAS A
ENERGI

DI

ALAM

DIKAITKAN

DENGAN

Jumlah energi di alam semesta menurut Hukum Kekelan Energi bersifat tetap. Ia
tidak akan diciptakan lagi dan tidak akan pernah hilang. Artinya energi di alam
semesta jumlahnya sama, sejak awal penciptaan hingga kemusnahannya nanti.
Tuhan menciptakan alam semesta secara sempurna dan tidak mungkin
melakukan tambal sulam. Semuanya telah disiapkan secara lengkap, termasuk
besaran energi di dalamnya.
Walaupun jumlahnya selalu tetap, energi dapat berubah bentuk. Dalam prosesproses alam, terkadang air berubah menjadi uap. Kayu berubah menjadi bara
api. Uranium menjadi bom. Listrik menjadi tenaga gerak dan lain sebagainya.
Ketika beraktifitas sehari-hari, kita juga mengubah energi dari satu bentuk ke
bentuk lainnya.
Gerakan tangan menjadi sebuah tulisan. Berolahraga menghasilkan badan sehat.
Menuntut ilmu menghasilkan luasnya wawasan. Senyuman menjadi rasa cinta.
Amarah menjadi rasa takut. Kunjungan ke rumah seseorang menjadi keakraban
dan lain sebagainya. Yang pasti, bagaimanapun berubahnya, jumlah energi pasti
selalu tetap. Tidak ada energi yang hilang dan tidak ada yang ditambahkan.
Dalam kehidupan manusia pada umumnya, hukum kekekalan energi Isaac
Newton ini sebenarnya juga berlaku dalam aplikasi kehidupan nyata sehari-hari.
Di dalam tubuh kita sudah tersimpan sumber energi yang tak terbatas.
Setiap hari kita mengeluarkan energi; ketika kita bekerja, menjamu tetangga,
maupun ketika mengajar anak-anak tentang kesalehan. Semua tidak akan siasia, karena energi itu tidak hilang. Energi itu akan menghasilkan energi dalam
bentuk lain yang dapat kita rasakan.
Misalnya, setelah mengeluarkan energi untuk bekerja, maka kita akan
merasakan energi itu kembali dalam bentuk gaji dan apresiasi dari atasan.
Energi untuk mengajar anak-anak tentang kesalehan, akan kembali dalam
bentuk bakti anak-anak pada kita. Sedangkan energi ketika menjamu tetangga,
akan kembali dalam bentuk persahabatan dan kepercayaan.
Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi, nilai energi yang kembali, pasti sama
dengan nilai energi yang dikeluarkan. Bila anda mengeluarkan energi sebesar 10
maka anda pasti akan mendapatkan balasan senilai 10. Setiap energi yang
dilepaskan oleh tubuh kita apakah itu energi positif maupun energi negative
sesungguhnya tidak pernah hilang dari muka bumi ini. Artinya setiap energi yang
dipancarkan dari tubuh kita, nilainya tidak akan pernah berubah. Kalau yang kita
pancarkan dari tubuh kita adalah energi positif, maka yang akan kembali adalah
energi positif yang akan kita terima lagi. Demikian sebaliknya, kalau energi
negatif yang kita pancarkan, maka yang akan kembali ke kita adalah energi
negatif.
Prinsip alam. setiap manusia terikat pada hukum alam karena hukum alam
bersifat pasti dan teratur. hukum alam merupakan bentuk kepastian Tuhan

SARAH BONITA
21080111130051

KELAS A

untuk setiap makhluk. hukum alam yang dimaksud adalah hukum kekekalan
energi (HUKUM KEKEKALAN ENERGI). dengan berlakunya HUKUM KEKEKALAN
ENERGI dalam system kehidupan manusia berarti semua bentuk energi yang kita
keluarkan pasti tidak akan pernah hilang. alam menjamin bahwa nilai dari
bentuk yang kita hasilkan akan sama dengan nilai dari energi yang kita
keluarkan. artinya apa yang kita usahakan di dalam hidup akan sama dengan
apa yang bisa kita hasilkan. pada dasarnya energi manusia dapat diarahkan
pada dua titik ekstrem, yaitu energi positif (epos) atau energi negatif. apabila
kita mengeluarkan epos, maka kita akan memperoleh epos kembali, begitupun
sebaliknya, apabila kita mengeluarkan energi negative, kita akan memperoleh
energi negatif kembali. energi yang keluar dari manusia akan kembali ke orang
yang sama.
Adapun pencairannya dapat berbentuk: harta, tahta, kata, dan cinta. tabungan
epos yang dicairkan menjadi harta dapat berbentuk penghasilan atau
keuntungan. tahta dapat berbentuk karir yang menanjak atau akses ke berbagai
pihak bertambah. kata bentuknya adalah ilmu yang bertambah, tulisannya
digemari orang, atau pendapatnya ditunggu banyak orang. sedangkan cinta
bentuknya bisa bertambahnya pengikut, naiknya popularitas atau timnya loyal.
Maka dari itu jangan sekali-kali menebar energi negatif. sebaliknya jangan
pernah merasa sedih ketika epos yang kita keluarkan belum berbuah balasan
sepadan, HUKUM KEKEKALAN ENERGI tidak akan pernah ingkar janji. semua
perbuatan positif atau negatif suatu saat pasti akan kita dapatkan balasannya.
Berani dalam berbisnis Dalam berbisnis mutlak diperlukan keberanian.
Penentuan langkah awal untuk berbisnis merupakan perpaduan harmonis antara
perhitungan matematis tentang laba/rugi, pengetahuan, naluri bisnis, dan
KEBERANIAN. Bahkan yang terakhir, secara ekstrim bisa disebut KENEKADAN.
When you see a successful business, it means someone has made a courageous
decision! (Bilamana Anda melihat bisnis yang sukses, berarti telah ada
seseorang yang telah mengambil keputusan dengan berani). Demikian pendapat
begawan ekonomi, Peter Drucker.
Apabila kita jujur dalam berusaha terus-menerus berbuat baik, berani dalam
mengambil resiko serta terus memancarkan energi postiff, maka yang akan
kembali pada kita adalah energi-energi positif juga yang dapat dalam bentuk
keuntungan atau kesuksesan dalam usaha. Kita hanya aka mendapatkan
sesuatu sesuai dengan apa yang telah kita upayakan.
PENUTUP
Setiap orang adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. maka dari itu ia harus
bertanggung jawab atas dirinya. ke mana hidupnya akan diarahkan, apa-apa
saja yang akan dicapainya selama hidup, dan bagaimana cara mencapainya. Itu
semua kembali pada diri masing-masing. Sebagai tindak lanjut dari keyakinan
adalah dengan menerapkan seperangkat aksi yang terwujud dalam tiga dimensi
etos kerja, yaitu: kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas. Kesempurnaan

SARAH BONITA
21080111130051

KELAS A

dalam melakukan kerja keras, cerdas, dan ikhlas ditandai dengan keberhasilan
kita membangun aset kita sendiri.
Kerja ikhlas yang tidak didahului kerja cerdas seperti membuat bangunan
dari pasir yang mudah diterjang angin. begitupun juga kerja cerdas tanpa kerja
keras seperti membuat cetak biru bangunan tapi tidak membangun propertinya.
berarti tidak bisa menjadi aset. untuk menjadi aset maka kerja keras, cerdas dan
ikhlas harus dilakukan dengan urutan yang benar. Setelah simpanan keyakinan
dan aksi sudah ada, maka rampungkanlah dengan membuktikan pekerti yang
baik. Pimpin pekerti digunakan untuk melahirkan sikap dan perilaku positif,
produkti, dan kontributif. jika pimpin pekerti tersebut dapat dijalankan dengan
baik, kita akan mengetahui bagaimana caranya menjadi gardu epos yang positif.

Anda mungkin juga menyukai