Anda di halaman 1dari 8

www.afretnobel.blogspot.

com

BAB XVII SONDIR (Pemeriksaan kekuatan tanah dengan sondir) A. Maksud Untuk mengetahui kedalaman lapisan tanah tanah keras dan sifat daya dukung maupun daya lekat setiap kedalaman. Dimana penetrasi perlawanan konis adalah perlawanan tanah terhadap ukuran konis yang dinyatakan dalam gaya per satuan luas (Kg/cm2). Hambatan lekat (HL) adalah perlawanan geser tanah terhadap selubung konis yang dinyatakan dalam gaya persatuan panjang (Kg/cm). B. Alat Peralatan yang dipergunakan dalam percobaan sondir adalah sebagai berikut: 1. Mesin sondir ringan (2 ton) atau mesin sondir berat (10 ton), 2. Seperangkat pipa sondir lengkap dengan batang dalam, sesuai dengan kebutuhan dengan panjang masing-masing 1 meter, 3. Manometer 2 buah dengan kapasitas : a. Sondir ringan 0 sampai 50 kg/cm2 dan 0 sampai 250 kg/cm2, b. Sondir berat 0 sampai 50 kg/cm2 dan 0 sampai 600 kg/cm2, 4. Konis dan batang konis, 5. 4 buah angker dan perlengkapannya, 6. Kunci pipa, kunci Inggris dan kunci-kunci lainnya dan alat-alat pembersih, 7. Oil SAE 20, dan 8. 4 buah besi kananl (panjang 2 buah dan pendek 2 buah). C. Pelaksanaan Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam percobaan sondir adalah sebagai berikut: 1. Membersihkan lokasi sekitar sondir dari rerumputan dan bebatuan, sehingga terdapat permukaan yang rata, 2. Memasang angker dan mengaturatur mesin sondir bisa berdiri vertikal tempat yang akan diperiksa dan pasang manometer,

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

www.afretnobel.blogspot.com

3. Mengisi mesin sondir dengan oil SAE 20. Usahakan pengisian oil sondir sampai bebas udara, 4. Memasang konis atau batang konis tersebut pada ujung pipa sondir pertama, 5. Pasang rangkai pertama beserta konis tersebut pada mesin sondir, 6. Menyiapkan alat-alat untuk pembacaan antara lain tutup kran-kran dan jarum manometer harus pada posisi 0, 7. Kemudian kran pada manometer 060 kg/cm2 dan 0250 kg/cm2 dibuka dan mulai penekanan. Umumnya konis atau batang konis mencapai kedalaman 20 cm,manometer dibaca, mula-mula perlawanan tanah konis untuk penekanan 4 cm ke bawah sama 20 cm akan didapat pembacaan tahanan (JP) yaitu perlawanan penetrasi konis (PK) dan hambatan lekat (HL). Pembacaan manometer yaitu saat terjadi loncatan pada jarum manometer, 8. Kemudian dilakukan penekanan untuk kedalaman 20 cm berikutnya. Kemudian ulangi lagi pembacaan tekanan konis atau batang konis pada pembacaan total, 9. Harus diperhatikan jika tanahnya makin keras dan PK + JP mendekati 90 kg/cm2 dilakukan pergantian manometer dengan jalan menutup kran manometer 060 kg/cm2 pindah manometer 0250 kg/cm2, 10. Pembacaan PK dan JP dilakukan tiap 20 cm dan seterusnya. Pembacaan dihentikan jika didapat pembacaan PK tiga kali berturut-turut melebihi 200 kg/cm2 atau sampai kedalaman 30 m, 11. Apabila digunakan konis tidak memakai batang konis maka pembacaan manometer hanya dilakukan pada penekanan pertama (PK). Penekanan dilakukan pada setiap penekanan pipa sedalam 20 cm, dan 12. Untuk sondir berat pada waktu tekanan manometer tiga kali berturut-turut melebihi 500 kg/cm2 atau kedalaman maksimum 30 m dihentikan.

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

www.afretnobel.blogspot.com

D. Hasil Pengamatan Data pengujian disajikan sampai kedalaman 2,2 m, dapat dilihat dalam tabel 17.1 Tabel 17.1 Pembacaan percobaan sondir Kedalaman 0 0.2 0.4 0.5 0.8 1.0 1.2 1.4 1.5 1.8 2.0 Cr ( kg /cm2 ) 0 30 28 20 70 28 20 73 130 130 200 Cr +lf(kg /cm2) 0 37 30 30 80 50 43 90 150 160 <200

(sumber : Petunjuk Praktikum Mekanika Tanah)

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

www.afretnobel.blogspot.com

E. Perhitungan Hambatan lekat dihitung dengan rumus17.1 H A B = = = (JK-PK)A/B ........................................................(17.1) Tahapan pembacaan 20 cm factor alat = JHP I 17.2. Tabel 17.2 Perhitungan Percobaan Sondir Kedalaman Cr ( kg /cm ) 0 0.2 0.4 0.5 0.8 1.0 1.2 1.4 1.5 1.8 2.0 0 30 28 20 70 28 20 73 130 130 200
2

Jumlah hambatan lekat :

= I.HL = kedalaman yang dicapai konus

Data pengujian disajikan sampai kedalaman 2,2 m, dapat dilihat dalam tabel

Cr +lf(kg /cm ) 0 37 30 30 80 50 43 90 150 160 <200


2

Lf

Tf

Total

DDT (Cr/ 40)

0 0,7 0,2 1,0 1,0 2,2 2,3 1,7 2,0 3,0 1

0 14 4 20 20 44 46 34 40 60 20

0 14 18 38 58 102 148 182 222 282 302

0 0,325 0,325 0,5 1,075 1,175 1,55 2,25 0,75 0,7 0,4

(sumber : Petunjuk Praktikum Mekanika Tanah) = 30 kg/cm2 ; Cr + lf =37 kg/cm2 = 0,7 kg/cm2; Tf= 14 kg/cm2

Pada kedalaman 0,2 m didapat

Cr Lf

DDT = 0,325 Total = 14 kg/cm2 Pada kedalaman 0,4 m didapat Cr Lf = 28 kg/cm2 ; Cr + lf =30 kg/cm2 = 0,2 kg/cm2; Tf= 4 kg/cm2

DDT = 0,325 Total = 18 kg/cm2

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

www.afretnobel.blogspot.com

Hitungan untuk kedalaman selanjutnya analog dengan diatasnya. F. Pembahasan Sondir merupakan alat untuk memeriksa kekuatan tanah serta untuk mengetahui kedalaman lapisan tanah maupun daya lekat setiap kedalaman tertentu. Pada pengujian didapatnya nilai Cryaitu Core Resistance atau perlawanan penetrasi. Konis yaitu perlawanan tanah terhadap ukuran konis yang dinyatakan dalam gaya persatuan luas kg/cm2). Nilai lf (local Friktion) yaitu perlawanan geser tanah terhadap ukuran konis yang dinyatakan dalam gaya persatuan panjang (kg/cm). Nilai Tf yaitu nilai total perlawanan geser tanah terhadap selubung konis yang dinyatakan dalam gaya persatuan luas (kg/cm2). 1. Hasil percobaan sendiri digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain : a. Untuk menentukan jenis pondasi b. Untuk menentukan kedalaman pondasi c. Untuk menentukan daya dukung tanah secara empiris 2. Pada penyondiran dilapangan dilakukan untuk keperluan pondasi tiang dilakukan pada sudut- sudut lokasi, jika grafiknya relativ seragam maka kondisi tanah relative standart seragam. Jika hasilnya sangat berbeda, daerah atau lokasi dibagi- bagi menjadi daerah yang sangat kecil. 3. Dari hasil penyondiran, kedalamannya. 4. Pada uji sondir dikenal 2 cara, yaitu sondir konus biasa untuk membaca gc saja dan sondir bikonus untuk membaca gc dan lf pada percobaan ini digunakan sondir bikonus. 5. Keuntungan dan kelebihan uji sondir: a. Baik untuk tanah lapisan tanah lempung b. Dapat dengan tepat menentukan lapisan tanah keras c. Dapat memperkirakan perbedaan lapisan tanah. d. Dapat digunakan untuk menghitung daya dukung tanah lempung dengan rumus empiris 6. Kerugian dan kekurangan uji sondir: a. Tidak dapat digunakan untuk tanah keras atau berbutir kasar (terutama lapisan yang mengandung kerikil dan batu) b. Hasil sondir sangat ditentukan dari letak alat yang harus vertikal. Jika tidak konus dan bikonus tidak dapat bekerja dengan baik nilai gc dan lf tidak menunjukkan jenis

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

www.afretnobel.blogspot.com

7. Dari hasil percobaan sondir didapat nilai gc dan lf yang berbeda setiap lapisannya, tergantung pada kondisi tanah pada tiap lapisannya dan kedalamannya. (Sumber: Panduan Praktikum Mekanika Tanah) 8. Pada uji sondir dikenal 2 cara, yaitu sondir konis biasa dan sondir bikinis. a. Konis biasa Konis biasa merupakan tipe alat yang mula-mula dibuat dan hanya tekanan pada ujung konis saja yang dapat diukur. b. Bikonis Alat ini merupakan pengembangan dari alat konis biasa dan dapat digunakan untuk menentukan besarnya nilai konis dan lekatan yang terjadi pada prinsipnya cara pengujian tidak berbeda jauh dengan alat konis biasa. 9. Beberapa tipe hasil uji dengan alat static penetration (sondir) qc

I II z qc (a) Bila dijumpai gambar grafik a-I maka jenis tanah berupa tanah keras, cadas , tanah berbatu dan sebagainya, tetapi bila seperti a-II, maka jenis tanah umumnya berupa tanah lunak (lempung), bila qc sangat kecil dapat diabaikan. qc

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

www.afretnobel.blogspot.com

qc

qc z (b) Pada kondisi seperti gambar b, maka dijumpai lapis tanah lunak sedalam zm sedang di bawah lapisan tanah lunak dijumpai tanah keras. Untuk menempatkan kedalaman ujung tiang perlu diketahui tebal lapisan tanah keras, bila cukup tebal maka kapasitas dukung tiang didasarkan pada kekuatan bahan tiang dan point bearing pile. qc

qc z (c) Kekuatan tanah meragukan dan mengalami kesulitan untuk menetapkan Pultimate. Untuk ini perlu dilakukan pengujian tanah di laboratorium atau uji beban langsung. (Sumber: K.Basah Suryolelono, Teknik Fondasi II, Halaman 24) Catatan: Keuntungan yang diperoleh dari alat sondir ini adalah: a. c. Dapat dengan cepat menemukan lapisan tanah, Dapat digunakan untuk menghitung daya dukung tiang dengan menggunakan rumus empiris, dan d. Cukup baik untuk digunakan pada lapisan tanah lempung. b. Dapat memperkirakan perbedaan lapisan tanah,

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

www.afretnobel.blogspot.com

Kerugiannya: e. Jika terdapat butiran-butiran kerikil (keras) dapat memberikan hasil yang salah, f. Tidak dapat mengetahui jenis tanah secara langsung Jika mesin sondir dan konis tidak lurus maka hasil yang diperoleh meragukan. G. Kesimpulan Dari hasil percobaan didapat : Pada kedalaman 1.0 m diperoleh Cone Resistance 102 kg /cm2 Pada kedalaman 2.0 m diperoleh Cone Resistence 302 kg /cm2

www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai