Anda di halaman 1dari 5

HERNIA NUKLEUS PULPOSUS

Posted on Desember 21, 2008 by kuliahbidan Pengertian Diskus Intervertebralis adalah lempengan kartilago yang membentuk sebuah bantalan diantara tubuh vertebra. Material yang keras dan fibrosa ini digabungkan dalam satu kapsul. antalan seperti bola dibagian tengah diskus disebut nukleus pulposus. !"P merupakan rupturnya nukleus pulposus. # runner $ %uddarth, 2002& !ernia "ukleus Pulposus bisa ke korpus vertebra diatas atau ba'ahnya, bisa (uga langsung ke kanalis vertebralis. #Priguna %idharta, 1))0& Patofisiologi Protrusi atau ruptur nukleus pulposus biasanya didahului dengan perubahan degeneratif yang ter(adi pada proses penuaan. *ehilangan protein polisakarida dalam diskus menurunkan kandungan air nukleus pulposus. Perkembangan pe+ahan yang menyebar di anulus melemahkan pertahanan pada herniasi nukleus. %etela trauma ,(atuh, ke+elakaan, dan stress minor berulang seperti mengangkat& kartilago dapat +edera. Pada kebanyakan pasien, ge(ala trauma segera bersifat khas dan singkat, dan ge(ala ini disebabkan oleh +edera pada diskus yang tidak terlihat selama beberapa bulan maupun tahun. *emudian pada degenerasi pada diskus, kapsulnya mendorong ke arah medula spinalis atau mungkin ruptur dan memungkinkan nukleus pulposus terdorong terhadap sakus dural atau terhadap saraf spinal saat mun+ul dari kolumna spinal. !ernia nukleus pulposus ke kanalis vertebralis berarti bah'a nukleus pulposus menekan pada radiks yang bersama-sama dengan arteria radikularis berada dalam bungkusan dura. !al ini ter(adi kalau tempat herniasi di sisi lateral. ilamana tempat herniasinya ditengahtengah tidak ada radiks yang terkena. .agipula,oleh karena pada tingkat .2 dan terus keba'ah sudah tidak terdapat medula spinalis lagi, maka herniasi di garis tengah tidak akan menimbulkan kompresi pada kolumna anterior. %etelah ter(adi hernia nukleus pulposus sisa duktus intervertebralis mengalami lisis sehingga dua korpora vertebra bertumpang tindih tanpa gan(alan.

Manifestasi Klinis "yeri dapat ter(adi pada bagian spinal manapun seperti servikal, torakal #(arang& atau lumbal. Manifestasi klinis bergantung pada lokasi, ke+epatan perkembangan #akut atau kronik& dan pengaruh pada struktur disekitarnya. "yeri punggung ba'ah yang berat, kronik dan berulang #kambuh&. Pemeriksaan Diagnostik 1. /0 %pinal 1 Memperlihatkan perubahan degeneratif pada tulang belakang 2. M / I 1 untuk melokalisasi protrusi diskus ke+il sekalipun terutama untuk penyakit spinal lumbal. 2. 34 %+an dan Mielogram (ika ge(ala klinis dan patologiknya tidak terlihat pada M / I 5. 6lektromiografi #6M7& 1 untuk melokalisasi radiks saraf spinal khusus yang terkena.

Penatalaksanaan 1. Pembedahan 4u(uan 1 Mengurangi tekanan pada radiks saraf untuk mengurangi nyeri dan mengubah defisit neurologik. Ma+am 1 a. Disektomi 1 Mengangkat fragmen herniasi atau yang keluar dari diskus intervertebral b. .aminektomi 1 Mengangkat lamina untuk mema(ankan elemen neural pada kanalis spinalis, memungkinkan ahli bedah untuk menginspeksi kanalis spinalis, mengidentifikasi dan mengangkat patologi dan menghilangkan kompresi medula dan radiks +. .aminotomi 1 Pembagian lamina vertebra. d. Disektomi dengan peleburan. 2. Immobilisasi Immobilisasi dengan mengeluarkan kolor servikal, traksi, atau bra+e. 2. 4raksi 4raksi servikal yang disertai dengan penyanggah kepala yang dikaitkan pada katrol dan beban. 5. Meredakan "yeri *ompres lembab panas, analgesik, sedatif, relaksan otot, obat anti inflamasi dan (ika perlu kortikosteroid. Pengkajian 1. 8namnesa *eluhan utama, ri'ayat pera'atan sekarang, /i'ayat kesehatan dahulu, /i'ayat kesehatan keluarga 2. Pemeriksaan 9isik Pengka(ian terhadap masalah pasien terdiri dari a'itan, lokasi dan penyebaran nyeri, parestesia, keterbatasan gerak dan keterbatasan fungsi leher, bahu dan ekstremitas atas. Pengka(ian pada daerah spinal servikal meliputi palpasi yang bertu(uan untuk mengka(i tonus otot dan kekakuannya. 2. Pemeriksaan Penun(ang Diagnosa Keperawatan yang Muncul 1. "yeri b.d *ompresi saraf, spasme otot 2. 7angguan mobilitas fisik b.d nyeri, spasme otot, terapi restriktif dan kerusakan neuromuskulus 2. 8nsietas b.d tidak efektifnya koping individual 5. *urang pengetahuan b.d kurangnya informasi mengenai kondisi, prognosis dan tindakan pengobatan. Intervensi 1. "yeri b.d kompresi saraf, spasme otot a. *a(i keluhan nyeri, lokasi, lamanya serangan, faktor pen+etus : yang memperberat. 4etapkan skala 0 ; 10 b. Pertahankan tirah baring, posisi semi fo'ler dengan tulang spinal, pinggang dan lutut

dalam keadaan fleksi, posisi telentang +. 7unakan logroll #papan& selama melakukan perubahan posisi d. antu pemasangan bra+e : korset e. atasi aktifitas selama fase akut sesuai dengan kebutuhan f. 8(arkan teknik relaksasi g. *olaborasi 1 analgetik, traksi, fisioterapi 2. 7angguan mobilitas fisik b.d nyeri, spasme otot, terapi restriktif dan kerusakan neuromuskulus a. erikan : bantu pasien untuk melakukan latihan rentang gerak pasif dan aktif b. antu pasien dalam melakukan aktivitas ambulasi progresif +. erikan pera'atan kulit dengan baik, masase titik yang tertekan setelah rehap perubahan posisi. Periksa keadaan kulit diba'ah bra+e dengan periode 'aktu tertentu. d. 3atat respon emosi : perilaku pada immobilisasi e. Demonstrasikan penggunaan alat penolong seperti tongkat. f. *olaborasi 1 analgetik 2. 8nsietas b.d tidak efektifnya koping individual a. *a(i tingkat ansietas pasien b. erikan informasi yang akurat +. erikan kesempatan pasien untuk mengungkapkan masalah seperti kemungkinan paralisis, pengaruh terhadap fungsi seksual, perubahan peran dan tanggung (a'ab. d. *a(i adanya masalah sekunder yang mungkin merintangi keinginan untuk sembuh dan mungkin menghalangi proses penyembuhannya. e. .ibatkan keluarga 5. *urang pengetahuan b.d kurangnya informasi mengenai kondisi, prognosis a. <elaskan kembali proses penyakit dan prognosis dan pembatasan kegiatan b. erikan informasi mengenai mekanika tubuh sendiri untuk berdiri, mengangkat dan menggunakan sepatu penyokong +. Diskusikan mengenai pengobatan dan efek sampingnya. d. 8n(urkan untuk menggunakan papan : matras yang kuat, bantal ke+il yang agak datar diba'ah leher, tidur miring dengan lutut difleksikan, hindari posisi telungkup. e. !indari pemakaian pemanas dalam 'aktu yang lama f. erikan informasi mengenai tanda-tanda yang perlu diperhatikan seperti nyeri tusuk, kehilangan sensasi : kemampuan untuk ber(alan. DAFTAR PUSTAKA 1. %melt=er, %u=ane 3, uku 8(ar *epera'atan Medikal edah runner $ %uddarth edisi 8 >ol 2, <akarta 1 673, 2002 2. Doengoes, M6, /en+ana 8suhan *epera'atan Pedoman ?ntuk Peren+anaan dan Pendokumentasian Pera'atan Pasien, 6disi 2, <akarta 1 673, 2000. 2. 4u+ker,%usan Martin,%tandar Pera'atan Pasien edisi @, <akarta 1 673, 1))8. 5. .ong, arbara 3, Pera'atan Medikal edah, andung 1 Aayasan Ikatan 8lumni Pendidikan *epera'atan Pa(a(aran, 1))B.

@. Priguna %idharta, %akit "euromuskuloskeletal dalam Praktek, <akarta 1 Dian /akyat, 1))B. B. 3husid, I7, "euroanatomi *orelatif dan "eurologi 9ungsional, Aogyakarta 1 7a(ahmada ?niversity Press, 1))2

Anda mungkin juga menyukai