Anda di halaman 1dari 70

KELUHAN UTAMA

bengkak seluruh tubuh


Sebelum masuk RS
3 28 hr 22 hr 16 hr 10 hr 4 hr HMRS
bln
Subyekti Bengkak
f/ kelopak mata
Obyektif Bengkak - - -
seluruh
tubuh
Kencing - - -
keruh
Demam - - - - - - -
Batuk-pilek - - - - -
Diare - - - - - - -
Makan- - - - - - - -
minum
berkurang
Tempat Pengobatan - RSUD RSUD Spesialis Dirumah Diruma RSUD,
Wonosa Wonosar Anak h RSUP Dr.
ri i Sardjito
Diagnosis - SN SN SN SN SN SN
DCA DCA

Terapi - Prednis Predniso Predniso Rawat


on 3x1 n 3x1 n 2-2-1 inap
tab tab

6
13-06 14-06
Subyektif Kencing N Kencing N
Obyektif
- Kesan Umum Edema anasarka Edema anasarka
- Tanda utama Hipertensi (-) hipertensi (-)
- Edema ++ ++
-Pemantauan komplikasi penyakit
b.Kelainan koagulasi dan trombosis (-) (-)
c.Pertumbuhan abnormal (-) (-)
d.Infeksi (+) (+)
- Pemantauan efek samping obat
•Infeksi (+) (+)
•Tukak lambung (-) (-)
•Osteoporosis, Miopati (-) (-)
•Gangguan psikiatrik (-) (-)
•Habitus pasien cushing Moon face (+) Moon face (+)
Pemeriksaan urinalisis Proteinuria, hematuria -
Pemeriksaan darah lengkap trombositosis -
Pemeriksaan lab lain Anemia, leukositosis -
Hiperkolesterolemia,
hipoalbuminemi,
hiponatremia,
Assessment hipokalsemia
SN, Edema paru, DCA, SN, Edema paru, DCA,
Kandidiasis, Furunkel, Kandidiasis, Furunkel,
Sepsis, Hipo Na, Hipo Ca, Sepsis, Hipo Na, Hipo Ca,
Plan: - Medikamentosa Hipo alb.
Predn. Hipo alb.
Predn.
Captopril Captopril
Ceftriakson Ceftriakson
Riwayat Penyakit
Keluarga

Tidak terdapat faktor risiko


penyakit yang diturunkan
maupun ditularkan
Ikhtisar Keturunan

65 60 59

32 29 24 19 16 14

6 3 1

27 21

15
bln

Simpulan: Tidak terdapat risiko penyakit yang ditularkan dan diturunkan


Riwayat Kehamilan,
Persalinan
dan Pasca Lahir

Riwayat kehamilan, persalinan


dan pasca lahir baik
Riwayat Makanan
 0 - 4 bulan : ASI, 8-10x/hari
 4 - 6 bulan : ASI ditambah susu formula.
Anak kadang- kadang diberikan pisang
 6-12 bulan : ASI, susu formula, nasi tim 3 kali
sehari, makan dengan minum air putih.
 12 bulan - sekarang : nasi biasa 3 kali sehari, lauk
(tahu, tempe, telur, kadang daging dan
ayam), kadang susu. Pasien sering
menghabiskan porsi makan.

Kesan:
Kualitas dan kuantitas makanan tidak baik
Pertumbuhan dan
Perkembangan

Perkembangan psikomotor, emosi


dan perilaku saat ini sesuai
dengan usia
Imunisasi

Imunisasi dasar lengkap


menurut PPI
Sosial ekonomi

Sosial, ekonomi, dan lingkungan


kurang baik
Tanda utama:

TD 110/70 mmHg,
HR 145 x/menit, isi dan tegangan cukup,
teratur,
RR 42 x/ menit, tipe costoabdominal,
teratur,
t 37,00 C, Saturasi 96-98% (NK 2 L/menit)

Simpulan: takipnea dan takikardi


13 kg dengan
edema

Kurva berat badan berdasarkan umur


72
cm

Kurva tinggi badan berdasarkan umur


PB: 72cm
BB: 13kg
Dengan edema

Kurva berat badan berdasarkan tinggi badan


13cm

Kurva lingkar lengan atas berdasarkan umur


Kurva lingkar kepala menurut Nellhaus
Pada kulit leher terdapat
makula eritematosa, batas
tegas, tepi tampak
beberapa papula, lesi
tampak maseratif,
terdapat erosi
bentuk normal, simetris, tidak ada
ketinggalan gerak, tidak retraksi
subkostal

 Jantung : dalam batas normal


 Paru: terdapat edema paru
Dinding perut > Dinding dada
Terdapat ascites
Peristaltik usus norma
Tidak ditemukan striae
terdapat kecurigaan
intoleransi laktosa,
edema dan kandidiasis
sekitar genital
Terdapat edema pitting
di ekstremitas
DARAH RUTIN
15-06-09 Nilai rujukan
Hb (g/dl) 7,0↓ 12-14
Hct (%) 20,1 ↓ 36,0 – 44,0
Jumlah leukosit (..x103/µ 13,8 ↑ 5,0-13,5
l) 2,34 ↓ 4,1 – 5,5
Jumlah eritrosit 94,5 ↑ 40-75
(..x106/µl) 4,5 20-45
Neutrofil (%) 1,0 2,0 – 8,0
Limfosit (%) 0 2,0 – 4,0
Monosit (%) 0 0,0 – 1,0
Eosinofil (%) 25000 ↓ 150.000–
Basofil (%) 450.000
Jumlah trombosit

Simpulan: anemia mikrositik hipokromik, granulositosis,


trombositopenia
KIMIA DARAH
15-06-09 Nilai
rujukan
Albumin (g/dL) 1.02 3,5-5,0
Kolesterol (mg/dL) 0-200

BUN (mg/dL) 48.80 7,0 – 18,0


Kreatinin (mg/dL) 2.32 0,60 – 1,30
Laju Filtrasi glomerulus 14
(LFG) ml/menit/1,73 m2
Natrium (mmol/L) 105 134 – 145
K (mmol/L) 4,0 3,10 – 5,0
Cl (mmol/L) 95 98 – 107
Ca (mmol/L) 1,31 2,10 – 2,54
(Ca koreksi =
2,54)

Simpulan: hipoalbuminemia, hiponatremia,


hipokloremia, gagal ginjal derajat 1
ANAMNESIS
Anak perempuan, usia 15 bulan, berasal dari
Wonosari
Datang dengan keluhan bengkak seluruh tubuh
(rujukan RSUD Wonosari dengan Sindrom
Nefrotik)
Telah didiagnosis menderita Sindrom Nefrotik 2
bulan sebelumnya di RSUD Wonosari, kontrol
tidak teratur, dosis prednison yang diberikan tidak
adekuat, karena merasa sembuh, orang tua tidak
meminumkan obat pada anaknya dalam 2 minggu
terakhir
Jumlah dan frekuensi BAK berkurang, terkadang
ada hematuria
Tidak terdapat keluarga yang menderita penyakit
ginjal
Sosial ekonomi kurang
Kualitas dan kuantitas makanan tidak baik untuk
usianya
Telah dirawat selama 3 hari di RSUP dr. Sardjito
dengan diagnosis Sindrom Nefrotik, Diare cair
akut dengan intoleransi laktosa tanpa dehidrasi,
curiga sepsis, hipoalbuminemia (dalam koreksi),
hipokalsemia, hiponatremia, dan hipokloremia
(dalam koreksi), anemia normositik normokromik,
kandidiasis leher dan inguinal, dan furunkel regio
retroaurikuler, edema paru.
Selama perawatan 3 hari, kondisi anak masih
edema anasarka, demam, diare, dan oligouria.
PEMERIKSAAN FISIK
Tidak dijumpai tanda syok
Terdapat takikardi dan takipnea
Tidak terdapat hipertensi
Edema anasarka
Asites
Edema paru
Kandidiasis di leher dan vaginal
Furunkel pada regio retroaurikuler
Tidak didapatkan tanda dehidrasi
Diaper rash
Oligouria (diuresis terakhir 0,97 ml/kgBB/jam)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Leukositosis, dominasi segmen
Anemia normositik-normokromik
Hiponatremia, hipokalemia, hipokloremia
Hitung Laju Filtrasi Glomerolus (menggunakan
rumus Schwartz) = 14 (gagal ginjal derajat I)
DAFTAR
PERMASALAHAN
Masalah aktif
Gagal ginjal akut e.c renal
Sindrom nefrotik (riwayat pengobatan tidak adekuat)
Edema paru
Diare cair akut dengan intoleransi laktosa, tanpa
dehidrasi
Curiga sepsis
Hipoalbuminemia dalam koreksi
Gangguan elektrolit (hipokalemia, hiponatremia,
hipokloremia)
Anemia normositik normokromik ec infeksi dan
penyakit ginjal
Kandidiasis leher dan inguinal , furunkel regio
retroaurikuler
PENYEBAB MASALAH/DIAGNOSIS
BANDING

 Gagal ginjal akut, disebabkan karena sindrom nefrotik yang tidak


mendapatkan pengobatan tidak adekuat
 Sindrom nefrotik, kemungkinan klasifikasi histopatologis kelainan
minimal, glomerulosklerosis fokal segmental, mesangial proliferatif
difus, glomerulonefritis membranoproliferatif, nefropati
membranosa
 Edema paru, disebabkan gagl ginjal akut.
 Diare cair akut, disebabkan oleh infeksi (kemungkinan besar
rotavirus), dan malabsorbsi makanan (intoleransi laktosa)
 Kecurigaan sepsis dengan fokal infeksi dari lesi kulit dan diare
serta kondisi immunokompromais
 Hipoalbuminemia, disebabkan oleh sindrom nefrotik
 Gangguan elektrolit, disebabkan oleh kelainan ginjal, komplikasi
diare
 Anemia normositik normokromik karena proses infeksi dan
penyakit ginjal
 Kelainan kulit (kandidiasis dan furunkel), disebabkan oleh keadaan
immunokompromais pada penderita sindrom nefrotik, higiene
Gagal ginjal akut [N 17.0]
Sindrom nefrotik [N 04], dengan riwayat
pengobatan tidak adekuat Edema paru [J81]
Edema paru [J81]
Diare cair akut tanpa dehidrasi [A09], dengan
intoleransi laktosa [E73]
Curiga sepsis [A41.9]
Hipoalbuminemia [E65] dalam koreksi
Gangguan elektrolit: hiponatremia [E87.1],
hipokalemia [E87.6], hipokloremia [E87.8] dalam
koreksi
Anemia normositik normokromik [D 64.9]
Kandidiasis vaginalis [B37.3]
Furunkel [L02]
Total tirah baring
Terapi
Oksigenasi nasal kanul 2 L/menit
Prednison FD (Full-dose) 2
mg/kgBB/hari = 2-2-1
Kaptopril 0.3 mg/kgBB/x = 2x3mg
Zink 1x20 mg po
Ceftriaxon 25 mg/kgBB/kali=2x250 mg
iv
Furosemid 1 mg/kgBB/x= 2x10 mg
Perawatan infeksi kulit
Koreksi albumin dan elektrolit
Monitor
1. Monitor tanda distres napas (kerja napas,
saturasi oksigen, tanda sianosis)
2. Monitor balans cairan setiap 6-8 jam dan diuresis
3. Monitor tanda syok septik atau hipovolemik
4. Monitor tensi darah dan lingkar perut, berat
badan setiap hari
5. Monitor kesadaran dan kejang
6. Monitor keadaan dan fungsi ginjal: urinalisis,
ureum, kreatinin, laju filtrasi glomerolus
Nutrisi
Kebutuhan cairan : IWL+OGL = 600 ml + 200
ml = 800
ml/hari
Kebutuhan kalori : 100 kcal/kg BB/hari
Kebutuhan protein : 2g/kg/hari = 20 gram/hari
Garam : 1-2 g/kg/hari
Dicukupi dengan Sonde Lengkap 8x100 ml
(dengan susu bebas laktosa)
Pendampingan
psikologi

dilakukan karena diperlukan pengobatan


dan perawatan dalam jangka waktu
panjang

Tujuan:
memberikan motivasi keluarga untuk
meneruskan pengobatan dan
meningkatkan kepatuhan berobat
Edukasi pada orang tua anak,
meliputi:

Penyakit anak: Penyebab, perjalanan


penyakit, perawatan, komplikasi, dan
prognosis
Rencana/program terapi dan tujuannya
Saran nutrisi untuk anak dengan sindrom
nefrotik
Pentingnya kepatuhan minum obat dan
efek samping yang harus diamati
Rencana tindakan
diagnosis
 Tanya hasil kultur urine, kultur darah
 USG traktus urinarius
 Ukur tes klirens kreatinin, ureum
(UCT/CCT), C3 komplemen, ASTO dan
protein Esbach
 Konsultasi dengan Bagian Kulit
 Pemeriksaan morfologi darah tepi
(MDT) dan retikulosit
Konsultasi Bagian
Kulit

terdapat furunkel di kepala, dan


Kandidiasis inguinal dan leher

Terapi: ketoconazol topikal , salep antibiotik,


dan Betadin
Perjalanan
Perawatan
Hari ke-4 (16-06--09)
Subyektif Edema anasarka, BAB cair (+)
Obyektif
- Kesan Umum Edema anasarka, CM
- Tanda utama Takikardi, takipnea
- Edema, LP, BB Anasarka, ascites (+), LP 59 cm, BB 13,2 kg
- Pemantauan komplikasi penyakit
• Kelainan koagulasi dan trombosis (-)
• Pertumbuhan abnormal (-)
• Infeksi (+)
- Pemantauan efek samping terapi
b.Hipertensi (-)
c.Acne, striae (-)
d.Moon face (+)
e.Lain-lain (-)

Pemeriksaan urinalisis Kultur tidak tumbuh


Pemeriksaan darah lengkap Albumin post transfusi plasma: 0,88 mg/dL. ASTO (-), C3a
72 mg/dl (90-180), hasil UCT dan CCT 4.8% ( gagal
ginjal), BUN 70 mg/dl, Kreatinin 2.81 mg/dl
Pemeriksaan lab lain
Assessment 1. Gagal ginjal akut [N 17.0], 2. Sindrom nefrotik [N 04],
dengan riwayat pengobatan tidak adekuat 3. Edema paru
[J81] 4. Diare cair akut tanpa dehidrasi [A09], dengan
intoleransi laktosa [E73] 5. Curiga sepsis [A41.9] 6.
Hipoalbuminemia [E65] dalam koreksi 7. Gangguan elektrolit:
hiponatremia [E87.1], hipokalemia [E87.6], hipokloremia
[E87.8] 8. Anemia normositik normokromik [D 64.9]
Plan: - Medikamentosa 9.Kandidiasis
Oksigenasi NKinguinal
2L/mnt,dan
rednison
leher [B37.3]
2 mg/kg10.Furunkel
BB ideal/hari
[L02]
Zink 20 mg/kg BB, Furosemid 1 mg/kg/kali = 2x20 mg,
Captopril 0,3 mg/kg BB/12 jam = 2x 3 mg., Ceftriakson 25
mg/kg BB ideal/kali
Perawatan luka, Transfusi albumin 20% 1 g/kg BB, PPD tes
dan USG belum dikerjakan, Analisis gas darah
Hari ke-5 (17-06-09)
Subyektif Napas makin cepat, edema anasarka (+), demam (-), jumlah urin
semakin sedikit, BAB cair 8x darah (-) lendir (-)
Obyektif
- Kesan Umum Edema anasarka, napas kussmaul, keadaan memburuk, kesadaran
menurun (E3 V3 M4)
- Tanda utama Takikardi (HR 165x/mnt), takipnea (RR 50x/mnt) cepat dan dalam ,
TD 110/70 mmHg, tidak demam (T 36.8 C)
- Edema, LP, BB Anasarka, ascites (+), LP 59 cm, BB 13,0 kg
- Pemantauan komplikasi penyakit
• Kelainan koagulasi dan trombosis (-)
• Pertumbuhan abnormal (-)
• Infeksi (+)

- Pemantauan efek samping terapi


b.Hipertensi (-)
c.Acne, striae (-)
d.Moon face (+)
e.Lain-lain (-)

Pemeriksaan urinalisis Proteinuria (+4), hematuria (+1), leukosituria (-)


Pemeriksaan darah lengkap AGD kesan : asidosis metabolik berat kompensasi sebagian
dengan alkalosis respiratorik. Elektrolit : Na 116 mmol/L, K 3.52
mmol/L, Cl 95.4 mmol/L, Ca 1.51 mmol/L (Ca koreksi 2.23 mmol/L),
Pemeriksaan lab lain Albumin
Foto toraks
1.96
kesan
md/dl
edema paru
Assessment 1. Distres napas [R06.0] karena asidosis metabolik berat dan
edema paru [J81] 2.Asidosis metabolik [E87.2] 3. Gagal ginjal akut
[N 17.0] 3. Sindrom nefrotik [N 04], dengan riwayat pengobatan
tidak adekuat 4. Edema paru [J81] 5. Diare cair akut tanpa dehidrasi
[A09], dengan intoleransi laktosa [E73] 6.Sepsis [A41.9] 7.
Hipoalbuminemia [E65] 8. Gangguan elektrolit: hiponatremia
[E87.1] 9. Anemia normositik normokromik [D 64.9] 10. Kandidiasis
Plan: - Medikamentosa vaginalis
1. [B37.3]
Intubasi 11. Furunkulosis
dan perawatan PICU 2. [L02]
Peritoneal dialisis 3. Prednison 2
mg/kg BB ideal/hari 4. Zink 20 mg/kg BB 5. Furosemid 1 mg/kg/kali
= 2x20 mg 6. Captopril 0,3 mg/kg BB/12 jam = 2x 3 mg. 7.
Ceftriakson 25 mg/kg BB ideal/kali 8. Perawatan luka 9. Tranfusi
PRC 10. Transfusi albumin 20% 1 g/kg BB 11. Analisis gas darah
evaluasi
Foto toraks
evaluasi
13-06-2009 17-06-
2009
Hari ke-6 (18-06-09)
Subyektif Terintubasi, post tranfusi PRC, tidak ada produk urin

Obyektif
- Kesan Umum terintubasi, koma (E1 Vx M2)
- Tanda utama Takikardi (HR 145 x/mnt), RR 33x/mnt, TD 90/32 mmHg, hipotermia
(T 36.4 C), SpO2 93%,
- Edema, LP, BB Anasarka, 60 cm, 13 kg
- Pemantauan komplikasi penyakit
• Kelainan koagulasi dan trombosis (-)
• Pertumbuhan abnormal (-)
• Infeksi (-)

- Pemantauan efek samping terapi


b.Hipertensi (-)
c.Acne, striae (-)
d.Moon face (-)
e.Lain-lain (-)
(-)
(+)
Pemeriksaan urinalisis
Pemeriksaan darah lengkap HMT 24 %,albumin 2.32 mg/dl, AGD kesan asidosis metabolik
berat kompensasi sebagian dengan alkalosis respiratorik
Pemeriksaan lab lain dengan hipoksia
Assessment 1. Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) [J80] 2. Asidosis
metabolik [E87.2] 3. Gagal ginjal akut [N 17.0] 4. Edema paru [J81]
5. Sindrom nefrotik [N 04], dengan riwayat pengobatan tidak
adekuat 6. Diare cair akut tanpa dehidrasi [A09], dengan intoleransi
laktosa [E73] 7. Sepsis [A41.9] 8. Hipoalbuminemia [E65] 9.
Gangguan elektrolit: hiponatremia [E87.1] 10. Kandidiasis vaginalis
[B37.3] 11. Furunkulosis [L02]
Plan: - Medikamentosa 1. Intubasi dan ventilasi mekanik 2. Prednison 2 mg/kg BB
ideal/hari 3. Zink 20 mg/kg BB 4. Furosemid 1 mg/k g/kali = 2x20
mg 5. Captopril 0,3 mg/kg BB/12 jam = 2x 3 mg. 6. Ceftriakson 25
mg/kg BB ideal/kali 7. Perawatan luka 8. Analisis gas darah evaluasi
9. Peritoneal dialisis belum dilakukan
N R S 13/6 14/6 15/6 16/6 17/6 18/6
170 80 41
PICU
160 70 40

150 60 39
X X X X
X X
30 38
140
20 37
130
120 10
Zinc 1x20mg      
Ceftriakson 2x250mg     
Prednison 2-1-1      
Furosemide 2x10mg    
Kaptopril    
Myco 2    
BB/LP/D 13/54/- 13/56/1,2 13/57/1 13/59/0,6 13/59/0,1 13/60/0,3

Muntah/Defekasi 2/6 1/4 2/4 -/2 -/8 -/-


MONITORING BERAT
BADAN
BALANCE CAIRAN
Tgl Cairan Masuk/ Cairan Keluar/ IWL (cc/24 jam) Balance Cairan/ Diuresis
cc cc cc (cc/kgBB/jam)
13/6 605 190 260 -155 1,25

14/6 923 505 390 + 28 0,97

15/6 565 255 400 -90 0,2

16/6 610 285 267 + 58 0,47


17/6 220 75 66 + 48 0,94

18/6 300 105 133 + 91 0,37


Onset usia
ANALISIS Status sosial 13 bln
Kepatuhan ↓ Pengobatan tdk adekuat ?
ekonomi
rendah
Proteinuria
♀, 16 bl Edema anasarka Hiperkolesterolemia
masif
Hipoalbumi
nemia
Sindrom nefrotik Infantil ?
Captopril Prednisolon (LoEIa)
(LoElb) Diit protein normal, rendah
UCT ↓
garam (LoEla)
LFG ↓↓
Ggn.
Elektrolit Gagal ginjal Infeksi Trombositosis
&
Asidosis
Cairan,elektrolit
17%
metabolik ,&
Hiponatremia
natrium
(LoE2b) Diare akut Dehidrasi
Hipokalemia
Hipokalsemia bikarbonat Zink
Kalori
Komplikasi
Edema (LoEla) furunkel AB
Penyakit utama paru Inf. Kulit
ASAH Kandadiasis
Prognosis:
(LoE1a)
ASIH Sepsis AB
dubia ad malam
ASUH
Anemia Transfu
si
Relaps Kemati
an
Prediktor: usia < 3 th,
remisi lambat,
hematuria (LoE2b)
Evidence-
Based
Practice
Strategi Penelusuran Jurnal
Kata kunci:
(nephrotic syndrome) AND (cyclosporine OR
cyclophospamide) AND relapse AND (child*)
 Pada database Pubmed, EBSCO, Cochrane
Library, Science Direct, Scielo

 Didapatkan 1 artikel yang sesuai yang dapat


diakses penuh

Hoyer PF, Brodehl J. Initial Treatment of


Idiopathic Nephrotic Syndrome in Children:
Prednisone versus Prednisone Plus
Cyclosporine A: A Prospective, Randomized
Trial. 2006. J Am Soc Nephrol 17: 1151–1157,


HASIL
Angka kejadian relaps pada anak dengan
SN yang diterapi dengan
cyclosporin+steroid lebih kecil
dibandingkan mereka yang hanya diterapi
dengan steroid saja pada fase inisial
Apakah dapat diterapkan pada pasien
kita?

Ya
08/11/09 65
Tabel 9. Monitor darah lengkap
17-03-09 Nilai rujukan

Hb (g/dl) 12,8 11,5 - 13,5


Hct (%) 36,3 34,0 – 40,0
Jumlah leukosit (..x103/µl) 18,72 6,0-17,0
Jumlah eritrosit (..x106/µl) 4,56 3,9 – 5,9
Neutrofil (%) 17,3 50,0 – 70,0
Limfosit (%) 71,6 25,0 – 40,0
Monosit (%) 9,5 2,0 – 8,0
Eosinofil (%) 1,4 2,0 – 4,0
Basofil (%) 0,2 0,0 – 1,0
Jumlah trombosit (..x103/µl) 508 150.000–450.000

08/11/09 66
Tabel 9. Monitor darah lengkap
17-03-09 Nilai rujukan

Hb (g/dl) 12,8 11,5 - 13,5


Hct (%) 36,3 34,0 – 40,0
Jumlah leukosit (..x103/µl) 18,72 6,0-17,0
Jumlah eritrosit (..x106/µl) 4,56 3,9 – 5,9
Neutrofil (%) 17,3 50,0 – 70,0
Limfosit (%) 71,6 25,0 – 40,0
Monosit (%) 9,5 2,0 – 8,0
Eosinofil (%) 1,4 2,0 – 4,0
Basofil (%) 0,2 0,0 – 1,0
Jumlah trombosit (..x103/µl) 508 150.000–450.000

08/11/09 67
UJUNG ARTERI KAPILER UJUNG VENA

COP: Ph COP
Ph: 35 mmHg 25 mmHg
15 25

+10 ● ● -10

RUANG INTERSTITIAL
Catatan:
Ph: tek. Hidrostatik
COP: tek. Onkotik
PEMBULUH LIMFE

EDEMA
- pitting: cairan menumpuk di interstitial
- non pitting: cairan menumpuk di intrasel

08/11/09 68
Sindroma
Nefrotik
Kelainan glomerulus

Albuminuria
Sekresi protein hepar ↑
Hipoalbuminemia
Sekresi lipid hepar ↑
Kolesterol ↑
Tekanan onkotik koloid
plasma ↓

Volume
intravaskuler ↓
Retensi Na renal↑

Edema

Bagan Patofisiologi SN
08/11/09 69
Glukokortikoid

Eritropoesis ↑Efek Glukoneo-Distribusi jar Efek Menghambat Sekresi Perubahan


Neutrofil ↑ katabolik genesis adiposa di minimal respon asam psikologik
Limfosit jar ↓dan anti sentral tubuhelektrolit kekebalan lambu
Eos ↓ anabolik serum (antibodi ng ↑
Hiper-
Mono ↓ protein humoral)
glikemia
Obesitas
Trombosis sentral Retensi Na
Sintesis Infeksi
protein ↓ Sindroma Moon face - Edema
Cushing -HipoK
Protein Fossa
- -Hipertensi
jaringan ↓ Akne Supra-
- Hirsutisme
klavikuler
Kulit: memadat
- Atrofi
- Mudah rusak
- Ruptur serabut Tonjolan
Bagan efek samping Glukokortiko
elastis kulit  striae servikodorsal
Penipisan pemb darah
 perdarahan
Hipokalsemia Tulang  osteoporosis

08/11/09
Otot  atrofi 70

Anda mungkin juga menyukai