Anda di halaman 1dari 3

TEKANAN TANAH LATERAL DAN DINDING PENAHAN

5.1.

Pengenalan Dinding penahan adalah dinding yang digunakan untuk memberikan stabilitas tanah atau bahan lain yang kondisi kondisi massa bahannya tidak memiliki kemiringan alami. Dinding penahan diklsifikasikan sebagai berikut : a. Dinding Gravitas (Gravity Retaining Walls) : terbuat dari beton polos dan pasangan batu, stabilitasnya tergantung pada beratnya. b. Dinding Semigravitas (Semigravity Retaining Walls) : perbedaannya dengan dinding gravitas hanya dalam penggunaan sedikit besi untuk konstruksinya dan dindingnya lebih kecil. c. Dinding Konsol (Cantilever Retaining Walls) : terbuat dari beton bertulang, sangat ekonomis hingga setinggi kurang lebih 8 m. d. Dinding Penahan Pertebalan Belakang (Counterfort Retaining Walls) : serupa dengan dinding penahan konsol, kecuali dinding penahan tersebut digunakan untuk konsol panjang atau tekanan tekanan yang sangat tinggi di belakang dinding dan mempunyai pertebalan belakang, yang mengikat dinding dan dasr bersama sama, yang dibangun pada interval interval sepanjang dinding untuk mengurangi momen momen lentur dan geser.

5.2. Tekanan Tanah Dalam Keadaan Istirahat Pada gambar 5.2, tinggi dinding vertikal (H) menahan berat tanah () dengan beban yang merata, (q)/ satuan area juga ada pada permukaan. Kekuatan geser (s) ditentukan dengan rumus : S = c + tan Dimana : c = kohesi = sudut gesekan = tekanan normal efektif pada kedalaman z di bawah permukaan, tekanan vertikal di bawah permukaan tanah dapat ditentukan dengan : c = q + z apabila dinding tidak diperbolehkan bergerak dari atau ke massa tanah, tekanan lateral pada kedalaman z adalah : h = K o c + u dimana : u = tekanan air pori Ko = koefisien pada keadan istirahat Untuk tanah granular berkonsolidasi normal, Ko dapat di tentukan dengan : Ko 1 sin Untuk tanah lempung berkonsolidasi normal : Ko 0,95 sin

Gambar 5.2b menunjukan variasi dari h dengan ketinggian dinding seperti pada gambar 5.2a, perlu diingat, bila beban q = 0 dan tekanan pori air u = 0, diagram tekanan akan berbentuk segitiga. Total gaya Po setiap unitnya pada gmbar 5.2a bisa didapat dari area tekanan pada gambar 5.2b sehingga : Po = P1 + P2 = q Ko H + H2 Ko Dimana : P1 = area persegi 1 P2 = area segitiga 2 Lokasi garis resultan dari Po didapat dari : = untuk kondisi pada gambar 5.3 : pada z = 0, pada z = H1 , pada z = H2 , maka, Po = A1 + A2 + A3 + A4 + A5

Pada pasir lepas nilai Ko menjadi : 5.3. Tekanan Tanah Aktif Rankine Rankine menggunakan anggapan anggapan yang pada pokonya sama dengan anggapan anggapan yang dogunakan oleh Coulomb, meninjau tanah dalam keadaan timbangan plastik (plastic equilibrium), kecuali bahwa dia mengasumsikan tidak ada kohesi dinding dan gesekan dinding, suatu asumsi yang sangat menyederhanakan masalahnya. Tabel Variasi Ko Rankine

5.4.

Tekanan Tanah Aktif Coulomb Teori Coulomb adalah untuk menghitung tekanan lateral tanah pada dinding penahan dengan urugan tanah granular yang memiliki gesekan. Pada bagian atas gambar 5.9, nilai maksimum Po adalah : Dimana : Tabel Nilai Ko (rumus di atas) untuk = 90o , = 0 Bila intensitas beban q berada di atas urugan seperti pada gambar 5.10, maka gaya aktif Po adalah :

Dimana : Tabel Nilai Ko ( = 2/3 pada semua kasus) 5.5. Tekanan Pasif Rankine Pada Lingkaran Mohr pada gambar 5.11, dapat ditentukan rumus : Maka, Oleh karena itu, Dari rumus rumus di atas menyatakan bahwa pada gambar 5.11c menunjukan diagram tekanan pasif untuk dinding pada gambar 5.11b, dengan catatan : Dan Gaya pasif per unit dapat ditentukan dengan : Dengan ketentuan : 5.6. Tekanan Tanah Pasif Coulomb

5.7. Sudut Gesekan Dinding, Table 5.6

Anda mungkin juga menyukai