Anda di halaman 1dari 14

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Dalam pelayanan obstetri, selain angka kematian maternal terdapat angka kematian perinatal yang dapat digunakan sebagai parameter keberhasilan pelayanan. Namun, keberhasilan menurunkan angka kematian maternal di negara-negara maju saat ini menganggap angka kematian perinatal merupakan parameter yang lebih baik dan lebih peka untuk menilai kualitas pelayanan kesehatan. Hal ini mengingat kesehatan dan keselamatan janin dalam rahim sangat tergantung pada keadaan serta kesempurnaan bekerjanya sistem dalam tubuh ibu, yang mempunyai fungsi untuk menumbuhkan hasil konsepsi dari embrio menjadi janin cukup bulan. Salah satu penyebab kematian perinatal adalah pre eklamsia dan eklamsia (Tempo, !!"#. $orld Health %rgani&ation ($H%# memperkirakan '('.!!! perempuan meninggal setiap hari akibat komplikasi kehamilan, proses kelahiran dan aborsi yang tidak aman. Sekitar satu perempuan meninggal setiap satu menit ($H%, !!)#. *ortalitas danmorbiditas pada ibu hamil dan bersalin masih menjadi masalah di negara indonesia. +erdasarkan Sur,ey -esehatan dan .umah Tangga (S-.T# Tahun !!', /ngka -ematian0bu (/-0# di 0ndonesia masih berada pada angka 1 23!!.!!! kelahiran hidup atau setiap jam terdapat satu orang ibu bersalin yang meninggal dunia. Penyebab kematian ibu di Indonesia yang utama adalah perdarahan, pre eklampsia-eklampsia, partus lama, komplikasi aborsi dan infeksi. Kontribusi dari penyebab kematian ibu tersebut masing-masing adalah perdarahan 45,2%, pre eklampsia-eklampsia 12, %,aborsi yang tidak aman 11,1%, serta sepsis ,!%, persalinan lama !,5%, anemia 1,!% dan penyebab kematian tidak langsung 14,1%. "alah satu penyebab kematian tersebut adalah Pre eklampsia dan eklampsia yang bersama infeksi dan perdarahan, diperkirakan men#akup$5-%&% dari keseluruhan kematian maternal. Ke'adian pre eklampsia-eklampsia dikatakan sebagai masalah kesehatan masyarakat apabila angka kematian kasus pre eklampsia-eklampsia men#apai 1,4%-1,%%.

4re eklamsi merupakan suatu kondisi yang spesifik pada kehamilan, terjadi setelah minggu ke- ! gestasi, ditandai dengan hipertensi dan proteinuria, edema juga dapat terjadi ($ijayarini, *aria5 !!3# 4re eklamsi di sebut juga hipertensi pada kehamilan, merupakan kelainan yang tidak di ketahui etiologinya yang terjadi dalam kehamilan, di manifestasikan dengan hipertensi ( tekanan sistolik 6! mmHg atau tekanan diastolik 3' mmHg di atas nilai dasar#. 7dema, proteinusia ( pre eklamsia# yang dapat berlanjut pada kejang atau koma(eklamsia# (*arilyn 7. Doengus5 !!35 38(# 9rekuensi pre eklamsi untuk setiap negara berbeda-beda karena banyak faktor yang mempengaruhinya: jumlah primigra,ida, keadaan sosial-ekonomi, perbedaan kriteria dalam menentukan diagnosis, dan lain-lain. Dalam kepustakaan frekuensi dilaporkan berkisar antara 6-3!;. 4ada primigra,ida frekuensi pre eklamsia lebih tinggi dibandingkan dengan multigra,ida muda. Diabetes melitus, mola hidatidosa, kehamilan ganda, umur lebih dari 6' tahun, dan obesitas merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya pre eklamsia ($inkjosastro, !!8#. Di 0ndonesia, pre eklamsi masih merupakan salah satu penyebab kematian ibu berkisar 3,'; sampai ';, sedangkan kemetian bayi antara )'; sampai '!;. %leh karena itu, diagnosa dini pre eklamsi yang merupakan tingkat pendahuluan eklamsia serta penanganannya perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak, yang mana angka kematian ibu di 0ndonesia menurut sur,ey demografi dan kesehatan (SD-0# !! 2 !!6 mencapai 6!823!!.!!!. perlu ditekankan bah<a sindroma pre eklamsi ringan dengan hipertensi, edema, dan proteinuria sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan oleh <anita yang bersangkutan. Tanpa disadari, dalam <aktu singkat dapat timbul pre eklamsia berat, bahkan eklamsia. Dengan pengetahuan ini, menjadi jelas bah<a pemeriksaan antenatal yang teratur dan secara rutin mencari tanda-tanda pre-eklamsia, sangat penting dalam usaha pencegahan pre eklamsi berat dan eklamsia, disamping pengendalian terhadap faktor-faktor predisposisi yang lain (Tempo, !!"#. =uspan ( !!8# dan /rulkuraman ( !!(# melaporkan angka kejadian pre eklamsia di dunia sebesar !-36;, di Singapura !,36-1,1,;, sedangkan di 0ndonesia jumlah sampel 3".'!1, didapatkan kasua pre eklamsia ),8(;, kasus eklamsia !,'3;, dan angka kematian perinatal (/-4# 3!,(6 per-seribu atau )," kali lebih besar diabndingkan dengan kehamilan normal. 4ada pre eklamsia sampai eklamsia juga

didapatkan persalinan prematur ,18 kali lebih besar, persalinan buatan ),6" kali lebih banyak, dan mempunyai kecenderungan lebih tinggi untuk mendapatkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian perinatal (/-4# akibat pre eklamsia sampai eklamsia adalah dengan menurunkan angka kejadian pre eklamsi dan eklamsia. /ngka kejadian dapat diturunkan melalui upaya pencegahan, pengamatan dini, dan terapi. >paya pencegahan kematian perinatal dapat diturunkan bila dapat diidentifikasi faktor-faktor yang mempunyai nilai prediksi. 4enentuan faktor yang mempunyai nilai preediksi serta pemantauan janin sangat penting. +erdasarkan data yang kelompok peroleh di ruang ?amar 00 .S>D /rifin /chmad 4ro,insi .iau pada bulan Desember tahun !3 pre eklampsia berat mencapai 31( kasus, dimana terjadi peningkatan dalam tiga bulan terakhir (%ktober-Desember# yaitu ( kasus, 3 kasus, dan terus meningkat mencapai 3' kasus +erdasarkan uraian yang telah disampaikan kelompok diatas, begitu besarnya angka kejadian pre eklamsi yang dialami oleh ibu hamil dianggap penting oleh kelompok untuk dibahas. %leh karena itu kelompok mengambil judul makalah asuhan kepera(atan pada )y. I *4P+,&-+ aterm dengan pre eklamsi berat di ruang #amar II ."/0 ,rifin ,#hmad Pro1insi .iau 2ahun 2&&1+. B. Tujuan 1. Tujuan Umum *engetahui gambaran dan asuhan kepera<atan ibu hamil dengan pre eklamsi berat di .uangan ?amar 00 .S>D /rifin /chmad 4ro,insi .iau. 2. Tujuan Khusus a. b. *ahasis<a mengetahu tentang definisi, etiologi, tanda dan gejala, penatalaksanaan pada ibu hamil dengan pre eklamsi berat. *ahasis<a mampu melaksanakan asuhan kepera<atan yang meliputi pengkajian, menegakkan diagnosa kepera<atan, merencanakan tindakan kepera<atan, melaksanakan tindakan kepera<atan, dan menge,aluasi tindakan kepera<atan yang dilakukan pada ibu hamil dengan pre eklamsia berat. BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. De !n!s! 4re eklamsi di sebut juga hipertensi pada kehamilan, merupakan kelainan yang tidak di ketahui etiologinya yang terjadi dalam kehamilan, di manifestasikan dengan hipertensi ( tekanan sistolik 6! mmHg atau tekanan diastolik 3' mmHg di atas nilai dasar#. 7dema, proteinusia ( pre eklamsia# yang dapat berlanjut pada kejang atau koma(eklamsia# (*arilyn 7. Doengus5 !!35 38(# 4re eklamsi ialah penyakit dengan tanda @ tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan, umumnya terjadi dalam tri<ulan ke- 6 kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya ( Sar<ono 4ra<ihardjo, 3"""5 ( # Dapat disimpulkan $anita Hamil Deangan 4re eklampsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil atau pada <anita hamil, yang terdiri dari trias 5 hipertensi, proteinuri, dan edema. Dimana tekanan darah meningkat selama masa kehamilan. +ila tekanan darah meningkat, tubuh menahan air, dan protein bisa ditemukan dalam urin. Hal seperti ini juga disebut sebagai toAemia atau pregnancy induced hypertension (40H#. B. Et!"l"g! Sampai saat ini, etiologi pasti dari pre-eklamsia2eklamsia belum diketahui. /da beberapa teori mencoba menjelaskan perkiraan etiologi dari kelainan tersebut diatas. /dapun teori-teori tersebut antara lain5 3. 4eran 4rostaksilin dan Tromboksan 4ada pre-eklamsia2eklamsia didapatkan kerusakan pada endotel ,askuler, sehingga terjadi penurunan produksi prostaksilin yang pada kehamilan normal meningkat. /kti,asi penggumpalan dan fibrinolisis, yang kemudian akan diganti dengan trombin dan plasmin. /kti,asi trombosit menyebabkan pelepasan tromboksan dan serotonin, sehingga terjadi ,asopasmus dan kerusakan endotel. . 4re-eklamsia sering terjadi pada kehamilan pertama dan timbul lagi pada kehamilan berikutnya.hal ini dapat diterangkan bah<a pada kehamilan pertama pembentukan blo#king antibodies terhadap antigen plasenta tidak sempurna, yang semakin sempurna pada kehamilan berikutnya. 6. 4eran faktor genetik2 familial
4

+eberapa bukit yang menunjukkan peran faktor genetik pada kejadian preeklamsia atau eklamsia antara lain5 a. 4re-eklamsia hanya terjadi pada manusia. pada anak-anak dari ibu yang menderita pre-eklamsia2eklamsia. c. Terdapatnya kecenderungan meningkatnya frekuensi pre-eklamsia2eklamsia pada anak dan cucu ibu hamil dengan ri<ayat pre-eklamsia2eklamsia dan bukan ipar mereka. d. 4eran .enin-/ngiotensin-/ldosteron System (.//S# Ternyata tidak hanya satu faktor,melainkan banyak faktor yang menyebabkan pre-eklamsia2eklamsia. Diantara faktor-faktor yang ditemukan sering kali sukar ditentukan mana yang sebab dan mana yang akibat. *enurut $inkjosastro ( !!8# faktor resiko terjadinya pre-eklamsia antara lain sebagai berikut5 a. b. c. d. e. f. g. 4rimigra,ida, terutama primigra,ida tua dan primigra,ida muda. -elompok sosial ekonomi yang rendah. Hipertensi esensial. 4enyakit ginjal kronis. Diabetes *elitus. *ultipara. %besitas. b. Terdapatnya kecenderungan meningkatnya frekuensi pre-eklamsia2eklamsia

e. .i<ayat pre-eklamsia2eklamsia pada kehamilan yang lalu dalam keluarga. f. -elainan aliran darah menuju rahim. g. -erusakan pembuluh darah. Diet atau konsumsi makanan yang salah.

#. $an! estas! Kl!n!s Bejala terjadinya 4re eklamsia adalah naiknya TD dan kadar protein dalam urin yang berlebihan (proteinuria#, setelah kehamilan mencapai protein akan mempengaruhi kerja ginjal. ! minggu. -elebihan

Bejala pre-eklamsia berat5 a. b. c. d. e. f. TD sistolic C31! mmHg. TD diastolik C 33! mmHg. %liguria ( )!! ml2 ) jam#. 4roteinuria D 6 g2E. Nyeri. 4enambahan ++ yang berlebihan.

Bejala lain yang dapat terjadi berupa5 a. b. Sakit kepala. *asalah penglihatan, termasuk kebutaan sementara, pandangan buram, silau terkena cahaya. c. d. *untah. 7dema pada tanagan, <ajah sering menyertai pre-eklamsia <alau tidak selalu, sebab edema kerap terjadi pada kehamilan yang norma ( 4ra<iroharjo, !!'#. D. Klas! !kas! Diagnosis 4re-eklamsi ringan Tekanan darah Tanda lain

-enaikan TD diastolik 3' 4rotein urin F3 mmHg dengan A pengukuran berjarak 3 jam2 tekanan diastolik mencapai 33! mmHg. -enaikan TD systolic 6! 4rotein urin F , edema mmHg2 lebih mencapai umum, kaki, jari, tanagn dan 3)! mmHg. muka, kenaikan ++ C3 kg tiap minggu Tekanan diastolik C33! 4rotein urin F6 atauF), mmHg. oliguria, gangguan penglihatan, nyeri, sianosis, edema.

4re-eklamsia sedang

4re-eklamsia berat

Sumber5 4ra<iroharjo ( !!'#.

E. Pat" !s!"l"g! 4re-eklamsia ringan jarang sekali mengakibatkan kematian ibu. %leh karena itu, sebagian besar pemeriksaan anatomi-patologik pre-eklamsia tidak banyak berbeda daripada yang ditemukan pada eklamsia. 4erdarahan, infark, nekrosisi dan trombosis pembuluh darah kecil pada penyakit ini dapat ditemukan dalam berbagai alat tubuh. 4erubahan tersebut mungkin sekali disebabkan oleh ,asopasmusnarteriola. 4enimbunan fibrin dalam pembuluh darah merupakan faktor penting juga dalam patogenesis kelainan-kelainan tersebut. Peru%ahan anat"m!k&'at"l"g!k a. 4lasenta dan .ahim. /liran darah menurun ke plasenta dan menyebakan gangguan plasenta sehingga terjadi gangguan pertumbuhan janin karena kekurangan oksigen. Sehingga terjadi ga<at janin. b. Binjal. 9iltrasi glomerulus berkurang karena aliran darah ke ginjal menurun. Hal ini meyebabkan filtrasi natrium melalui glomerulus menurun. Sehingga akibatnya terjadinya retensi air dan garam yang menyebabkan terjadinya oliguria. c. Hati. +esarnya normal, pada permukaan dan pembelahan tampak tempattempat perdarahan yang tidak teratur. 4ada pemeriksaan mikroskopik dapat ditemukan perdarahan dan nekrosisi pada tepi lobulus disertai trombosis pada pembuluh darah, terutama disekitar ,ena porta. d. %tak. 4ada pre-eklamsi aliran darah dan pemakaian oksigen tetap dalam batasbatas normal. Ditemukan edema dan anemia pada korteks serebri. e. .etina. -elainan yang sering ditemukan pada retina ialah spasmus pada arteriola, terutama yang dekkat pada discus optikus. Gena tampak lekuk pada persimpangan dengan arteriola. Dapat etrlihat edema pada discus optikus dan retina. f. Hantung. 4ada sebagian besar penderita yang mati akibat pre-eklamsia jantung biasanya mengalami perubahan degeneratif pada miokardium. Sering ditemukan degenerasi lemak, dan cloudy s<elling serta nekrosis dan perdarahan.

g.

-elenjar adrenal. Dapat menunjukkan perdarahan dan nekrosis dalam berbagai tingkat (4ra<iroharjo, !!'#.

(. Pen)egahan 4emeriksaan antenatal yang teratur dan teliti dapat menurukan tanda-tanda dini pre-eklamsia, dalam hal itu harus dilakukan penanganan semestinya. Harus <aspada akan timbulnya faktor-faktor predisposisi. $alaupun timbulnya pre-eklamsia tidak dapat dicegah sepenuhnya, namun frekuensinya dapat dikurangi dengan pemberian pendidikan kesehan2 penjelasan secukupnya dan pelaksanaan serta penga<asan yang baik pada <anita hamil. 4enjelasan tentang manfaat istirahat dan diet berguna dalam pencegahan istirahat tidak selalu berarti harus berbaring ditempat tidur. Namun, pekerjaan sehari-hari perlu dikurangi dan dianjurkan lebih banyak duduk dan berbaring. Diet tinggi protein dan rendah lemak, karbohidrat, garam dan penambahan ++ yang berlebihan perlu dianjurkan, menegnal secara dini pre-eklamsia dan segera mera<at penderita tanpa memberikan diuretik dan obat anti hipertensi merupakan kemajuan yang penting dari pemeriksaan antenatal yang baik (9->0, !!3#. *. K"m'l!kas! Tergantung pada derajat pre eklamsia yang dialami. -omplikasinya antara lain5 3. a# b# c# d# e# f# g# . a# b# c# d# 4ada ibu 7klamsia Solusio plasenta 4erdarahan subkapsula hepar -elainan pembekuan darah Sindrom H7EE4 (hemolosis, ele1ated, li,er, dan lo( platelet# /blasio retina Bagal jantung , syok dan kematian 4ada janin Terhambatnya pertumbuhan dalam uretra 4rematur /sfiksia neonatorum -ematian dalam uterus

H. Pemer!ksaan Penunjang 3. >rin 5 proteinuria D 6 g2E. . Darah 5 trombosit I 3!!.!!!2 mmJ, ureum, kreatinin. 6. >SB abdomen. I. Penanganan 4engobatan hanya dapat dilakukan secara simptomatis karena etiologi preeklamsia, dan faktor-faktor apa dalam kehamilan yang penyebabnya belum diketahui. Tujuan utama penanganan adalah5 3. *encegah terjadinya pre-eklamsia dan eklamisa. . *elahirkan janin hidup. 6. *elahirkan janin dengan trauma sekecil-kecilnya. *enurut 4ra<iroharjo ( !!'# jika kehamilan 68 mingggu dan tidak ada tandatanda perbaikan, lakukan penilaian A seminggu secara ra<at jalan. 3. 4antau tekanan darah, proteinuria, refleks, dan kondisi janin. . Eebih banyak istirahat. 6. Diet biasa. ). Tidak perlu diberi obat-obatan. '. Hika ra<at jalan tidak mungkin, pera<atan dapat dilakukan di .umah Sakit seperti5 a. b. c. d. e. Diet biasa. 4antau TD A sehari, proteinuria 3A sehari. Tidak perlu obat-obatan. Tidak perlu diuretik, kecuali jika terdapat udem paru, dekompensasi cordis atau gagal ginjal akut. Hika tekanan diastolik belum turun sampai normal pasien dapat dipulangkan. 3# Nasehatkan untuk istirahat dan perhatikan tanda-tanda pre-eklamsia. # -ontrol A seminggu. 6# Hika tekanan diastolik naik lagi, segera ra<at kembali. 1. Hika tidak ada tanda-tanda perbaikan tetap dira<at. 8. Hika terdapat tanda-tanda pertumbuhan janin terhambat, pertimbangkan terminasi kehamilan.

10

(. Hika proteinuria meningkat, tangani sebagai pre-eklamsia berat. Hika kehamilan D 68 minggu pertimbangkan terminasi. 3. Hika ser,iks matang, lakukan induksi dengan oksitosin '0> dalam !!ml dekstrose 0G 3! tetes2menit atau dengan prostaglandin. . Hika ser,iks belum matang, berikan prostaglandin, misoprotol atau kateter folley atau terminasi dengan sektio sesarea. J. Asuhan Ke'era+atan 1. Pengkaj!an a. ,!+a-at Kesehatan 3# /lasan masuk rumah sakit. # .i<ayat kesehatan sekarang5 jika pasien sadar tanyakan keluhan yang dirasakan klien saat ini. 6# .i<ayat kesehatan yang lalu dan keluarga Tanyakan apakah keluarga penderita ada menderita penyakit menular (/0DS, Hepatitis#. Tanyakan apakah ada anggota keluarga menderita penyakit keturunan (Hipertensi, D*#. )# .i<ayat aktifitas sehari-hari. -aji aktifitas dan kemampuan motorik (/DE#, meliputi5 4emenuhan nutrisi-cairan5 pola makan dan minum. 4emenuhan eliminasi5 oliguria )!!ml2 ) jam. Tidur-istirahat5 kurang istirahat-tidur berhubungan dengan cemas. /ktifitas5 terganggu akibat edema seluruh badan2 sulit bergerak.

'# Data psikologis, sosiologis, dan spiritual5 tanyakan perasaan klien saat ini (sedih, cemas, takut#, adn bagaimana kegiatan ibadahnya. %. Pemer!ksaan (!s!k 3# Status kesehatan umum5 kaji tingkat kesadaran klien, bila eklamsia kesadaran klien dapat menurun. # -epala5 lakukan pemeriksaan kepala (nyeri kepala#. 6# *uka5 kaji keadaan edema pada <ajah klien. /pakah edema anasarka atau tidakK

11

)# *ata5 adanya gangguan penglihatan. '# Telinga5 adanya gangguan pendengaran. 1# Hidung5 mukosa, dan bentuk hidung. 8# *ulut dan faring5 kaji kondisi mulut. (# Eeher5 pembengkakan, nyeri pada leher. "# Thoraks paru5 pneumonia2edema paru pada ibu hamil akibat kelanjutan edema anasarka. 3!# 7kstremitas5 edema. 33# Sistem integumen5 turgor kulit jelek. 2. D!agn"sa ke'era+atan -ang mungk!n mun)ul a. b. c. -elebihan ,olume cairan b.d menurunnya laju filtrasi di glomerulus Bangguan rasa nyaman nyeri b.d menurunnya aliran darah ke otak .esiko tinggi cedera pada ibu dan janin b.d menurunnya oksigen ke jaringan d. Bangguan perfusi jaringan serebral b2d peningkatan tekanan darah, ,aso kontriksi pembuluh darah e. f. -eletihan2kelelahan b.d peningkatan kebutuhan energi ?emas b.d kurang informasi tentang penyakit pre-eklamsia

12

,EN#ANA ASUHAN KEPE,A.ATAN DIA*N/SA KEPE,A.ATAN -elebihan ,olume cairan b.d menurunnya laju filtrasi glomerulus d.d edema. TUJUAN 0 K,ITE,IA HASIL Tujuan5 setelah dilakukannya tindakan kepera<atan selama 6A( jam diharapkan kelebihan ,ol.cairan teratasi. -H5 - Hasil laboratorium normal - ++ stabil - TTG dalam batas normal (TD53 !2(! mmHg, N5 1!-3!!A2i, .. 31)A2i, S5 61,'-68,'L?# - 7dema tidak ada INTE,1ENSI 1.-aji status cairan - timbang ++ harian - keseimbangan intakeoutput - kulit edema - tekanan darah, nadi 2.+atasi masukan cairan ,ASI/NAL

1. *erupakan dasar untuk pemantauan perubahan dan mengidentifikasi inter,ensi selanjutnya. 2. *enentukan ++ ideal, haluaran urin, dan respon terhadapa terapi. 2.0dentifikasi sumber 2. Sumber kelebihan potensial cairan5 cairan yang tidak - *edikasi dan cairan diketahui dapat yang digunakan untuk diidentifikasi. pengobatan. 3.Helaskan kepada klien 3. *enguatkan dan keluarga rasional pemahaman dan pembatasan kerjasama klien dan keluarga. 4.+antu klien dalam 4. -enyamanan klien menghadapi dapat meningkatkan ketidaknyamanan akibat kepatuhan klien pembatasan cairan terhadap pembatsan cairan. 1.-aji posisi janin, 1. 4resentasi yang station, dan presentasi tidak tepat menunjukkan kemungkinan indikasi S? 2.4antau kemajuan 2. 4ersalinan yang persalinan dan kecepatan tergesa-gesa turunnya janin dan DHH meningkatkan resiko trauma kepala janin karena tulang tengkorak tidak mempunyai <aktu yang cukup untuk menyelaraskan dengan dimensi jalan lahir. 2.4erhatikan <arna cairan 2. ?airan amnion amnion yang mengandung mekonium dan kehijauan dapat

.esiko tinggi cedera pada ibu dan janin b.d menurunnya oksigen ke jaringan

Tujuan5 setelah dilakukannya tindakan kepera<atan selama 6A( jam diharapkan bebas dari trauma yang dapat dicegah. -H5 - Tidak terjadi cedera pada 0bu - Tidak terjadi cedera pada janin

13

menandakan disstres janin karena hipoksia karena kompresi saluran intestinal janin pada presentasi bokong. 3.Tetap bersama klien 3. *enurunkan dan pantau adanya upaya kemungkinan trauma mendorong saat kepala pada janin. keluar. 0nstruksikan klien untuk nafas pendek dan cepat selama proses -eletihan2kelelahan Tujuan5 setelah b.d peningkatan dilakukannya tindakan kebutuhan energi kepera<atan selama 6A( jam diharapkan tenaga 0bu ada. -H5 - +erpartisipasi aktif dalam aktifitas mengejan. - .ileks2tenang diantara upaya-upaya. 1.-aji tingkat keletihan, dan perhatikan aktifitas2istirahat segera sebelum a<itan persalinan 2./njurkan istirahat2relaksasi daintara kontraksi. Sediakan lingkungan kondusif untuk istirahat 2.pertahankan agar klien tetap diinformasikan tentang kemajuan persalinan 3./njurkan menggunakan tekhnik relaksasi 1. -ala 0 membuat keletihan pada 0bu.

2. *enghemat energi yang dibutuhkan untuk upaya mendorong dan melahirkan. 2. *embantu memberikan energi psikologis yang diperlukan. 3. -etegangan otot meningkatkan rasa kelelahan dan tahanan terhadap turunnya janin serta dapat memperpanjang persalinan. 4.4antau turunnya janin, 4. *alposisi dan mal presentasi dan posisi presentasi dapat memperlama persalinan dan menyebabkan keletihan.

DA(TA, PUSTAKA

14

/rulkuraman. ( !!(#. Pre eklamsia berat pada ibu hamil. Diperoleh tanggal 33 9ebruari !36 dari <<<.tempo.co.id2medika2arsip. !!". 9->0. ( !!3#. Kapita "elekta Kedokteran. Hakarta5 *edia /esculapius. *ansjoer, /. ( !!3#. Kapita "elekta Kedokteran. Hakarta5 *edia /esculapius. 4ra<iroharjo, S. ( !!'#. Ilmu Kebidanan. Hakarta5 Mayasan 4ustaka Sar<ono 4ra<iroharjo. 4ra<iroharjo, S. ( !!'#. +uku ,#uan )asional Pelayanan Kesehatan 3aternal dan )eonatal. Hakarta5 Mayasan +ina 4ustaka Sar<ono 4ra<iroharjo. $iknjosastro, dkk. ( !!8#. 0lmu -ebidanan. Hakarta5 Mayasan +ina 4ustaka Sar<ono 4ra<iroharjo. =ulfan. ( !!8#. 4re eklamsia berat. Diperoleh tanggal 33 9ebruari <<<.tempo.co.id2medika2arsip. !!". !36 dari

Anda mungkin juga menyukai