Anda di halaman 1dari 8

Gunung Cereme 3078m dpl

Gunung ini berada pada posisi geografis 6°53 1/2' LS dan 108°24' BT.
Diantara tiga kabupaten, Cirebon, Majalengka dan
Kuningan. Tertinggi di Jawa Barat yaitu 3078m. Dipuncak gunung ini terdapat
beberapa kawah, diantaranya Kawah
Barat, Kawah Timut, dan Goa Walet. Air agak susah ditemukan di gunung ini,
terlebih lagi jika pendakian dimulai dari
Linggarjati. Sebaik anda membawa perbekalan air yang cukup untuk
perjalanan anda. Dari Jakarta gunung ini bisa
dicapai dengan menggunakan bus kearah Kuningan atau Cirebon. Dan dari
Cirebon kita mempunyai beberapa rute
pendakian. Digunung ini banyak sekali kita jumpai monyet yang kadang-kadang
melopat dari dahan kedahan mengikuti
para pendaki. Dimusim hujan suhu dipuncak gunung Cereme bisa mencapai 2°c.
Rute PendakianAKSES
TRANSPORTASI
Rute Apuy
Dari Jakarta naik bus menuju Kuningan (Rp. 20.000) lalu turun di pertigaan
Palimanan. Dari pertigaan Palimanan naik
mobil minibus (ELF/L300) jurusan Kadipaten dan turun di terminal Kadipaten
(Rp.5.000), kemudian disambung lagi
dengan menumpang minibus (ELF/L300) jurusan Talaga dan turun di terminal
Maja (Rp.5.000). Terakhir angkutan
disambung dengan memakai kendaraan pick-up menuju Apuy dengan tarif
Rp.2.500.Alternatif lain menuju Maja
Dari perapatan Palimanan naik minibus (ELF/L300) menuju Rajagaluh dan
turun di terminal Rajagaluh Rp.3.000. Dari
terminal Rajagaluh dilanjutkan naik colt menuju Majalengka dan turun di
Cikasong, (Rp.2.000) dan disambung dengan
menyetop minibus L300 yang dari Kadipaten menuju Maja (Rp.2.000)
Bisa juga dari pertigaan Palimanan menuju Maja mencarter minibus
(ELF/L300) harga tergantung tawar menawar,
biasanya Rp.110.000 per satu mobil.Rute Palutungan
Dari Jakarta naik bus menuju Cirebon atau bias juga naik kereta api,
kemudian dilanjutkan dengan naik angkot menuju
Cigugur. Kemudian naik Ojek ke Palutungan.Rute Linggajati
Dari Jakarta naik bus menuju Kuningan dan turun di Pertigaan Cilimus.
Kemudian dilanjutkan dengan naik angkot atau
naik ojek menuju Desa Linggajati, yang hanya berjarak 4 -5 km.JALUR
PENDAKIAN DARI JALUR APUY:
Rute Apuy adalah rute yang terpendek dibanding dengan dua rute lainnya
yang umum dipakai. Akan tetapi untuk
pencapaian ke Desa Apuy masih terbentur masalah kendaraan yang masih
menggunakan mobil pick-up sayur. Berikut
ulasan mengenai jalur Apuy:Desa Apuy
Desa ini terletak pada ketinggian 1204m dpl dan berada pada Kecamatan
Argapura, desa kecil ini merupakan desa
terakhir untuk pendakian Gn. Ciremai melalui rute ini. Didesa ini juga
terdapat sebuah objek wisata alam berupa sebuah
air terjun bertingkat dua. Air terjun ini bernama Curug Muara Jaya. Para
pendaki biasanya menginap di rumah Pak Kuwu
atau Pak Kepala Desa. Desa ini berada pada koordinat 06° 54’
38.9” LS dan 108° 21’ 20.0”
BT. Desa Apuy – Pos I ( Blok Arban)
Dari Apuy ke Pos I atau yang disebut juga dengan Blok Arban ini berjarak
sekitar 2 jam berjalan kaki, dengan melewati
perkebunan penduduk dan banyak sekali jalan bercabang. Alternatif menuju
Pos I adalah dengan mencarter mobil Pickup
L300. Di pos ini merupakan tempat untuk mendapatkan air yang terakhir. Pos
ini berada pada ketinggian 1.614m dpl
dan pada posisi 06° 54’ 50.3” LS dan 108° 22’
43.4” BT. Pos I – Pos II (Simpang Lima)
Pos I ke Pos II atau Pos Simpang Lima ini berjarak sekitar 1 jam jalan kaki.
Pos ini berada pada ketinggian 1.915m dpl
dan pada koordinat 06° 54’ 47.1” LS dan 108° 23’
10.0” BT. Pos ini tidak begitu luas bisa
menampung sekitar 2-3 tenda. Dan dilokasi ini ada tenda terpal yang
ditinggalkan pemiliknya, kondisinya masih bagus
hanya tidak dipasang sebagaimana mestinya. Pos II – Pos III (Tegal
Wasawa)
Dari Pos II ke Pos III yang dikenal juga dengan Pos Tegal Wasawa, bias
ditempuh dengan waktu lebih kurang satu jam.
Pos III berada pada ketinggian 2.400m dpl dan pada posisi 06° 54’
44.1” LS dan 108° 23’
36.1” BT. Pos ini cukup sempit dan hanya bisa menampung 2 tenda
dalam posisi yang cukup rapat. Pos III
– Pos IV (Tegal Jamuju)
Dari Pos III ke Pos IV atau Tegal Jamuju ini berjarak sekitar 50 menit. Pos
IV berada pada ketinggian 2.600m dpl dan
pada posisi 06° 54’ 33.4” LS dan 108° 23’ 46.9”
BT. Pos IV ini cukup luas dan bisa
menampung 5-6 tenda. Pos IV – Pos V (Sanghiang Rangkah)
Pos V atau Sanghiang Rangkah ini berjarak lebih kurang 1.5 jam perjalanan
dari Pos IV. Pos Sanghiang Rangkah ini
adalah pos yang terluas, disini juga terdapat pertigaan jalur ke Palutungan.
Dari Pos V ini keadaan medan sudah
terbuka. Pos ini berada pada ketinggian 2.800m dpl dan pada posisi 06°
54’ 17.9” LS dan 108° 23’
58.7” BT. Pertigaan ke Palutungan juga bisa kita temui setelah kira-
kira 30 menit pendakian dari Pos V atau pada
posisi 06° 53’ 59.2” LS dan 108° 24’ 08.1” BT. Pos
V – Pos VI (Goa Walet)
Pos VI berada persis diatas Goa Walet dan kita bisa mendapatkan air di Goa
Walet yang berasal dari rembesan air dari
atap goa. Akan tetapi perlu diingat dimusim kemarau kadang kala airnya
kering. Pos VI berada pada ketinggian 2.950m
dpl dan pada posisi 06° 53’ 53.1” LS dan 108° 24’
11.6” BT. Pos ini medannya terbuka serta
cukup luas dan bisa menampung 3-4 tenda. Selain di Pos ini kita juga bisa
mendirikan tenda di areal Goa Walet dan
lebih terlindung dari angin. Pos VI – Daerah Puncak.
Dari Pos VI ke daerah puncak tidak begitu jauh, kira-kira memakan waktu 30-
50 menit. Tanjakan cukup curam. Sampai
didaerah puncak bisa mengitari kawah dengan waktu tempuh sekita 2.5 jam.
Didaerah puncak ini kita bisa menemukan
tiga titik trianggulasi. Jika kita memulai kearah kiri maka titik pertama yang
kita temui adalah tiang 2.866m dpl pada
posisi 06° 53’ 46.6” LS dan 108° 24’ 15.3” BT
yang merupakan titik tertinggi ketiga, kemudian
tiang trianggulasi yang sudah rubuh ini adalah titik tertinggi yaitu 3.073m dpl
yang dikenal dengan nama Sunan Cirebon
terletak pada posisi 06° 53’ 35.0” LS dan 108° 24’
24.9” BT berikutnya titik ketinggian kedua
tertinggi yang dikenal juga dengan nama Sunan Mataram dengan ketinggian
3.056m dpl serta posisi 06° 53’
http://contents.highcamp.info - highcamp the adventures, Indonesia
adventures information Powered by Mambo Generated: 13 April, 2008, 04:01
40.9” LS dan 108° 24’ 42.3” BT. Tiang Sunan Mataram
ini berada persis dekat jalur turun ke Linggar
Jati. JALUR PENDAKIAN LINGGAJATI
Jalur Linggajati ini sangat terjal dan kondisinya hampir bisa dibilang hancur,
jika hendak melewati jalur ini, kondisi fisik
dan mental harus prima, karena medan Linggajati ini sangat tidak dianjurkan
untuk pemula, maupun untuk yang jarang
naik gunung. Menurut penduduk setempat jumlah pos jalur ini sampai puncak
adalah 28 Pos, karena pos-pos kecil atau
daerah kecil yang datar juga dihitung sebagai pos. Highcamp hanya membahas
pos-pos yang besar dan umum. Berikut
uraian singkat mengenai jalur Linggajati.
Desa Linggajati
Desa ini berada pada ketinggian 700m dpl berada dalam ruang lingkup
Kecamatan Cilimus. Titik awal pendakian berada
pada akhir jalan aspal dari Desa Linggajati didekat sebuah Villa yang benama
Gajah Barong. Pada posisi 06° 52’
54.1” LS dan 108° 27’ 48.8” BT. Linggajati – Pos I
Cibunar
Linggajati – Pos I atau Cibunar ini jalan setapaknya lebar berbatu dan
bisa ditempuh olah mobil bergardan ganda
atau motor. Disepanjang jalur hingga pos Cibunar banyak terdapat warung,
yang beroperasi pada musim pendakian tapi
ada juga yang beroperasi setiap harinya. Pos Cibunar berada pada ketinggian
863m dpl dan pada posisi 06° 53’
01.19” LS dan 108° 27’ 25.0” BT. Pos I – Pos II
Condang Amis
Pos II atau Condang Amis terdapat sebuah pondok warung yang hanya
beroperasi pada musim pendakian tahun baru.
Pos ini sangat luas berada pada ketinggian 1.212m dpl dan pada posisi 06°
53’ 11.5” LS dan 108°
26’ 40.5” BT. Keadaan jalan setapak dari Pos Cibunar hingga Pos
Condang Amis bertanah licin dengan
kemiringan 30 – 50 derajat, hutannya rapat. Pos II – Pos III
Kuburan Kuda
Pos Kuburan kuda atau Pos III ini terletak pada ketinggian 0.000m dpl dan
pada posisi 06° 52’ 58.7” LS
dan 108° 26’ 21.1” BT. Pos III ini cukup luas bisa menampung 3-
4 tenda.Pos II – Pos IV Pangalap
Pos IV atau disebut juga dengan Pos Pangalap terletak pada ketinggian
1.673m dpl dan pada posisi 06° 53’
00.9” LS dan 108° 26’ 07.1” BT. Pos ini luas bisa
menampung 8-10 tenda.Pos IV – Pos V
Tanjakan Seruni
Pos V atau Pos Tanjakan Seruni ini berada pada ketinggian 1.812m dpl dan
pada koordinat 06° 53’ 07.5”
LS dan 108° 25’ 53.4” BT. Pos ini juga cukup luas untuk
mendirikan tenda.Pos V – Pos VI Bapa Tere
Pas VI atau Pos Bapa Tere ini berada pada ketinggian 2.146m dpl dan pada
koordinat 06° 53’ 21.4” LS
dan 108° 25’ 39.4” BT. Pos ini cukup luas akan tetapi Banyak
permukaan tersebut yang sedikit miring. Pos
VI – Pos VII Batu Lingga
Pos ini terkenal dengan sebutan tempat keramat, pada pos ini terdapat
sebuah batu besar, akan tetapi sekarang sudah
tidak ada. Menurut penduduk setempat batu tersebut hilang secara
misterius. Pos Batu lingga ini cukup lebar dan
berada pada ketinggian 2.365m dpl dan pada koordinat 06° 53’
24.6” LS dan 108° 25’ 29.9”
BT Pos VII – Pos VIII Sangga Buana 1
Pos Sangga Buana 1 ini cukup luas, bisa menampung 3-4 tenda dan berada
pada ketinggian 2.491m dan pada
koordinat 06° 53’ 26.5” LS dan 108° 25’ 16.5” BT.
Pos VIII – Pos IX Sangga Buana 2
Pos IX atau Pos Sangga Buana 2 ini tidak begitu besar dan terletak pada
ketinggian 2.648m dpl dan pada posisi 06°
53’ 31.2” LS dan 108° 25’ 05.7” BT. Pos IX
– Pos X Pangasinan.
Pos Pangasinan ini adalah merupakan pos yang terakhir menuju daerah puncak.
Pos ini berada pada ketinggian 2.842m
dpl koordinat 06° 53’ 34.7” LS dan 108° 24’ 55.5”
BT. Pos ini cukup lebar dan posisinya
terbuka. Permukaannya sedikit miring. JALUR PENDAKIAN PALUTUNGAN:
Jalur Palutungan adalah jalur yang terpanjang, dan tidak begitu curam karena
kondisi konturnya yang landai. Jalur ini
sangat cocok untuk dijadikan sebagai jalur turun. Berikut ulasan singkat
mengenai jalur Palutungan:Desa Palutungan
Desa Palutungan ini terletak pada ketinggian 1.100m dpl. Desa ini adalah awal
pendakian untuk jaluir
PalutunganPalutungan – Pos I (Pos Cigowong)
Pos satu atau Pos Cigowong ini berada pada ketinggian 1.450m dpl, dan terdiri
dari dua pelataran dan masing-masing
pelataran terdapat bekas bangunan pos yang tinggal rangka. Disini terdapat
sebuah sungai kecil dan dari sini menuju
puncak berjarak sekitar 5.6 km.Pos I – Pos II (Pos Kuta)
Pos Kuta berada pada ketinggian 1.575m dpl, cukup luas untuk mendirikan dua
tenda.Pos II – Pos III (Pos
Pangguyangan Badak)
Pos III atau Pos Pangguyangan Badak ini berjarak 4.5 km. Dan berada pada
ketinggian 1.800m dpl. Pos V – Pos
VI ( Pos Pasanggrahan)
Pos Pasangrahan ini cukup luas bisa menampung 3 – 4 tenda. Berada
pada ketinggian 2.450m dpl serta jarak
kepuncak dari pos ini sekitar 1.6 km.Pos VI – Pos VII (Pos Sanghiang
Ropoh)
Pos Sanghiang Ropoh atau Pos VII untuk jalur Palutungan ini berada pada
ketinggian 2.650m dpl dan berjarak lebih
kurang 1.1 km. Pos ini merupakan pos terakhir pada jalur Palutungan setelah
itu jalur Palutungan akan bergabung
dengan jalur dari Apuy pada tanjakan batu-batu. Selanjutnya akan bertemu
dengan Goa Walet. PerijinanPengurusan
perijinan untuk rute Apuy tidak begitu berbelit-belit. pengurusan bisa
dilakukan dikantor kepala desa yang merupakan
kantor PHPA juga atau jika bermalam dirumah bapak Kepala Desa kita bisa
langsung mendaftar dirumah kepala desa.
Biaya retribusi per orang adalah Rp.4.500,- sudah termasuk asuransi, dengan
menuliskan jumlah anggota, alamat dan
rencana pendakian pada buku tamu. Dan jika anda membawa radio komunikasi
jangan lupa untuk meminta frekweksi
yang mereka pakai.Untuk perijinan rute Linggajati bisa dilakukan di Pos PPGC
Linggajati. Dahulu sebelum adanya pos
PPGC, para pendaki mendaftar dirumah penduduk yang merupakan juru kunci
gunung ini yaitu Almarhum Pak Ahmad.
Pada Pos PPGC ini para pendaki harus mendaftarkan nama dan alamatnya
serta membayar asuransi perlindungan
wana artha. Biaya pendaftaran Rp.3000 (update unknown) sudah termasuk
asuransi. Gunung Cereme adalah gunung
yang terberat untuk wilayah Jawa Barat, jadi pendaki dituntut untuk
mempunyai kondisi fisik yang baik serta jangan lupa
http://contents.highcamp.info - highcamp the adventures, Indonesia
adventures information Powered by Mambo Generated: 13 April, 2008, 04:01
untuk membawa persedian air yang cukup. karena anda tidak akan menemukan
air disepanjang jalur linggarjati ini.Untuk
perijinan rute Palutungan dilakukan didesa palutungan tepatnya di pos PPGC
Perhutani yang berada diseberang jalan
tempat awal pendakian. Tatacara dan biaya sama dengan rute Apuy.Tempat
MenarikAir Terjun Curug Muara Jaya
Air terjun ini terletak persis didesa Apuy. Dan sudah dikelola dengan baik
desa Apuy. Air terjun ini bertingkat dua, tingkat
pertamanya setinggi 50m dan tingkat keduanya setinggi 10m. Lokasinya
terletak didasar sebuah lembah hasil dari aliran
sungai Muara Jaya yang berair bening dan sejuk. Selain sarana pendukung
yang sudah tersedia lengkap. Dilokasi ini
juga terdapat sebuah camping ground. Air terjun ini selalu ramai dikunjungi
oleh wisatawan pada saat libur ataupun akhir
pekan.
Jika melewati jalur Linggajati, ada banyak tempat menarik yang biusa
dikunjungi, diantaranya wisata sejarah berupa
bangunan bersejarah tempat berlangsungnya perjanjian Linggajati antara
pemerintah Indonesia dan Pemerintah
Belanda. Selain itu juga terdapat kolam pemandian air panas. Untuk
akomodasi didesa Apuy tidak ada penginapan,
biasanya para pendaki menginap di rumah kepala desa. Sedang di rute
Linggajati, terdapat sebuah villa penginapan
persis di dekat perbatasan jalan aspal dan jalan menuju Cibunar. Villa ini
bernama Villa Gajah Baron.Download GPS
waypoint gunung ini
http://contents.highcamp.info - highcamp the adventures, Indonesia
adventures information Powered by Mambo Generated: 13 April, 2008, 04:01

Anda mungkin juga menyukai