By:
Tri Purbayanto P
8215 06 2681
Department of Management
Faculty of Economy
State University of Jakarta
CHAPTER 1
MANAJEMEN PROYEK MODERN
Para pemimpin dan ahli bisnis telah menyatakan bahwa manajemen proyek adalah sebuah
perombakkan masa depan. Manajemen proyek menyediakan orang-orang dengan seperangkatkekuatan
alat-alat yang mengembangkan kemampuan mereka untuk merencanakan, mengimplementasikan, dan
mengatur aktivitas untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen proyek tidak terbatas pada sector
privat. Manajemen proyek juga sebuah sarana untuk melakukan pemecahan masalah social.
Mungkin indicator terbaik dari pertumbuhan dan ketertarikan dari manajemen proyek dapat
dilihat dalam cepatnya perluasan Proyek Management Institute (PMI), sebuah organisasi professional
untuk para ahli manajemen proyek. Antara tahun 1993 dan 1997, anggotanya telah lebih dari 24.000
orang. Bahkan sekarang telah mencapai 139.000 orang. PMI telah membentuk Specific Interest Group
(SIGs) untuk membedakan manajemen proyek dalam beberapa bidang industri.
Proyek
Proyek adalah sebuah kegiatan yang kompleks, tidak rutin, ada batas waktu yang tepat,
membutuhkan anggaran, sumber daya, dan performa khusus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Karakteristik utama sebuah proyek adalah:
1. penetapan tujuan
2. penegasan jangka waktu dengan awal dan akhirnya
3. biasanya, ada keterlibatan beberapa departemen dan profesionalis
4. secara ti[pikal, melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan sebelumnya
5. adanya spesifik waktu, biaya, dan kebutuhan performa.
Program dan proyek sama-sama membutuhkan rencana dan sumber daya untuk mencapai
sebuah tujuan. Keduanya juga menggunakan alat-alat, metode, dan kebijakan-kebijakan.
Perbedaannya adalah pada ruang lingkupnya dan waktunya. Program adalah rangkaian koordinasi,
hubungan, beragam proyek yang berlangsung dari waktu ke waktu secara luans dan inten untuk
mencapai tujuan. Program memiliki level yang lebih tinggi daripada target proyek pada tujuan umum.
Manajer Proyek
Manajemen akan memutuskan cara dan alat secara efektif dan efisien penggunaan setiap
sumber daya untuk sebelumnya menetukan tujuan. Manajer proyek diharapkan untuk memimpin
seluruh sumber daya untuk menciptakan proyek sesuai dengan waktunya, anggarannya, dan
spesifikasinya. Dia juga merencanakan, menjadwalkan, memotivasi, dan mengawasi kinerja staf-
stafnya.
Manajer proyek berhubungan langsung dengan pelanggan dan harus mengatur kesesuaian
antara harapan para pelenggan dan apa yang dapat dikerjakan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Manajer proyek juga memerintah, mengkoordinasikan, dan mengintegrasikan tim proyek. Artinya,
mereka juga bertanggung jawab terhadap kinerja.
Pentingnya Manajemen Proyek
Beberapa alas an mengapa manajemen proyek itu penting:
1. adanya tekanan dari siklus hidup proyek sehingga memaksa untuk adanya manajemen
peningkatan sebuah produk dan atau pemunculan produk-produk baru melalui sebuah proyek.
2. kompetisis global yang mendorong setiap produk atau jasa untuk lebih baik.
3. meningkatnya ilmu pengetahuan yang telah meningkatkan kompleksitas proyek.
4. meningkatnya focus para pelanggan terhadap sebuah produk.
5. berkembangnya secara cepat dunia ketiga dan perekonomian yang tertutup sehingga
menciptakan ledakan permintaan yang memaksa adanya pengembangan infrastruktur dan
pembuatan produk dan pasar baru.
6. proyek kecil menunjukkan masalah yang besar sehingga memerlukan manajemen proyek yang
efektif.
CHAPTER 2
STRATEGI ORGANISASI DAN PENYELESAIAN PROYEK
Karakteristik tujuan
S Specific Jadilah spesifik dalam menentukan tujuan
M Measurable Melahirkan indickator yang terukur dalam proses
A Assignable Jadikan tujuan sebagai tugas untuk seseorang agar berjalan
R Realistic Buatlah hal yang realistis untuk dikerjakan dengan sumber daya yang ada
T Time related Pastikan kapan tujuan bisa dicapai, jangka waktu
Pemilihan Kriteria
Bentuk financial
Model ini terdiri dari 2 model:
• The payback modeldiukur dengan waktu untuk mendapat pemulihan investasi proyek.
Beberapa manajer menggunakan payback model untuk mengeliminasi proyek yang beresiko.
Sruktur manajemen proyek dan budaya organisasi merupakan elemen-elemen utama dari
lingkungan di mana proyek diimplementasikan. Keduanya penting bagi manajer proyek dan para
partisipan untuk mengetahui “lay of the land” sehingga mereka dapat menghindari hambatan dan
mengambil keuntungan menyelesaikan proyek.
Finance &
Human
Administra
Resources tion
Assembly Testing
Finance &
Human
administrativ
Resources
e
Manufacturin Project
Marketing Engineering
g manajer
Human
Finance
resources
Project
Project adminstrati
on
Project A Project B
Project C
Advertising
Manufacturer
Firm
Mountain
Bicycle
Project
Legal Firm
Manager
Bicycle
Inventor
Company
Budaya Organisasi
Budaya organisasi menunjukkan system norma, kepercayaan, nilai, dan asumsi yang dianut
bersama. System ini diwujudkan dengan adat, norma, dan kebiasaan yang mencerminkan nilai dan
klepercayaan organisasi. Budaya merefleksikan kepribadian organisasi dan individu-individunya.
Artinya, itu juga dapat menggambarkan sikap dan perilaku setiap anggotanya.
Ada 10 karakteristik utama dari berbagai organisasi, yaitu:
1. Identifikasi anggota
Tingkat di mana pekerja beridentifikasi dengan organisasi sebagai keseluruhan daripada
dengan tipe job mereka atau lapangan keahlian mereka.
2. perhatian tim
Tingkat di mana aktivitas kerja diatur disekitar grup daripada disekitar individu.
3. focus manajemen
Tingkat di mana keputusan manajemen diambil dari berbagai pengaruh hasil setiap orang
dalam organisasi
4. integrasi unit
Tingkat di mana unit-unit dalam organisasi didorong untuk beroperasi dalam sara atau
sikap yang dikoordinasikan atau bebas.
5. pengawasan
Tingkat di mana aturan, kebijakan, dan supervise langsung digunakan intuk mengawasi
perilaku pekerja.
6. toleransi terhadap resiko
Tingkat di mana para pekerja didorong untuk agresif, inovasi, dan melihat resiko.
7. reward criteria
Tingkat di mana hadiah seperti promosi dan kenaikan gaji dialokasikan untuk performa
pekerja daripada untuk senioritas, kesukaan, dan factor nonperforma lainnya.
8. toleransi terhadap konflik
Tingkat di mana para pekerja didorong untuk menerima konflik dan kritik secara terbuka.
9. cara versus orientasi akhir
Tingkat di mana manajemen focus pada hasil daripada teknik dan proses yang digunakan
untuk meraih hasil tersebut.
10. focus system terbuka
Tingkat di mana organisasi memonitor dan merespon perubahan dalam lingkungan
eksternal.
CHAPTER 4
MENETAPKAN PROYEK
Suatu cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pelanggan dan proyek para
stakeholder adalah menggunakan untegrasi dari perencanaan dan system pengawasan yang
membutuhkan informasi secara selektif. Saat manajer proyek harus mengatur beberapa proyek kecil
ataupun besar, ambang rasa manajer proyek secara cepat bangkit sehingga ia mau tidak mau harus
dapat mendetailkan setiap proyek dengan jelas untuk menetapkan proyek mana yang akan
direalisasikan.
Suatu metode disusun untuk melengkapi informasi secara selektif untuk digunakan dalam
setiap tahap siklus hidup proyek, untuk memenuhi kebutuhan semua stakeholder, dan untuk menjamin
performa terhadap rencana strategis organisasi. Metode tersebut adalah struktur perincian kerja (work
breakdown structure).
Pengembangan WBS
Level Perincian Hierarki Diskripsi
1 Proyek lengkap
Proyek
2 Deliverable utama
Deliverable
Deliverable pendukung
3 Subdeliverable
Level pertanggungjawaban
manajemen terendah
Subdeliverable terendah
4
Level 1 informasi yang menggambarkan total tujuan proyek dan kegunaannya bagi
manajemen atas. Level 2, 3, dan 4 cocok untuk manajemen menengah. Level 5 untuk manajer bawah
(first-line manager).
Project Rollup
Keterkaitan WBS dan OBS menggambarkan control point, yang disebut laporan biaya oleh
manajer proyek. Paket kerja dan laporan biaya tersedia seperti database dari keseluruhan perencanaan,
penjadwalan, dan proses pengawasan yang dikoordinasikan. Laporan biaya terdiri dari satu atau lebih
paket kerja. Setiap paket kerja memiliki waktu, anggaran, sumber daya, pertanggungjawaban, dan
pengawasan yang dapat digunakan untuk arah kemajuan proyek. Kemampuan untuk
mengkonsolidasikan dan mengintegrasikan penggunaan proses rollup menggambarkan nilai potensial
WBS untuk mengatur proyek.
Matriks Pertanggungjawaban
Suatu alat yang secara luas digunakan manajer proyek dan para pembentuk tugas dari
proyek-proyek kecil adalah responsibility matrix (RM). RM atau yang sering disebut juga grafik
pertanggungjawaban linear, meringkas tugas-tugas yang akan dicapai dan siapa yang bertanggung
jawab terhadap proyek. Secara sederhana, RM terdiri dari daftar grafik semua aktivitas proyek dan
para partisipan yang bertanggung jawab terhadap semua aktivitas tersebut.
RM yang lebih kompleks tidak hanya mengidentifikasi tanggung jawab setiap individu,
tetapi juga menjelaskan hubungan antara setiap unit dan individu yang membutuhkan koordinasi.
Matriks pertanggungjawaban menjadi alat bagi semua partisipan dalam proyek untuk melihat
tanggung jawab mereka dan menyetujui penugasannya. Mtriks itu juga membantu menjelaskan tipe
otoritas yang digerakkan oleh setiap partisipan dalam menampilkan aktivitas di mana dua atau lebih
bagian memiliki keterlibatan yang sesuai. Dengan menggunakan RM dan menjelaskan serta
menetapkan otoritas, tanggung jawab, dan komunikasi dalam kerangka kerja, hubungan antara unit-
unit yang berbeda dalam organisasi dan isi kerja dari proyek menjadi jelas.
CHAPTER 5
MENGESTIMASI WAKTU & BIAYA PROYEK
Memperkirakan proyek adalah proses meramalkan waktu dan biaya penyelesaian sebuah
proyek. Proses yang digunakan berbeda-beda untuk setiap organisasi. Tetapi dalam praktek, proses
perkiraan dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis, yaitu top-down (makro) dan bottom-up (mikro).
Perkiraan top-down biasanya terdiri dari analogi, consensus grup, atau hubungan matematikal.
Perkiraan bottom-up secara tipikal berdasarkan pada perkiraan bagian-bagian yang didirikan dalam
rincian struktur.
Semua stakeholder proyek menginginkan perkiraan waktu dan biaya yang akurat. Tetapi
mereka juga memahami adanya ketidakpastian dalam sebuah proyek. Perkiraan yang tidak akurat
menunjukkan ekspektasi yng salah dan ketidakpuasan para pelanggan.
3. Orang (People)
Akurasi estimasi tergantung pada skil orang-orang yang membuat estimasi.
4. Struktur Proyek dan Organisasi
Salah satu keuntungan dari sebuah tim proyek yang berdedikasi secara dini adalah kecepatan
pencapaian dari keputusan proyek yang dikonsentrasikan secara focus dan terlokalisasi.
5. Pengisian Estimasi
6. Budaya Organisasi
Budaya organisasi membentuk setiap dimensi dalam manajemen proyek, estimasi tidak kebal
terhadap pengaruh ini.
7. Faktor-faktor lain
Faktor nonproyek dapat juga mempengaruhi estimasi waktu dan biaya. Factor-faktor tersebut
antara lain libur nasional, batasan legal, dan prioritas proyek.
Garis Pedoman untuk Mengestimasi Waktu, Biaya, dan
Sumber Daya
Agar lebih efektifnya sebuah proyek maka diperlukan estimasi waktu, biaya, dan sumber daya
yang akurat. Oleh karena itu, manajer dapat mengikuti tujuh garis pedoman untuk mengembangkan
estimasinya, yaitu:
1. Pertanggungjawaban
Estimasi seharusnya dibuat oleh orang yang mengenal tugasnya, memiliki keahlian,
pengalaman, dan selalu berdasarkan keputusan terbaik. Keahlian tim mmanajemen yang akan
bertanggung jawab membantu untuk membangun jaringan komunikasi yang jelas.
2. Menggunakan beberapa orang untuk melakukan estimasi
Banyaknya orang membuat berbagai bias berdasarkan pengalamannya, tetapi diskusi dari
berbagai individu yang berbeda mendorong consensus dan mengeliminasi kesalahan estimasi.
Pendekatan ini disebut metode Delphi.
3. Kondisi normal
Estimasi seharusnya berdasarkan pada kondisi normal, metode efisiensi, dan level normal
sumber daya.
4. Unit-unit waktu
Unit-unti waktu khusus seharusnya dipilih secara dini dalam mengembangkan fase jaringan
proyek. Semua waktu tugas pengestimasian harus konsisten unit-unit waktunya
5. Independen
Pengestimasi seharusnya melakukan tugasnya terlepas dari tugas lainnya yang harus
diintegrasikan dengan WBS.
6. Kontijensi
Mengestimasi kemasan kerja seharusnya tidak termasuk pemberian kontijensi. Estimasi
seharusnya mengasumsikan kondisi normal atau rata-rata melalui setiap kemasan kerja yang
tidak akan terwujud sebagai perencanaan.
7. Menambahkan penilaian resiko dalam estimasi untuk menghilangkan keterkejutan stakeholder.
B. Pendekatan Mikro
1. Metode Template
Jika proyek mirip dengan yang sebelumnya, waktu dan biaya proyek yang sebelumnya
dapat dijadikan acuan dalam prediksi.
2. Prosedur Parametric untuk Tugas Spesifik
Metode yang paling dapat dipercaya untuk memprediksi waktu dan biaya adalah
dengan mengunakan Work Breakdown Structure dan orang yang bertanggung jawab
pada Work Packages untuk melakukan prediksi.
4. Hybrid : Prediksi Bertahap
Pendekatan ini dimulai dengan prediksi makro kemudian dilakukan prediksi secara
bertahap sejalan dengan proyek ini diimplementasikan. Prediksi bertahap digunakan
ketika muncul sejumlah ketidakpastian yang cukup banyak terhadap proyek secara
keseluruhan.
Level Perincian
Level perincian dibedakan untuk membedakan level-level manajemen. Pada suatu level,
perincian seharusnya tidak lebih dari kebutuhan dan kecukupan. Ketertarikan manajemen puncak
biasanya terpusat pada proyek total dan kejadian-kejadian penting yang menendai peraihan utama.
Memperoleh level perincian dalam WBS untuk menyesuaikan kebutuhan manajemen agar
implementasinya efektif adalah sangat penting. Level perincian dalam keragaman WBS sesuai
komplektisitas proyek, kebutuhan untuk control, ukuran, biaya, dan durasi proyek, dan factor-faktor
lain. Jika sebuah struktur menggambarkan perincian yang berlebihan, akan ada pengaruh untuk
memutuskan upaya kerja ke dalam penugasan departemen. Pengaruh ini dapat menjadi hambatan
untuk sukses, jika perhatian atau tekanan pada hasil secara departemen lebih dari hasil deliverable.
Jika level perincian pada WBS ditingkatkan oleh seseorang, jumlah perhitungan biaya mungkin
meningkat secara geometric. Namun, jika level perincian tidak cukup, unit organisasi mungkin
menemukan struktur yang jauh dari kebutuhan. Oleh karena itu, level perincian seharusnya fleksibel.
Partisipasi setiap unti organisasi memperluas pembagian struktur untuk memenuhi kebutuhan
khususnya.
Pengembangan Anggaran
Anggaran Bertahapkan Waktu
Estimasi biaya bukanlah anggaran. Estimasi biaya menjadi anggaran saat itu bertahapkan
waktu. Kerja proyek bertahapkan waktu adalah poin jangkar untuk control biaya proyek. Anggaran
bertahapkan waktu untuk kemasan kerja didisain untuk menjadwalkan periode waktu untuk
menentukan kebutuhan financial setiap periode.
Beragam persepsi biaya dan anggaran tergantung pada penggunanya. Manajer proyek harus
menggunakan perbedaan ini saat mengatur anggaran proyek dan mengkomunikasikan perbedaan ini
kepada orang lain.
Tipe-Tipe Biaya
Jenis-jenis biaya dalam sebuah proyek, yaitu:
1. Biaya langsung yang berubah sesuai kemasan kerja proyek. Biaya langsung dapat
dipengaruhi oleh manajer proyek, tim proyek, semua individu yang mengimplementasikan
kemasan kerja. Biaya langsung antara lain terdiri dari biaya buruh, bahan-bahan, dan peralatan.
2. biaya overhead proyek
3. general & administrative (G&A) overhead proyek, yaitu menggambarkan biaya
organisasi yang tidak asecara langsung berhubungan dengan proyek.
Estimasi total biaya proyek disusun dalam semua jenis tersebut untuk membentuk proses control
dan mengembangkan pembuatan keputusan.
MIS
Proses Operasi Hardware
Database
Analisisi Pengsestimasian Produksi
Resiko Produk
Dokumen Pempro
tasi graman
Contoh:
1. Estimasi dan kenyataan sekitar buruh, bahan-bahan, dan peralatan
2. Rasio benchmarking
3. Kode perhitungan
CHAPTER 6
MENGEMBANGKAN RENCANA PROYEK
Mengembangkan Jaringan Proyek
Jaringan proyek adalah alat yang digunakan untuk perencanaan, penjadwalan, dan pemonitoran
kemajuan proyek. Jaringan dikembangkan dari informasi yang dilengkapi untuk WBS dan sebuah
bagan arus grafik dari sebuah perencanaan job proyek. Jaringan menggambarkan aktivitas proyek
yang harus dilengkapi, rangkaian secara logis, keterhubungan aktivitas-aktivitas yang akan dilengkapi,
dan dalam beberapa kasus awal dan akhirnya kativitas-aktivitas bersama dengan garis-garis terpanjang
yang melalui network yang disebut critical path. Jaringan adalah kerangka kerja untuk system
informasi proyek yang digunakan oleh manajer proyek untuk membuat keputusan mengenai waktu,
biaya, dan performa proyek.
Pengembangan jaringan proyek akan memakan waktu untuk mengembangan seseorang dan
sebuah grup sehingga akan memakan biaya. Jaringan lebih mudah dipahami oleh orang lain karena
jaringan menggambarkan grafik dari arus dan rangkaian kerja proyek. Jika jaringan dikembangkan, itu
sangatlah mudah dimodifikasi atau diubah saat terjadi kejadian yang tidak diperkirkan dalam proses
sebuah proyek.saat jaringan ditingkatkan, itu harus dikomunikasikan secara cepat kepada seluruh
partisipan.
Dua Pendekatan
Dua pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan jaringan proyek adalah:
1. activity-on-node (AON) method
2. Activity-on-arrow (AOA) method
Kedua metode tersebut dibangun dengan menggunakan panah dan node.
B
B dan C didahului oleh A. B dan C
A dapat
A
A, B, dan C dapat dimulai pada saat bersama. Semua harus dilengkapi sebelum
D dimulai.
B D
A C
C didahului oleh A dan B.
D didahului oleh A dan B.
B D
Ada tiga hubungan dasar yang harus di tetapkan untuk aktivitas-aktivitas
yang termasuk dalam jaringan proyek. Hal ini dapat dijawab melalui tiga pertanyaan, yaitu:
1. aktivitas yang mana yang harus dilengkapi terlebih dahulu sebelum aktivitas ini? Aktivitas ini
disebut aktivitas predecessor.
2. aktivitas yang mana yang harus mengikuti aktivitas ini? Aktivitas ini disebut aktivitas
successor.
3. Aktivitas yang mana yang dapat terjadi saat aktivitas ini terjadi? Ini disebut hubungan
hubungan parallel.
Backward Pass membutuhkan tiga sesuatu saat menghitung waktu aktivitas tercepat, yaitu:
1. mengurangi waktu aktivitas pada setiap awal garis dengan aktivitas akhir proyek. (LF – Dur
=LS)
2. membawa LS kepada aktivitas yang harus didahulukan berikutnya untuk menetapkan LF-
nya
3. aktivitas yang harus didahulukan berikutnya adalah aktivitas ledakan. Dalam kasus ini ini,
kita memilih LS terkecil dari semua aktivitas successor khusus untuk menetapkan LF-nya.
CHAPTER 7
MENGATUR RISIKO
Setiap manaker proyek memahami risiko yang melekat dalam proyek. Tidak semua
perencanaan dapat mengatasi risiko, atau tidak mampu mengkontrol peluang yang mungkin terjadi.
Dalam konteks proyek, risiko adalah kondisi atau peristiwa yang tidak pasti yang jika itu terjadi
memiliki efek positif ataupun negative terhadap proyek. Sebuah risiko memiliki sebab, dan jika itu
terjadi disebut kosekuensi.
Matriks kehebatan risiko adalah sebuah matriks yang menyediakan dasar untuk
memprioritaskan risiko. Failure Mode and Effects Analiysis (FMEA) memperluas matriks kehebatan
risiko dengan mendeteksi melalui persamaan:
Nilai Risiko = Dampak x Kemungkinan x Pendeteksi
Analisis Kemungkinan
Beberapa teknik statisttikal untuk menialai risiko proyek:
1. Net Present Value (NPV), digunakan untuk menilai risiko arus kas dalam proyek
2. Program Evaluation and Review Technique (PERT) dan simulasinya, digunakan untuk melihat
aktivitas dan risiko proyek.
Rencana Kontijensi
Rencana kontijensi adalah rencana alternative yang akan digunakan jika kemungkinan risiko
menjadi kenyataan. Rencana kontijensi menggambarkan aksi yang akan mengurangi ataumeredakan
dampak negative dari risiko yang terjadi. Seperti semua rencana, rencana kontijensi terdiri dari
jawaban-jawaban dari pertanyaan apa, di mana, kapan, dan berapa banyak aksi yang akan dilakukan.
Ketiadaan rencana kontijensi saat risiko terjadi dapat menyebabkan manajer menunda keputusan untuk
mengimplementasikan pertolongan. Rencana kontijensi mengevaluasi pertolongan alternative untuk
mengurangi kemungkinan yang terjadi sebelum risiko itu terjadi dan memilih rencana terbaik dari
semua alternative.
Segala aktifitas dan implementasi dari rencana kontijensi seharusnya diputuskan dan
didokumentasikan secara jelas. Rencana tersebut seharusnya termasuk estimasi biaya dan
mengidentikasi sumber-sumber pendanaan. Rencana kontijensi sebaiknya juga dikomunikasikan
kepada semua anggota tim agar semua dapat mengetahui dan menerimanya.
Beberapa risiko dan metode umum untuk mengatasi risiko adalah:
1. Risiko Teknis
Risiko teknik adalah problematic.strategi menyokong adalah solusinya. Manajer proyek harus
metode inin untuk menilai secara cepat apakah ketidakpastian teknis dapat dipecahkan. Salah
satunya adalah dengan menggunakan program CAD.
2. Risiko Penjadwalan
Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengatasi risiko penjadwalan adalah
menggunakan kekenduran (slack), menentukan tanggal durasi, dan menekan penjadwalan proyek.
3. Risiko Biaya
Kebanyakan risiko biaya adalah akibat dari kesalahan estimasi penjadwalan dan teknis., serta
akibat kelalaian. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengatasi risiko biaya adalah
menghubungkan keterkaitan biaya dan waktu, keputusan arus kas, dan proteksi risiko harga.
4. Risiko Pendanaan
Pemotongan anggaran atau kurang cukupnya dana dapat menghancurkan proyek. Biasanya,
efek yang terjadi adalah penguranag ruang lingkup proyek, dan itu juga biasanya merupakan
metode pemecahannya.
Dalam praketk, system pengendalian perubahan dibentuk dari beberapa proses, yaitu:
1. pengidentifikasian perubahan yang ditujukan
2. mencatat perkiaraan efek dari perubahan pada tersebut pada jadwal dan anggaran
3. melihat kembali, mengevaluasi, dan menyetujui atau tidak perubahan secara formal
4. negosiasi dan pemecahan konflik perubahan, kondisi, dan biaya
5. mengkomunikasikan perubahan kepada setiap bagian yang berpengaruh
6. penugasan tanggung jawab dalam mengimplementasikan perubahan
7. mengatur pembuat penjadwalan dan anggaran
8. mendata semua perubahan yang ingin diimplementasikan.
CHAPTER 8
MENJADWALKAN SUMBER DAYA
Hampir selalu lebih banyak proyek yang diinginkan daripada sumber daya yang tersedia.
System prioritas harus dapat memilih proyek yang memberikan kontribusi terbaik terhadap tujuan
organisasi, dalam batasan sumber daya yang tersedia.
Masalah
Setalah staf dan sumber daya lainnya ditetapkan terhadap proyeknya, manajer proyek lalu
mendaftar beberapa pertanyaan yang diperlukan, yaitu:
1. akankah sumber daya dan peralatan yang ditetapkan cukup dan tersedia ubtuk proyek?
2. akankah kontraktor harus digunakan?
3. adakah ketergantungan sumber daya yang ada yang sulit diramal? Adakah “critical path” baru?
4. berapa banyak fleksibelitas yang dapat kita miliki dalam penggunaan sumber daya?
5. apakah batas waktu murninya itu realistis?
• Penyamarataan sumber daya (resource leveling/smoothing) adalah jika sumber daya cukup,
tetapi ragam permintaan luas terhadap hidup proyek. Itu mungkin diperlukan untuk
menyeimbangkan atau meratakan permintaan sumber daya dengan penundaan atau keterlambatan
aktivitas nonkritikal (menggunakan slack) untuk puncak terendah permintaan, jadi meningkatkan
penggunaan sumber daya.
• Penjadwalan sumber daya terbatas (resource-constrained scheduling) adalah jika sumber daya
tidak cukup untuk memenuhi puncak permintaan, maka akan terjadi keterlambatan memulai
karena beberapa aktivitas harus ditunda. Oleh karena itu durasi proyek harus ditingkatkan.
Metode parallel adalah pendekatan yang paling banyak digunakan secara luas untuk
menampilkan heuristic. Metode parallel adalah sebuah proses pengulangan (iterative) yang
dimulai pada periode waktu pertama proyek dan menjadwalkan periode demi periode aktivitas apa
saja yang memenuhi syarat untuk dimulai.
Membagi dengan masalah ini, perusahaan lagi dan lagi membuat kantor proyek atau
department untuk mengawasi dan mengatur sumber-sumber dari multiproyek. Satu pendekatan untuk
mengatur sumber-sumber multiproyek adalah dengan menggunakan hukum datang pertama-dilayani
pertama (first come-first served).
CHAPTER 9
MEMPERPENDEK DURASI PROYEK
Dasar Pemikiran untuk Mengurangi Durasi Proyek
Ada beberapa sedikit keadaan, disaat manajer proyek atau pemilik proyek tidak menginginkan
pengurangan waktu untuk menyelesaikan proyek. Memperpendek waktu dari aktivitas kritis dalam
suatu proyek dapat dilakukan, namun konsekuensi dari semua itu adalah menambah biaya langsung.
Ada banyak alasan yang bagus untuk mengurangi durasi proyek, yaitu:
1. Tim proyek mengetahui seluk-beluk dari kegiatan proyek yang akan dilakukan.
2. Untuk mengurangi waktu proyek yang terjadi akibat penundaan yang tak terduga
3. Tuntutan tantangan global dan perkembangan teknologi yang sangat cepat
4. Meningkatkan insentif “ reward “ proyek yang dilakukan.
Berikut ini adalah 3 tahap penting dalam pengembangan gambar biaya durasi proyek:
a. Mencari total dari biaya langsung untuk durasi proyek yang dipilih
b. Mencari total dari biaya tidak langsung untuk durasi proyek yang dipilih
c. Mencari jumlah total dari seluruh durasi proyek yang dipilih
Menentukan Aktifitas untuk Dipersingkat
Pada dasarnya, manajer harus mencari aktifitas kritikal yang bisa dipersingkat dengan
smallest increase in cost per unit of time (pertambahan biaya terkecil per satuan waktu).
Cost slope = Rise = Crash cost – Normal cost
Run Normal time – Crash time
= CC – NC = $800 - $400
NT – CT 10 – 5
CHAPTER 10
KEPEMIMPINAN:
MENJADI MANAJER PROYEK YANG EFEKTIF
Mengatur Vs Memimpin Proyek
Dalam kenyataannya, manajer proyek akan mengimplementasikan rencana proyek secara
sederhana dan bagaimana proyek akan diselelesaikan. Manajer proyek akan bekerja dengan orang lain
untuk memformulasikan penjadwalan, mengatur tim proyek, memelihara perkembangan proyek, dan
memenuhi kebutuhan proyek selanjutnya.
Manajer proyek bertanggungjawab untuk mengintegrasikan penugasan seluruh sumber daya
untuk melengkapi rencana proyek. Pada waktu yang sama mereka harus mengenali perubahan dalam
rencana dan penjadwalan sebagai masalah pertahanan yang terhadap sesuatu yang mungkin dapat
membuat rencana tidak dapat bekerja. Dengan kata lain, manajer proyek akan memelihara proyek saat
terjadinya penyesuaian kebutuhan dengan berbagai cara.
Menurut Kotter, ada dua perbedaan aktivitas yang menggambarkan cirri khas antara
manajemen dan kepemimpinan. Manajemen bersifat menangani komplektisitas, sedangkan
kepemimpinan mengatasi perubahan. Manajemen yang baik akan membawa keteraturan dan
kestabilan dengan memformulasikan rencana dan tujuan, mendisain struktur dan prosedur, memonitor
hasil terhadap rencana, dan mengambil tindakan perbaikkan saat dibutuhkan. Kepemimpinan
merupakan pengenalan, pengartikulasian, dan penghargaan yang dibutuhkan secara signifikan setelah
pendireksian dan pengoperasian proyek, meluruskan orang-orang terhadap perintah-perintah baru, dan
memotivasi mereka untuk bekerja bersama untuk mengatasi masalah-masalah yang mungkin terjadi
saat terjadi perubahan, dan merealisasikan tujuan baru.
Kepemimpinan yang kuat, yang diinginkan, terkadang tidak selalu membutuhkan kelengkapan
proyek secara sukses. Semakin tinggi tingkat ketidakpastian yang ditemui dalam proyek, semakin
lebih dibutuhkannya kepemimpinan. Pemimpin yang kuat dapat menggantikan kelemahan
manajerialnya dengan memiliki asisten yang dipercaya untuk mengatur dan menjaga pendetailan
proyek.
d. Manajer Fungsional
e. Top Manajemen
Top manajemen bertugas menyeimbangkan prioritas proyek. Mereka mendefinisikan anggaran
proyek, ruang lingkup proyek, dan jadwal proyek. Tapi disaat yang sama mereka juga harus
merespon apa saja yang terbaik bagi proyek.
f. Sponsor Proyek
Sponsor proyek mengharapkan keuntungan serta kesuksesan sebuah proyek, maka dari itu
sponsor proyek ingin tahu setiap perkembangan yang terjadi dalam proyek. Mereka juga
membela proyek sebisa mungkin dari serangan pihak luar.
g. Kontraktor
Kontraktor menjalankan sebuah proyek yang diberikan. Dengan kata lain, kontraktor harus bertanggung jawab pada semua lini ruang lingkup
proyek. Kontraktor juga harus menyeimbangkan kontribusi profit yang diinginkan dari sebuah proyek dan komitmennya kepada pelanggan.
h. Agen Pemerintah
Dalam hal ini agen pemerintah bertugas untuk menguji kelayakan sebuah proyek untuk
dijalankan.
i. Organisasi Lain
j. Pelanggan/ Pemilik Proyek
Pelanggan mendefinisikan ruang lingkup proyek, dan kesuksesan sebuah proyek ditentukan
kepuasan pelanggan. Manajer proyek harus respon terhadap kemauan pelanggan dan
mendiskusikan keinginannya.
Pengaruh Perubahan
Untuk menjadi manajer proyek yang sukses, manajer proyek harus membangun jaringan yang
kuat antar sesama partner. Jaringan tersebut harus menguntungkan semua partner dan disahkan
menurut hukum.
a. Tugas Yang Berhubungan Dengan Keuangan
1. Sumber Daya
Contoh: Memberikan uang, meningkatkan anggaran, meningkatkan personil
2. Memberikan Dukungan
Contoh: Memberikan dukungan bila diperlukan
3. Cooperation
Contoh: Memberikan dukungan pada pekerjaan dan menyediakan respon yang cepat
pada suatu masalah
4. Informasi
Contoh: Menyediakan wadah organisasi sebagai penyedia pengetahuan teknis mengenai
organisasi
Kemampuan yang diperlukan dan dibutuhkan untuk menjadi manajer proyek yang sukses,
yaitu:
1. Berfikir sistematis
2. Memiliki integritas individu yang baik
3. Proaktif
4. Toleransi terhadap stress
5. Memiliki perspektif bisnis yang bagus
6. Komunikator yang bagus
7. Dapat mengatur jadwal
8. Memiliki ilmu politik dan negoisasi yang tinggi
9. Optimis dalam menjalankan proyek.
CHAPTER 11
MENGATUR TIM-TIM PROYEK
Ada beberapa karakteristik umum dari tim yang berperforma tinggi yang ditunjukkan dengan
sinergi yang positif, yaitu:
1. tim membagi tujuan bersamanya, dan setiap anggota ingin bekerja untuk meraih tujuan proyek,
2. tim mengidentifikasi telanta dan keahlian individual dan menggunakannya, tergantung pada
kebutuhan proyek pada suatu waktu,
3. peran diseimbangkan dan dibagi untuk memfasilitasi pencapaian tugas dan kepaduan grup,
4. tim menggunakan energi untuk pemecahan masalah daripada untuk berkompetisi secara
individual antara anggota tim,
5. perbedaan opini didorong dan diekspresikan ecara bebas,
6. untk mendorong keberanian pengambilan risiko dan kreativitas, kesalahan dianggap sebagai
peluang untuk belajar daripada sebagai alasan untuk menghukum,
7. setiap anggota mengatur standar performa personal yang tinggi dan mendorong yang lainnya
untuk merealisasikan tujuan proyek,
8. setiap anggota mengidentifikasi tim dan meyakininya sebagai sumber penting untuk
professionalitas dan pertumbuhan personal.
2. Storming
Fase ini ditandai oleh:
a. konflik internal yang tinggi
b. para anggota menerima bahwa mereka adalah bagian dari grup proyek
c. kepemimpinan manajer proyek diterima
3. Norming
Fase ini ditandai oleh:
a. perkembangan hubungan yang tertutup dan menunjukkan kepaduan
b. saling berbagi tanggung jawab
c. grup sudah solid dan padu untuk bekerja sama
4. Performing
Fase ini ditandai oleh:
a. struktur operasi tim sangat fungsional dan diterima
b. adanya keterbukaan
c. aturan tugas yang fleksibel dan peran tugas yang fleksibel
5. Adjourning
Fase ini ditandai oleh:
a. tim mulai membubarkan dirinya
b. respon anggota yang beragam terhadap pencapaian program
c. adanya evaluasi
Keputusan Pelaksanaan
Dalam hal ini, berusaha menetapkan:
• penilaian progress
• level penjelasan pelaksanaan proyek
• frekruensi perolehan data
• pembuatan dan pendistribusian laporan
• orang yang harus diinformasikan tentang perkembangan proyek
• cara menginformasikan perkembangan proyek
• format yang tepat untuk setiap audien
• penetapan peremuan rutin
Komunikatif
Inspiratif
CHAPTER 12
PERSEKUTUAN:
MENGATUR HUBUNGAN ANTAROARGANISASI
Pengenalan Persekutuan Proyek
Persekutuan dikenal sebagai hubungan untuk proyek, selama sekitar tahun 1980-an dikaitkan
dengan industri konstruksi. Industri merespon konsep “persekutuan” dengan beberapa pemilik yang
sangat berani dan perusahaan konstruksi. Maksudnya adalah untuk mememelihara kontrak formal
yang lengkap tetapi merubah cara pemilik dan perusahaan konstruksi berinteraksi
selamapengimplementasian proyek.
Persekutuan adalah metode perubahan hubungan kontraktual ke dalam kepaduan, koperatif tim
proyek dengan seperangkat tujuan dan prosedur yang ditetapkan untuk memecahkan perselisihan
dalam suatu cara.yang tepat pada waktunya. Persekutuan adalah lebih dari seperangkat tujuan dan
prosedur, tetapi juga merupakan ketetapan pemikiran, sebuah filosopi tentang bagaimana mengadakan
bisnis dengan organisasi lain. Persekutuan menggambarkan komitmen dari semua partisipan proyek
untuk respek, yakin, dan berkolaborasi.
Persekutuan adalah berdasarkan asumsi bahwa hubungan tradisional yang tidak cocok antara
pemilik dan kontraktor adalah tidak efektif dan menggagalkan diri sendiri. Persekutuan
mengasumsikan bahwa pihak-pihak membagi tujuan umum ke dalam surat perintah yang lebih
memilki hubungan yang kolaboratif.
Eksistensi tujuan utama, biaya yang menjadi penghalang dari pendekatan yang tidak cocok,
dan manfaat yang dapat diperoleh adalah sebuah kesempatan untuk merubah situasi kompetitif ke
dalam hubungan yang lebih kolaboratif. Keuntungan utama dapat diperoleh saat keputusan
persekutuan dibuat pada seluruh proyek yang beragam dan dalam jangka panjang.
Keuntungan-keuntungan dari penetapan persekutuan jangka panjang antara lain:
1. mengurangi biaya administrative
2. penggunaan sumber daya yang lebih efisien
3. komunikasi lebih ditingkatkan
4. inovasi lebih dikembangkan
5. performa lebih ditingkatkan
Resolusi Masalah
Eskalasi adalah mekanisme pengawasan utama untuk memecahkan masalah. Prinsip dasarnya
adalah bahwa masalah seharusnya dipecahkan pada level teremdah dalam batasan waktu yang telah
diatur, atau dapat ditingkatkan pada level manajemen selanjutnya. Oleh karena itu, principal memilki
batasan waktu yang sama untuk memecahkan masalah, atau masalah dapat beranjak ke level
manajemen tertinggi. Tidak beraksi bukanlah suatu pilihan. Tidak dapat juga partisipan merenggang
dari yang lainnya dengan keputusan penundaan sederhana. Tidak ada keraguan dalam memutuskan
masalah yang signifikan secara hierarki: pada waktu yang sama, manajer seharusnya memutuskan
dengan cepat terhadap sub-subordinat masalah tersebut atau jawaban yang mereka seharusnya dapat
memecahkannya bersama-sama.
Strategi yang biasa dipakai manajer proyek berpengalaman untuk mengatasi krisis, yaitu:
a) Berbicara Dengan Satu Suara
Dalam hal ini konflik yang terjadi diketahui anggota proyek. Dan manajer proyek
mengingatkan tim proyek terhadap fakta ini dan bekerja sesuai dengan teknis dan
berusaha berbagi informasi dengan konsumen/pelanggan
b) Berbicara Dengan Konsumen/Pelanggan
Dalam hal ini anggota proyek respon terhadap keinginan konsumen. Manajer proyek
dan angggota tim proyek mendeskripsikan masalah dan memberikan solusi yang
terbaik sehingga konsumen/pelanggan mengerti akar permasalahannya.
Chapter 13
MENGUKUR PROGRES DAN PERFORMA, SERTA
PENGEVALUASIAN
Struktur Sistem Informasi Pengawasan Proyek
System pengawasan proyek meliputi penentuan data apa uang akan dilengkapi; bagaimana,
kapan, dan siapa yang akan melengkapi data tersebut; analisis data; dan pelaporan perkembangan
terkiini.
EACf = ETC+AC
Contingency Reserve
Perencanaan jarang terwujud dalam setiap detail yang diharapkan. Itu mungkin disebabkan
antara lain oleh risiko yang teridentifikasi dan tidak teridentifikasi yang terjadi, perkiraan yang salah,
perubahan keinginan pelanggan, dan perubahan teknologi. Besarnya contingency reserve seharusnya
dihubungkan terhadap ketidakpastian dan risiko ketidakakuratan dalam perkiraan biaya dan
penjadwalan.
Biaya dan Masalah Pengakuisisian Data
Untuk proyek besar, tidak ada subtitusi untuk penggunaan percent complete system yang
tergantung pada kelengkapan data melalui observasi untuk pendefinisian secara jelas poin-poin
pemonitoran.
Perluasan Ruang Lingkup
Perubahan besar dalam ruang lingkup sangat mudah diidentifikasi. Itu adalah minor
refinements yang akhirnya membangun perubahan ruang lingkup utama yang dapat menyebabkan
masalah. Perbaikan kecil ini dikenal sebagai perluasan ruang lingkup (scope creep).
Walaupun biasanya perubahan ruang lingkup terlihat negative, ada situasi di mana perubahan
ruang lingkup bersifat positif. Perubahan ruang lingkup dapat menggambarkan peluang yang
signifikan. Dalam hal pengembangan produk, menambah sedikit ciri khas produk dapat menghasilkan
keuntungan kompetitif yang besar. Perubahan tersebut dapat meningkatkan jumlah pasar atau
menurunkan biaya produk.
Kunci untuk mengatur perluasan ruang lingkup adalah manajemen perubahan. Jika risiko
perusahaan sangat besar, maka pertahanan terbaik terhadap ruang lingkup proyek adalah cara terbaik.
Salah satu langkah manajemen perubahan adalah garis dasar perencanaan harus diketahui dan
disetujui oleh semua stakeholder proyek, termasuk pelanggan proyek. Sebelum proyek dimulai, garis
dasar sangatlah penting untuk menjelaskan prosedur dalam pengotorisasian dan pendokumentasian
perubahan ruang lingkup dengan tim dan pelanggan proyek. Jika perubahan ruang lingkup proyek
dibutuhkan, dampak pada garis dasar seharusnya didokumentasikan secara jelas, seperti biaya, waktu,
spesifikasi, dan pertanggungjawabannya. Ruang lingkup juga harus ditambahkan secara cepat ke
dalam garis dasar yang asli untuk merefleksikan perubahan anggaran dan penjadwalan. Perubahan
tersebut dan dampaknya harus dikomunikasikan kepada semua stakeholder proyek.
Chapter 14
PEMERIKSAAN DAN PENUTUPAN PROYEK
Pemeriksaan proyek termasuk tiga tugas utama, yaitu:
1. mengevaluasi apakah hasil proyek sesuai dengan manfaat yang diharapkan untuk semua
stakeholder
2. menilai apakah ada kesalahan yang dilakukan dan kontribusi atau cara apa untuk
mensukseskannya
3. mengidentifikasi perubahan untuk mengembangkan hasil proyek masa depan.
Pemeriksaan Proyek
Pemeriksaan proyek menggunakan pengukuran performa dan data perkiraan. Tetapi
pemeriksaan proyek lebih inklusif. Pemeriksaan proyek meninjau kembali alasan proyek dipilih.
Pemeriksaan proyek termasuk penilaian kembali peran proyek dalam prioritas perusahaan.
Pemeriksaan proyek termasuk pengecekan budaya organisasi untuk menjamin tipe proyek
yang diimplementasikan. Pemeriksaan proyek dapat dibentuk saat proyek sedang dalam proses dan
setelah proyek deselesaikan. Ada sedikit perbedaan antara dua pengawasan tersebut, yaitu:
In-proses project audits
Audit ini berfokus pada perbaikan progress, performa dan pengecekan proyek jika kondisi
proyek telah diubah
Postproject audit
Audit ini lebih detail dan lebih mendasar yang berguna untuk mengembangkan manajemen
proyek di masa yang akan datang. Audit berorientasi pada jangka panjang. Audit ini mengecek
performa proyek, tetapi juga melihat peran proyek dalam organisasi.
Factor-faktor yang mempengaruhi detail dan mendasarnya audit, yaitu:
1. ukuran organisasi
2. seberapa pentingnya proyek
3. tipe proyek
4. risiko proyek
5. ukuran proyek
6. masalah-masalah proyek
3. Pelaporan
Outline umum untuk pelaporan hasil pemeriksaan proyek adalah:
a. klasifikasi proyek (ukuran dan jumlah proyek, jumlah staf, level teknologi, strategi, dan
lain-lain)
b. analisis informasi yang dikumpulkan (misi dan tujuan proyek, prosedur dan system
yang digunakan, sumber daya yang digunakan)
c. Rekomendasi
d. Pelajaran yang dapat diambil
e. Appendix (data pendukung dan penjelasan analisis)
f. Rangkuman kecil
Penutupan Proyek
Kondisi-kondisi untuk Penutupan Proyek
Normal
Proyek terselasaikan sesuai rencana. Untuk beberapa proyek pengembangan diatur untuk
menciptakan produk baru. Untuk internal proyek lainnya, akhir proyek terjadi saat hasil proyek
tergabung ke dalam operasi yang terus-menerus. Beberapa modifikasi ruang lingkup, biaya, dan
penjadwalan mungkin terjadi selama implementasi.
Premature
Proyek diselesaikan secara dini dengan beberapa bagian proyek dihilangkan. Namun semuanya
itu dengan dukungan dari semua stakeholder proyek.
Perpetual (Abadi)
Proyek tidak pernah berakhir, namun terus dikembangkan. Penyelesaian proyek lebih lama dari
waktu yang telah direncanakan. Karakteriastik utama dari jenis ini adalah konstan “add-ons”. Pemilik
atau yang lainnya secara berkesinambungan membutuhkan lebih kecil perubahan yang dapat
mengembangkan hasil proyek. Manajer proyek atau grup prioritas/audit memilki beberapa alternative
yang tersedia untuk menunjukkan karakteristik perpetual yang dapat memberikan manfaat posistif
untuk proyek. Mereka dapat mendefinisikan kembali akhir proyek atau ruang lingkup proyek sehingga
penutupan dibentuk. Mereka dapat membatasi anggaran dan sumber daya. Mereka dapat mengatur
batasan waktu. Semua usaha dibentuk untuk mengkomunikasikan alasan teknis untuk menentukan
proyek.
Proyek Gagal
Dalam keadaan yang jarang proyek gagal secara sederhana karena berbagai alasan, sehingga
harus dihentikan proyek tersebut.
Prioritas yang Berubah
Proyek dapat dihentikan karena adanya perubahan pada orientasi proyek itu sendiri atau
perubahan pada orientasi organisasi. Secara normal, perubahan tersebut terbilang kecil atas periode
waktu Namun secara periodic, pergeseran utama dalam organisasi membutuhkan pergeseran prioritas
yang dramatis. Dalam periode transisi tersebut, proyek dalam proses harus diubah.atau dibatalkan.
Evaluasi Tim
Mekanisme yang umum untuk evaluasi tim adalah survey yang dikelola oleh seorang
konsultan, anggota staf dari departemen sumber daya manusia, atau melaui email. Survey biasanya
terbatas pada anggota tim.
Tinjauan Kinerja
Organisasi menggunakan banyak metode untuk meninjau ulang kinerja individual pada sebuah
proyek. Secara umum semua metode tinjauan ulang kinerja individu memusat pada keterampilan
social dan teknis yang dibawa ke dalam tim dan proyek.
Proses untuk meninjau ulang kinerja anggota tim juga sering digunakan untuk mengevaluasi manajer
proyek. Namun banyak organisasi meningkatkan proses. Proses tersebut mengingat pentingnya posisi
itu bagi organisasi mereka.
Chapter 15
PROYEK-PROYEK INTERNASIONAL
Dalam proyek internasional, ada beberapa masalah utama di sekitar manajemen proyek
internal yang dapat mempengaruhi proyek:
1. factor-faktor lingkungan yang mempengaruhi penyeleksian dan pengimplementasian
2. cara organisasi memutuskan untuk memperluas proyek secara global
3. tantangan pekerjaan dalam budaya yang aneh dan asing
4. cara perusahaan memilih dan melatih para professional untuk proyek internasional.
Factor-faktor Lingkungan
Ekonomi
Geografis Hukum/Politik
Proyek
Internasional
Budaya Keamanan
Infrastruktur
1. Hukum/Politik
Manajer proyek seharusnya mengoperasikan proyek berdasarkan hokum dan regulasi yang
berlaku di Negara tersebut. Stabilitas politik dan hokum local mempengaruhi bagaimana proyek
akan diimplementasikan. Secara tipikal, hokum tersebut biasanya melindungi para pekerja,
penyedia, dan lingkungan.
2. Keamanan
Criminal dan teroris internasional adalah factor yang mempengaruhi keamana suatu negara.
Keamanan nasional adalah kemampuan militer dan kepolisian suatu Negara untuk mencegah dan
merespon serangan dan criminal yang timbul. Manajemen risiko selalu menjadi bagian penting
dari manajemen proyek untuk menaggulangi risiko keamanan yang ada.
3. Geografis
Factor geografis adalah factor yang sering tidak terduga dalam manajemen proyek yang sangat
mungkin dapat menjadi risioko yang tak dapat diduga. Perencanaan dan pengimplementasian
proyek harus memperhatikan dampak geografis suatu Negara di mana proyek itu dilaksanakan.
Sebelum memulai proyek, para perencana dan manajer proyek harus mempelajari dengan hati-hati
keunikan karakteristik dari geografis negara tersebut.
4. Ekonomi
Proses bisnis dan factor-faktor dasar perkonomian suatu negara dan wilayah mempengaruhi
pilihan dalam penyeleksian dan bagaimana bisnis dilaksanakan untuk proyek yang potensial. GDP
menjelaskan tingkat perkembangan suatu negara, keseimbangan pembayaran, fluktuasi keuangan,
inflasi, pertumbuhan populasi, level pendidikan para angkatan kerja, dan ukuran pasar juga
mempengaruhi pilihan dan operasi proyek.
5. Infrastruktur
Infrastruktur menunjukkan kemampuan komunitas untuk menyediakan kebutuhan pelayanan
untuk proyek. Kebutuhan infrastruktur untuk proyek dapat berupa komunikasi, transportasi,
teknologi, kekuasaan, dan system pendidikan.
6. Budaya
Manajer proyek harus dapat menerima, mengakomodasi, dan menghormati adat, nilai, filosopi,
norma, dan standar social dari negara tempat proyek itu dilaksanakan, termasuk perbedaan budaya
para stakeholdernya.
Penyesuaian Diri
Dua hal yang harus disesuaikan oleh orang Amerika saat bekerja di luar negeri adalah harus
beradaptasi dengan bentuk kehidupan utama dan ketatapan waktu orang-orang di sana. Jika di
Amerika setiap pekerjaan harus diselesaikan secara cepat karena menurut mereka “waktu adalah
uang”, namun berbeda dengan budaya lain yang mungkin lebih lambat dalam hidupnya.
Saat bekerja pada proyek yang multibudaya, manajer seringkali menemukan dilemma budaya.
Dunia sangatlah beragam. Oleh karena itu para manajer dan stakeholder proyek haruslah memahami
secara mendalam perbedaan budaya tersebut untuk menyesuaikan diri dengan semua variasi budaya
yang terkait dengan proyek internasional tersebut.
Bekerja Di Meksiko
Hubungan personal telah membentuk compadre system yang mewajibkan orang-orang
Meksiko untuk memberikan pilihan untuk sanak keluarganya dan teman-temannya saat merekrut,
mengontrak, menyediakan, dan membagi peluang bisnis. Gringo adalah sikap orang Meksiko dalam
memanfaatkan waktu dan berusaha dalam memulai hubungan kerja untuk meraih wawasan kerja yang
sesungguhnya dari rekan kerja Meksikonya. Manana syndrome adalah refleksi terhadap perbedaan
dari budaya lain antara orang Meksiko dan orang Amerika.
Panduan lainnya yang digunakan untuk bekerja dengan orang Meksiko adalah:
1. orang Amerika bersikap impersonal dan praktis saat membuat argument, sedangkan orang
Meksiko bersemangat dan emosional saat mengajukan argument. Oleh karenanya, mereka akan
senang berdebat.
2. jika orang Amerika menggunakan pertemuan sebagai bekerja, orang Meksiko menjadikan
pertemuan sebagai tempat orang-orang yang berotoritas mensahkan keputusan yang telah
didiskusikan sebelumnya dalam diskusi informal.
3. saat orang Meksiko emosional, mereka menghindar dari konfrontasi atau kritik.
4. walaupun orang Meksiko lebih suka hubungan jarak jauh antara para pekerja dan manajer ,
mereka tetap menilai manajer sebagai orang yang menyenangkan dalam pertemanan, namun tetap
saling menghargai.
5. jabatan adalah hal penting dan selalu digunakan saat seseorang mengenalkan dirinya, karena
itu akan memberikan perhatian yang lebih.
Bekerja Di Prancis
Beberapa budaya orang Prancis yang perlu diingat adalah:
1. orang Prancis sangat menghargai ketetapan waktu
2. kebersihan dan selera sangat penting bagi orang Prancis
3. orang Prancis sangat sulit untuk bernegosiasi.
4. para manajer di Prancis cenderung melihat kerja mereka sebagai latihan intelektual.
5. orang Prancis secara umum mempertimbangkan untuki memilih manajer yang ahli.
Bekerja Di Cina
Orang Cina tidak memilki apresiasi yang besar, sikap yang riuh, dan saat berbicara dengan
orang lain mereka memelihara jarak fisik yang lebih besar daripada tipe orang Amerika. Mereka
adalah masyarakat kolektif di mana setiap orangnya bangga menjadi anggota dari masyarakatnya.
Guanxi menunjukkan koneks8i personal dengan pendekatan otoritas atau individual. Itu adalah cara
kerja orang Cina yang dengan membangun hubungan melalui tawaran hadiah atau memberi dan
menerima.
Beberapa panduan budaya orang-orang Cina yang perlu diperhatikan adalah:
1. orang China memutuskan apa dan siapa yang terbaik. Mereka cenderung lambat dalam
menetapkan sebuah rencana. Namun, jika mereka memulai menerapkannya, mereka membuat
progress yang baik.
2. timbal balik sangat penting dalam negosiasi.
3. orang China cemderung kurang bergerak disbanding orang Amerika.
4. orang China orang China kurang menghargai signifikansi waktu disbanding orang Amerika.
5. dalam masyarakat Confucian, posisi kekuasaan dan otoritas diharuskan untuk menerima
kerugian.. jika berhasil, mereka akan memperoleh kekuatan dan reputasi yang baik.
Untuk mengatasi culture shock adalah tergantung pada individu dan situasi yang terkait.
Beberapa menggunakan program latihan fisik secara umum, beberapa menggunakan praktek mediasi
dan latihan relaksasi, dan yang lainnya membaca majalah atau surat kabar.
Banyak manajer internasional menciptakan cara yang efektif dengan membentuk “zona
stabilitas”, yaitu dengan menggunakan banyak waktu mereka untuk menanamkan budaya asing tanpa
memundurkan secara ringkas ke dalam lingkungan.
Banyak perusahaan menggunakan pelatihan dengan cara outsourcing dalam hal pelatihan
intercultural.
Beragam pendekatan pembelajaran yang tersedia dalam pelatihan intercultural adalah:
1. Pendekatan “information-giving”
Pembelajaran informasi dan kemampuan dari kuliah perorientasian tipe.
2. Pendekatan afektif
Pembelajaran informasi dan kemampuan yang meningkatkan respon afektif pada pihak yang
dilatih dan hasil dalam gambaran secara budaya.
3. Pendekatan perilaku atau pengalaman
Beragam teknik pendekatan afektif yang menyediakan simulasi dan scenario yang nyata bagi
para peserta pelatihan.
Chapter 16
MANAJEMEN PROYEK DAN MASA DEPAN
Budaya Organisasi
Dalam perekonomian global dan perubahan yang kian cepat ini, fleksibelitas organisasi dalam
beradaptasi adalah penting. Dalam hal ini, struktur organisasi yang datar, inovasi yang kuat, delegasi
kekuatan, dan control terhadap proyek dan manajernya, menunjukkan fleksibilitas untuk mengatur
perubahan dan proyek.
Proyek Multibudaya
Perbedaan budaya haruslah dianggap mudah untuk membangun tim demi mencapai tujuan
proyek. Bahasa bukanlah masalah yang berat lagi. Mengatasi perbedaan budaya dan meraih
kepercayaan antara anggota tim adalah cara utama untuk mengatasinya.
Teknologi Informasi
System manajem,en berdasarkan Web terus meningkat, seperti dalam hal outsourcing.
Software baru untuk manajemen internasional berkembang dengan cepat. Tim virtual dan teknologi
informasi dan komunikasi pun terus meningkat.
Manajemen Risiko
Dengan adanya manajemen portofolio dan pengintegrasian system, manajemen risiko
sangatlah penting. Organisasi haruslah memilih proyek dengan beragam risiko proyek. Kita dapat
memperkirakan proses manajemen risiko pada level tugas proyek untuk menerima lebih banyak
pertimbangan.
Outsourcing
Outsourcing dalam sebuah proyek berkembang dalam organisasi yang berorientasi pada
proyek-proyeknya. Itu adalah sebuah strategi utama untuk meng-outsourcing kerja standard an
mencadangkan kerja lainnya yang kompleks dan perlu dipertimbangkan. Dalam melaksanakan hal
tersebut, organisasi harus mengatur manajemen kontrak, RFPs, perubahan pengawasan, dan
kemitraan. Oleh karena itu, fungsi outsourcing ini seharusnya stabil di masa depan.
Ringkasan
Kita melihat adanya perhatian utama pada perkembangan proses manajemen proyek yang
terintegrasi yang focus pada semua usaha terhadap rencana strategis organisasi, perkembangan budaya
organisasi yang mendukung lingkungan multiproyek, dan teknik manajemen proyek dan kebutuhan
keahlian interpersonal untuk menyukseskan proyek.
Penugasan Sementara
Dengan garis penugasan, promosi akan ada peningkatan secara hierarkis untuk posisi dengan
otoritas dan tanggung jawab yang lebih besar, sedangkan promosi untuk bagian yang lebih permanent.
Mengejar Karier
Dalam mengejar karier dalam sebuah proyek, kita pertama kali harus menemukan kesempatan
job proyek yang spesifik yang ada dalam perusahaan kita. Kita pun seharusnya banyak bertanya pada
pakar proyek di perusahaan tersebut dan menyesuaikan diri dengan berbagai hal-hal unik dalam
perusahaan tersebut.