Anda di halaman 1dari 0

1

ANALISIS INDUSTRI PULP DAN KERTAS DUNIA:


Masukan bagi Pengelola BUMN
Biro Riset LM FEUI

Kendati praktek pekerjaan paperless mulai berkembang, kebutuhan akan
kertas masih ada. Dalam tulisan ini disajikan analisis industri pulp dan kertas
dunia sebagai hasil riset yang dilakukan Lembaga Management Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia (LMFEUI). Hasil kajian ini diharapkan bermanfaat
bagi para pelaku usaha pulp dan kertas, khususnya BUMN.
Krisis ekonomi global akhir 2008 menyebabkan produksi kertas di
Amerika Serikat dan Eropa secara umum turun 10%. Misalnya, Kanada
mengalami penurunan 19%, Swedia turun 6% dan Finlandia turun 22%. Untuk
kawasan Eropa, permintaan kertas khususnya di industri media dan publikasi
sudah menurun, sementara peluang bagi produsen Eropa untuk melakukan
ekspor keluar ke kawasan lain relatif terbatas karena biaya produksi yang lebih
mahal. Jenis kertas yang permintaannya masih bertumbuh untuk kawasan Eropa
hanyalah hygiene paper (seperti tissue). Pasar pulp Eropa juga turut melemah,
banyak produsen melakukan penghentian produksi dan penurunan harga untuk
sekedar menghabiskan persediaan yang sudah menumpuk dari jadwal produksi
sebelumnya. Namun sejak semester kedua 2009, level persediaan pulp sudah
relatif sehat dan pasar pun terus bergerak membaik.
Secara umum untuk pasar pulp dunia terjadi peningkatan 1% pada 2009.
Namun jika dilihat secara detail, produk pulp berbasis softwood (yang di dominasi
produsen asal Amerika Utara) cenderung menurun, sementara yang berbasis
hardwood cenderung meningkat. Kalau melihat berdasarkan wilayah, pasar Eropa,
Amerika Serikat dan Jepang mengalami penurunan, sementara China justru
meningkat permintaannya lebih dari 40% karena dipicu terus bertumbuhnya
kapasitas manufaktur kertas di negara tersebut.
2

Total produksi kertas dunia didominasi oleh kawasan Asia (40%, atau sekitar
156 juta ton) walaupun sebagian besar produksi di kawasan ini terserap untuk
konsumsi lokal. Amerika Selatan yang memiliki kawasan hutan lebih luas dari Asia
hanya menghasilkan 5% (atau sekitar 20 juta ton) total produksi kertas dunia.

Grafik 1. Persebaran Produksi Kertas Dunia (Total Sekitar 391 juta ton)

Sumber: PPI dalam Skogsindustrierna, The Swedish Forest Industry Facts &
Figures 2009, April 2010

Sedikitnya jumlah produksi kertas yang dihasilkan kawasan Amerika
Selatan relatif wajar karena negara produsen besar seperti Brazil misalnya masih
fokus mengembangkan diri sebagai pemasok bahan baku atau produk pulp.
Kawasan Asia sendiri dengan keunggulan biaya operasional yang murah dan
luas lahan hutan yang relatif besar memberikan kontribusi besar terhadap total
produksi pulp dunia (24%, atau sekitar 46 juta ton).
3


Grafik 2. Persebaran Produksi Pulp Dunia (Total Sekitar 192 juta ton)

Sumber: PPI dalam Skogsindustrierna, The Swedish Forest Industry Facts & Figures 2009,
April 2010

Kalau melihat per negara, kapasitas produksi kertas dunia didominasi oleh
Amerika Serikat dan China yang masing-masing memiliki kapasitas produksi
lebih dari 75 juta ton. Di peringkat berikutnya adalah Jepang dengan kapasitas
produksi sekitar 30 juta ton. Sementara negara-negara produsen besar lainnya
(termasuk Indonesia) memproduksi sekitar 815 juta ton.

Grafik 3. Produksi (Total Sekitar 391 Juta Ton) & Ekspor
(Total Sekitar 115 Juta Ton) Kertas Dunia

Sumber: PPI dalam Skogsindustrierna, The Swedish Forest Industry Facts & Figures 2009, April
2010

4

Pasar kertas berkualitas tinggi relatif sudah mengalami over kapasitas baik
untuk tipe coated maupun uncoated. Kertas kualitas tinggi banyak digunakan untuk
buku, kertas fotokopi, katalog hingga laporan tahunan. Banyak produsen
mengandalkan pertumbuhan konsumsi dari negara berkembang terutama China.
Namun perusahaan dengan basis produksi dan terutama bahan baku di Brazil dan
Indonesia adalah yang paling diuntungkan. Biaya produksi di kedua negara ini relatif
sangat murah sehingga produk kertas ataupun pulp yang dihasilkan masih mampu
bersaing di pasar dunia walaupun biaya transportasinya lebih mahal.

Tabel 1. Segmentasi Produk Kertas Dunia
Uncoated Coated
Kapasitas total 46 juta ton
Untuk foto kopi, buku
Kapasitas total 26 juta ton
Untuk laporan tahunan, katalog
mahal
44% 25%
Kapasitas total 15 juta ton
Untuk majalah, katalog & insert murah
Kapasitas total 18 juta ton
Untuk majalah & insert mahal
14% 17%
Sumber: American Forest & Paper Association dalam Peter Berg and Per-Ove
Nordstrm, The China factor in Fine Paper, The McKinsey Quarterly,
March 2006

Salah satu produsen kertas terbesar dunia, Asia Pulp & Paper (APP) yang
notabene anggota grup Sinar Mas dari Indonesia, saat ini aktif memasuki pasar
China dengan membangun pabrik coated paper berkapasitas 700,000 ton di
Dagang. Langkah membangun basis produksi di China juga diikuti UPM dari
Finlandia dan Oji Paper dari Jepang yang bekerja sama membangun pabrik
berkapasitas 500,000 ton. Teknologi yang dipakai pada pabrik-pabrik di China
adalah yang terbaru untuk menyaingi produsen dari Eropa, Amerika Utara dan
Korea Selatan dengan memanfaatkan biaya produksi di China yang lebih rendah.
Produsen Korea Selatan selama ini memang mengandalkan China sebagai target
pasar utama. Namun dengan semakin banyaknya peningkatan kapasitas produksi
di China, Korea Selatan mengalihkan ekspor kertas mereka ke Amerika Utara
dengan volume total sekitar 1 juta ton (3 - 4 persen pangsa pasar coated paper
dunia).
5

Sementara produsen dari Amerika Serikat sangat tergantung dengan
pergerakan nilai tukar US Dollar di pasar ekspor. Sampai sekarang, mereka terfokus
pada pasar dalam negeri saja. Untuk dapat sukses di pasar dunia, produsen AS
harusnya memiliki tingkat produktivitas yang tinggi, namun mereka sudah tertinggal
dalam melakukan investasi teknologi maupun peningkatan skala produksi. Hasilnya
produsen Korea Selatan yang justru bertumbuh pesat di pasar AS. Sementara
produsen Eropa yang selama ini mengekspor sekitar 600,000 ton per tahun ke
pasar Amerika Utara, menghadapi kendala meningkatnya biaya transportasi lintas
Atlantik yang memberatkan daya saing mereka mengingat biaya produksi di Eropa
sudah mahal.
China memang masih berkonsentrasi meningkatkan kapasitas produksi
coated paper, namun dalam waktu dekat China pasti juga akan memasuki segmen
uncoated paper. China memang tidak memiliki cukup lahan hutan untuk menunjang
kebutuhan bahan baku produksinya. Mereka banyak melakukan impor fiber baik
dalam bentuk log, wood chips, pulp, hingga kertas bekas untuk didaur ulang. Impor
tersebut didominasi pemasok asal Amerika Selatan dan Asia Tenggara yang
memiliki lahan hutan luas dan biaya operasi yang rendah. Perusahaan kehutanan di
Amerika Selatan dan Asia Tenggara sampai sekarang terus mengkaji investasi
penambahan kapasitas produksi pulp. Namun sebagian masih takut akan terjadi
kelebihan kapasitas yang berpotensi menjatuhkan harga jual di pasar dunia dan
menghapuskan keunggulan biaya produksi yang sudah dimiliki selama ini. Lagi pula
produsen pulp relatif memiliki fleksibilitas karena cukup mudah untuk meng-upgrade
fasilitas produksi untuk menghasilkan uncoated paper dengan biaya produksi yang
berpotensi lebih murah. Produsen-produsen asal Brazil telah mengambil langkah ini
dan membangun fasilitas integrated mills yang mampu menghasilkan pulp dan
uncoated paper untuk sasaran ekspor.
Kapasitas produksi kertas sendiri saat ini semakin elastis karena mesin
produksi terbaru mampu menghasilkan baik coated maupun uncoated paper.
Produsen asal Eropa adalah yang paling banyak menggunakan mesin jenis ini. Saat
permintaan coated paper melemah misalnya, mereka dengan mudah menukar
kapasitas produksi untuk menghasilkan uncoated paper. Ketika terjadi peningkatan
permintaan coated paper, mereka tinggal melakukan coating pada uncoated paper
yang sudah dimiliki. Intinya teknologi produksi mereka sangat fleksibel.
6

Grafik 4. Produksi Kertas Dunia Berdasarkan Jenis (Total Sekitar 391 juta Ton)

Sumber: PPI dalam Skogsindustrierna, The Swedish Forest Industry Facts & Figures 2009,
April 2010
Hanya saja perkembangan teknologi ke depan membuat batasan pembeda
karakteristik antar produk kertas semakin menipis sehingga antara coated wood free
dan coated mechanical hampir tidak dapat dibedakan dan bisa digunakan/diterima
di semua mesin cetak modern.
Dari sisi perusahaan, kapasitas produksi kertas terbesar dunia dimiliki oleh
International Paper dari Amerika Serikat (sekitar 16 juta ton). Disusul kemudian oleh
Stora Enso dan UPM dari Eropa dengan kapasitas sekitar 10 12.5 juta ton. Dan
menggenapi 5 besar produsen dunia adalah Nine Dragons dan Asia Pulp & Paper
(APP) yang merupakan anggota grup Sinar Mas dari Indonesia yang masing-
masing memiliki kapasitas 10 juta ton.

Grafik 5. Produsen Paper & Paperboard Terbesar Dunia

Sumber: Pyry dalam Skogsindustrierna, The Swedish Forest Industry Facts & Figures
2009, April 2010
7


Brazil merupakan negara yang paling berpotensi di Amerika Latin. Kaya
sumber daya alam, ditambah dengan pengelolaan ekonomi yang terus membaik
dan berbagai industri yang semakin diakui kekuatannya di level dunia. Brazil
memiliki deposit bauksit, biji besi, gas alam, nikel hingga minyak bumi yang
berkualitasdan juga lahan dan iklim yang cocok untuk industri kehutanan dan
pertanian. Kombinasi berbagai faktor mulai dari stabilitas ekonomi, keunggulan
struktural, dan posisi yang superior dalam rantai pasokan industri global,
membuat Brazil saat ini sudah menjelma menjadi basis pasokan dunia untuk
produk pertanian (seperti kedelai dan gula), maupun produk tambang seperti
aluminum dan alumina, tembaga, biji besi, nikel, besi hingga pulp dan kertas.
Berkat semakin tingginya valuasi nilai perusahaan di mata investor global
serta semakin rendahnya biaya modal, perusahaan Brazil sudah menjelma menjadi
pemain dunia seperti CVRD (Vale), Gerdau, hingga Votorantim Pulp and Paper
(VCP) yang terus aktif melakukan konsolidasi di dalam negeri dan akuisisi di luar
negeri. Di industri kehutanan, VCP paling aktif melakukan konsolidasi, bersama
Suzano Bahia Sul Papel e Celulose perusahaan ini mengkonsolidasi Ripasa,
efeknya menciptakan raksasa kehutanan tingkat dunia.
Konsolidasi ini posisi terakhir telah melahirkan sebuah perusahaan
gabungan dengan karyawan 4,800 orang, Fibria, yang berdiri tahun 2009 dari
merger antara Votorantin Pulp and Paper (VCP) dengan Aracruz Celulose, dimana
Votorantim Group menguasai 29.3% saham Fibria. Fibria saat ini diakui sebagai
produsen pulp yang terbesar di dunia dengan kapasitas produksi tahunan 5.4 juta
ton pulp dan 358,000 ton kertas. Fibria menguasai 12% pangsa pasar dunia (37%
pangsa pasar untuk pulp berbasis eucalyptus dan 22% untuk segmen short fiber).
Mereka pun juga memproduksi kertas khusus seperti (thermal dan carbonless)
untuk keperluan percetakan dan publikasi (coated, off-set hingga cut-size), dengan
berbagai merek dagang seperti: Copimax dan Maxcote (cut-size), Lumimax dan
Image (coated), Printmax (off-set), Easycopy, Extracopy dan Slipcopy (carbonless),
Termocopy, Termolabel dan Termoscript (thermal paper).
8

Untuk produk pulp, Fibria dari Brazil adalah produsen terbesar di dunia
dengan kapasitas produksi 5.5 juta ton. Tetapi para produsen besar kertas dunia
pada umumnya juga memiliki kapasitas produksi pulp diatas 1 juta ton.

Grafik 6. Produsen Pulp Terbesar Dunia

Sumber: Pyry dalam Skogsindustrierna, The Swedish Forest Industry Facts & Figures
2009, April 2010

Saham Fibria diperdagangkan di bursa saham So Paulo dan New York.
Keunggulan perusahaan ini terletak pada tingkat produktivitas dan kualitas.
Pengelolaan bisnis mulai dari kultivasi pohon eucalyptus hingga distribusi produk
akhir dijalankan dengan praktek modern yang ramah lingkungan. Akibatnya,
Fibria menjadi satu-satunya perusahaan kehutanan yang terdaftar dalam the
Dow Jones Sustainability Index pada bursa saham New York, yang khusus
mengelompokkan perusahaan yang dipandang paling berkomitmen dalam
mengelola bisnis secara berkelanjutan. Mereka menjadi pelopor di sektor
kehutanan Brazil yang memperoleh sertifikasi Carbon Footprint yang
menandakan proses produksi mereka mulai dari penanaman hutan hingga
distribusi produk akhir di tempat tujuan sudah terukur emisi gas buang yang
dihasilkan sesuai standar yang berlaku.
9

Fibria memiliki aset produktif mulai dari 4 (empat) fasilitas manufaktur dan
2 (dua) afiliasi, 6 (enam) area pengelolaan hutan eucalyptus dengan luas total
585 ribu hektar, 4 (empat) terminal pelabuhan, kantor pemasaran di China,
Hungaria, Swiss dan Amerika Serikat, pusat distribusi di China, Jerman, Italia
dan Amerika Serikat. Pada tahun 2009, Fibria mencatat penjualan senilai 6
Milyar Real Brazil dengan volume penjualan 5.2 juta ton pulp dan 418 ribu ton
kertas, serta melakukan investasi senilai 1.7 Milyar Real Brazil.

Grafik 7. Produksi Pulp Dunia Berdasarkan Jenis (Total Sekitar 192 Juta Ton)

Sumber: PPI dalam Skogsindustrierna, The Swedish Forest Industry Facts & Figures 2009,
April 2010

Kunci sukses di masa datang dalam industri pulp & paper ialah memiliki
strategi yang berbasis efisiensi biaya, produktivitas tinggi dan kepemilikan
sumber bahan baku strategik. Mengambil fokus sebagai produsen untuk jenis
produk yang terbatas dengan peralatan dan proses bisnis yang dirancang
khusus bisa juga ditempuh. Contohnya adalah Sonoco yang memilih
berkonsentrasi menghasilkan produk kemasan berbasis kertas. Sementara untuk
mengambil strategi biaya rendah kepemilikan atau akses atas bahan baku murah
adalah prasyarat. Bahan baku murah bisa saja berasal dari kertas bekas (daur
ulang) yang saat ini sudah menjadi bahan baku pulp utama dunia. Produsen asal
Swedia adalah yang paling banyak menggunakan bahan baku daur ulang.
10

Holmen misalnya, mengandalkan sistem pengumpulan kertas bekas tidak hanya
di dalam negeri Swedia tapi juga di beberapa negara lain melalui afiliasi yang
menjalankan binis pemulung kertas di Portugal dan Spanyol. Sumber bahan
baku murah yang lain adalah virgin fiber (berbasis kayu segar) hasil hutan
Amerika Selatan dan Asia Tenggara yang selama ini mendominasi bahan baku
dunia. Produsen dengan sumber bahan baku murah kenyataannya mampu
bersaing walaupun trend biaya transportasi terus meningkat. Kelompok
perusahaan kehutanan Stora Enso misalnya, memiliki lahan dan fasilitas
produksi pulp di Brazil yang mereka gunakan sebagai bahan baku untuk fasilitas
produksi utama mereka di Eropa.
Saat ini industri pulp & paper sudah menjadi global dengan rantai pasokan
yang tidak terkunci hanya di satu wilayah. Tempat produksi kertas dapat terletak
jauh dari pasar konsumen akhir. Beberapa produsen Eropa memilih melakukan
ekspor produk akhir ke Amerika Utara dengan aktivitas manufaktur yang
dikerjakan di Eropa mengingat teknologi dan produktivitas yang lebih tinggi.
Beberapa produsen lain memilih membuat produksi kertas di Asia untuk diekspor
ke negara maju termasuk Eropa. Untuk produk sawn timber, pasar dunia di
dominasi oleh kawasan Amerika Utara dan Eropa baik dari segi kapasitas
produksi di mana Amerika Serikat adalah yang terbesar yaitu sekitar 50 juta m
3
walaupun hanya sebagian kecil yang diekspor.

11


Grafik 8. Produksi (+/- 288 juta m
3
) & Ekspor (+/- 95 juta m
3
)
Sawn Timber Terbesar Dunia

Sumber: FAO dalam Skogsindustrierna, The Swedish Forest Industry Facts & Figures 2009,
April 2010

Grafik 9. Produsen Sawn Timber Terbesar Dunia

Sumber: Wood Markets dalam Skogsindustrierna, The Swedish Forest Industry Facts &
Figures 2009, April 2010

Industri kehutanan Swedia merupakan contoh pengembangan terintegrasi
berbasis cluster yang berhasil. Kalau dilihat lebih jauh, keberhasilan pengembangan
industri kehutanan Swedia secara cluster disebabkan negara tersebut memiliki
jaringan riset industri berkualitas dunia. Swedia sendiri merupakan eksportir sawn
12

timber nomor 2 (dua) dan pulp & Paper nomor 4 terbesar dunia. Kehutanan
merupakan industri strategik bagi Swedia yang memberikan kontribusi sekitar 20%
nilai ekspor, 1/3 nilai investasi industri dan 4% GDP (selain Swedia negara Eropa
yang mengandalkan industri kehutanan adalah Finlandia). Industri kehutanan di
Swedia sudah berkembang menjadi sebuah cluster yang berpusat di perusahaan
kehutanan, didukung pemasok dari industri engineering, TI, kimia, logistik dan jasa,
serta konsumen dari industri percetakan, packaging dan pemrosesan. Sementara
universitas dan berbagai institut riset & teknologi berperan sebagai pendukung
untuk seluruh anggota cluster.

Grafik 10. Perbandingan Penebangan vs Pertumbuhan Hutan di Swedia

Sumber: Swedish Forest Industries Federation dalam Skogsindustrierna, The Role of The
Swedish Forest Industry in Sustainable Development, June 2005

Keputusan untuk mengembangkan indsutri pulp & paper berbasis kertas
bekas sebagai bahan baku sudah dirintis Swedia sejak lama. Sejak 1994,
Swedia menerapkan aturan untuk mengumpulkan kembali produk-produk
kertas bekas seperti koran, majalah dan kemasan. Bahkan pada prakteknya,
pengumpulan kembali kertas bekas untuk di daur ulang juga termasuk pula
kertas untuk keperluan kantor walaupun masih bersifat sukarela karena belum
ada aturan resmi untuk kertas jenis ini. Secara umum sekitar 75% kertas di
Swedia telah berhasil di daur ulang.
13


Grafik 11. Perbandingan Konsumsi vs Koleksi serta
Ekspor-Impor Kertas Bekas Swedia

Sumber: Swedish Forest Industries Federation dalam Skogsindustrierna, The Swedish
Forest Industry Facts & Figures 2009, April 2010


Grafik 12. Perbandingan Konsumsi vs Daur Ulang per Jenis Kertas di Swedia

Sumber: Swedish Forest Industries Federation dalam Skogsindustrierna, The Swedish
Forest Industry Facts & Figures 2009, April 2010

Swedia sangat serius dalam memajukan sektor kehutanan mereka.
Negara yang relatif kecil ini memiliki banyak pusat penelitian kehutanan dengan
reputasi dunia yang aktif menghasilkan berbagai terobosan teknologi baru.
Penelitian mereka dipusatkan pada penciptaan material kemasan, bahan bakar,
14

penyempurnaan proses produksi serta teknologi konstruksi yang memanfaatkan
kayu hasil hutan. Pemanfaatan kayu hasil hutan yang dikelola secara ramah
lingkungan dan berkelanjutan dapat turut mendukung upaya pelestarian alam.
Kayu (tanaman) merupakan sumber daya alam yang terbarukan. Pada saat
proses produksi, penumbuhan kayu menggunakan energi yang relatif sedikit
dan seluruh bagian kayu dapat dimanfaatkan termasuk sebagai sumber energi
(biofuel). Sementara pemanfaatan kayu sebagai bahan bangunan misalnya,
memiliki sifat penahanan panas yang lebih baik dan mampu menyimpan emisi
karbon sehingga mengurangi kebutuhan energi untuk keperluan pemanas. Dan
akhirnya, limbah kayu dapat digunakan sebagai bahan baku biofuel menurut
hasil penelitian terbaru.
Pabrik pulp & paper modern juga sudah dapat mengurangi emisi karbon
secara radikal melalui kombinasi perubahan proses produksi dan penggunaan
alat purifikasi. Saat ini, pabrik pulp & paper modern bahkan mengolah 95%
limbahnya dalam 3 (tiga) tahapan baik secara mekanis, biologis maupun kimiawi.
Teknologi saat ini juga sudah memungkinkan untuk tidak lagi memakai gas
chlorine dalam produksi pulp. Demikian pula penggunaan air, teknologi terbaru
bahkan memungkinkan pemakaian air dalam produksi pulp hanya sebesar 25 m
3

per ton. Padahal di masa lalu pemakaian air bisa menghabiskan 150 m
3
per ton
produksi. Swedia dapat dikatakan sebagai produsen kehutanan yang paling maju
dalam hal ini. Menurut hasil studi IEA, Tracking Industrial Energy Efficiency and
CO2 Emissions, emisi karbon dioksida per ton produksi kertas (dan per ton
ekspor pulp) Swedia adalah yang terendah di dunia.

15

Grafik 13. Perbandingan Emisi CO
2
Industri Kehutanan Dunia

Sumber: Skogsindustrierna, The Role of The Swedish Forest Industry in
Sustainable Development, June 2005

Pada teknologi kemasan (Swedia memiliki perusahaan kemasan kelas
dunia yaitu Tetra Pak), penelitian terbaru telah mampu menghasilkan kemasan
berbasis kertas dengan kandungan chip komputer kecil dan tinta yang bisa
diaktifkan secara elektrik. Teknologi ini akan berguna untuk kemasan obat di
masa datang yang mampu mendeteksi apakah penggunannya sudah sesuai
dosis atau tidak. Kemasan kertas juga sudah mampu menahan temperatur
sangat tinggi dan mampu menjaga umur produk makanan hingga 2 tahun. Di
bidang konstruksi, teknologi terbaru sudah dapat menghasilkan rangka
bangunan kayu yang bisa digunakan dengan mudah dan kuat tanpa memerlukan
paku ataupun mur. Sementara di bidang energi, sudah dikembangkan bahan
bakar biofuel sintetis dari proses gasifikasi spent liquor sehingga dapat
menghasilkan DME yang dapat digunakan oleh mesin diesel modern.

_____________________

Anda mungkin juga menyukai

  • Air Hidrat
    Air Hidrat
    Dokumen14 halaman
    Air Hidrat
    Fitri Mairizki
    75% (4)
  • Teori Dasar
    Teori Dasar
    Dokumen6 halaman
    Teori Dasar
    Beatrix Gloria Tahapary
    Belum ada peringkat
  • Polietilen
    Polietilen
    Dokumen13 halaman
    Polietilen
    Beatrix Gloria Tahapary
    Belum ada peringkat
  • Bab 6 Osilasi Vertikal
    Bab 6 Osilasi Vertikal
    Dokumen15 halaman
    Bab 6 Osilasi Vertikal
    Beatrix Gloria Tahapary
    Belum ada peringkat
  • Shock Absorber
    Shock Absorber
    Dokumen11 halaman
    Shock Absorber
    Beatrix Gloria Tahapary
    Belum ada peringkat
  • Biaya Kuliah Trisakti
    Biaya Kuliah Trisakti
    Dokumen1 halaman
    Biaya Kuliah Trisakti
    Beatrix Gloria Tahapary
    Belum ada peringkat
  • Kata Baku
    Kata Baku
    Dokumen59 halaman
    Kata Baku
    Beatrix Gloria Tahapary
    Belum ada peringkat