Anda di halaman 1dari 1

Persepolis: Hitam dan Putih Pilihan Hidup paling menyedihkan adalah lahir sebagai sapi dan mati sebagai

keledai . Kalimat dari neneknya itu tertanam di bawah sadar Marjane Satrapi sejak kecil. Menurut nenek yang bijak itu, sapi adalah binatang penakut, tidak berani mengambil risiko. Karena itu, sapi selalu rela dicucuk hidungnya. Dan keledai adalah binatang yang tidak kalah pengecutnya dari sapi. Dari kata-kata neneknya itu Marjane tidak pernah jadi penakut, apalagi pengecut.Bahkan ketika ia sadar sudah salah langkah. Marjane sempat terjatuh, tapi kemudian bangkit lagi. Ia mengambil risiko, kembali maju ke medan kehidupan, berjuang mencari jati diri dan menancapkan eksistensinya di dunia yang memang jadi pilihannya sendiri. Dalam persepolis ini sangat menunjukan karakter Marjane sang penulisnya. Bahkan film ini bisa dikatakan sebagai otobiografinya. Persepolis yang dikisahkan dengan visualnya berwarna hitam putih memberikan gairah yang begitu dalam, membuat kita ikut merasakan kesepian yang dialami Marjane. Seorang manusia yang merasa tidak memiliki tempat di mana pun karena benaknya yang terus gelisah mencari identitas. Marjane mencoba untuk diterima dan menerima apa yang dianggap normal di setiap komunitas persinggahannya. Itupun sering gagal. Inti Persepolis sendiri adalah bercerita tentang seorang gadis kecil yang tumbuh di masa Revolusi Islam di Iran. Revolusi ini mengubah Iran dari sistem pemerintahan monarki ke sistem republik Islam. Segalanya berubah ke arah yang berlawanan. Dan Persepolis kemudian memaparkan kisah pararel tentang gadis kecil yang tumbuh remaja di sebuah negeri yang juga sedang tumbuh ke arah yang dianggap lebih baik. Sehingga banyak menceritakan bahwa kisah Marjane setelah Revolusi itu adalah penolakan untuk penyesuaian hidup, karena hidup setelah revolusi adalah berkebalikan untuk Marjane. Meski terdengar sangat serius dan berlatar belakang revolusi, Persepolis tidak lantas menggaristebalkan nuansa politik yang melatarbelakangi kisah ini. melainkan ini adalah kisah hidup Marjane Satrapi yang kebetulan saja menjadi saksi disebuah peristiwa sejarah terbesar dunia setelah revolusi Prancis dan Bolshevik. Sehingga ketika menonton film persepolis ini kita seakan belajar sejarah. Dan kisah personal Marjane ini, tanpa disadari, memuat pesan yang universal. Bahwa di mana pun dan bagaimana pun situasi dan kondisi tempat kita berada, perlu untuk tetap saling menghargai, memercayai pilihan hidup kita, dan menjadi diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai