Anda di halaman 1dari 31

KARIR DAN HKI (IPR) DI BIDANG BIOTEKNOLOGI

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bioteknologi yang dibina oleh Bapak Dr. Subandi, M.Si

Oleh: Kelompok G Henny Desy Hermawati (406332403735) Risna Amelia (406332403741) Farina Dwi Rahmawati (406332403744)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN KIMIA

Mei 2010 BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Bioteknologi adalah ilmu penelitian berorientasi yang merupakan perpaduan antara biologi dan teknologi. Penelitian dalam Bioteknologi ini mencakup berbagai macam mata pelajaran diantaranya Biokimia, Genetika, Mikrobiologi, Kimia, Virologi, Imunologi dan Rekayasa. Selain itu juga terkait dengan mata pelajaran lain seperti Kesehatan dan Kedokteran, Sistem Tanam dan Manajemen Tanaman, Pertanian dan Peternakan, Ilmu Tanah dan Konservasi Tanah, Ekologi, Bio-statistik, Biologi Sel, Teknologi Benih, Tanaman Fisiologi dan lain sebagainya. Bioteknologi banyak menggunakan sel hidup dan bakteri dalam proses industri. Bioteknologi dapat diterapkan dalam mengembangkan berbagai vaksin, obat-obatan dan diagnosa, meningkatkan produksi energi dan konservasi dan meningkatkan produktivitas. Sehingga ada lingkup yang besar bagi karir di bidang bioteknologi di Indonesia maupun di luar negeri. Karir dalam bidang Bioteknologi menawarkan berbagai kesempatan kerja dalam penelitian, pemasaran dan produksi di bidang-bidang seperti kedokteran dan kesehatan, peternakan, pertanian dan industri lingkungan. Industri Bioteknologi merupakan salah satu faktor yang memacu pertumbuhan ekonomi negara maju. Pada tahun 2000 industri bioteknologi menyediakan lapangan kerja langsung untuk 150.800 orang, jauh di atas industri mainan anakanak dan olahraga, dan hanya sedikit dibawah industri televisi kabel. Di tinjau dari penyediaan lapangan kerja industri bioteknologi menduduki urutan keempat, setelah industri obat, industri perangkat lunak komputer dan televisi kabel. Industri bioteknologi menjajikan kemajuan di bidang obat antara lain untuk memerangi kanker, aids, serangan jantung, diabetes dan lain sebagainya. Di samping itu perkembangan di bidang terapi gen memberikan harapan penyembuhan bagi penyakit yang disebabkan oleh gen yang cacat ataupu tidak berfungsi. Dari segi lain, di bidang pertanian perkembangan bioteknologi mengarah terutama kepada pengembangan bahan tanaman tahan penyakit ataupun hama serta bahan tanaman yang berkualitas tinggi seperti padi yang mampu memproduksi vitamin A ataupun pisang yang mengandung vaksin hepatitis. Menurut survei pada tahun 1999 Bidang Bioteknologi Pertanian

menyumbang ekonomi Amerika dengan pendapatan kotor sebesar 2,3 milyar US$, menyediakan lapangan kerja untuk 21.900 orang dan menyediakan pendapatan kumulatif (gaji) sebesar 1,4 milyar US$. Kemajuan pesat yang dialami oleh industri bioteknologi ini antara lain disebabkan oleh sistem perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI/HKI) yang telah mapan di negara-negara maju. Di negara berkembang Hak Kekayaan Intelektual (HAKI/HKI) memiliki suatu peranan fundamental dalam pencapaian Tujuan Pengembangan Milenium (MDG), dikarenakan mempengaruhi pertanian dan pembangunan pedesaan dalam negara-negara berkembang. Dampak utama dari HAKI adalah berkaitan dengan transfer teknologi pertanian tradisional dan baru, dan HAKI juga dapat mendukung serta menghalangi pengembangan ketahanan. Perlindungan HKI baik berupa hukum paten maupun perlindungan varietas tanaman mampu memproteksi hak ekonomi penemu serta melindungi investasi. Dengan demikian maka penemuan dalam bidang teknologi akan berkembang dengan baik dan akan merangsang investor untuk menanamkan modalnya di bidang tersebut. Di samping itu perkembangan yang pesat dari industri bioteknologi ini disebabkan oleh dampak luas yang ditimbulkannya. Dibidang pertanian misalnya perkembangan bioteknologi merangsang industri pembenihan yang merupakan salah satu bagian utama dari industri pertanian tersebut. Dampak lain yang dapat ditimbulkan dari kemajuan di bidang bioteknologi tersebut salah satunya adalah dampak sosial yaitu terserapnya banyak tenaga. Kemajuan di bidang bioteknologi tersebut menyebabkan kemajuan pada industri bioteknologi pula. Sehingga akan semakin membuka lapangan kerja, dan akan melahirkan berbagai macam profesi-profesi baru. Berdasarkan uraian di atas maka makalah ini akan membahas tantang hak kekayaan Intelektual di bidang Bioteknologi dan karir di bidang bioteknologi industri.

B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah: 1. Bagaimana perkembangan karir dalam bioteknologi? 2. Bagaimanakah peran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI/HKI) dalam bioteknologi?

C. TUJUAN Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas maka diharapkan malakah ini dapat: 1. Menjelaskan perkembangan karir dalam bioteknologi 2. Menjelaskan peran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI/HKI) dalam bioteknologi

BAB II PEMBAHASAN

B. KARIR DI BIDANG BIOTEKNOLOGI Bioteknologi adalah ilmu penelitian berorientasi yang merupakan perpaduan antara biologi dan teknologi. Penelitian dalam Bioteknologi ini mencakup berbagai macam mata pelajaran diantaranya Biokimia, Genetika, Mikrobiologi, Kimia, Virologi, Imunologi dan Rekayasa. Selain itu juga terkait dengan mata pelajaran lain seperti Kesehatan dan Kedokteran, Sistem Tanam dan Manajemen Tanaman, Pertanian dan Peternakan, Ilmu Tanah dan Konservasi Tanah, Ekologi, Bio-statistik, Biologi Sel, Teknologi Benih, Tanaman Fisiologi dan lain sebagainya. Bioteknologi merupakan ilmu yang berhubungan dengan penggunaan sel-sel hidup dan material yang dihasilkan oleh sel untuk membantu dalam bidang farmasi, diagnostik, pertanian, dan lingkungan. Selain itu, bioteknologi juga banyak menggunakan sel hidup dalam proses industri. Ilmu bioteknologi juga digunakan untuk mengubah informasi genetik pada hewan dan tanaman untuk meningkatkan kualitas hewan dan tanaman dengan beberapa cara yang hasilnya dapat menguntungkan bagi manusia. Pada dasarnya bioteknologi menggunakan bahan dasar kehidupan untuk membuat produk baru, maka bioteknologi merupakan sebuah teknologi mutakhir dan ilmu terapan. Para pengamat memperkirakan bahwa bioteknologi akan menjadi salah satu ilmu terapan yang paling penting dari abad ke-21. Para ilmuwan belajar bagaimana untuk mentransfer gen dari satu binatang, tanaman, atau organisme lain ke organisme lainnya. Secara teoritis, sifat yang ditemukan di alam hampir setiap organisme dapat ditransfer ke setiap organisme lain yang dipilih, bahkan jika pernah memiliki sifat ini sebelumnya. Proses ini, yang disebut rekayasa genetika atau teknologi DNA rekombinan, merupakan aspek penting dari bioteknologi. Karena itu maka bioteknologi dapat diterapkan dalam mengembangkan berbagai vaksin, obat-obatan dan diagnosa, meningkatkan produksi energi dan konservasi serta meningkatkan produktivitas. Sehingga ada lingkup yang besar bagi karir di bidang bioteknologi di Indonesia maupun di luar negeri. Karir di Bioteknologi menawarkan berbagai kesempatan kerja dalam penelitian, pemasaran dan produksi di bidang-bidang seperti kedokteran dan kesehatan, peternakan,

pertanian, lingkungan serta Industri. Bioteknologi adalah bagian penting dari berbagai macam pekerjaan. Untuk mempersiapkan karir di bidang bioteknologi, seseorang harus belajar sebanyak mungkin tentang biologi, kimia, dan ilmu kehidupan lainnya. Perkembangan Bioteknologi semakin pesat dari tahun ke tahun. Misalkan saja di Amerika Serikat yang saat ini merupakan pemimpin dunia dalam riset, pengembangan, dan komersialisasi produk bioteknologi. Hasil riset tersebut telah dibawa ke pasaran dalam bentuk produk perawatan kesehatan, pestisida mikroba, segera menawarkan makanan sehat, dan tanaman tahan serangga, sumber daya energi tambahan, teknik pembersihan lingkungan, dan banyak lagi. Jumlah perusahaan bioteknologi diAmerika Serikat sekitar 1.300 pada awal 1993. Angka ini menunjukkan peningkatan 11 persen dari tahun sebelumnya. Hampir 80.000 orang yang bekerja di industri bioteknologi AS pada tahun 1992, yang lebih dari $ 8100000000 pendapatan. Angka ini merupakan peningkatan kerja 13 persen dari tahun sebelumnya. Karir di Bidang Penelitian Bioteknologi Peneliti di bidang pertanian, biologi, genetika, dan kedokteran berada di urutan terdepan pada penemuan bioteknologi baru. Orang-orang bekerja untuk mengungkap kode genetik yang mengatur proses biologis dari berbagai bentuk kehidupan sehingga mereka dapat memahami dan dapat memodifikasinya. Peneliti ilmu sain mungkin bekerja di lingkungan akademis, seperti universitas, atau untuk sebuah perusahaan atau lembaga pemerintah. Mereka mungkin memfokuskan pekerjaan mereka pada hewan, bakteri, manusia, tumbuhan, virus, atau bentuk kehidupan lain di mana mereka memiliki minat khusus. Penemuan-penemuan yang dilakukan untuk pemerintahan, universitas, atau badan laboratorium adalah langkah awal menuju produk atau proses rekayasa genetika seperti vaksin baru, obat-obatan, atau varietas tanaman. Bioteknologi di Penegakan Hukum Bioteknologi telah memberikan profesional penegakan hukum untuk menangkap tersangka di tempat kejadian kejahatan. Wilayah studi ini, disebut bioteknologi forensik, yang menggunakan metode yang disebut sidik jari DNA. Metode ini didasarkan pada kenyataan bahwa DNA masing-masing individu sangat tidak mungkin identik dengan DNA orang lain (kecuali ia adalah seorang kembar identik). Dengan memeriksa jejak jaringan, rambut, pulp gigi, darah, atau cairan tubuh lainnya meninggalkan di tempat kejahatan, tersangka bisa dihubungkan ke lokasi kejahatan dengan sangat teliti. Banyak negara sekarang menerima hasil DNA sebagai bukti diterima di pengadilan pidana dan perdata.

Karir dalam Industri Setelah produk bioteknologi telah disetujui untuk digunakan, banyak orang yang dibutuhkan untuk memproduksi produk bioteknologi tersebut. Individu diperlukan untuk mengelola dan mengarahkan proses manufaktur, untuk memastikan pengendalian mutu, dan sistem teknik yang dibutuhkan untuk memproduksi produk. Sebuah perusahaan bioteknologi menawarkan banyak peluang karir yang sama seperti perusahaan manufaktur. Namun, di samping keterampilan khusus dalam rekayasa, scaleup, pengendalian mutu, dan proses manufaktur lainnya, orang bekerja di industri bioteknologi akan memerlukan latar belakang yang kuat dalam ilmu biologi. Industri kimia menemukan bahwa banyak produk biologis alami, seperti asam amino, enzim, dan vitamin, dapat dibuat lebih efisien dengan menggunakan bioteknologi. Gen atau gen yang memproduksi produk biologis alami dapat ditransfer ke organisme, mungkin bakteri, yang kini mulai diproduksi. Mikroorganisme mampu memproduksi bahan kimia organik yang umum, seperti etanol. Mereka juga dapat memproduksi protein untuk vaksin dan kegunaan lainnya melalui proses fermentasi. Berikut merupakan beberapa karir yang ada dalam Industri Bioteknologi:

Research & Development (R & D). Karir R & D merupakan tonggak penting suatu industri bioteknologi. R & D bertanggung jawab dalam penelitian dan pengembangan produk yang akan diproduksi oleh perusahaan tersebut. Untuk menempati ini posisi ini diperlukan keahlian dan pendidikan khusus yang harus ditempuh terlebih dahulu. Berikut merupakan profesi yang ada dalam bagian departemen R & D:

Glasswasher (Pencuci Gelas) Glasswasher bertanggung jawab untuk mencuci dan mengeringkan gelas dan mendistribusikannya ke lokasi yang sesuai di laboratorium. Glasswasher bertugas mensterilkan barang gelas dengan autoclave. Glasswasher melakukan pemeliharaan rutin mencuci gelas-peralatan dan melakukan tugas terkait lainnya sesuai kebutuhan. Posisi glasswasher membutuhkan diploma sekolah tinggi atau setara dan pengalaman minimum laboratorium 0-2 tahun.

Laboratory Assistant (Asisten Laboratorium) Asisten Laboratorium bertanggung jawab untuk melakukan berbagai tugas laboratorium penelitian dan percobaan, membuat pengamatan rinci, menganalisis data, dan menafsirkan hasil. Dia memelihara peralatan laboratorium dan tingkat persediaan untuk keperluan laboratorium. Dia juga menulis laporan, ringkasan, dan protokol tentang percobaan. Seorang asisten laboratorium terbatas juga melakukan pemecahan masalah dan kalibrasi instrumen. Sebuah laboratorium entry-level memerlukan posisi asisten minimal gelar sarjana dan pengalaman dalam laboratorium selama 0-2 tahun.

Research Associate (Perkumpulan Peneliti) Perkumpulan penelitian bertanggung jawab untuk penelitian dan pengembangan bekerjasama dengan orang lain dalam proyek. Dia membuat pengamatan rinci, analisis data, dan menafsirkan hasil. Asosiasi Penelitian menyiapkan laporan teknis, ringkasan, protokol, dan analisis kuantitatif. Harus akrab dengan literatur ilmiah saat ini dan memberikan kontribusi untuk proses proyek dalam disiplin ilmu nya, serta menyelidiki, menciptakan, dan mengembangkan ethods baru dan teknologi untuk kemajuan proyek. Dia mungkin juga bertanggung jawab untuk mengidentifikasi penemuan dipatenkan dan bertindak sebagai peneliti utama dalam melakukan eksperimen sendiri. Sebuah asosiasi penelitian juga mungkin akan diminta untuk berpartisipasi dalam konferensi ilmiah dan berkontribusi untuk jurnal ilmiah. Untuk profesi ini diperlukan pendidikan yang cukup tinggi.

Research Assistant (Asisten Peneliti) Deskripsi pekerjaan asisten penelitian adalah serupa dengan research associate hanya saja berada pad tingkat di bawahnya.pekerjaan itu mensyaratkan sarjana atau gelar yang lebih tinggi dalam disiplin ilmu yang sama, dengan pengalaman yang berhubungan sedikit atau tidak ada.

Postdoctoral Fellow (Peneliti Senior) The postdoctoral fellow, dengan gelar Ph.D. tapi pengalaman kerja sedikit atau tidak ada, bergabung dengan staf maksimal dua sampai tiga tahun untuk mendapatkan pengalaman yang diperlukan sebelum pindah ke posisi ilmuwan lebih senior.

Media Prep Technician (teknisi Penyiapan Media)

Seorang teknisi persiapan media bertanggung jawab untuk media di bidang penelitian dan pengembangan. Dia melakukan eksperimen sesuai kebutuhan dan digariskan, dan mengembangkan dan memelihara prosedur pencatatan dan eksperimen yang dilakukan. Untuk tingkat awal profesi ini memerlukan minimal gelar associate dalam ilmu dan pengalaman yang terkait 0-2 tahun dan atau menyelesaikan program pelatihan perusahaan on-the-job.

Greenhouse Assistant (asisten Rumah Kaca) Seorang asisten rumah kaca melakukan berbagai tugas penelitian dan percobaan rumah kaca. Dia mungkin diperlukan untuk melakukan pengamatan rinci, hortikultura atau mendeteksi masalah hama, dan melembagakan tindakan korektif. Asisten rumah kaca menentukan persyaratan yang optimal dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan penyakit dan pencegahan hama, mereka sering diminta untuk mengumpulkan, merekam, dan menganalisa data, serta menginterpretasikan hasil. Selain itu, seorang asisten rumah kaca dapat melakukan pemecahan masalah dan pemeliharaan peralatan. Seorang asisten rumah kaca membutuhkan ijazah sekolah tinggi, gelar asosiasi atau setara, dan minimum rumah kaca yang relevan 0-2 tahun untuk pengalaman dalam bidang tanaman.

Plant Breeder Seorang peternak tanaman bertanggung jawab untuk desain, pengembangan, pelaksanaan, dan pelaksanaan proyek-proyek penelitian pemuliaan tanaman bekerjasama dengan tim riset yang lebih besar. Dia mungkin bertanggung jawab untuk perencanaan proyek dan manajemen personil dalam proyek. Peternak tanaman peternak menggunakan plasma nutfah eksotis dan bekerja dengan berbagai sistem perkawinan dan mengintegrasikan dengan bioteknologi yang diperlukan untuk meningkatkan metode seleksi dan mempercepat pengembangan produk. Tanggung jawab yang berbeda-beda seorang peternak tanaman dapat memberikan kontribusi dan mengembangkan publik relations yang baik dengan masyarakat profesional ilmiah dan lainnya. Dia juga dapat berperan sebagai penasihat manajemen perusahaan tentang tujuan jangka panjang untuk departemen pemuliaan tanaman. Dia dapat berpartisipasi dalam pengembangan paten atau proposal dan membantu dengan manajemen dan pengembangan kelompok pemuliaan tanaman. Seorang bpeternak

tanaman pada tingkat bawah membutuhkan membutuhkan gelar sarjana atau yang setara. Minimal memiliki 0-2 tahun pengalaman pemuliaan tanaman atau agronomis dan pelatihan dalam pemuliaan tanaman atau tanaman ilmu pengetahuan juga diperlukan.

Quality Control (Pengendali Mutu) Pengendali mutu berkewajiban menjaga kualitas dari produk yang akan dipasarkan. Pengendali mutu harus memeriksa kualitas produk yang dihasilkan selain itu juga harus memeriksa kualitas bahan baku yang digunakan serta kualitas pengemasan produk yang akan digunakan. Terdapat banyak profesi yang ada dalam profesi ini, diantaranya:

Quality Control Analyst Seorang analis pengendalian mutu bertanggung jawab untuk melakukan analisis rutin dan tidak rutin pada bahan baku. Dia mengkompilasi data untuk dokumentasi prosedur pengujian dan kelainan laporan. Seorang analis kualitas kontrol juga meninjau data yang diperoleh untuk memenuhi spesifikasi dan kelainan laporan. Dia merevisi dan memperbarui prosedur operasi standar dan dapat melakukan proyek-proyek khusus pada instrumen analitis dan pemecahan masalah. Posisi paling bawah kualitas kontrol analis membutuhkan gelar sarjana dalam disiplin ilmu atau setara dan minimum pengalaman 02 tahun dalam pengendali mutu.

Quality Control Engineer (Teknisi Pengendali mutu) Seorang Teknisi pengendalian mutu bertanggung jawab untuk mengembangkan, menerapkan, revisi, dan mempertahankan standar kualitas untuk bahan pengolahan menjadi sebagian jadi atau produk jadi. Dia mendesain dan menerapkan metode dan prosedur pemeriksaan, pengujian, dan mengevaluasi presisi dan akurasi produk dan mempersiapkan dokumen untuk prosedur pengujian pemeriksaan. Tergantung pada tingkat pekerjaan, seorang teknisi kualitas kontrol bertanggung jawab untuk memastikan kesesuaian dengan spesifikasi-rumah dan praktek produksi yang baik dan mungkin melakukan program pelatihan. Dia juga dapat bertanggung jawab dan mengawasi pengembangan dan upaya kelompok teknik kontrol kualitas. Pekerjaan ini pada tingkat awal membutuhkan gelar sarjana atau sederajat dan minimal pengalaman 0-2 tahun dalam sistem pengendali mutu.

Environmental Health and Safety Specialist Sebuah kesehatan lingkungan dan spesialis keamanan bertanggung jawab untuk mengembangkan, menerapkan, dan monitoring program keselamatan industri dalam perusahaan. Dia memeriksa area pabrik untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan Keselamatan dan Kesehatan Administrasi (OSHA). Dia mengevaluasi peralatan baru dan bahan baku untuk keselamatan, dan monitor paparan karyawan untuk bahan kimia dan zat beracun lainnya. Seorang spesialis keamanan, tergantung pada tingkat pekerjaan, juga dapat melakukan program-program pelatihan dalam koreksi limbah berbahaya, pembuangan, dan peraturan keselamatan radiasi. Untuk profesi ini diperlukan gelar sarjana atau setara dan minimum pengalaman terkait 0-2 tahun.

Quality Assurance Auditor (Auditor Jaminan Kualitas) Seorang auditor jaminan kualitas bertanggung jawab untuk melakukan audit produksi dan kontrol kualitas. Auditor jaminan kualitas memastikan memenuhi spesifikasi, standar, dan praktek produksi yang baik. Pekerjaan ini membutuhkan gelar sarjana dalam disiplin ilmu atau sederajat dan minimal pengalaman 0-2 tahun dalam manufaktur biologi atau farmasi.

Validation Engineer Seorang teknisi validasi akan bertanggung jawab untuk mengembangkan, mempersiapkan instalasi, dan merevisi prosedur validasi tes atau protokol untuk memastikan bahwa produk yang diproduksi sesuai dengan persyaratan yang sesuai validasi badan pengawas, standar internal perusahaan, dan praktik industri saat ini. Seorang teknisi validasi kompilasi dan analisa data validasi, menyiapkan laporan, dan membuat rekomendasi untuk perubahan dan perbaikan. Dia juga dapat menyelidiki dan memecahkan masalah dan menentukan solusi. Dia memelihara dokumentasi validasi dan file. Seorang teknisi validasi entry-level memerlukan ijazah sekolah tinggi atau setara dan minimum pengalaman terkait 0-2 tahun. pengembangan dan evaluasi dokumen catatan klinis. Seorang administrator penelitian klinis, di entry level, biasanya mengembangkan sistem pencatatan internal, termasuk memelihara dan data audit dan memberikan status dan laporan kegiatan yang diperlukan. Pekerjaan ini membutuhkan ijazah sekolah tinggi atau setara, dengan minimal pengalaman terkait 0-2 tahun.

Clinical Research (Pengujian Klinis) Pengujian klinis merupakan hal terpenting dalam Industri Bioteknologi. Profesi ini bertanggung jawab untuk melakukan pegujian terhadap produk yang dihasilkan. Pengujian dapat dilkukan secara in vitro dan in vivo. Profesi yang terkait dengan bidang ini diantaranya:

Clinical Research Administrator Clinical Coordinator Clinical Programmer Biostatistician Clinical Data Specialist Drug Experience Coordinator Clinical Research Associate Animal Handler Animal Technician Technical Writer

Manufacturing & Production (Perencanaan dan Produksi) Profesi yang terkait bidang ini merancang dan memproduksi produk dalam skala industri. Profesi tersebut diantaranya:

Product Development Engineer Production Planner Scheduler Manufacturing Technician Packaging Operator Manufacturing Research Associate Instrument Calibration Technician Biochemical Development Engineer Process Development Associate Assay Analyst Manufacturing Engineer

Karir Lain yang Terkait Bioteknologi Ada banyak pekerjaan yang terkait dengan bioteknologi yang dipegang oleh orang-orang tanpa ilmu yang luas atau keahlian teknik. Orang-orang ini harus memahami ilmu bioteknologi, tapi bakat utama mereka mungkin dalam komunikasi atau bidang lain. Pejabat Regulatory mengembangkan pedoman untuk penelitian bioteknologi dan pengembangan produk baru dan proses. Mereka bekerja dengan perusahaan, pemerintah, atau universitas peneliti untuk meninjau rencana penelitian yang diajukan dan menilai keamanan produk yang dihasilkan. Peraturan pejabat harus menyetujui rencana penelitian bioteknologi sebelum mereka dapat mmelakukan dan produk bioteknologi sebelum dapat dipasarkan. Individu yang terlibat dengan peraturan penelitian bioteknologi dan produk umumnya bekerja untuk instansi pemerintah federal atau negara.

Public Relation diketahui orang dapat memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang produk bioteknologi baru dan prosesnya. Mereka menerjemahkan informasi ilmiah yang kompleks tentang penemuan-penemuan baru untuk non scientists.

Sales bekerja dengan pedagang dan distributor produk bioteknologi. Mereka memiliki keahlian dalam keterampilan pemasaran dan memiliki pengetahuan tentang produk.

Pengacara paten yang berspesialisasi dalam membantu para ilmuwan bioteknologi, perusahaan, atau universitas melindungi hak-hak hukum mereka untuk penemuanpenemuan baru.

Dampak Karir dalam Bioteknologi terhadap Kesehatan Manusia Obat Insulin untuk pengobatan diabetes, merupakan salah satu produk rekayasa genetik pertama yang tersedia secara komersial, dan dipasarkan dipasarkan pada tahun 1982. Sejak itu, bioteknologi telah bekerja untuk mengembangkan cara-cara baru untuk profesional perawatan kesehatan untuk mendeteksi dan melawan penyakit. Banyak penyakit, seperti anemia, fibrosis kistik, penyakit Huntington, dan beberapa kelainan darah, adalah hasil dari sebuah cacat gen yang diturunkan orang tua kepada anak-anak mereka. Bioteknologi bekerja untuk mengidentifikasi dan menemukan di mana kerusakan terjadi pada gen yang terkait dengan penyakit keturunan. Setelah kode genetik ditemukan, profesional perawat kesehatan berharap di masa depan dapat menggantikan gen yang hilang atau rusak untuk membuat individu sehat.

Saat ini, calon orangtua dapat diperiksa untuk mengetahui cacat genetik yang ada pada diri mereka sehingga dapat menasihati mengenai kemungkinan anak-anak mereka yang terpengaruh. Janin diperiksa untuk kelainan genetik sebelum mereka dilahirkan dan konselor genetik memainkan peran penting dalam menginformasikan orang tua tentang hasil tes. Konselor Genetika mempersiapkan orang tua untuk kelahiran dan perawatan medis awal seorang anak dengan kelainan genetik. Penyakit jantung Serangan jantung terjadi ketika gumpalan darah memasuki salah satu arteri koroner dan memotong aliran darah ke sebagian jantung. Jika arteri tidak dibuka kembali dengan cepat, kerusakan parah pada jantung dapat terjadi. Dokter sekarang dapat memberikan resep obat rekayasa genetika jaringan aktivator plasminogen disebut (TPA) yang cara kerjanya akan langsung berjalan menuju ke bekuan darah dalam beberapa menit, memulihkan aliran darah ke jantung dan mengurangi kemungkinan kerusakan permanen. Kanker Profesional medis menggunakan bioteknologi untuk mengobati kanker dengan beberapa cara. Rekayasa genetik protein yang disebut limfokin tampaknya bekerja dengan sistem kekebalan tubuh untuk menyerang sel-sel kanker dan protein inhibitor pertumbuhan tampaknya memperlambat reproduksi sel-sel kanker. Antibodi yang sangat spesifik dapat dimurnikan dan diisi dengan racun yang dapat mencari dan menghancurkan sel-sel kanker. AIDS rekayasa genetik telah menghasilkan beberapa substansi yang menunjukkanhasil dalam pengobatan AIDS. Zat ini merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit ini. Penyakit Lainnya Banyak penyakit lain bisa diobati dengan produk rekayasa genetik. Dokter dapat menggunakan vaksin rekayasa genetika untuk mengobati hepatitis B atau hormon pertumbuhan untuk membantu anak-anak dengan dwarfisme. Pengobatan lain yang dikembangkan melalui teknik rekayasa genetika termasuk protein untuk mengontrol pembekuan darah pada penderita hemofilia, suatu hormon yang menstimulasi produksi sel darah merah untuk memerangi anemia, dan antibodi yang mencegah penolakan transplantasi organ oleh pasien.

Bioteknologi dan Manajemen Limbah Pertumbuhan penduduk dunia, menyebabkan bertambahnya masalah pembuangan limbah. Bioteknologi adalah membantu ahli pengelolaan sampah di beberapa cara. Mikroorganisme, seperti bakteri dan mikroba, dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda dan hidup dari lingkungannya. Bioteknologi menemukan bakteri di situs limbah padat yang dapat mengurai (menurunkan) berbagai jenis limbah untuk mereka gunakan sendiri. DNA rekombinan teknik dapat meningkatkan kemampuan ini, dan strain baru degraders limbah dapat dikembangkan. Bioteknologi juga dapat digunakan untuk meningkatkan enzim dan mikroorganisme yang digunakan dalam pengolahan limbah cair untuk membuat proses yang lebih murah dan lebih efisien.

Hambatan Karir di bidang Bioteknologi Industri bioteknologi terus berkembang, selama 10 tahun terakhir jumlah karyawan meningkat lebih dari 90 persen. Jika Anda menikmati ilmu pengetahuan, matematika, teknologi, menyelidiki dan memecahkan masalah, dan membuat produk yang bermanfaat, karir di bidang bioteknologi mungkin tepat untuk Anda. Untuk mulai mempersiapkan diri untuk berkarir di bidang bioteknologi, berikut adalah beberapa langkah untuk mempertimbangkan yang mungkin membantu. Pendidikan Pendidikan dan pelatihan persyaratan untuk posisi di industri bioteknologi sangat bervariasi tergantung pada jenis posisi, ukuran perusahaan, dan sektor industri. Secara historis, industri bioteknologi memerlukan bakat intelektual di tingkat master dan tingkat doktoral, namun pertumbuhan industri telah menyebabkan pergeseran jenis pekerja yang dibutuhkan untuk mengisi kesenjangan keterampilan kritis. Pendidikan yang dibutuhkan untuk menjangkau posisi ilmiah dari seorang Associate Degree untuk gelar Doktor, dengan banyak community college kini menawarkan kurikulum untuk melatih teknisi bioteknologi. Selain itu, ada banyak pekerjaan lain dalam bioteknologi seperti: pengendalian mutu, jaminan mutu, teknologi informasi, sumber daya manusia, fasilitas, dan pemeliharaan infrastruktur dan manufaktur. Sementara posisi banyak di kontrol dan jaminan kualitas, serta teknologi informasi, sumber daya manusia, dan manufaktur memang membutuhkan derajat empat-tahun, sejumlah besar perkembangan dari posisi sekarang memerlukan derajat dua tahun

atau kurang. Posisi manufaktur misalnya, hanya memerlukan tingkat sekolah tinggi dan pelatihan. Yang paling penting, pastikan untuk baik-bulat dalam semua bidang subjek. Walaupun pengetahuan ilmiah adalah penting, orang memasuki karir bioteknologi memerlukan keterampilan dasar seperti menggunakan komputer, komunikasiefektif tertulis dan verbal, dan kemampuan matematika. Jaringan yang bisa Dihubungi Membuat kontak dan jaringan di bidang bioteknologi. Bicara dengan profesional. akrab dengan negara dan organisasi nasional dan profesional biotek. Jadilah kelompok. Keuntungan pengalaman dalam industri melalui kerja berbasis kesempatan belajar seperti magang, co-ops, studi kerja, dan pekerjaan bayangan. Tetap Belajar Menyadari perkembangan di lapangan. Penelitian di web, dan membaca koran, jurnal perdagangan, dan majalah teknis.

A. HKI (HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL) ATAU IPR (INTELLECTUAL PROPERTY RIGHT) DAN BIOTEKNOLOGI PERTANIAN 1. Pengertian dan Sejarah Perkembangan HAKI Kekayaan Intelektual adalah pengakuan hukum yang memberikan pemegang hak (atas) kekayaan intelektual (H[A]KI) untuk mengatur penggunaan gagasan-gagasan dan ekspresi yang diciptakannya untuk jangka waktu tertentu. Istilah 'kekayaan intelektual' mencerminkan bahwa hal tersebut merupakan hasil pikiran atau intelektualitas, dan bahwa hak kekayaan intelektual dapat dilindungi oleh hukum sebagaimana bentuk hak milik lainnya (Anonim, 2010). Sembiring (2006) mengartikan HKI/HaKI adalah instrumen hukum yang memberikan perlindungan hak pada seorang atas segala hasil kreativitas dan perwujudan karya intelektual dan memberikan hak kepada pemilik hak untuk menikmati keuntungan ekonomi dari kepemilikan hak tersebut. Hukum yang mengatur kekayaan intelektual biasanya bersifat teritorial, pendaftaran ataupun penegakan hak kekayaan intelektual harus dilakukan secara terpisah di masing-masing yurisdiksi bersangkutan. Namun, hukum yang berbeda-beda tersebut semakin diselaraskan dengan diberlakukannya perjanjian-perjanjian internasional seperti Persetujuan tentang Aspekaspek Dagang Hak Kekayaan Intelektual Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), sementara perjanjian-perjanjian lain memungkinkan pendaftaran kekayaan intelektual pada lebih dari satu

yurisdiksi sekaligus. Menurut Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual secara umum Hak Kekayaan Intelektual dapat terbagi dalam dua kategori yaitu: a) Hak Cipta Hak cipta (lambang internasional: ) adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu. Pada dasarnya, hak cipta merupakan "hak untuk menyalin suatu ciptaan". Hak cipta dapat juga memungkinkan pemegang hak tersebut untuk membatasi penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan. Pada umumnya pula, hak cipta memiliki masa berlaku tertentu yang terbatas. Hak cipta merupakan salah satu jenis hak kekayaan intelektual, namun hak cipta berbeda secara mencolok dari hak kekayaan intelektual lainnya (seperti paten, yang memberikan hak monopoli atas penggunaan invensi), karena hak cipta bukan merupakan hak monopoli untuk melakukan sesuatu, melainkan hak untuk mencegah orang lain yang melakukannya. b) Hak Kekayaan Industri Hak kekayan industri meliputi: Paten Menurut undang-undang nomor 14 tahun 2001 tentang Paten, Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil Invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri Invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya. (UU 14 tahun 2001, ps. 1, ay. 1) Sementara itu, arti Invensi dan Inventor (yang terdapat dalam pengertian di atas, juga menurut undang-undang tersebut, adalah): * Invensi adalah ide Inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi dapat berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses. (UU 14 tahun 2001, ps. 1, ay. 2) * Inventor adalah seorang yang secara sendiri atau beberapa orang yang secara bersamasama melaksanakan ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan Invensi. (UU 14 tahun 2001, ps. 1, ay. 3) Merek Merek atau merek dagang adalah nama atau simbol yang diasosiasikan dengan produk/ jasa dan menimbulkan arti psikologis/ asosiasi.

Berbeda dengan produk sebagai sesuatu yg dibuat di pabrik, merek dipercaya menjadi motif pendorong konsumen memilih suatu produk, karena merk bukan hanya apa yg tercetak di dalam produk (kemasannya), tetapi merek termasuk apa yg ada di benak konsumen dan bagaimana konsumen mengasosiasikannya. Desain Industri Rahasia dagang Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/ atau bisnis dimana mempunyai nilai ekonomis karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang. dagang Perlindungan Varietas Tanaman Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) merupakan hak yang diberikan kepada pihak pemulia tanaman atau pemegang PVT untuk digunakan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Suatu varietas yang didaftarkan untuk mendapatkan PVT harus memiliki karakteristik berikut ini: * baru * unik * seragam * stabil * telah diberi nama. Jangka waktu perlindungan PVT adalah 20 tahun untuk tanaman semusim, dan 25 tahun untuk tanaman tahunan. Kantor Perlindungan Varietas Tanaman berada di bawah naungan Departemen Pertanian Republik Indonesia. Kantor PVT menjadi kantor yang ditunjuk untuk menangani pendaftaran PVT. Undang-undang mengenai HaKI pertama kali ada di Venice, Italia yang menyangkut masalah paten pada tahun 1470. Caxton, Galileo dan Guttenberg tercatat sebagai penemupenemu yang muncul dalam kurun waktu tersebut dan mempunyai hak monopoli atas penemuan mereka. Hukum-hukum tentang paten tersebut kemudian diadopsi oleh kerajaan Inggris di jaman TUDOR tahun 1500-an dan kemudian lahir hukum mengenai paten pertama di Inggris yaitu Statute of Monopolies (1623). Amerika Serikat baru mempunyai undang-undang paten tahun 1791. Upaya harmonisasi dalam bidang HAKI pertama kali terjadi tahun 1883 dengan lahirnya

Paris Convention untuk masalah paten, merek dagang dan desain. Kemudian Berne Convention 1886 untuk masalah copyright atau hak cipta. Tujuan dari konvensi-konvensi tersebut antara lain standarisasi, pembahasan masalah baru, tukar menukar informasi, perlindungan mimimum dan prosedur mendapatkan hak. Kedua konvensi itu kemudian membentuk biro administratif bernama the United International Bureau for the Protection of Intellectual Property yang kemudian dikenal dengan nama World Intellectual Property Organisation (WIPO). WIPO kemudian menjadi badan administratif khusus di bawah PBB yang menangani masalah HAKI anggota PBB. Sebagai tambahan pada tahun 2001 World Intellectual Property Organization (WIPO) telah menetapkan tanggal 26 April sebagai Hari Hak Kekayaan Intelektual Sedunia. Setiap tahun, negara-negara anggota WIPO termasuk Indonesia menyelenggarakan beragam kegiatan dalam rangka memeriahkan Hari HKI Sedunia. Sedangakan peraturan perundangan HaKI di Indonesia dimulai sejak masa penjajahan Belanda dengan diundangkannya Octrooi Wet No. 136 Staatsblad 1911 No. 313, Industrieel Eigendom Kolonien 1912 dan Auterswet 1912 Staatsblad 1912 No. 600. Setelah Indonesia merdeka, Menteri Kehakiman RI mengeluarkan pengumuman No. JS 5/41 tanggal 12 Agustus 1953 dan No. JG 1/2/17 tanggal 29 Agustus 1953 tentang Pendaftaran Sementara Paten. Pada tahun 1961, Pemerintah RI mengesahkan Undang-undang No. 21 Tahun 1961 tentang Merek. Kemudian pada tahun 1982, Pemerintah juga mengundangkan Undang-undang No. 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta. Di bidang paten, Pemerintah mengundangkan Undang-undang No. 6 Tahun 1989 tentang Paten yang mulai efektif berlaku tahun 1991. Di tahun 1992, Pemerintah mengganti Undang-undang No. 21 Tahun 1961 tentang Merek dengan Undang-undang No. 19 Tahun 1992 tentang Merek. Sejalan dengan masuknya Indonesia sebagai anggota WTO/TRIPs dan diratifikasinya beberapa konvensi internasional di bidang HaKI sebagaimana dijelaskan dalam jawaban no. 7 di atas, maka Indonesia harus menyelaraskan peraturan perundangundangan di bidang HaKI. Untuk itu, pada tahun 1997 Pemerintah merevisi kembali beberapa peraturan perundang-undangan di bidang HaKI, dengan mengundangkan: - Undang-undang No. 12 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 6 Tahun 1982 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 7 Tahun 1987 tentang Hak Cipta; - Undang-undang No. 13 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 6 Tahun 1989 tentang Paten;

- Undang-undang No. 14 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 19 Tahun 1992 tentang Merek; Selain ketiga undang-undang tersebut di atas, pada tahun 2000 Pemerintah juga mengundangkan: - Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang; - Undang-undang No. 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri; - Undang-undang No. 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. Dengan pertimbangan masih perlu dilakukan penyempurnaan terhadap undang-undang tentang hak cipta, paten, dan merek yang diundangkan tahun 1997, maka ketiga undang-undang tersebut telah direvisi kembali pada tahun 2001. Selanjutnya telah diundangkan: - Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten; dan - Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek. Jika dilihat dari latar belakang historis mengenai HaKI terlihat bahwa di negara barat (western) penghargaan atas kekayaan intelektual atau apapun hasil olah pikir individu sudah sangat lama diterapkan dalam budaya mereka yang kemudian ditejemahkan dalam perundangundangan. HaKI bagi masyarakat barat bukanlah sekedar perangkat hukum yang digunakan hanya untuk perlindungan terhadap hasil karya intelektual seseorang akan tetapi dipakai sebagai alat strategi usaha dimana karena suatu penemuan dikomersialkan atau kekayaan intelektual, memungkinkan pencipta atau penemu tersebut dapat mengeksploitasi ciptaan atau penemuannya secara ekonomi. Hasil dari komersialisasi penemuan tersebut memungkinkan pencipta karya intelektual untuk terus berkarya dan meningkatkan mutu karyanya dan menjadi contoh bagi individu atau pihak lain, sehingga akan timbul keinginan pihak lain untuk juga dapat berkarya dengan lebih baik sehingga timbul kompetisi. 2. Pentingnya adanya HKI. Hak kekayaan intelektual (HKI atau HaKI) adalah konsepsi yang sederhana dan logis. Sebab pada intinya HKI mengatur tentang penghargaan atas karya orang lain, yang berguna bagi masyarakat banyak. Ini merupakan titik awal dari pengembangan lingkungan yang kondusif untuk pengembangan invensi, kreasi, desain dan lain lain bentuk karya intelektual. Hak kekayaan intelektual bersifat privat. Pengembangan hak kekayaan intelektual pada hakekatnya adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM). Sebab hak kekayaan intelektual berurusan dengan produk dan proses yang berkaitan dengan olah pikir manusia. Dengan

pengembangan sistem hak kekayaan intelektual diharapkan akan berkembang pula SDM kita terutama terciptanya budaya inovatif dan inventif. Untuk melindungi investasinya negara-negara maju mendorong negara-negara berkembang untuk masuk ke dalam WTO (World Trade Organizations dan mengikuti perjanjian TRIPs (Trip Related Intellectual Property Rights). Indonesia telah masuk ke dalam WTO pada tahun 1995 dan harus mentaati ketentuan yang antara lain berbunyi demikian pasal 27 TRIP: Perlindungan perlindungan paten harus tersedia untuk semua penemuan baik produk maupun proses, dalam semua bidang teknologi bila penemuan tersebut bersifat abru, inventive dan dapat digukan dalam aplikasi industri. Selain itu perlindungan paten harus tersedia tanpa diskriminasi tidak memandang tempat penemuan, bidang teknologi dan apakah produk tersebut diimpor atau diproduksi secara lokal. 3. Pentingnya pembentukan HKI di bidang pertanian Keputusan untuk menerapkan sistem hak kekayaan intelektual (HKI) untuk penelitian pertanian bergantung pada beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan materi genetik dan plasma nutfah. Program-program penelitian yang dikembangkan di negara berkembang mengharapkan suatu klarifikasi atau penjelasan mengenai hak-hak dan akses terhadap inovasi penelitian dan sumber genetik. Persetujuan Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPs) and the Convention on Biological Diversity (CBD) atau Perjanjian Keanekaragaman Hayati dimaksudkan untuk memberikan klarifikasi tersebut. Negara yang berkomitmen dengan kedua perjanjian TRIPs dan CBD harus dapat mengatasi kemungkinan konflik yang terjadi antara ketentuan tentang HAKI dalam dua perjanjian tersebut. Selain itu, HKI diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang inovasi di masyarakat petani. Di beberapa negara, mereka meneliti inovasi yang dihasilkan oleh para ilmuwan. Hal ini menunjukkan bahwa perlindungan HKI dalam penelitian pertanian berkembang, menawarkan penelitian umumpertahanan strategi. Ini memperingatkan bahwa ada kesulitan dalam mendokumentasikan setiap keuntungan yang signifikan dengan menggunakan perlindungan IPR sebagai strategi untuk generasi baru, dana eksternal untuk penelitian. Hal ini menekankan fakta bahwa hak paten hanya melindungi inovasi dan mengamankan hak potensial untuk pengembangan di masa mendatang. Kesempatan untuk nasional program untuk mendapatkan keuntungan finansial dari penelitian terutama berasal dari bekerja dengan

sektor swasta dan menyediakan untuk transfer teknologi. Yang paling penting mekanisme secara legal melindungi inovasi pertanian perlindungan varietas tanaman (PVR) 1 dan paten (diperluas untuk menjamin tanaman, hewan, dan (mikroorganisme). Bentuk lain perlindungan dapat diberikan melalui merek dagang, rahasia dagang, dan hak cipta.

4. Penerapan HAKI di Indonesia yang Berkaitan dengan Bioteknologi Indonesia telah memiliki UU Paten yaitu UU No. 6 Tahun 1989 yang kemudian dirubah dengan UU No 13 tahun 1997. Dalam UU paten tahun 1989 terdapat pasal 7 yang mengatur tentang penemuan yang tidak dapat diberikan dan dalam pasal 7c dijelaskan bahwa paten tidak dapat diberikan kepada penemuan tentang jenis varietas baru tumbuhan maupun hewan atau tentang proses apapun yang dapat digunakan bagi pembiakan tanaman atau hewan beserta hasilnya. Pasal 7c ini ditiadakan dalam UU paten tahun 1997, yang berarti membuka kemungkinan atas proses mempatenkan makhluk hidup. Dalam perkembangan selanjutnya maka perumusan dalam RUU paten yang sedang diajukan ke DPR pada saat ini terbentur pada rumusan pasal 7 tentang apa yang tidak dapat dipatenkan. Pihak Direktorat Jendral HKI berpegang pada ketentuan TRIPs pasal 2 dan 3 bahwa Indonesia dapat mengecualikan paten untuk hal yang bertentangan dengan moralitas, untuk melindungi manusia, hewan ataupun tumbuhan atau kesehatan atau menghindari kerusakan serius terhadap lingkungan. Selanjutnya pengecualian terhadap metoda diagnostik, pengobatan dan pembedahan untuk manusia dan hewan, tumbuhan dan hewan selain mikroorganisme dan proses biologis essensial untuk produksi tumbuhan dan hewan selain yang bersifat nonbiologis atau makrobiologis. Disamping itu anggota WTO harus menyediakan perlindungan bagi varietas tanaman baik melalui sistem paten maupun melalui sitem sui generis (sesuai dengan kebutuhan). Kementrian Negara Lingkungan Hidup dan LSM berkeras mengecualikan dari paten semua jenis makhluk hidup termasuk mikroorganisme. Untuk hal yang berhubungan dengan tanaman telah diajukan dan disetujui oleh DPR Rencana Undang-Undang Perlindungan Varietas Tanaman (RUU PVT), dan pada saat ini sedang disiapkan peraturan pelaksanaannya.

5. Dampak HKI Terhadap Perkembangan Bioteknologi Pertanian di Indonesia. Secara keseluruhan dari ketentuan di atas maka terlihat kecenderungan bahwa Indonesia akan melarang paten terhadap makhluk hidup kecuali terhadap mikroorganisme (yang masih

diperdebatkan) dan untuk tanaman akan diatur melalui RUU PVT. Hal ini akan berdampak positif maupun negatif terhadap perkembangan bioteknologi di Indonesia, yang terutama akan terpengaruh adalah perkembangan bioteknologi proses dan bioteknologi tanaman. Terhadap bioteknologi proses terutama yang berkaitan dengan mikroorganisme UU HKI dan PVT tidak banyak berpengaruh. Hal ini adalah karena pada umumnya disamping perlindungan paten, biakan mikroorganisme yang digunakan dalam proses dapat dirahasiakan atau dilindungi juga dengan rahasia dagang. Terhadap bioteknologi tanaman masalahnya akan berbeda. Bila Indonesia ditempatkan pada segi konsumen, dengan lain bahwa suatu perusahaan ini akan menjual benih transgenik hasil rekayasa genetika, maka perlindungan yang didapat hanyalah dari UU PVT. Berbeda dengan UU paten dalam PVT terdapat ketentuan sebagai berikut: 1. Pemegang hak PVT memiliki hak untuk menggunakan dan memberikan persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakan varietas berupa benih dan hasil panen yang digunakan untuk propagasi 2. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berlaku juga untuk: a. Varietas turunan esensial yang berasal dari suatu varietas yang dilindungi yang dilindungi atau varietas yang telah terdaftar dan diberi nama. b. Varietas yang tidak dapat dibedakan secara jelas dengan varietas yang dilindungi sebagaimana dimaksud dalam pasal 2.a c. Varietas yang diproduksi dengan selalu menggunakan varietas yang dilindungi 3. Hak untuk menggunakan varietas sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 meliputi kegiatan: a. Memproduksi atau memperbanyak benih b. Menyiapkan untuk tujuan propagasi c. Mengiklankan d. Menawarkan e. Menjual atau memperdagangkan f. Mengekspor g. Mengimpor h. Mencadangkan untuk keperluan sebagaimana dimaksud dalam butir a, b, c, d, e, f, dan g.

4. Penggunaan hasil panen yang digunakan untuk propagasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1, yang berasal dari varietas yang dilindungi, harus mendapat persetujuan dari pemegang hak PVT. 5. Penggunaan varietas turunan esensial sebagaimana dimaksud pada ayat 2 harus mendapat persetujuan dari pemegang hak PVT dan atau pemilik varietas asal dengan ketentuan sebagai berikut: a. Varietas turunan esensial berasal dari varietas yang telah mendapat hak PVT atau mendapat penamaan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan bukan merupakan varietas turunan esensial sebelumnya b. Varietas tersebut pada dasarnya mempertahankan ekspresi sifat-sifat esensial dari varietas asal dari sifat-sifat yang timbul dari tindakan penurunan itu sendiri c. Varietas turunan esensial sebagaimana dimaksud pada butir a dan b dapat diperoleh dari mutasi alami atau mutasi induksi, variasi semaklonal, seleksi individu tanaman, silang balik, dan transformasi dengan rekayasa genetika dari varietas asal. 6. Varietas asal untuk menghasilkan varietas turunan esensial harus telah diberi nama dan didaftar oleh pemerintah 7. Ketentuan penamaan, pendaftaran, dan penggunaan varietas sebagai varietas asal untuk varietas turunan esensial sebagaimana dimaksud pada ayat 5 dan ayat 6, serta instansi yang diberi tugas untuk melaksanakannya diatur oleh pemerintah (Dewan Perwakilan Rakyat RI 2001) 8. Tidak dianggap sebagai pelanggaran hak PVT apabila: a. Pengguanaan sebagaian hasil panen dari varietas yang dilindungi, sepanjang tidak untuk tujuan komersial. b. Penggunaan varietas yang dilindungi untuk kegiatan penelitian, pemuliaan tanaman, dan perakitan varietas baru. c. Penggunaan oleh pemerintah atas varietas yang dilindungi dalam rangka kebijakan pengadaan pangan dan obat-obatan dengan memperhatikan hak-hak ekonomi dari pemegang hak PVT. (Dewan Perwakilan Rakyat RI 2001) Konsekuensi dalam pasal 5 dan pasal 10 tersebut di atas adalah memberikan hak kepada petani untuk menggunakan sebagian hasil panennya untuk benihnya di musim mendatang, dan pemulia juga dapat menggunakan varietas yang dilindungi untuk penelitian, pemuliaan tanaman

serta perakitan varieras baru. Sedang ketentuan perlindungan yang diberikan kepada pemulia adalah tehadap varietas yang didaftarkan serta turunan essensialnya. Perlindungan yang meliputi varietas turunan essensial ini berfungsi ganda yaitu bahwa seorang pemulia tidak dapat mendaftarkan varietas yang lama hanya dengan menambahkan gen melalui proses rekayasa genetika. Demikian pula kekhawatiran akan terjadinya proses pembajakan dengan menyilangkan produk transgenik dengan produk biasa hanya untuk memperoleh sifat yang diinginkan dapat dikurangi, karena bila sifat varietas baru hasil silangan tersebut tidak jauh berbeda dengan sifat induknya maka masih dapat dianggap turunan essensial dari varietas yang bersangkutan. Namun demikian oleh perusahaan tertentu yang berdomisili di negara maju dan biasa memperoleh perlindungan paten terhadap gen yang diisolasinya danjuga terhadap tanamannya hal ini dapat dianggap tidak memadai. Untuk memfalisitasi hal tersebut dalam Peraturan Pelaksanaan yang akan dibuat harus tercantum dengan tegas kriteria turunan essensial dan sejauh mana perbedaan yang dipersyaratkan antara suatu tanaman dengan induknya sehingga dapat dianggap sebagai tanaman baru dan bukan turunan essensial. Lain halnya dalam kedudukan Indonesia sebagai produsen. Indonesia telah memiliki sumberdaya dan peralatan untuk memproduksi tanaman transgenik antara lain pada Balai Penelitian Bioteknologi, Puslit Tanaman. Terlepas dari pro dari pro dan kontra tanaman transgenik di Indonesia, terdapat dampak sebagai berikut Gen, plasmid dan teknologi yang berasal dari negara maju pada umumnya merupakan hasil penelitian lembaga komersial dan dipatenkan di negara lain dalam hal ini produsen Indonesia mempunyai beberapa pilihan: 1. Menggunakan teknologi yang bersifat publik domain yang tersedia secara bebas dan tidak dipatenkan. Teknolodi publik domain ini dapat berasal dari hasil Penelitian Lembaga Penelitian Internasional seperti IRRI, CIMMYT ataupun yang tersedia secara bebas dan tidak dapat dipatenkan. Contohnya: teknologi kultur jaringan dan teknologi apomixis (hasil penelitian CIMMYT). 2. Tidak mengindahkan peraturan HKI Internasional. Karena paten bersifat teritorial maka kebanyakan plasmid, gen, promotor kemungkinan belum bisa dipatenkan di Indonesia. Cara ini mengandung bahaya terutama bila produknya di ekspor, disamping itu lembaga penelitian yang memproduksi akan dihindari oleh lembaga di luar negeri yang merasa di langgar haknya.

3. Menggunakan lisensi yang terbatas, dengan menghubungi dan meminta ijin kepada lembaga yang mempunyai teknologi tersebut. Untuk ini perlu kemampuan negosiasi dan pengetahuan HKI dan diperlukan pula bantuan dari institusi internasional yang berfungsi sebagai honest broker. Lembaga ataupun perusahaan pemilik teknologi tidak selalu mensyaratkan pembayaran royalti akan tetapi dapat juga meminta batasan-batasan tertentu. Contohnya dalam kerjasama antara Monsanto, Zeneca dan lembaga penelitian di Asia Tenggara yang difalitasi oleh ISAAA, Morsanto mendonasikan gen untuk menanggulangi ring spot virus dan Zenecca mendonasikan gen untuk delay ripening dengan persyaratan bahwa pepaya yang diproduksi hanya boleh beredar di Malaysia, Indonesia, dan Thailand. 4. Di sini terlihat bahwa HKI berdampak positif dan negatif. Positif dari segi bahwa hasil penelitian Indonesia akan terlindungi akan tetapi negatif dari segi bahwa untuk rekayasa genetika produsen Indonesia akan terhambat oleh adanya perlindungan terhadap teknologi yang digunakan. 5. Lembaga Penelitian di Indonesia ada yang telah mempunyai kemampuan teknis untuk merekayasa tanaman transgenik, namun demikian keahlian di bidang HKI sangat langka. Dengan pengetahuan HKI yang memadai maka teknologi yang akan digunakan dapat ditelusuri terlebih dahulu dan konflik HKI dapat dihindarkan. Lembaga Penelitian ataupun perusahan negara maju biasanya menggunakan analisis HKI untuk komponen teknologi yang digunakan melalui suatu analisa freedom to operate agar produk yang dihasilkan dapat sampai ke pasar. Kerancauan HKI ini dapat berakibat merugikan karena bila tidak cermat, maka produk hasil rekayasa genetika tersebut tidak dapat dipasarkan dan biaya penelitian yang telah dikeluarkan akan sis-sia belaka. Contoh yang beru saja terjadi adalah padi transgenik golden rice yang mengandung gen dari bunga daffodil sehingga mengandung vitamin A, hasil penelitian lembaga di swedia yang didanai oleh Rockefeller Foundation. Humanitarian Board yang dibentuk oleh Rockefeller Foundation bermaksud mendonasikan teknologi tersebut ke negara berkembang untyuk memerangi kebutaan yang disebabkan kekurangan vitamin A pada saat bayi. Dalam analisa HKI yang dilakukan kemudian ternyata produk tersebut mengandung komponen yang melibatkan 102 paten dari 70 pemegang paten. Walaupun tidak semua pemegang paten harus dihubungi dan sebagian dari pegang paten

telah mendeklarasikan kesediannya untuk mendonasikan teknologi tersebut, akan tetapi usaha humanitarian Board yang dibentuk oleh Rockefeller Foundation untuk mendonasikan teknologi tersebut ke negara berkembang mesih memerlukan waktu yang panjang dan biaya yang tinggi. Hal tersebut akan dapat dihindarkan bila analisa HKI telah dilaksanakan sejak awal dan waktu penelitian tersebut sudah berjalan. Contoh yang lain adalah penggunaan PCR (Polymerase Chain Reaction), teknologi PCR adalah teknologi yang sangat umum digunakan untuk membuat replikasi fragmenprotein dalam bioteknologi. Penyedia teknologi menyediakan dua lisensi yaitu lisensi penelitian yang berharga murah dan lisensi komersial. Pada umumnya laboratorium di Indonesia memiliki PCR dengan lisensi penelitian, bilamana laboratorium tersebut menghasilkan produk komersial maka lisensi PCRnya harus diubah. Kealpaan mengubah lisensi PCR ini akan dapat berakibat hukum.

BAB III PENUTUP Globalisasi perdagangan dan perjanjian HKI internasional terutama TRIPs akan memberikan dampaknya terhadap perkembangan bioteknologi di Indonesia, khususnya bioteknologi tanaman. Akses akan teknologi yang dibutuhkan untuk rekayasa genetika tanaman akan dibatasi oleh perturan HKI internasional. Untuk itu lembaga penelitian di Indonesia perlu mempunyai sumberdaya manusia yang memahami HKI sehingga analisa HKI dapat dilakukan sebelum suatu penelitian dimulai, untuk menyusun strategi agar produk yang akan dihasilkan sesedikit mungkin mengandung komponen yang dipatenkan dan memfasilitasi agar produk yang dihasilkan dapat dikembangkan di lapangan. Disamping itu perlu digiatkan kerjasama dengan lembaga-lembaga untuk meningkatkan untuk meningkatkan akses akan teknologi yang diperlukan.

DAFTAR RUJUKAN

Anonim. 1994. Biotechnology Information Series: Careers in The Biotechnology, (online), (http://www.biotech.iastate.edu/biotech_info_series/bio2.html#anchor14956475, diakses 10 Mei 2010) Anonim. 2010. Kekayaan Intelektual.,(online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Kekayaan_intelektual, diakses 5 Maret 2010) Sembiring, JJ. Amstrong. 2006. Hak Kekayaan Intelektual: Sejarah Dan Perkembangan HKI Indonesia, (online), (http://my.greasy.com/komparta/sejarah_dan_perkembangan.html, diakses 5 Maret 2010) Subagyo, Tantono. Tanpa tahun. Dampak Hak Kekayaan Intelektual terhadap Perkembangan Bioteknologi di Indonesia. (http://biogen.litbang.deptan.go.id/cms/index.php?option=com_content&task=vie w&id=57&lang=en, diakses pada 20 April 2010) http://www.askiitians.com/forums/Discuss-with-colleagues-andIITians/2/2187/CARRIER-IN-BIOTECHNOLOGY-?.htm. Diakses tanggal 15 April 2010.

Anda mungkin juga menyukai