Oleh :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan
inayahNya sehingga makalah Sejarah Terbentuknya Sila dan Nilai-Nilai
Pancasila ini dapat terselesaikan. Di samping sebagai syarat memenuhi tugas
Pancasila, makalah ini saya susun guna menambah pengetahuan saya tentang
Sejarah Terbentuknya Sila dan Nilai-Nilai Pancasila itu sendiri. Dengan adanya
makalah ini diharapkan dapat membantu para siswa untuk lebih memahami
tentang asal terbentuknya, perkembangan dan nilai-nilai Pancasila itu sendiri yang
mana sebagai dasar negara kita. Saya sadar bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Untuk itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Akhir kata saya selaku penulis mengucapkan terima kasih.
Penyusun,
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
BAB 2
PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah terbentuknya Sila Pancasila Dari Segi Bahan ..........
2.2
Agama ......................................................................
ii
2.3
2.4
11
Pancasila ............................................................................
12
12
13
14
2.5
15
16
16
16
17
17
BAB 3
17
17
PENUTUP
3.1
Kesimpulan .......................................................................
18
3.2
Saran ................................................................................
18
19
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam hidup berbangsa dan negara dewasa ini terutama dalam masa
reformasi, bangsa Indonesia sebagai bangsa harus memiliki visi serta
pandangan hidup yang kuat agar tidak terombang-ambing di tengah-tengah
masyarakat internasional. Dengan kata lain bangsa Indonesia harus memiliki
nasionalisme serta rasa kebangsaan yang kuat. Hal ini dapat terlaksana
bukan melalui suatu kekuasaan atau hagemoni ideologi melainkan suatu
kesadaran berbangsa dan bernegara yang berakar pada sejarah bangsa.
Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup
panjang sejak zaman kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit sampai
datangnya bangsa lain yang menjajah serta menguasai bangsa Indonesia.
Beratus-ratus tahun bangsa Indonesia dalamperjalanan hidupnya berjuang
untuk menemukan jati dirinya sebagai suatu bangsa yang merdeka, mandiri
serta memiliki suatu prinsip yang tersimpul dalam pandangan hidup serta
filsafat hidup bangsa. Setelah melalui suatu proses yang cukup panjang
dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia menemkan jati dirinya, yang di
dalamnya tersimpul ciri khas sifat dan karakter bangsa yang berbeda dengan
bangsa lain, yang oleh para pendiri negara kita dirumuskan dalam suatu
1.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah terbentuknya sila dalam Pancasila?
2. Bagaimana proses perumusan Pancasila sebelum menjadi dasar negara
Indonesia?
3. Apa nilai-nilai yang terkandung pada setiap sila dalam Pancasila?
4. Apa makna dari masing-masing sila dalam Pancasila?
1.3
Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa mengetahui sejarah terbentuknya sila dalam Pancasila.
2. Mahasiswa mengetahui proses perumusan Pancasila sebelum menjadi
dasar negara Indonesia.
3. Mahasiswa mengetahui nilai-nilai yang terkandung pada setiap sila
dalam Pancasila.
4. Mahasiswa mengetahui makna dari masing-masing sila dalam Pancasila.
1.4
Manfaat Penulisan
hak-hak
asasi
manusia.
Menurut
T.B
Simatupang
membabi buta tanpa menghargai hak-hak orang lain tidak berlaku dalam
negara
Pancasila.
Berdasarkan
hal
ini
maka
dibentuklah
sila
Permusyawaratan Perwakilan
Pengamalan sila ke-empat menuntut peran agama untuk ambil
bagian. Menurut beliau, tiap tiap agama memberikan landasan bagi
pertumbuhan demokrasi. Demokrasi membutuhkan kesiapan mental
yang mantap. Jika salah satu pihak kalah dalam suatu pesta demokrasi
maka pihak tesebut harus dengan lapang dada menerima kekalahan. Dan
dalam hal ini agama turut berperan besar dalam membentuk manusia
yang berjiwa besar. Sehingga terbentuklah sila kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat dalam kebijaksanaan dan permusyawarakatan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
2.2
Perumusan Pancasila
Ideologi dan dasar negara kita adalah Pancasila. Pancasila terdiri dari
lima sila. Pancasila sebagai sebuah ideologi (rancangan pada mulanya)
merupakan sebuah pemikiran pribadi dari dua orang founding father
Indonesia yaitu Moh. Yamin dengan Ir. Soekarno.
Sejarah perumusan Pancasila berawal dari pemberian janji
kemerdekaan oleh penjajah Jepang kepada bangsa Indonesia yang saat itu
disampaikan oleh Perdana Menteri Jepang Kuniaki Koiso pada tanggal 7
September 1944. Kemudian pemerintah Jepang membentuk BPUPKI
(Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada
tanggal 1 Maret 1945 yang bertujuan untuk mempelajari hal-hal yang
berhubungan dengan tata pemerintahan Indonesia Merdeka.
Anggota BPUPKI resmi dilantik pada tanggal 28 Mei 1945. Sehari
berikutnya yaitu tanggal 29 Mei 1945, BPUPKI mulai bersidang. Sidang
berlangsung sampai tanggal 1 Juni 1945. Salah satu agendanya adalah
merumuskan dasar negara Indonesia merdeka. Dalam sidang tersebut,
beberapa anggota mengajukan usulan tentang dasar negara. Ada tiga tokoh
yang mengajukan gagasan tentang dasar negara Indonesia. Mereka adalah
Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno.
A. Usulan Sila Pancasila menurut M. Yamin
8
4. Peri Kerakyatan
2. Peri Kemanusiaan
5. Kesejahteraan Rakyat
3. Peri Ketuhanan
Muhammad Yamin juga mengajukan usul secara tertulis yang juga
terdiri atas lima hal, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan
yang
Dipimpin
oleh
Hikmat
Kebijaksanaan
dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Perlu dicatat bahwa usul lima azas dasar negara yang dikemukakan
oleh Muhammad Yamin secara lisan dan yang dikemukakan secara tertulis
terdapat perbedaan baik perumusan kata-katanya maupun sistematikanya.
Kenyataan mengenai isi pidato serta usul tertulis mengenai Rancangan UUD
yang dikemukakan oleh Muhammad Yamin itu dapatlah meyakinkan kita
bahwa Pancasila tidaklah lahir pada tanggal 1 Juni 1945 karena pada tanggal
29 Mei 1945 Muhammad Yamin telah mengucapkan pidato serta
menyampaikan usul rancangan UUD Negara Republik Indonesia yang berisi
lima azas dasar Negara. Bahkan lebih dari itu, perumusan dan sistematik
yang dikemukakan oleh Mr. Muh Yamin pada tanggal 29 Mei 1945 itu
9
hampir sama dengan Pancasila yang sekarang ini (Pembukaan UUD 1945).
Tiga sila yakni : Sila pertama, keempat, dan kelima baik perumusan maupun
tempatnya sama dengan Pancasila yang sekarang. Perbedaannya adalah
pada sila kedua dan ketiga, yang di dalam sistematik usul Muhammad
Yamin berbalikan dengan sistematik yang ada pada Pancasila sekarang.
Selain itu perumusan kedua Sila itupun ada sedikit perbedaan, yaitu
digunakannya kata Kebangsaan pada sila Kebangsaan Persatuan
Indonesia, dan digunakannya kata Rasa pada sila Rasa Kemanusiaan
yang adil dan beradab. Kedua kata tersebut diatas yakni kata Kebangsaan
dan Rasa, sebagaimana diketahui di dalam Pancasila yang sekarang tidak
terdapat.
B. Usulan Sila Pancasila Menurut Soepomo
Dalam pidato pada tanggal 31 Mei 1945, Soepomo mengemukakan
pokok pokok pikiran seperti berikut :
1. Persatuan.
2. Kekeluargaan.
3. Mufakat dan Demokrasi.
4. Musyawarah.
5. Keadilan Sosial.
C. Usulan Sila Pancasila Menurut Soekarno
Pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno mengajukan usul mengenai
calon dasar negara yang terdiri atas lima hal, yaitu:
1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
2. Internasionalisme (Perikemanusiaan)
10
11
Perkembangan Pancasila
A. Pancasila I (menurut sidang BPUPKI)
1. Kebangsaan Indonesia.
2. Internasionalisme atau peri-kemanusiaan.
3. Mufakat atau domokrasi.
4. Kesejahteraan social.
5. Ke-Tuhanan.
B. Pancasila II (Menurut Piagam jakarta)
1. Ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
C. Pancasila III (menurut sidang PPKI), dan dipakai sampai sekarang.
1. Ke-Tuhanan Yang Maha Esa
12
2.4
13
yang ber-Aliran
HAM,
dan
(4)
14
membudayakan
kontrol
negara
yang
ber-Budaya/Adab,
NKRI
ingin
pada
bersatu
dalam
keberagaman/keberbedaan/
15
sementara
kebijaksanaan
adalah
pemimpin
yang
berhatinurani, arif, bijaksana, jujur, adil, dan seterusnya pada hal-hal yang
bersifat psikis/ rohaniah. Jadi, pemimpin yang hikmat-kebijaksanaan itu
lebih mengarah pada pemimpin yang profesional (hikmat) dan juga dewasa
(bijaksana).
Tegasnya, sila keempat menunjuk pada NKRI sebagai Negara
demokrasi-perwakilan yang dipimpin oleh orang profesional-dewasa
melalui sistem musyawarah (government by discussion).
2.4.5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Di dalamnya terkandung makna keadilan-sosial atau pemerataanbersama bagi seluruh-rakyat (atas dasar keadilan distributif), bukan keadilan
bagi segolongan/pemerintah/penguasa.
16
2.5
17
BAB 3
KESIMPULAN
3.1
Kesimpulan
1. Asal nilai-nilai Pancasila tidak lain adalah dari bangsa Indonesia sendiri
atau dengan kata lain bangsa Indonesia sebagai kausa materealis
Pancasila.
2. Pancasila yang sah dan benar termaktub dalam Pembukaan UUD 1945
karena disamping mempunyai kedudukan Konstitusional juga disahkan
oleh suatu Badan yang mewakili seluruh bangsa Indonesia (PPKI) yang
berarti disepakati oleh seluruh rakyat Indonesia.
18
3. Sila-sila
dari
Pancasila
merupakan
satu
kesatuan
yang
saling
3.2
Saran
1. Sebaiknya sebagai warga negara Indonesia harus mengetahui sejarah
terbentuknya Pancasila agar tumbuh jiwa Pancasila di dalam dirinya.
2. Seyogyanya
sebagai
warga
negara
Indonesia
dapat
Daftar Pustaka
19
20