Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Pancasila Secara Etimologis Berasal dari bahasa Sansekerta dari India.

Panca : lima, syila : batu sendi/alas/dasar, syiila :peraturan tingkah laku yang baik. Dalam Bahasa Indonesia > "susila" yang memiliki hubungan dengan moralitas. Pancasila dimaksud yaitu memiliki makna leksikal "berbatu sendi lima" -> dasar yang memiliki lima unsur bermakna lima aturan tingkah laku yang penting. Secara Historis Proses perumusan Pancasila Secara Terminologis Rumusan Pancasila yang sah dan benar secara konstitusional.

Tujuan Pendidikan Pancasila

Pendidikan Pancasila sebagai salah satu komponen mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK) memegang peranan penting dalam membentuk kepribadian mahasiswa, diharapkan mahasiswa tidak hanya berkembang daya intelektualnya namun juga sikap dan prilakunya.

Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi secara khusus bertujuan sebagai berikut : Dapat memahami, menghayati, dan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan sebagai warga negara. Menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai masalah dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang hendak diatasi. Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma Pancasila.

Tujuan sebagaimana disebutkan diatas secara teoritis dapat dikelompokkan menjadi tujuan jangka pendek (point 1 & 2) dan tujuan jangka panjang (point 3).

Landasan filosofis
1. Filsafat Pancasila adalah hasil berpikir/pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia.

2.

Fungsi utama filsafat Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia yaitu: a) b) c) Filasafat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia

3.

Falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia, hal tersebut dapat dibuktikan dengan ditemukannya dalam beberapa dokumen historis dan di dalam perundang-undangan negara Indonesia seperti di bawah ini : a. b. c. d. e. f. Dalam Pidato Ir. Soekarno tanggal 1 Juni 1945. Dalam Naskah Politik yang bersejarah, tanggal 22 Juni 1945 alinea IV yang kemudian dijadikan naskah rancangan Pembukaan UUD 1945 (terkenal dengan sebutan Piagam Jakarta). Dalam naskah Pembukaan UUD Proklamasi 1945, alinea IV. Dalam Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) tanggal IV. 27 Desember 1945, alinea

Dalam Mukadimah UUD Sementara Republik Indonesia (UUDS RI) tanggal 17 Agustus 1950. Dalam Pembukaan UUD 1945, alinea IV setelah Dekrit Presiden RI tanggal 5 Juli 1959.

Anda mungkin juga menyukai