KI-KE
18.02.2013
FTUI DTM
Bab 1. Pengantar
KI-KE
Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit dengan melindungi kerusakan lingkungan sebagai akibat pekerjaan atau proses yang dilakukan
Tujuan
Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja
Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien Menjamin proses produksi berjalan lancar Menjamin kelestarian lingkungan sekitar
FTUI DTM
KI-KE
FTUI DTM
KI-KE
Definisi K3 yang dirumuskan oleh ILO dan WHO dapat ditelaah dengan menggunakan sistematika 4W (What, Who, When, Where) dan 1 H (How).
What
Kata "what" berarti apa atau apakah. Yang dimaksud dengan what adalah apa yang menjadi perhatian dalam keilmuan K3.
K3 yang dirumuskan lebih memperhatikan aspek kesehatan dengan penekanan terhadap pengendalian terhadap potensi-potensi hazard yang ada di lingkungan kerja. Adanya aspek keserasian antara pekerja dengan pekerjaan dan lingkungan kerja (aspek ergonomic).
4
FTUI DTM
KI-KE
Who
Yang dimaksud dengan "who" adalah semua pekerja yang berada di tempat kerja mulai dari level tertingi dalam manajemen sampai level terendah. Aspek yang diperhatikan meliputi fisik, mental dan kesejahteraan sosial.
When
Bila merujuk pada definisi di atas yang mana terdapat kata promotion, prevention, protection, dan maintenance, menunjukkan bahwa K3 dalam penerapannya dilakukan di semua tahapan proses. Tahapan yang dimaksud misalnya tahap disain (preventif dan promotif), tahap proses berjalan (protection dan maintenance) serta dapat dilakukan pada saat pasca operasi khususnya untuk penanganan masalah keselamatan dan kesehatan produk dan masalah limbah produksi dan pengaruh terhadap lingkungan
5
FTUI DTM
KI-KE
Where
Where yang berarti di mana pada definisi di atas berarti tempat di mana K3 harus di jalankan atau dilaksanakan. Tempat penerapan K3 adalah pada setiap pekerjaan di lingkungan kerja.
How
How yang berarti bagaimana , adalah bagaimana metode untuk melaksanakan K3 di lingkungan kerja pada semua jenis pekerjaan. Penerapan K3 menurut ILO/WHO adalah dengan melakukan promotive, preventive, protective, maintenance dan adaptative.
FTUI DTM
KI-KE
Aspek K3 bukan hanya masalah yang berkaitan dengan kesehatan pekerja di tempat kerja, tapi K3 juga mencakup aspek keselamatan yang berdampak terhadap timbulnya loss/kerugian di tempat kerja baik orang, peralatan, lingkungan maupun finansial.
FTUI DTM
KI-KE
Occupational Health and Safety concerns the application of scientific principles in understanding the nature of risk to the safety of people and property in both industrial and non industrial environments. It is multi-disciplinary profession based upon physics, chemistry, biology, and the behavioral sciencies with applications in manufacturing, transport, storage, and handling of hazardous materials and domestic and recreational activities.
Pada definisi yang dikemukakan oleh OSHA, terlihat bahwa K3 merupakan multi disiplin yang dikembangkan dari keilmuan fisika, kimia, biology dan ilmu-ilmu perilaku.
FTUI DTM
KI-KE
6. Meningkatkan produktifitas kerja tanpa memeras tenaga kerja & menjamin kehidupan produktifnya,
FTUI DTM
KI-KE
7. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat2 & sumber2 produksi lainnya sewaktu kerja dsbnya,
8. Menjamin tempat kerja yg sehat, bersih, nyaman & aman shg dpt menimbulkan kegembiraan semangat kerja,
9. Memperlancar, meningkatkan & mengamankan produksi, industri serta pembangunan.
Tenaga kerja
Adalah tiap orang yg mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Arti tenaga kerja disini sangatl luas, meliputi semua pejabat negara seperti Presiden, MPR, DPR, TNI, pengusaha, buruh, pekerja dsbnya.
10
FTUI DTM
KI-KE
Tempat kerja
Ialah ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja untuk suatu keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya, termasuk tempat kerja ; semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yg merupakan bagian atau yg berhubungan dg tempat kerja tsb. Tempat kerja meliputi darat, laut, dalam tanah & air serta udara.
11
FTUI DTM
KI-KE
Dalam program Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan (K3LL) maka kita harus memahami pengertian / istilah yang berkaitan dengan identifikasi bahaya, sebagai berikut :
1. BAHAYA (HAZARD): adalah segala sesuatu KEADAAN atau TINDAKAN yang berPOTENSI untuk menyebabkan KECELAKAAN (cidera pada manusia, kerusakan pada alat/proses/lingkungan sekitar), cidera atau kerusakan tidak akan terjadi apabila Tidak ada ADA KONTAK LANGSUNG. 2. RESIKO (RISK): Adalah kemungkinan kecelakaan yang dapat terjadi karena suatu BAHAYA , kemungkinan menjadi INSIDEN.
12
FTUI DTM
KI-KE
3. INSIDEN (INCIDENT): Adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang dapat mengakibatkan cedera pada manusia atau kerusakan pada alat/proses/lingkungan sekitar. (HAMPIR CELAKA) 4. KECELAKAAN (ACCIDENT): suatu kejadian yang tidak diinginkan, tidak terduga yang dapat menimbulkan kerugian MATERIAL, DISFUNGSI atau KERUSAKAN ALAT/BAHAN, CIDERA, KORBAN JIWA, KEKACAUAN PRODUKSI . Kecelakaan tidak harus selalu ada KORBAN MANUSIA atau KEKACAUAN, yang jelas kejadian tersebut telah berdampak MENIMBULKAN KERUGIAN
13
FTUI DTM
KI-KE
MENGAPA KECELAKAAN TERJADI ? Setiap kecelakaan yang terjadi pasti ada faktor PENYEBABNYA, Antara lain : - TINDAKAN TIDAK AMAN (UNSAFE ACTION) - KONDISI TIDAK AMAN (UNSAFE CONDITION)
14
FTUI DTM
KI-KE
Secara umum, ada dua sebab terjadinya kecelakaan kerja, yaitu penyebab langsung (immediate causes) dan penyebab dasar (basic causes).
a. Penyebab Dasar 1) Faktor manusia/pribadi, antara lain karena : a) kurangnya kemampuan fisik, mental, dan psikologis b) kurangny/lemahnya pengetahuan dan ketrampilan/keahlian. c) stress d) motivasi yang tidak cukup/salah
15
FTUI DTM
KI-KE
2) Faktor kerja/lingkungan, antara lain karena : a) tidak cukup kepemimpinan dan atau pengawasan b) tidak cukup rekayasa (engineering) c) tidak cukup pembelian/pengadaan barang d) tidak cukup perawatan (maintenance) e) tidak cukup alat-alat, perlengkapan dan berang-barang/bahan-bahan. f) tidak cukup standard-standard kerja g) penyalahgunaan
16
FTUI DTM
KI-KE
b. Penyebab Langsung
1) Kondisi berbahaya (unsafe conditions/kondisi-kondisi yang tidak standard) yaitu tindakan yang akan menyebabkan kecelakaan, misalnya: a) Peralatan pengaman/pelindung/rintangan yang tidak memadai atau tidak memenuhi syarat. b) Bahan, alat-alat/peralatan rusak c) Terlalu sesak/sempit d) Sistem-sistem tanda peringatan yang kurang mamadai e) Bahaya-bahaya kebakaran dan ledakan f) Kerapihan/tata-letak (housekeeping) yang buruk g) Lingkungan berbahaya/beracun : gas, debu, asap, uap, dll h) Bising i) Paparan radiasi j) Ventilasi dan penerangan yang kurang
17
FTUI DTM
KI-KE
2) Tindakan berbahaya (unsafe act/tindakan-tindakan yang tidak standard) adalah tingkah laku, tindak-tanduk atau perbuatan yang akan menyebabkan kecelakaan, misalnya : a) Mengoperasikan alat/peralatan tanpa wewenang. b) Gagal untuk memberi peringatan. c) Gagal untuk mengamankan. d) Bekerja dengan kecepatan yang salah. e) Menyebabkan alat-alat keselamatan tidak berfungsi. f) Memindahkan alat-alat keselamatan. g) Menggunakan alat yang rusak. h) Menggunakan alat dengan cara yang salah. i) Kegagalan memakai alat pelindung/keselamatan diri secara benar.
18
FTUI DTM
KI-KE
Keselamatan (Safety)
Mengendalikan kerugian dari kecelakaan (control of accident loss)
Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan menghilangkan (mengontrol) resiko yang tidak bisa diterima (the ability to identify and eliminate unacceptable risks)
Kesehatan (Health)
Derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi individu (the degree of physiological and psychological well being of the individual).
19
FTUI DTM
KI-KE
FTUI DTM
KI-KE
PENYEBAB
1. 2. 3. 4. 5. 6. KESALAHAN DESAIN BAHAN CACAT KERUSAKAN FISIK BEBAN BERLEBIH & PENYANGGA TIDAK SESUAI KESALAHAN PEKERJAAN KESALAHAN PEMELIHARAAN
21
FTUI DTM
KI-KE
BAHAYA LISTRIK
1. 2. 3. 4. 5. SENGATAN ARUS LISTRIK PEMANASAN DAN KEBAKARAN PELEDAKAN PERCIKAN BUNGA API KEGAGALAN ISOLASI, SAMBUNGAN TIDAK SEMPURNA
22
FTUI DTM
KI-KE
23
FTUI DTM
KI-KE
5.
24
FTUI DTM
KI-KE
TRANSPORTASI
MERUPAKAN TRANSPORT BAHAN MELALUI JALUR DARAT, LAUT, UDARA MAUPUN LEWAT PIPA BERUPA CAIRAN ATAU GAS DISEBABKAN KECELAKAAN KENDARAAN BAHAYA BERUPA PELEDAKAN , KEBAKARAN, PELEPASAN BAHAN KIMIA BAHAYA PELEDAKAN DAPAT TERJADI PADA TRANSPORT PERPIPAAN
25
FTUI DTM
KI-KE
26
FTUI DTM
KI-KE
PENANGANAN BAHAN
1. 2. 3. PENYIMPANAN DAN PENGANGKUTAN BERDASARKAN KELOMPOK DAN KOMPATIBILITAS PENYIMPANAN CAIR DI ATAS PADAT PENANGANAN DENGAN MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS) YG BERISI : - NAMA PERUSAHAAN - SIFAT BAHAN / KOMPOSISI - TOKSISITAS - CARA PENANGANAN - UPAYA TANGGAP DARURAT
27
FTUI DTM
KI-KE
LAIN LAIN : 1. 2. KEBAKARAN KENYAMANAN BEKERJA, MELIPUTI : - SUHU RUANGAN - KEBISINGAN - GETARAN BAHAYA B3 - LIMBAH B3 - BAHAN B3
3.
28
FTUI DTM
KI-KE
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3
STANDARISASI Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan pelak. K3 INSPEKSI / PEMERIKSAAN Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat kerja masih memenuhi ketentuan & persyaratan K3
29
FTUI DTM
KI-KE
RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS & STATISTIK Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan bid. K3 sesuai perkemb ilmu pengetahuan, teknik & teknologi PENDIDIKAN & LATIHAN Peningkatan kesadaran, kualitas ketrampilan K3 bagi Tenaga Kerja pengetahuan &
PERSUASI Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3, bukan melalui penerapan & pemaksaan melalui sanksisanksi
30
FTUI DTM
KI-KE
ASURANSI Insentif finansial utk meningkatkan pencegahan kec dgn pembayaran premi yg lebih rendah terhdp peusahaan yang memenuhi syarat K3.
PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat kerja dlm upaya memenuhi syarat-syarat K3 di tempat kerja.
31
FTUI DTM
KI-KE
32
FTUI DTM
KI-KE
OBYEK
FTUI DTM
KI-KE
INSPECTION
TUJUAN : : MEMPEROLEH GAMBARAN INTEGRITAS INSTALASI INVESTIGASI KERUSAKAN BANTUAN MANAJEMEN PERTIMBANGAN AWAL & PERIODIK BAGI SAFETY PROSES SPARE PART & MATERIAL MODIFIKASI, REPAIR PERLUASAN INSTALASI EVALUASI SUPPLIER
LINGKUP
TAHAPAN
: DESIGN, CONSTRUSTION, STARTUP & OPERATION, SHUTDOWN PUNYA BACKGROUND THEORY PUNYA PENGALAMAN & DAYA ANALISIS PENGUASAAN STANDAR & PERATURAN MAMPU MENJELASKAN
34
SYARAT INSPECTOR : -
FTUI DTM
KI-KE
1. ILO CONVENTION (No. 155) CONCERNING OCCUPATIONAL SAFETY ANDHEALTH AND THE WORKING ENVIRONMENT
FTUI DTM
KI-KE
Undang-undang No. 1 tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja, pada pasal 3 ayat (1) berbunyi :
Dengan peraturan Perundangundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk : 1) mencegah dan mengurangi kecelakaan 2) mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
3) mencegah dan mengurangi bahaya peledakan 4) memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya 5) memberi pertolongan pada kecelakaan 6) memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
36
FTUI DTM
KI-KE
7) mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran 8) mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik phisik maupun psychis, peracunan, insfeksi dan penularan 9) memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai 10) menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik 11) menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup 12) memeliharan kebersihan, kesehatan dan ketertiban 13) memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya 14) mengamankan dan memperlancar pengangkitan orang, binatang, tanaman atau barang 15) mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
37
FTUI DTM
KI-KE
16) mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang. 17) mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya 18) menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
Pasal 4 ayat (1) menyatakan Dengan peraturan perundangan
ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja dalam perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bahan, barang, produk tehnis dan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.
38
FTUI DTM
KI-KE
39