Anda di halaman 1dari 80

INFEKSI BAKTERI , JAMUR DAN VIRUS 12 SEPTEMBER 2011 Flora normal = flora endogen mikroorganisma yang ada pada

permukaan dalam dan luar tubuh manusia dalam keadaan sehat

LingkunganManusia lain

1.Non patogen, sebagian opportunistic patogen 2 Non patogen pada lokasi lain bisa menjadi patogen di lokasi lain 3. habitat: pd lokasi tertentu, menetap dan berkembang biak
! Pertahanan terhadap bakteri patogen:

menciptakan lingkungan yg menghalang pertumbuhan bakteri patogen


kompetisi :reseptor . Nutrisi endogen

Flora normal rongga mulut Sangat kompleks, + 300 spesies - Komensal , opportunistic patogen - Pd. kondisi normal stabil Microbial homeostati infeksi sistemik pemakaian denture OH jelek perokok Diet kanker Terapi antibiotik hormonal terapi radiasi pertahanan tubuh turun Infeksi endogen oleh bakteri oportunistik patogen

Populasi bakteri pesifik dan campuran yang berpe Ran terhadap penyakit rongga mulut antara lain : BAKTERI SPESIFIK :

1. Mycobacterium tuberculosis Penyebab penyakit Tuberculosa Pada manusia penularan lewat batuk Ciri2 : tahan asam, batang tipis / bacille , tidak mem bentuk spora, dapat dicat dg Ziehl Nelson Tumbuh pd media Loewenstein jensen Patogenitas : - Penyebab infeksi kronik pd paru-paru ,

- Ditemukan pada penderia HIV . - ! Pada Rongga mulut ~ infeksi sekunder -Tanda penyakit ini yaitu granuloma
-Terapi : Obat-obat Antituberculosa seperti : Isoniazid, Rifampicin , Pyrazinamide, Etambutol selama 6 9 bulan * Pencegahan : Vaccine BCG

2.Treponema pallidum

* Penyebab penyakit : Siphilis * Pertama terjadi di Afrika dan menyebar ke Europa ( th 1490 ) - Penyakit yg menyebabkan kematian - Menyerang semua tingkatan sosial - Dapat menyerang pada daerah yg berbeda pada waktu yang singkat

* Patogenitas : Treponema pallidum berbentuk spiral tipis ( diameter 0,2 m ; panjang 5-15 m )

Sifat hj : Strict anaerob , tumbuh pd media kaya, perlu cel hidup unt pertumbuhan , motile Mudah mati dg pemanasan , perubahan tempe ratur dan bahan bahan kimia seperti : Arsen, Mercury dan desinfectan Ada 3 stadium Syphilis : - Stadium I ~ St infectious : Chancre - Stadium II ~ kemerahan pd kulit erosi pd membrane mukosa - Stadium III ~ menyerang saraf / Cardiovaskular

Stadium III : tidak infectious

Penularan dg hubungan sexual / orogenital dan ano rectal * Penderita yg tdk dirawat pada stadium I dan II sangat . Infectious Inkubasi : 1 sampai 13 minggu tp biasanya 3 4 mg

Pd Std II : 25 % Px memp lesi yg mengandung bakt Treponema pallidum Rongga mulut : Mucous patches * Std III : lesi pada lidah dan berkembang menj Squamous Carcinoma , Leukoplakia dan Gumma dan Atrophic glossitis

Syphilis juga dapat menular lewat tranfusi darah , luka karena jarum suntik Perawatan : Drug of Choice Penicillin Bila allergi Penicillin dpt memakai Erythromycin .

Neisseria gonorrhoeae
* Penyebab penyakit Gonorrhoe ( kencing nanah ) * Habitat : Urogenital tract , Oral , Nasophary ngeal * Penularan : Homosexual dan Heterosexual intercourse * Ciri - ciri : Non motile , Gram negatip , non capsulated diplococci * Penanaman : pada media kaya Cocholate agar

* Patogenitas : Gonococus mempunyai bagian - bagian yang ganas antara lain : 1. Pili melekat dan berkolonisasi pd per mukaan ephitel shg terjadi infeksi 2. Imunoglobolin A ( IgA ) proteases faktor pertahanan pd permukaan muk 3. lactamase yg berupa plasmid 4. Cytotoxin
Perawatan dan Pencegahan : Cephalosporin * Pencegahan : Perilaku sex yg aman , health education

4.ACTINOMYCES * Penyebab : penyakit Actinomycosis Spesies yg paling sering ditemu adalah Actinomyces israelii * Sebagai infeksi primair di kepala , leher dan rahang bawah. Asal infeksi dari sa luran akar gigi kemudian mengenai jar sub mukosa. * Lokasi : cervicofacial , thorax , abdominal dan cutaneus. * Predeleksi : malnutrisi , alkohol, systemic disease

Actinomycosis ~ infeksi kronik tapi dapat menjadi akut bila ada sekunder in feksi. Klinis : manifestasi pd jar yg dalam tapi pa da permukaan tampak keras. Jari ngan sekitar pembengkakan berwarna merah.Ciri khas ada infil trasi dan dpt menembus facial dan membentuk fistula DD : Osteitis atau Osteomylitis.

5. Corynebacterium diphtheriae
Penyebab : penyakit Diphtheria

Ciri-ciri : gram positip , non motile rod Tahan terhadap pemanasan . Penyebaran sangat lambat dan tergantung produksi exotoxin Biasanya menyerang pada permukaan mu kosa dari pharynx , larynx dan nasal cavity dan kadang2 mengenai trachea, kulit dan rongga mlt.

Klinis : terbentuk Pseudomembrane pada saluran pernafasan bag atas. Menghasilkan toxin yg dapat menyebar keseluruh tubuh Toxaemia
Dapat menyerang saraf perifer dan menyebabkan kelumpuhan pada sejumlah otot. Terjadi perub degeneratif dari hati, ginjal jantung. Rongga mulut sebagai manifest sek infeksi dapat berupa membrane putih / kuning.

CANDIDA
150 species asporogenus fungus. Imperfecta Fungus / klas Deuteromycetes Oral comensal Opportunistic pathogen

Species

1. C. albicans 2. C. tropicalis 3. C. glabrata 4. C. parapsilosis

5. C. stellatoidea 6. C. guillermondii 7. C. krusei

Candida albicans
Candidosis/ Candidiasis/ Thrush Causes
70-75% in RM, breathing line, digestion line,, mucosa vagina

Increase because of: - OH yg jelek, pemakaian protesa - age + ( neonatus 2 month ) . - hipoproteinemia - icreasing globulin - long term antibiotic usage

The host, environmental and microbial factors which are major determinants of the susceptibility of the host to oral candidosis

Description C. albicans consists of three forms: 1. Yeast like cells blastosphore 2. Pseudohypha 3. Klamidospora

The growth of good C. albicans : - medium : ` Salt. ` Carbon/ glucose ` Nitrogen/ ammonium salt ` Phosphate - on 20-40oC (TO : 37oC) - pH: 2-8

Blastosphore

Hypha

Blastosp ores

Germinating blastospore

Colonies Candida

Gram stain of blastospores

Gram stain of the filamentous form of C. albicans

The mediums that could be used :

- Sabouraud Dextrose Agar (SDA) - Cornmeal Tween Agar - Yeast Nitrogen Base medium - Stomastat medium - Potato Dextrose Agar (PDA)

IDENTIFICATION Sample (saliva, swab) SDA (+ 20 penicillin, 40 mgr Streptomycin) 37oC Incubation, 2 mg (pembacaan tiap 24 jam) colony symptoms : . Soft Convex, cream, smooth/rough, smell like yeast. Germ tube test (1 colony blood serum) inc :1-2 hours Microscopic (blastosphora) Biochemical Test (gula-gula) 24 hours other species

Biochemical Test (gula-gula) fermentation glucose maltose sucrose 1. 2. 3. 4. 5. 6. C. tropicalis C. krusei C. parapsilosis C. stellatoidea C. guillermondii C. albicans AG AG A AG AG AG AG AG AG A lactose -

Ket : A = acid G = gas


Abnormals-2 because of. C. albicans : * Candidosis (RM) * Endokarditis * Septikemia * Meningitis

Classification of oral candidiasis

Samarayanake, 2007

Local host factors which predispose to Oral Candidosis

Systemic factors which predispose to Oral Candidosis

Kinds of Candidiasis /Candidois RM : 1. Acute pseudo membranous Cadidosis / Thrush Symptoms : - lesi superficial, white pseudomembran easily removed if it is scrubbed.

2. Acute Atropic Candidosis Symptoms: red spot, atrofi mucosa, painful, thinner pseudomembran.

3. Chronic Atrophic Candidosis (Denture Sore mouth / stomatitis ). Symptoms: - lesi under gigi tiruan RA - diffuse red spot

4. Chronic Hyperplastic Candidosis ( Candidal Leukoplakia) Symptoms : bercak putih sukar diangkat, parakeratosis, akantosis, infiltration rad. Kronik, on the face, ch lips & tongue.

Therapy : Tx with 3 group of materials : 1. Polyenes : Nystatin (membrane cell function) bound sterol in cell membrane sel shrinking & dead cell, Amphoterycin (synthesis memb cell) block sintesa ergosterol. 2. Azoles : Miconazole, Ketoconazole, Fluconazole. 3. DNA analogues : Flucytosine ( sintesa nucleic acid ) block sintesa DNA & protein.

New antifungal agents


Echinocandins Terbinafine

Organisme subsaluler yang bersifat parasit (obligate intracellular parasite). Siklus hidup di dalam sel, tidak punya aktifitas metabolisme di luar sel. Mengandung satu macam asam nukleat RNA/DNA sebagai materi genetik. Dapat menginfeksi animals, plants, dan bacteria.

VIRUS

Struktur
Mempunyai ukuran < dari mikroba lainnya sulit dilihat. Pada 1898, LOEFFLER dan FROSCH (Jerman) menyaring virus melalui filter dengan pori yang sangat kecil dibandingkan besarnya bakteri filterable virus. Ukuran : 10 100 nm. (1 nm = 10-9 m) Virion : satu kesatuan dari partikel virus.

Fungsi Protein Virus

1. Melindungi genom virus tehadap daya kerja nuklease. 2. Berpartisipasi pada penempelan partikel virus pada sel yang peka. 3. Menentukan simetri struktur partikel virus. 4. Menentukan sifat-sifat antigenik virus.

Viral Lipid & Carbohydrate


Ditemukan di dalam envelope. 50-60% adalah Phospholipids sisanya cholesterol. Viral symmetry Nukleokapsid virus tersusun dalam pola yang sangat simetris. Tiga jenis simetri : 1.Icosahedral symmetry 2.Helical symmetry 3.Complex symmetry. Contoh : Retro viruses, Pox viruses.

Gambar Struktur & Komponen

Taxonomy
Klasifikasi : families, genera, species.

Tanda-tanda : 1. Simetrinya 2. Ada/tidaknya envelope 3. Komposisi asam nukleat (DNA/RNA) 4. Jumlah untaian asam nukleat 5. Polaritasnya

Klasifikasi Virus yang menyebabkan Penyakit pada Manusia

INFEKSI VIRUS

Virus di dalam rongga mulut


- Hepatitis B Virus - Human Immunodeficiency Virus

VIRUS bersifat parasit (obligate intracellular parasite). Ukuran : 10 100 nm. (1 nm = 10-9 m) Virion : satu kesatuan dari partikel virus. Mengandung satu macam asam nukleat RNA/DNA sebagai materi genetik.

Siklus hidup di dalam sel, tidak punya aktifitas metabolisme di luar sel. Tidak memiliki perangkat metabolisme tergantung host Host melaksanakan proses metabolisme yg diperlukan utk replikasi virus

Siklus hidup virus

Klasifikasi virus

AIDS
( Acquired Immune Deficiency Syndrome )
Def : kuumpulan gejala penyakit yg disebabkan oleh menurunnya daya tahan tubuh akibat infeksi virus HIV ( Human Immunodeficiency Virus ) yg potensial untuk menjadi epidemi dan mematikan

Prevalensi : WHO ( 29 Nop 1996 ) 1,5 juta kasus AIDS dari 197 negara - Africa : 553 291 kasus -Europa:179 339 kasus - Amerika : 749 800 kasus - Oceania :7596 kasus - Asia : 53.974 kasus

Indonesia ( 1987 ) kasus AIDS dimulai dari Bali dan menyebar ke 11 propinsi lain Jatim ( 17 Juli1999 ) AIDS dan HIV 62 orang 10 orang meninggal Th 2002 : 57 AIDS dan HIV 22 orang meninggal Th 2003 : 70 AIDS dan HIV 30 orang meninggal Th 2004 : 131 AIDS dan HIV 15 orang meninggal Th 2006 : 72 ribu orang ( 2,4 % ) dari 3 juta pendu duk Papua terkena dg HIV / AIDS

Th 2008 ( akhir Nop ) RSUD : 2034 AIDS dan HIV TH 2008 ( PAPUA 42 % dari total di Indonesia ) 4114 orang HIV / AIDS ( 2.247 HIV dan 1.867 AIDS ) peningkatan terjadi dari tahun ketahun pd beberapa kelompok umur

PENULARAN Cairan tubuh yg dapat mengandung virus HIV: 1. Darah * 7. Cairan pleural 2. Air mani * 8. Cairan sendi/ sinovial 3. Sekrit vagina * 10.Air susu ibu 4. Cairan ketuban 11.Air ludah 5. Cairan pericardial 12.Cairan tubuh yg tercampur darah 6. Cairan peritoneal Feces ,ingus , air mata dan muntahan keringat tidak menularkan ** HIV tidak menular mel kontak biasa seperti duduk diruang tunggu yg sama , kamar mandi , ruang makan dan alat makan., kolam renang, jabat tangan dsb

* Cara Penularan : - Sexual : . Homo / biseksual 16 % . Heteroseksual 74 % - Darah: Transfusi 2% Jarum suntik 8% - transplantasi organ/jaringan atau air mani - Perinatal : dari ibu ke bayi . Melalui jalan lahir . ASI
- Saliva,urin,air mata , cairan Cerebrospinal ..tidak beresiko kecuali kontak dg luka dan masuk peredaran

Pekerjaan : - 38 % WTS 10 % TKW - 20 % kary swasta 6 % Mhs - 12 % peg negeri 10 % sopir, tk becak,pembantu , ABK Komplikasi Infeksi : - Infeksi Silang : * Pasien ke pasien lewat peralatan ( jarum suntik , jarum jahit , scalpel dll ) dan sterilisasi yg kurang baik * Pasien ke petugas kes lewat perlukaan dan tercemar darah Px * Petugas kes ke pasien petugas terinfeksi melayani Px dlm kasus operasi

Penularan melalui saliva ; ?


Kemungkinannya kecil, alasan : 1. Hanya sebagian kecil px HIV ditemukan virus HIV dlm saliva ( pd su penelitian : ditemukan hny 5% dan 1 diantara 15 px ditemukan pd saliva parotid) 2. Saliva mengandung IgA terhadap protein HIV 3. Mengandung faktor penghambat virus; - mucin dg BM yg tinggi yg dpt menjebak virusHIV - proline rich protein dan Serine protease inhibitor yg disebut Salivary leucocyte proteaseinhibitor (SLPI) yg memblokir reseptor permukaan sel yg diperlukan sbg jalan masuknya HIV ke dalam sel

4. Virus kehilangan sifat infektifnya bila berada dalam saliva selama 30 menit 5. Dosis virus HIV yg dibutuhkan untuk dapat menyebabkan infeksi tinggi ( jauh lebih tinggi dp virus hepatitis B)

Stability of HIV
- Virus HIV rusak oleh pemanasan ( autoclave dan hot air oven ), ,mati pd suhu 560C 30 mnt - Dapat bertahan hidup dlm darah,cairan sperma,saliva,air mata,otak,kel limfe selama 7 hari dalam suhu kamar. - Inaktivasi dalam desinfektan : 2% glutaraldehide1%, Sodium hipoclorite 0,2% ethanol 70%, 35% isopropanol, 0,3 % hydrogen peroksida ,formalin: selama 10 menit pada temperatur kamar

MORFOLOGI VIRUS HIV


Retrovirus virus RNA Ukuran : 100 nm Ada 2 tipe : HIV -1 dan HIV- 2 HIV-1 - >> HIV-2 menimbulkan gejala klinik lebih lama _ penyebaran terbatas di wilayah Afrika Barat STRUKTUR : -Envelope protein gp41, gp120 sbg antigen - 3 core protein, p24 Ab thdp protein ini utk HIV tesf - Genom RNA - 2 molekul identik rantai tunggal - Enzim reverse transcriptase -

- 3 gen utama : gag,pol,env gen tambahan : tat,rev,vif dsb gag mengkode protein penyusun nukleokapsid pol mengkode enzim RT env mengkode gp selubung Tat mengkode protein yg berperan pd replikasi virus dan proses transformasi sel host normal menjadi sel neoplastik

Sub tipe dan sub grup: HIV-1 3 subgrup : M,N dan O M 10 subtipe dominan adalah subtipe B kdg kombinasi beberapa sub tipe Cara penularan dari sub tipe berbeda - subtipe B- lebih efektif mell homoseksual dan parenteral - - C dan E: efektif mell hub heteroseksual krn jenis ini lbh baik bereplikasi pd sel langerhans pd mukosa servix,vagina,penis

- Subtipe D lbh virulen dibanding A: krn menimbulkan gejala klinik yg lebih cepat - D dan C : lebih efektif ditularkan dr ibu ke janin

Diagram of the HIV-virus

PATOGENESA
HIV tubuh + DNA Px Sekali terinfeksi HIV Seumur hidup Perlu waktu 3-10 tahun AIDS Mempunyai RT enzym ( enzym Reverse transcriptase) # CD4 : . Sel T helper dan sel T hipersensitif tipe delayed -

Siklus hidup - Virus masuk host melalui peredaran darah reseptor : CD4.pada .sel Th, makrofag,dendritic Berikatan dg virus mell gp120 & gp41 fusi :envelope-membran sel masuk k sitoplasma host

release capsid ( 2 untai RNA & enz.RT)


Genom RNA oleh RT enz. diubah menjadi DNA rantai ganda nukleus berintegrasi dg genom host replikasi & transkripsi Setelah itu virus dilepaskan. Virion baru bersifat infeksius ,dpt menginfeksi sel T sekitarnya

CD4 mati menyebabkan jumlah CD4 menurun Normal 500sel/mm3 Px HIV kurang dari 200 sel/mm3

. Peranan CD4:
* melepaskan limfokin dan gama interferon untuk mengaktifkan makrofag, sel T , sel B dan NK cell # Makrofag dan neuron tidak dimatikan tp merubah fungsinya Level CD4 menurun secara lambat menyebabkan infeksi berjalan pada periode yg lama

Gejala infeksi HIV


1. Tahap infeksi akut / Primary HIVinfection (PHI) - 30-60% Px dg gejala tidak khas - 6 minggu / 2-4 mg : demam,rash, letih, sakit pd otot dan sendi, sakit menelan, kel getah bening membesar influenza - Kadang2 terjadi meningitis : sakit kepala, kejang-kejang - Gejala2 tsb bisa sembuh sendiri - Replikasi >>, aktivasi respons imun>> - Aktivasi CD4+ Th efektif utk replikasi infeksi HIV - Ab -

2. Tahap asimtomatik - terjadi 6 mg-6bln setelah infeksi tidak timbul gejala - Replikasi ; rendah, non-progresif - Defisiensi sel imun - Lab : CD4 pd darah perifer - Peka terhadap infeksi oportunistik

3. Tahap simtomatik ringan - Beberapa tahun kemudian terjadi penurunan berat badan 10% - Infeksi jamur, sariawan, saluran pernafasan atas - Diare dan panas kurang lebih 1 bulan - Bercak putih (Leukoplakia) - Tuberkulosis paru - Px berbaring / tidur 12 jam / hari

4. TAHAP AIDS ( tahap lanjut )


Jumlah total T helper sangat menurun - Second stage : AIDS related Complex (ARC) dg gejala . Cronic lymphadenopathy, recurrent fever, berat badan menurun Terjadi / beberapa infeksi oportunistik : - Kandidosis, Toxoplasmosis otak, Herpes simpleks, TBC, Hepatitis B - Histoplasmosis, Pneumonia

- Beberapa kanker: Kaposis Sarcoma, limfoma - Pd RM : . Candidosis, NUG (Necrotizing Ulcerative Gingivitis): pembengkan dan necrosis pada gingiva . Hairy Leukoplakia; epitel lidah hiperplasi,putih

- Oral Hairy Leukoplakia - Infeksi microglial dan neuron pd otak menyebabkan dimensia
Manifestasi oral - Strong associated Candidiasis Erythematous Pseudomembranous Linear gingiva erhythema

- Hairy Leukoplakia - Kaposis Sarcoma - Necrotizing gingivitis - Necrotizing (Ulcerative) - Periodontitis - Non-hodkin lymphoma

DIAGNOSIS AIDS
- Tes HIV positif - 2 gejala mayor dan gejala minor Gejala mayor - berat badan lebih 10% dlm 1 bulan - Diare kronis lebih dari 1 bulan - Demam berkpanjangan lebih dari 1 bulan - Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis

GEJALA MINOR
Batuk menetap lebih dari 1bulan Dermatitis generatisa yang gatal Herpes zoster berulang Kandidias orofaringeal Herpes simplek Limfadenopati generalisata Infeksi jamur pada kelamin wanita

Pengobatan HIV AIDS : ~ ada 2 tahap :


I. Kombinasi : Zidovudin, Lamiviaya udin, Nevirapin Efaviren,Stavudin II. Kombinasi : Didanosin , Tenovovir, dan Lopinavir/ Ritonavir Pemakaian obat dengan biaya yang sangat mahal dan diminum seumur hidup.

Prinsip2pencegahan Universal precaution adalah kewaspadaan petugas untuk tidak kontak dg darah / cairan tubuh Px dlm menjalankan pelayanan sebagai upaya menekan penularan penyakit. ! Pokok-2 Universal precaution: a. Pengelolaan alat2 tajam b.Dekontaminasi peralatan c.Pencucian tangan mencegah infeksi silang d. Menggunakan pelindung untuk mencegah kontak langsung dg darah / cairan tubuh e. Pembuangan limbah. Teknis pelaksanaan 1. Proteksi barrier - sarung tangan (vynil / latex) - masker -tutup kepala -kacamata - apron -tutup telinga -kantung resust

2.Modifikasi tehnik pelaksaaan


a. Hati-hati penanganan alat2 tajam - Tidak memasang kembali penutup jarum suntik dg tangan - Tidak melepaskan / membengkokkan/ mematahkan jarum dg tangan - Bila jarum jatuh ambil dg pinset - Jauhkan arah ujung tajam dari bahan b. Buang jarum pada wadah yang aman dan musnahkan.

PELAPORAN / SURVEILANDS
Tujuan : 1. Umum memberikan data distribusi kasus AIDS di Indonesia untuk keperluan perencanaan, pelaksanaan dan pementauan progam penanggulangan AIDS. 2. Khusus - mendapatkan informasi ttg AIDS yang lengkap menurut waktu, tempat dan orang - informasi pelayanan kesehatan - mekesepakatan penanggulangan AIDS - Informasi tentang pelaporan AIDS

Anda mungkin juga menyukai