Vol 1-No 3
Vol 1-No 3
SuaraEL-Asah
Diterbitkan oleh:
EL-ASAH MINISTRY
Jl. Candi Gebang 52 Condong Catur
Yogyakarta 55283
Khotbah:
Ritual-ritual Doa
Matius 6:5-8
dengan bahasa roh lebih besar kuasanya dari pada berdoa dengan
bahasa kita sendiri.
Saya ingin memberitahukan kepada saudara bahwa Alkitab
tidak pernah menghubungkan keberhasilan sebuah doa, atau
kekuatan doa dengan suatu tempat yang disakralkan, atau dengan
cara-cara berdoa. Yang diajarkan Alkitab adalah berdoa dengan
iman kepada Allah dan dalam Nama Yesus.
Hari ini saya mau manyampaikan Firman Tuhan dalam Injil
Matius 6:5-8:
Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik.
Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah
ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat
orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat
upahnya.
Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah
pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.
Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya
kepadamu.
Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti
kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa
karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui
apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
Dari perikop ini saya akan berbicara tentang: RITUAL-RITUAL
DOA.
Yang saya maksudkan dengan ritual-ritual doa adalah tata
cara, upacara-upacara, atau kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan
dalam rangka berdoa. Ritual-ritual itu dianggap, dipercayai
(dimitoskan) menjadi rahasia keberhasilan doa.
ritual berdoa seperti itu adalah cara untuk membuat doa mereka
berhasil. Tetapi bagaimana tanggapan Yesus terhadap ritual doa
seperti itu? Mereka sudah mendapatkan upahnya, yaitu dilihat orang.
Artinya, bukan Tuhan yang menjawab doa-doa seperti itu, tetapi
manusia. Dan jawaban yang diterima juga bukan berkat tetapi
hanya kepuasan emosinal, yaitu dipuji manusia.
Tuhan bukan hanya tidak menjawab doa-doa seperti itu
tetapi Yesus bahkan melarang keras semua pengikut-Nya me-
lakukan cara-cara berdoa seperti itu. Janganlah kamu berdoa seperti
orang munafik.
Saudara-saudara sekalian!
Ketika orang-orang yang berdoa mengutamakan ritual-ritual,
tata cara berdoa lebih dari pada doa itu sendiri, maka kegiatan
berdoa tidak lagi menjadi pemujaan atau penyembahan kepada
Allah, melainkan hanya menjadi suatu pertunjukan atau show,
menjadi suatu konser, atau pameran, bahkan cenderung menjadi
suatu persaingan.
A. Ritual Kata-kata
Ada yang mengajarkan ritual berdoa dengan kata-kata ber-
kuasa, atau kata-kata positif. Kata-kata itu harus diucapkan secara
berulang-ulang. Biasanya pemimpin doa mengucapkan kata-kata
yang dianggap kata-kata iman, lalu jemaat disuruh mengulangi
ngandung kuasa Ilahi yang sangat dahsyat dan ajaib, yang dapat
menyembuhkan segala sakit penyakit, dan dapat mengusir setan-
setan. Hal makan roti dan minum anggur dijadikan ritual utama
dalam ibadah untuk penyembuhan dan mengusir setan.
Ada pula ibadah-ibadah yang diselenggarakan dengan acara
menawarkan minyak urapan gratis. Sebelum minyak (bimoli) itu
dibagikan, terlebih dahulu diadakan ritual mendoakan minyak
itu - dan dianggap bahwa doa sang pemimpin rohani itu telah
mengubah minyak (bimoli) menjadi minyak urapan yang penuh
khasiat dan dapat dipergunakan untuk mengatasi segala persoalan
hidup mulai dari mengusir setan, menyembuhkan orang sakit,
memberkati, menyucikan rumah, dll.
Saudara! Alkitab kita mengata-
kan bahwa hal makan roti dan minum
anggur atau perjamuan kudus di-
lakukan untuk mengingat, menge-
nang akan penderitaan Yesus. Bacalah
Lukas 22:19, Yesus sendiri yang
mengatakan: Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah
ini menjadi peringatan akan Aku.
Saudara! Jika roti dan anggur, atau minyak mengandung kuasa
untuk kesembuhan, untuk mengusir setan, maka darah dan bilur
Yesus menjadi sia-sia. Padahal Firman Allah berkata: oleh bilur-bilur-
Nya kita menjadi sembuh, (1 Petrus 2:24).
Jika benar bahwa Allah meletakkan
kuasa-Nya di dalam roti, anggur, dan
minyak untuk menyembuhkan, dan
mengusir setan, atau untuk mengampuni
dosa, maka pengorbanan nyawa Yesus
di salib pun tak berguna. Padahal Firman
Allah mengatakan: dengan menghapuskan
surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan
-oo0oo-
Mempersiapkan Diri
Untuk Diberkati
Oleh: DR. S. TANDIASSA, M.A.
T
ujuan dari tema tersebut di atas adalah supaya orang-
orang percaya dapat membenahi kehidupan mereka,
khususnya dalam hubungan mereka dengan Tuhan. Karena
dengan menyelaraskan kehidupan dengan Allah, atau dengan Firman
Allah, setiap orang percaya akan diberkati oleh Tuhan.
Tema besar dalam pehaman Alkitab ini dibagi menjadi empat
bagian yaitu:
1. Bertobat
2. Penuh dengan Roh Kudus.
3. Beribadah dalam Roh
4. Dipimpin oleh Roh Kudus.
Pada edisi yang lalu telah dimuat seri yang pertama tentang
Bertobat dan pada bagian kedua ini pembahasan mengenai
PENUH DENGAN ROH KUDUS.
Konklusi
Ayat-ayat tersebut di atas memberikan penegasan dan
kesimpulan bahwa orang yang penuh dengan Roh Kudus ditandai
pembaharuan watak atau karakter, pembaharuan perilaku hidup,
dan pembaharuan tujuan-tujuan hidup. Kesimpulan tersebut
sangat relevan dengan pernyataan Yesus bahwa dari buahnyalah
kamu dapat mengenal sebuah pohon baik atau jahat (Matius
7:16,20 band. Galatia 5:22-23). Selanjutnya Yesus menegaskan
bahwa banyak orang yang merasa sudah penuh dengan Roh Ku-
dus karena mereka telah melakukan berbagai pelayanan rohani
- tetapi watak, karakter, dan perilaku hidup mereka sangat jahat
(Matius 7:22-23)
Tantangan:
Mungkin Anda sudah ber-
doa dalam bahasa roh. Tetapi per-
tanyaannya adalah: apakah hidup
Anda sudah dipenuhi oleh Roh
Kudus?.
-oo0oo-
TEOLOGIA:
SOTERIOLOGI
OLEH:
DR. S. TANDIASSA, M.A.
Bab satu
PENDAHULUAN
P
emahaman teologis akan soteriologi atau doktrin tentang
keselamatan - merupakan bagian yang paling penting di dalam
kehidupan beriman. Setiap keyakinan religius pasti memiliki
doktrin atau teologia tentang keselamatan. Sebelum seseorang
memutuskan untuk menganut suatu aliran agama atau keper-
cayaan, terlebih dahulu ia harus mempelajari secara mendalam
akan teologia atau doktrin tentang keselamatan yang dianut oleh
agama tersebut. Dari belajar tersebut seseorang akan mendapatkan
pengetahuan tentang apa yang dimaksud dengan keselamatan,
bagaimana mendapatkan keselamatan, dan siapa atau apa yang
dapat menyelamatkan.
Teologis
Soteriologi dalam pengertian teologia
Kristen didefinisikan sebagai doktrin atau
pengetahuan yang sistematis dan menye-
luruh tentang rencana dan penerapan ke-
selamatan yang dilakukan Allah di dalam,
dan melalui Yesus Kristus. Disebut rencana
keselamatan, karena keselamatan sudah
dirancang, bahkan sudah ditetapkan oleh
Allah jauh sebelum Ia menciptakan alam
semesta ini, termasuk sebelum manusia
diciptakan. Rencana dan keputusan Allah untuk mengutus Yesus
sebagai penebus dosa sudah dibuat Allah sebelum dunia dijadikan
(1 Petrus 2:20). Dan disebut penerapan keselamatan karena
rencana dan ketetapan Allah tersebut diterapkandirealisasikan-
melalui pengorbanan Yesus untuk menebus orang berdosa, dan
melalui panggilan kepada orang-orang yang diselamatkan (1
Petrus 1:18-19).
Etimologis
Bahasa Ibrani menggunakan paling sedikit dua istilah yang
cukup populer di dalam tradisi Yahudi untuk menggambarkan
keselamatan, atau keadaan selamat.
1. Yasha (Ibr.). Secara harafiah kata ini berarti : lebar, luas, leluasa;
atau lawan dari keadaan sempit, atau tertindas. Dalam perspektif
ini, keselamatan diartikan sebagai kelepasan dan kebebasan dari
Kesimpulan
Berangkat dari uraian makna istilah-istilah Alkitab Per-
janjian Lama dan Perjanjian Baru - tersebut di atas, makna kese-
lamatan dapat disimpulkan dengan melihatnya dari dua sisi
perspektif yaitu:
1. Dari sisi Allah, keselamatan mencakup seluruh karya Allah
dalam membawa manusia (umat-Nya) keluar dari kondisi yang
-oo0oo-
PENULIS DARI
BUKU-BUKU ALKITAB
M
ungkin Anda merasa kadang-
kadang tidak dapat mengatasi
anak-anak Anda sehingga me-
nitipkan mereka dididik di gereja. Namun,
bagi para gembala kaum muda, peran yang
jauh lebih besar tetap berada di tangan
Anda sebagai orang tua, tidak peduli sesibuk
apapun Anda.
Berikut ini adalah lima dari banyak hal
yang patut Anda perhatikan:
Anda dan Anda tidak pernah mau meminta maaf. Kalau begitu,
jangan heran bila Anda melihat mereka melakukan sesuatu yang
tidak dapat Anda terima. Mungkin sikap Anda benar terhadap
uang atau dalam disiplin namun bila mereka terlanjur melihat
kemunafikan Anda, ia bisa saja berkata, Sekarang kamu meminta
aku melakukan hal yang berbeda daripada kamu sendiri?
Perlihatkanlah jiwa besar Anda. Tunjukkanlah kerendahan
hati Anda. Katakanlah seperti ini kepada mereka, Tuhan memang
penuh kasih sayang. Dia tetap sabar kepadaku meskipun aku
mengatakan hal yang menyakiti kamu semalam. Aku minta maaf
ya. Sikap ini akan memberi Anda kredibilitas luar biasa terhadap
anak-anak Anda.
-oo0oo-
D
ua orang laki-laki mengadakan
perjalanan jauh. Yang satu
adalah orang saleh, tetapi yang
lainnya adalah orang yang tidak percaya
kepada TUHAN Di dalam perjalanan
tersebut, mereka membawa barang-
barang berharga untuk dijual beserta
seekor kuda, seekor ayam jantan, dan
sebuah obor.
Sepanjang perjalanan, kedua or-
ang tersebut berdiskusi tentang TUHAN.
TUHAN itu sangat baik, DIA selalu
merancangkan yang baik bagi kita, kata orang yang saleh. Aku
tidak yakin dengan apa yang engkau katakan, dan kita akan
melihat apakah TUHAN memang baik selama kita melakukan
perjalanan ini, jawab orang yang tidak percaya TUHAN.
Menjelang sore, tibalah kedua orang tersebut di sebuah desa
dan mereka berharap ada orang yang mau menerima kedatangan
mereka. Kedua orang tersebut sudah hampir mendatangi semua
rumah di desa itu, tetapi tidak seorangpun yang bersedia menerima
mereka. Terpaksa, kedua orang itu pergi ke hutan yang tidak jauh
dari desa itu. Kau bilang TUHAN itu baik, kata orang yang tidak
percaya TUHAN. Ya, pasti menurut TUHAN, bermalam di hutan
ini merupakan yang terbaik bagi kita. Setelah menambatkan kuda,
mereka pun memasang tenda.
TUGAS YANG
GAGAL
R
obert Thomas, misionari Protestan pertama ke Korea Utara,
dibunuh tanpa memperoleh kesempatan memuridkan
seorangpun. Banyak yang merasa hidupnya sia-sia.
Robert Thomas telah menghabiskan bertahun-tahun
hidupnya untuk menyiapkan dirinya untuk misi ini. Tahun 1865,
dia tiba di pantai korea pertama kalinya untuk mempelajari semua
yang dapat ia pelajari mengenai orang-orang dan bahasa mereka
tetapi Robert menghadapi betapa kurangnya bahan untuk bahasa
Korea. Hal ini membuat Robert membagikan traktat Perjanjian Baru
dalam bahasa China. Kemudian dia dengan segera harus pulang
ke China, dimana istrinya meninggal satu tahun kemudian.
Tahun 1866, Robert Thomas diperlengkapi dengan 500
Alkitab bahasa China, melakukan perjalanannyua menuju ke
Pyongyang, ibukota Korea Utara sekarang. Dia berlayar dengan
kapal perang Angkatan Laut Amerika, yang bernama Jenderal
Sherman. Bulan Agustus itu, kapal berlayar menuju Sungai
Taedong,. Robert melemparkan traktat-traktat Injil ke tepian sungai
saat kapal tersebut lewat. Ketika kapal terhenti akibat gundukan
pasir sungai, tentara-tentara Korea di tepi sungai percaya bahwa
orang-orang asing itu mempunyai niat yang jahat, dan mereka
membakar kapal yang terjebak di tepi sungai tersebut. Mencium
bau kematian sudah mendekat, Robert Thomas mengangkat salah
satu Alkitabnya dan berkata dalam bahasa Korea, Yesus, Yesus!
-oo0oo-