Anda di halaman 1dari 18

GAGAL GINJAL KRONIS

I. DEFINISI Progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga terjadi uremia ( SmeltzerC, Suzanne, 2002 hal 1 !" #agal ginjal kronis (##$" ditandai oleh kerusakan fungsi ginjal secara progresif dan irreversibel dalam berbagai periode %aktu, dan beberapa bulan hingga beberapa dekade& #agal ginjal kronis terjadi karena sejumlah keadaan nefron tidak berfungsi secara permanen dan penurunan laju filtrasi glomerulus (#'(" (Chang, dkk, 2010"& . ANATOMI DAN FISIOLOGI )natomi fisiologi gagal ginjal kronik menurut *s& +ar%oto, Skep,et,al& (200,"& 1& #injal #injal merupakan sepasang organ retroperitoneal -ang integral dengan homeostasis tubuh dalam mempertahankan keseimbangan fisika dan kimia&($lien #angguan #injal,200!.1"&/rgan -ang berbentuk seperti kacang ber%arna merah tua, terletak di kedua sisi kolumna vertebralis& #injal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena tertekan ke ba%ah oleh hati& Pada orang de%asa ginjal panjangn-a 12011 cm, tebaln-a 2 cm dan beratn-a 1200130 gram& a& Struktur anatomi ginjal #injal orang de%asa panjangn-a 12011 cm, lebarn-a 2 cm, dan beratn-a antara 1200130 gram& ,3 4 orang de%asa memiliki jarak antara kutub ginjal 110 13 cm& perbedaan panjang dari kedua ginjal -ang lebih dari 1,3 cm atau perubahan bentuk ginjal merupakan tanda -ang penting karena keban-akan pen-akit ginjal dimanifestasikan dengan perubahan strktur& b& Struktur mikroskopi ginjal 0 *efron 0 $orpuskulus ginjal 0 )pparatus jukstaglomerulus 0 S-stem rennin0angiotensin 2& 'isiologi 5asar #injal a& 'ungsi ekskresi 0 6empertahankan osmolalitas plasma sekitar 2!3 mili oSmol 0 6empertahankan kadar masing0masing elektrolit plasma dalam rentang normal& 0 6empertahankan p7 plasma sekitar 8,

0 b& 0 0 0 0 0

6engekskresikan urea, asam urat dan kreatinin 'ungsi non ekskresi 6enghasilkan rennin, penting untuk pengaturan tekanan darah& 6enghasilkan eritropoetin, faktor dalam stimulasi produksi sel darah merah oleh sumsum tulang& 6etabolisme vitamin 5 menjadi bentuk aktifn-a& 5egradasi insulin 6enghasilkan prostaglandin& II. ETIOLOGI 5iabetus mellitus #lumerulonefritis kronis Pielonefritis 7ipertensi tak terkontrol /bstruksi saluran kemih Pen-akit ginjal polikistik #angguan vaskuler 9esi herediter )gen toksik (timah, kadmium, dan merkuri" !"

( SmeltzerC, Suzanne, 2002 hal 1

KLASIFIKASI $lasifikasi gagal ginjal menurut Sar%ono,(1,,2"& #agal ginjal kronik dibagi 1 stadium : 0 Stadium 1 : Penurunan cadangan ginjal (faal ginjal antar 40 % 75 %). Pada stadium ini kadar kreatinin serum dan kadar ;<* normal dan penderita asimptomatik& 0 Stadium 2 : Insufisiensi ginjal (faal ginjal antar 20 % 50 %). Pada tahap ini, dimana lebih dari 834 jaringan -ang berfungsi telah rusak, #'( besarn-a 234 dari normal, ;lood <rea *itrogen ( ;<* " dan kreatinin serum meningkat& #ejala0gejala nokturia dan poliuria mulai timbul& 0 Stadium 3 : Gagal ginjal stadium ak ir atau uremia (faal ginjal kurang dari !0 %). Sekitar ,04 dari massa nefron telah hancur atau rusak, atau han-a sekitar 200&000 nefron saja -ang masih utuh, nilai #'( han-a 104 dari keadaan normal, kreatinin dan ;<* meningkat& #ejala0gejala -ang timbul karena ginjal tidak sanggup lagi untuk mempertahankan homeostasis cairan dan elektrolit dalam tubuh, -aitu : oliguria karena kegagalan glomerulus, sindrom uremik&

Secara laboratorik C$5 dinilai dari tes klirens kreatinin (+$$"& *ilai tes klirens kreatinin dianggap mendekati 9aju 'iltrasi #lomerulus (9'#"& Klasifikasi CKD di lihat dari pen r nan f n!si GFR " Stadi # 1 2 1 3 Diskripsi GFR

#angguan fungsi ginjal dengan #'( normal atau= ,0 ml>menit meningkat $erusakan ginjal dengan penurunan ringan #'( Penurunan sedang #'( Penurunan berat #'( #agal ginjal 200!, ml>menit 1003, ml>menit 1302, ml>menit ? 13 ml>menit

III. $ATOFISIOLOGI $en r nan GFR Penurunan #'( dapat dideteksi dengan mendapatkan urin 2 jam untuk pemeriksaan klirens kreatinin& )kibt dari penurunan #'(, maka klirens kretinin akan menurun, kreatinin akn meningkat, dan nitrogen urea darh (;<*" juga akan meningkat& Gan!! an klirens renal ;an-ak maslah muncul pada gagal ginjal sebagai akibat dari penurunan jumlah glumeruli -ang berfungsi, -ang men-ebabkan penurunan klirens (substansi darah -ang seharusn-a dibersihkan oleh ginjal" Retensi %airan dan natri # #injal kehilangan kemampuan untuk mengkonsentrasikan atau mengencerkan urin secara normal& +erjadi penahanan cairan dan natrium. meningkatkan resiko terjadin-a edema, gagal jantung kongestif dan hipertensi& Ane#ia )nemia terjadi sebagai akibat dari produksi eritropoetin -ang tidak ade@uate, memendekn-a usia sel darah merah, defisiensi nutrisi, dan

kecenderungan untuk terjadi perdarahan akibat status uremik pasien, terutama dari saluran #A& Ketidaksei#&an!an kalsi # dan f'sfat $adar serum kalsium dan fosfat tubuh memiliki hubungan -ang saling timbal balik, jika salah satun-a meningkat, -ang lain akan turun& 5engan menurunn-a #'(, maka terjadi peningkatan kadar fosfat serum dan sebalikn-a penurunan kadar kalsium& Penurunan kadar kalsium ini akan memicu sekresi paratormon, namun dalam kondisi gagal ginjal, tubuh tidak berespon terhadap peningkatan sekresi parathormon, akibatn-a kalsium di tulang menurun men-ebabkab perubahan pada tulang dan pen-akit tulang& $en(akit t lan! re#ik)'ste'distr'fi* +erjadi dari perubahan kompleks kalsium, fosfat, dan keseimbangan parathormon& ( SmeltzerC, Suzanne, 2002 hal 1 I+. MANIFESTASI KLINIK Kardiovaskuler 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7ipertensi Pitting edema Bdema periorbital Pembesaran vena leher 'riction rub perikardial $rekelS *afas dangkal $usmaul Sputum kental dan liat !"

Pulmoner

Gastrointestinal )noreksia, mual dan muntah Perdarahan saluran #A

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

<lserasi dan perdarahan pada mulut $onstipasi > diare *afas berbau amonia Muskuloskeletal $ram otot $ehilangan kekuatan otot 'raktur tulang 'oot drop Integumen Carna kulit abu0abu mengkilat $ulit kering, bersisik Pruritus 0 0 0 0 0 Bkimosis $uku tipis dan rapuh (ambut tipis dan kasar )menore )trofi testis

Reproduksi

( SmeltzerC, Suzanne, 2002 hal 1 30" Menurut Long, 1996 : 369 a. Gejal dini Lethargi, sakit kepala, kelelahan fisik dan mental, berat badan berkurang, mudah tersinggung dan depresi b. Gejala lebih lanjut Anoreksia, mual disertai muntah, nafas dangkalatau sesak nafasbaik pada a. aktu kegiatan Menurut !u"ono

!istem #ardio$askuler

%ipertensi, pitting edema, edema periobital, pembesaran $ena leher, fri&tion sub peri&ardial b. &. !istem 'ulmoner #rekel, nafas dangkal, kusmaull, sputum kental liat !istem Gastrointestinal Anoreksia, mual dan muntah, pendarahan saluran G(, ulserasi dan perdarahan mulut, nafas berbau amonia d. e. !istem Muskuloskletal #ram otot, kehilangan kekuatan otot, fraktur tulang !istem (ntegumen )arna kulit abu abu mengkilat, pruritus, kulit kering bersisik, ekimosis, kuku tipis dan rapuh, rambut tipis dan kasar f. g. h. !istem *eproduksi Amenore, atrofi testis !istem %ematologi Anemia, gangguan fungsi trombosit, gangguan fungsi leukosit !istem otot dan s"arafdan selalu menggerakan kaki ba ahn"a +*estless leg s"ndrom,, rasa semutan dan terbakar terutama ditelapak kaki +burning feet s"ndrom,, en&erhalopati metabolik +lemah tidak bisa tidur, gangguan konsentrasi, tremor astreriksis, mioklonus, kejang kejang,, miopati 'enderita selalu mengalami penagl ditungkai kaki ba ahn"a i. j. -ndokrin Libido, gangguan menstruasi, o$ulasi, amenore !istem lain .ulang : malasia Asam basa : asidosis metabolik akibat penimbunan asam organik sebagai hasil metabolisme -lektrolit : hipokalasemia, hiperfosfatemia, hiperkalemia k. -liminasi

/rine : oliguri, anuria, perubahan merah, Al$i : konstipasi, diare l. 0armakologi

arna urin +kuning, &oklat,

1bat obat "ang diekskresikan le at ginjal

+. $EMERIKSAAN DIAGNOSTIK, a. -RIN 0 0 Dolume: biasan-a kurang dari 00ml>2 jam atau tak ada (anuria" Carna: secara abnormal urin keruh kemungkinan disebabkanoleh pus, bakteri, lemak, fosfat atau uratsedimen kotor, kecoklatan menunjukkkan adan-a darah, 7b, mioglobin, porfirin 0 0 0 0 0 ;erat jenis: kurang dari 1,010 menunjukkn kerusakan ginjal berat /smoalitas: kuran gdari 130 m/sm>kg menunjukkan kerusakn ginjal tubular dan rasio urin>serum sering 1:1 $lirens kreatinin: mungkin agak menurun *atrium:lebih besar dari mereabsorbsi natrium Protein: 5erajat tinggi proteinuria (10 E" secara kuat menunjukkkan kerusakan glomerulus bila S56 dan fragmen juga ada &. DARA. 0 0 0 0 0 0 ;<*> kreatinin: meningkat, kadar kreatinin 10 mg>dl diduga tahap akhir 7t : menurun pada adan-a anemia& 7b biasan-a kurang dari 80! gr>dl S56: menurun, defisiensi eritropoitin #5):asidosis metabolik, ph kurang dari 8,2 *atrium serum : rendah $alium: meningkat 0 mB@>9 karena ginjal tidak mampu

0 0 0 0

6agnesium. 6eningkat $alsium . menurun Protein (albumin" : menurun

c& Os#'lalitas ser #: lebih dari 2!3 m/sm>kg d& $el'!ra# retr'!rad: abnormalitas pelvis ginjal dan ureter e& -ltras'n' !in/al : menentukan ukuran ginjal dan adan-a masa , kista, obstruksi pada saluran perkemihan bagian atas f& End'sk'pi !in/al, nefr'sk'pi: untuk menentukan pelvis ginjal, keluar batu, hematuria dan pengangkatan tumor selektif g& Arteri'!ra# !in/al: mengkaji sirkulasi ginjal dan mengidentifikasi ekstravaskular, masa h& EKG: ketidakseimbangan elektrolit dan asam basa (5oenges, B 6aril-nn, 2000, hal 22!0 22," +I. $ENATALAKSANAAN 1& 5ialisis 2& /bat0obatan: anti hipertensi, suplemen besi, agen pengikat fosfat, suplemen kalsium, furosemid 1& 5iit rendah uremi ( SmeltzerC, Suzanne, 2002 hal 1 . ,"

$ENATALAKSANAAN Penatalaksanaan gagal ginjal kronik meliputi penatalaksanaan konservatif, transplantasi ginjal,dan dialisis& 5ialisis dibagi menjadi dua jenis -aitu peritoneal dialisis dan hemodialisis,namun dalam kasus ini akan dibahas secara lebih mendalam hemodialisis& 1& Penatalaksanaan konservatif Penatalaksanaan konservatif ##$ bermanfaat bila faal ginjal masih pada tahap insufisiensi ginjal dan gagal ginjal kronik, -aitu faal ginjal berkisar antara 10030 4 atau nilai kreatinin serum 2 mg 4 0 10 mg 4& a"&Cairan,b"&Pembatasan natrium,c"&/bat anti hipertensi,d"&)nemia,e"&7iperkalemia,f"&)sidosis metabolik,g"&5osis obat,h"&Preservatif vena, i"&Persiapan psikologis, j"&#angguan neuromuskular, k"& 56, l"&)nestesi, m"&5iit . 5iit rendah protein,)sam amino esensial,Protein bertahap -aitu kalori, $7 dan lemak&

2& 7emodialisa 7emodialisis merupakan pengalihan darah pasien dari tubuhn-a melalui dialiser -ang terjadi secara difusi dan ultrafiltrasi kemudian darah kembali lagi ke dalam tubuh pasien&7emodialisis suatu proses -ang digunakan pada pasien dalam keadaan sakit akut dan memerlukan terapi dial-sis jangka pendek (beberapa hari hingga beberapa minggu" atau pasien dengan pen-akit ginjal stadium akhir atau end stage renal disease (BS(5" -ang memerlukan terapi panjang atau permanen& ($lien #angguan #injal&200!.112"& Tujuan : +ujuan hemodialisis adalah untuk mengeluarkan zat0zat nitrogen -ang toksik dari dalam darah dan mengeluarkan air -ang berlebihan& Prinsip dasar Hemodialisis : 5ifusi 6erupakan pengeluaran zat limbah dan toksin dari dalam darah dengan cara bergerak dari darah -ang memiliki konsentrasi tinggi ke cairan dengan konsentrasi -ang lebih rendah& /smosis $elebihan cairan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses osmosis& Pengeluaran air dapat dikendalikan dengan menciptakan gradient tekanan, dimana air bergerak dari daerah dengan tekanan -ang lebih tinggi (tubuh pasien" ke tekanan -ang lebih rendah (cairan dialisat" <ltrafiltrasi 6erupakan peningkatan gradient melalui penambahan tekanan negatif pada mesin dial-sis& +ekanan negatif diterapkan pada alat ini sebagai kekuatan penghisapan pada membran dan memfasilitasi pengeluaran air& Indikasi dilakukan emodialisis !ila terdapat : $egagalan ginjal mendadak ()kut renal failure : )('" $egagalan ginjal menahun (Chronic renal failure : C('" 5ialisis preparatif>profilaktif 6isaln-a : intoksikasi, juga pada penderita psosiais, schtricophremia&

1&

2&

1&

1" 2" 1"

Kontra indikasi emodialisis : <mur : dulu ditetapkan usia maksimum adalah 30 tahun, tetapi belakangan ini batas tersebut sudah dinaikkan& 7al ini disebabkan oleh meningkatn-a tenologi 75 dan bertambahn-a pengalaman0pengalaman& )dan-a pen-akit0pen-akit di luar ginjal -ang tidak dapat disembuhkan misaln-a : keganasan& )dan-a pen-akit kardiovaskular -ang berat, misaln-a : adan-a infark dan lainn-a&

" 3" 2" 8" 1&

2&

1&

$eadaan umum -ang terlalu buruk& Sirkulasi pada haemodilisis BFtra col- oreal blood carculation G untuk sekali pakai& 5ial-sat circulation, 5ialisat terbentuk dari 2 bahan : cairan dialisat pekat dan air& "kses pada sirkulasi dara pasien : $ateter subklavikula dan femoralis )kses segera ke dalam sirkulasi darah pasien pada hemodialisis darurat dicapai melalui kateterisasi subklavia untuk pemakaian sementara& $ateter femoralis dapat dimasukkan ke dalam pembuluh darah femoralis untuk pemakaian segera dan sementara& 'istula 'istula -ang lebih permanen dibuat melalui pembedahan (biasan-a dilakukan pada lengan ba%ah" dengan cara menghubungkan atau men-ambung (anastomosis" pembuluh arteri dengan vena secara side0to0side (dihubungkan antara ujung dan sisi pembuluh darah"& Harum ditusukkan ke dalam pembuluih darah agar cukup ban-ak aliran darah -ang akan mengalir melalui dialiser& Segmen0arteri fistula digunakan untuk aliran darah arteri dan segmen0vena fistula digunakan untuk memasukkan kembali (reinfus" darah -ang sudah dial-sis& +andur 5alam men-ediakan lumen sebagai tempat penusukan jarum dial-sis, sebuah tandur dapat dibuat dengan cara menjahit sepotong pembuluh arteri atau vena pasien sendiri& +erdapat 2 (dua" tipe dasar dial-zer -aitu : a& Parallel plate dial-zer 5arah mengalir melalui lapisan0lapisan membran, dan cairan dial-sis dapat mengalir dalam arah -ang sama, seperti darah, atau dengan arah berla%anan& b& 7ollo% fiber atau Capillar- dial-zer 5arah mengalir melalui bagian tengah tabung0tabung kecil dan cairan dial-sis membasahi bagian luarn-a& )liran cairan dial-sis berla%anan dengan arah aliran darah& Satu s-stem dial-sis terdiri dari dua sirkuit, satu untuk darah dan satu lagi untuk cairan dial-sis& ;ila s-stem ini bekerja, darah mengalir dari penderita melalui tabung plastic (jalur arteri", melalui dial-zer hollo% fiber dan kembali ke penderita melalui jalur vena& 5ialisat kemudian dimasukkan ke dalam dial-zer, dimana cairan akan mengalir diluar serabut berongga sebelum keluar melalui drainase& $omposisi cairan dial-sis diatur sedemikian rupa sehingga mendekati komposisi ion darah normal, dan sedikit dimodifkan agar dapat memperbaiki gangguan cairan dan elektrolit -ang sering men-ertai gagal ginjal& unsur0unsur -ang umum terdiri dari *aE, $E, CaEE, 6gEE, Cl, asetat dan glukosa& <rea, kreatinin, asam urat dan fosfat dapat berdifusi dengan mudah dari darah ke dalam cairan dial-sis karena unsur0unsur ini tidak terdapat dalam cairan dial-sis& *atrium asetat -ang lebih tinggi konsentrasin-a dalam cairan dial-sis akan berdifusi ke dalam darah& +ujuan penambahan asetat adalah untuk mengoreksi asidosis penderita uremia& )setat dimetabolisme menjadi bikarbonat& #lukosa dalam konsentrasi -ang rendah (200 mg>100 ml" ditambahkan untuk mencegah difusi glukosa -ang dapat men-ebabkan kehilangan kalori& 7eparin secara terus0

menerus dimasukkan pada jalur arteri melalui infuse lambat untuk mencegah pembekuan& Caktu -ang dibutuhkan seseorang untuk melakukan hemodialisa adalah tiga kali seminggu, dengan setiap kali hemodialisa 1 sampai 3 jam& Penkes pada pasien emodialisa 7al0hal penting dalam program pendidikan bagi pasien hemodialisa mencakup : 1& )lasan rasional dan tujuan terapi dial-sis 2& 7ubungan antara obat0obat -ang diresepkan dan didialisis 1& Bfek samping obat dan pedoman kapan harus memberikan obat tersebut & Pera%atan akses vaskuler 3& 5asar pemikiran untuk diet dan pembatasan cairan& 2& Pedoman pencegahan dan penatalaksanaan berlebihan volume cairan& 8& Strategi untuk pendeteksian, penatalaksanaan dan pengurangan gejala pruritus, neuropati serta gejala0gejala lainn-a& !& PiIatalaksanaan komplikasi dial-sis -ang lain dan efek samping terapi (dial-sis, pembatasan diet, dan obat0obatan"& ,& Strategi untuk menangani dan mengurangi kecemasan serta ketergantungan pasien sendiri dan anggota keluarga mereka& 10& Penganturan finansial untuk dial-sis. strategi untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber0sumber finansial& 11& Strategi untuk mempertahankan kemandirian dan mengatasi kecemasan anggota keluarga&

+II. KOM$LIKASI 1& 2& 1& & 3& 7iperkalemia Perikarditis, efusi perikardialdan tamponade jantung 7ipertensi )nemia Pen-akit tulang ,"

( SmeltzerC, Suzanne, 2002 hal 1 +III. FOK-S $ENGKAJIAN 1& )ktifitas >istirahat #ejala: 0 0

kelelahan ekstrem, kelemahan malaise #angguan tidur (insomnis>gelisah atau somnolen"

+anda:

$elemahan otot, kehilangan tonus, penurunan rentang gerak

2&Sirkulasi #ejala: 0 0 0 0 0 0 0 0 1& Antegritas ego #ejala: 0 0 'aktor stress contoh finansial, hubungan dengan orang lain Perasaan tak berda-a, tak ada harapan, tak ada kekakuan (i%a-at hipertensi lama atau berat Palpitasi, n-eri dada (angina" 7ipertensi, nadi kuat, edema jaringan umum dan piting pada kaki, telapak tangan 5isritmia jantung *adi lemahhalus, hipotensi ortostatik 'riction rub perikardial Pucat pada kulit $ecenderungan perdarahan

+anda:

+anda: 0 6enolak, ansietas, takut, marah , mudah terangsang, perubahan kepribadian & Bliminasi #ejala: 0 0 0 Penurunan frekuensi urin, oliguria, anuria ( gagal tahap lanjut" )bdomen kembung, diare, atau konstipasi Perubahan %arna urin, contoh kuning pekat, merah, coklat, bera%an

+anda:

/liguria, dapat menjadi anuria

3& 6akanan>cairan #ejala: 0 Peningkatan ;; cepat (edema", penurunan ;; (malnutrisi" 0 )noreksia, n-eri ulu hati, mual>muntah, rasa metalik tak sedap pada mulut ( pernafasan amonia" +anda: 0 5istensi abdomen>ansietas, pembesaran hati (tahap akhir" 0 Perubahan turgor kuit>kelembaban 0 Bdema (umum,tergantung" 0 <lserasi gusi, perdarahan gusi>lidah 0 Penurunan otot, penurunan lemak subkutan, penampilan tak bertenaga 2& *eurosensori #ejala: 0 Sakit kepala, penglihatan kabur 0 $ram otot>kejang, sindrom kaki gelisah, kebas rasa terbakar pada telapak kaki 0 $ebas>kesemutan (neuropati perifer" +anda: 0 #angguan status mental, contohn-a penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan konsentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran, stupor, koma 0 $ejang, fasikulasi otot, aktivitas kejang 0 (ambut tipis, uku rapuh dan tipis 8& *-eri>ken-amanan #ejala: *-ei panggu, sakit kepala,kram otot>n-eri kaki dan kelemahan khususn-a ekstrimitasba%ah

+anda: perilaku berhati0hati>distraksi, gelisah

!& Pernapasan #ejala: 0 nafas pendek, dispnea nokturnal paroksismal, batuk dengan>tanpa Sputum +anda: 0 takipnea, dispnea, pernapasan kusmaul 0 ;atuk produktif dengan sputum merah muda encer (edema paru" ,& keamanan #ejala: kulit gatal, ada>berulangn-a infeksi +anda: 0 pruritus 0 5emam (sepsis, dehidrasi" 10& Seksualitas #ejala: Penurunan libido, amenorea,infertilitas

11&

Anteraksi sosial #ejala: 0 $esulitan menurunkan kondisi, contoh tak mampu bekerja, mempertahankan fungsi peran dalam keluarga

12& 0 0 0

Pen-uluhan (i%a-at 56 keluarga (resti ##$", pen-akit pokikistik, nefritis herediter, kalkulus urinaria (i%a-at terpajan pada toksin, contoh obat, racun lingkungan Penggunaan antibiotik nrJefrotoksik saat ini>berulang

(5oenges, B 6aril-nn, 2000, hal 2220 22!"

I0. 2.

DIAGNOSA DAN INTER+ENSI KE$ERA1ATAN nt k

Kele&ihan 3'l #e %airan &.d pen r nan ke#a#p an !in/al #en!el arkan air dan #enahan natri # .asil (an! diharapkan" 0 0 0 0 6asukan dan haluaran seimbang ;erat badan stabil ;un-i nafas dan jantung normal Blektrolit dalam batas normal

Antervensi: Pantau balance cairan>2 jam +imbang ;; harian Pantau peningkatan tekanan darah 6onitor elektrolit darah $aji edema perifer dan distensi vena leher ;atasi masukan cairan 4. $er &ahan n trisi 5 k ran! dari ke& t han t & h &.d an'reksia6 # al dan # ntah .asil (an! diharapkan" 0 Pasien dapat mempertahankan status nutrisi -ang adekuat -ang dibuktikan dengan ;; dalam batas normal, albumin, dalam batas normal Inter3ensi" $aji status nutrisi $aji pola diet nutrisi $aji faktor -ang berperan dalam merubah masukan nutrisi 6en-ediakan makanan kesukaan pasien dalam batas0batas diet

)njurkan cemilan tinggi kalori, rendah protein, rendah natrium diantara %aktu makan Ciptakan lingkungan -ang men-enangkan selama makan +imbang berat badan harian $aji bukti adan-a masukan protein -ang tidak adekuat 7. Int'leransi aktifitas &.d ane#ia6 'ksi!enasi /arin!an tidak adek at .asil (an! diharapkan5 0 Pasien mendemonstrasikan peningkatan aktivitas -ang dibuktikan dengan pengungkapan tentang berkurangn-a kelemahan dan dapat beristirahat secara cukup dan mampu melakuakan kembali aktivitas sehari0hari -ang memungkinkan Inter3ensi" $aji faktor -ang menimbulkan keletihan +ingkatkan kemandirian dalam aktifitas pera%atan diri -ang dapat ditoleransi, bantu jika keletihan terjadi )njurkan aktifitas alternatif sambil istirahat )njurkan untuk beristirahat setelah dialisis ;eri semangat untuk mencapai kemajuan aktivitas bertahap -ang dapat ditoleransi $aji respon pasien untuk peningkatan aktivitas

8. $er &ahan inte!ritas k lit &.d re#ia6 ede#a .asil (an! diharapkan" 0 $ulit hangat, kering dan utuh, turgor baik 0 Pasien mengatakan tak ada pruritus Inter3ensi" 0 0 $aji kulit dari kemerahan, kerusakan, memar, turgor dan suhu Haga kulit tetap kering dan bersih

0 0 0 0

;eri pera%atan kulit dengan lotion untuk menghindari kekeringan;antu pasien untuk mengubah posisi tiap 2 jam jika pasien tirah baring ;eri pelindung pada tumit dan siku +angani area edema dengan hati0hati Pertahankan linen bebas dari lipatan

9. Resik' terhadap infeksi &.d depresi siste# i# n6 ane#ia .asil (an! diharapkan" 0 pasien tetap terbeba dari infeksi lokal maupun sitemik dibuktikan dengan tidak ada pana>demam atau leukositosis, kultur urin, tidak ada inflamasi inter3ensi" 0 0 0 0 0 0 Pantau dan laporkan tanda0tanda infeksi seperti demam,leukositosis, urin keruh, kemerahan, bengkak Pantau ++D #unakan tehnik cuci tangan -ang baik dan ajarkanpada pasien Pertahankan integritas kulit dan mukosa dengan memberiakan pera%atan kulit -ang baik dan hgiene oral Hangan anjurkan kontak dengan orang -ang terinfeksi Pertahankan nutrisi -ang adekuat

:. K ran! pen!etah n &.d k ran!n(a inf'r#asi tentan! pr'ses pen(akit6 !a!al !in/al6 pera;atan dir #ah dan instr ksi e3al asi .asil (an! diharapkan" < Pasien dan orang terdekat dapat mengungkapkan, mengerti tentang gagal ginjal, batasan diet dan cairan dan rencana kontrol, mengukur pemasukan dan haluaran urin& Inter3ensi" 0 Anstruksikan pasien untuk makan makanan tinggi karbohidrat, rendah protein, rendah natrium sesuai pesanan dan hindari makanan -ang rendah garam 0 )jarkan jumah cairan -ang harus diminum sepanjang hari

0 0 0

)jarkan pentingn-a dan instrusikan pasien untuk mengukur dan mencatat karakter semua haluaran (urin, muntah" )jarkan nama obat,dosis, jad%al,tujuan serta efek samping )jarkan pentign-a ra%at jalan terus menerus

(+ucker 6, Susan dkk,1,,!, 3!30328"

!u"ono, !lamet. 2331. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed. 3 Jilid 1 dan 2. 4alai 'ustaka : 5akarta Smeltzer K ;are& (2002"& "e#era$atan %edikal&'eda 'runner ( )uddart *disi +. Hakarta: B#C& *s& +ar%oto, Skep,et,al& (200,"& Anat'#i dan Fisi'l'!i -nt k Mahasis;a Kepera;atan.Hakarta: +rans Anfo 6edia& Sar%ono,(1,,2"& = k A/ar Il# Dala##Hakarta: '$<A&

Anda mungkin juga menyukai