Anda di halaman 1dari 2

Risk factors of superimposed preeclampsi in women with essential chronic hypertension treated before pregnancy

Pendahuluan Hipertensi kronis merupakan gangguan umum yang terjadi relative pada sekitar 1 5% dari wanita hamil tergantung pupolasi yan diteliti dan kriteria diagnosis yang digunakan. Pada wanita dengan hipertensi kronis, resiko superimposed preeklampsi menjadi meningkat pada asal etnis hitam, meningkatnya index massa tubuh, merokok, pencatatan tekanan darah sistolik diatas 130mmHG sampai 139mmHg, dan tekanan darah diastolik 80 sampai 90 mmHg, dan pada wanita dengan hipertensi kronis > 4 tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi factor resiko superimposed preeklampsi pada kunjungan prenatal pertama pada wanita dengan hipertensi kronis yang mendapat terapi antihipertensi debelum terjaninya kehamilan Metode Penelitian retrospektif yang memasukan wanita dengan hipertensi kronis yang datang pada 1 januari 2004 sampai 31 desember 2007 yang diidentifikasi dari database komputer rumah sakit dua pusat rumah sakit universitas (CHI Creteil dan AP-HP Cochin di Port-Royal Paris). Kriteria yang digunakan untuk memilih wanita dengan hipertensi kronis adalah diagnosis hipertensi yang membutuhkan pengobatan sebelum terjadinya kehamilan. Kriteria eksklusi adalah wanita dengan kehamilan kembar, wanita dengan hipertensi sekunder, perempuan dengan proteinuria pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu, perempuan dianggap sebagai memiliki hipertensi kronis tetapi tanpa pengobatan pada kunjungan prenatal pertama, perempuan ditransfer dari pelayanan lain, kehamilan dengan komplikasi malformasi janin. Data yang dikumpulkan dari catatan medis meliputi: umur, pra-kehamilan BMI, paritas, asal etnis, penggunaan tembakau selama kehamilan, durasi hipertensi, riwayat kehamilan sebelumnya, pengobatan antihipertensi, pengobatan dengan aspirin dosis rendah, sistolik ibu dan tekanan darah diastolik pada pemesanan , ada atau tidak adanya proteinuria pada kunjungan prenatal pertama, hasil maternal dan neonatal. Hasil Tingkat preeklamsia adalah 23,2%. Semua wanita dengan sindrom HELLP memiliki preeklamsia. Variabel berikut diperoleh pada awalnya prenatal kunjungi: etnis kulit hitam, nulliparity, preeklampsia sebelumnya, FGR sebelumnya, tekanan darah sistolik dan diastolik pada pentatatan, berarti tekanan darah arteri 95 mmHg pada pencatatan, dan durasi hipertensi

4 tahun secara signifikan terkait dengan terjadinya superimposed preeklamsia dalam analisis univariat Diskusi Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang diperoleh pada semester pertama kehamilan yang mungkin terkait dengan superimposed preeklamsia pada wanita dengan hipertensi kronis esensial yang membutuhkan perawatan sebelum timbulnya kehamilan. Temuan utama pada penelitian ini adalah Superimposed preeklampsi terjadi pada 23,2 % wanita Riwayat preeklampsi sebelumnya dan MAP > 95 mmHg pada saat pencatatan berkaitan dengan terjadinya peningkatan resiko superimposed preeklamsi

Dalam penelitian kami, diantara perempuan yang mengalami preeklampsi 53,3% memiliki riwayat preeklampsi pada kehamilan sebelumnya, dan berhubungan terhadap terjadinya superimposed preeklampsi pada kehamilan berikutnya Usia kehamilan dan paritas tidak berpengaruh secaa signifikan terhadap resiko superimposed preeklampsi pada penelitian ini Durasi hipertensi sebelum kehamilan lebih dari 4 tahun dinyatakan berhubungan dengan peningkatan resiko terjadinya superimposed preeklampsi, Prevalensi etnis kulit hitam (53,6%) pada wanita hipertensi kronis menjelaskan cukup tinggi, meskipun tidak menggambarkan secara umum pupolasi kami Kesimpulan Pada wanita yang mengalami hipertensi kronis esensial, riwayat preeklampsi sebelumnya dan MAP > 95mmHg berhubungan dengan peningkatan resiko terjadinya superimposed preeklampsi

Anda mungkin juga menyukai