ASUHAN KEBIDANAN
MULTIPARA POSTPARTUM FISIOLOGIS HARI KE-4
DI WONOKROMO SS BARU SURABAYA
DISUSUN OLEH :
HERLINA ARISDANNI
NIM : 250010067
LEMBAR PENGESAHAN
Herlina Arisdanni
250010067
Mengetahui,
Penguji I
Nanik Handayani,S.Kep.Ns.M.Kes
Penguji II
Yasi Anggasari,SST
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN NIFAS
Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir
ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, berlangsung 6
minggu atau 40 hari (Buku Acuan Nasional).
Masa nifas atu puerperium adalah masa yang dimulai sejak 1 jam setelah
lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu (Buku Ilmu
Kebidanan, Sarwono Prawirohardjo, 2008)
Puerperium (nifas) merupakan kala yang berlangsung selama 6 minggu atau
42 hari, adalah waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan
yang normal (Buku Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan, Prof. Dr. Ida Bagus Gde Manuaba, SpOG, 1998)
Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu diperbolehkan berdiri dan berjalanjalan.
2.
3.
Remote Puerperium yaitu waktu yang diperbolehkan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama jika selama hamil atau waktu persalinan memiliki komplikasi,
bisa berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
C. ETIOLOGI
Masa nifas terjadi karena perubahan yang terdapat pada endometrium yaitu timbulnya
trombosis, degenerasi, dan nekrosis di tempat implantasi plasenta. Pada hari pertama,
endometrium setebal kira-kira 2-5 mm, memiliki permukaan kasar akibat pelepasan
desidua dan selaput janin setelah 3 hari, permukaan endometrium mulai rata karena
terlepasnya sel-sel dari bagian yang mengalami degenerasi sebagian endometrium
terlepas (Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, 2005)
2.
3.
4.
5.
Uterus
Setelah janin dan plasenta lahir, uterus secara berangsur-angsur mengecil
(involusi) sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil. Dinding uterus
sendiri kurang lebih 5 cm, sedangkan pada bekas luka implantasi plasenta lebih
tipis dari bagian lain. Bagian bekas luka implantasi plasenta merupakan
penanganan suatu luka yang kasar dan menonjol ke dalam cavum uterii, segera
setelah persalinan. Otot-otot uterus berkontraksi setelah post partum, pembuluh-
pembuluh darah yang berada di anyaman otot uterus akan terjepit. Proses ini akan
menghentikan perdarahan setelah plasenta lahir.
Proses involusi uterus
2.
Involusi
Plasenta lahir
7 hari
TFU
Setinggi pusat
Pertengahan
Berat
1000 gr
500 gr
Diameter Uterus
12,5 cm
7,5 cm
14 hari
6 minggu
pusat-simpisis
Tidak teraba
Normal
350 gr
60 gr
5 cm
2,5 cm
Servik
Setelah persalinan, bentuk servik agak menganga seperti corong warna merah
kehitaman, konsistensi lunak, kadang terdapat perlunakan kecil, setelah bayi lahir
tangan masih bisa masuknrongga rahim. Setelah 2 jam dapat dilalui 2-3 jari dan
setelah 7 hari hanya dapat dilalui oleh 1 jari. Bentuk corong disebabkan oleh
corpus uteri yang dapat mengadakan kontraksi, sedangkan servik uteri tidak
berkontraksi, sehingga seolah-olah pada perbatasan antara korpus dan servik uteri
berbentuk semacam cincin.
3.
Ligamen
Ligamen, diafragma pelvis yang meregang pada waktu persalinan setelah bayi
lahir, secara berangsur-angsur mengecil dan pulih kembali seperti sediakala
sehingga tidak jarang uterus jatuh ke belakang dan menjadi retrofleksi, karena
ligamentum rotundum.
4.
Lochea
Adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina pada masa nifas.
Lochea dibagi menjadi :
Keadaan umum
Setelah melahirkan umumnya sangat lemah terutama bila partus lama.
2.
Suhu tubuh
Post partum, suhu tubuh ibu meningkat 0,50c namun tidak lebih dari 380c. Setelah
12 jam post partum, kembali normal yaitu 37,50c.
3.
Denyut nadi
Umunya 60-80 x/menit. Segera setelah lahir dapat terjadi brakikardi. Pada hari 610 dengan denyutan 70 x/menit adalah hal yang normal. Pada persalinan normal
dan sulit, dapat terjadi takikardi
4.
Tekanan darah
Biasanya normal, jika selama hamil normal, tekanan darahnya juga normal
setelah persalinan. Maksimal systole 140 mmHg, sedangkan dyastole 90 mmHg.
5.
Pernapasan
Setelah persalinan pada umumnya pernapasan normal 18 x/menit. Bila fungsi
paru-paru baik, pernapasan normal
6.
Berat badan
Post partum, ibu kehilangan berat badan 5 kg karena kelahiran bayi, plasenta,
dan air ketuban.
G. PERUBAHAN PSIKOLOGIS
Ada 3 fase penyesuaian ibu terhadap perannya sebagai orang tua :
1. Fase Dependent (Fase Menerima / Taking In)
Berlangsung 1-2 atau 3 hari setelah melahirkan, ketergantungan ibu menonjol,
waktu yang penuh kegembiraan, membutuhkan informasi tentang bayinya,
bukan cara merawatnya.
2. Fase Dependent-Mandiri (Taking Hold)
Berlangsung kira-kira 10 hari, keinginan untuk melakukan sesuatu untuk
mandiri, perasaan mudah tersinggung.
3. Fase Inter-Dependent (Fase Letting Go)
Menciptakan gaya hidup untuk melibatkan anak, merupakan fase yang stress
bagi orang tua, orang tua harus menyelesaikan masing-masing dalam hal
mengasuh anak, mengatur rumah, dan membina karir.
2. Diet
Untuk post partum diharuskan mengkonsumsi makanan yang bergizi
seimbang dan tidak boleh pantang terhadap makanan kecuali alergi. Makanan
harus bermutu, bergizi dan cukup kalori. Sebaiknya makan makanan yang
mengandung protein, banyak cairan, sayur-sayuran dan buah-buahan yang
merupakan penjabaran 4 sehat dan 5 sempurna yang perlu diperhatikan dan
dapat diterjemahkan untuk masyarakat. Selain itu, masalah diet perlu
mendapat perhatian pada kala nifas untuk dapat meningkatkan kesehatan dan
memberikan ASI.
3. Miksi
Hendaknya kencing dilakukan sendiri secepatnya, kadang-kadang wanita
mengalami sulit kencing, hal ini karena spincter uretra tertekan oleh kepala
janin dan spasme oleh iritasi spincter ani selama persalinan. Bila sulit kencing,
dirangsang dulu dengan air, bila tetap sulit baru diambil tindakan kateterisasi.
4. Defekasi
BAB 3-4 hari pasca persalinan, bila sulit buang air besar, diberi pencahar
per oral atau per rectal.
5. Perawatan payudara
Perawatan mammae telah dimulai sejak wanita hamil supaya putting susu
lemas, tidak keras dan kering sebagai persiapan untuk menyusui bayinya. Bila
bayi meninggal, laktasi harus dihentikan dengan cara :
-
Dianjurkan sekali supaya ibu menyusukan bayinya karena sangat baik untuk
kesehatan bayinya.
6. Perawatan nifas
Uterus
TFU untuk mengecek involusi, perdarahan, kandung kemih penuh atau
tidak, kontraksi uterus lembek atau tidak.
Perdarahan / lochea
Adanya infeksi atau tidak.
Perinium
Apakah bengkak, iritasi atau tidak, bekas jahitan, dan kebutuhan lain
ibu seperti kebutuhan fisik dan psikologis.
2.
Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari
3.
4.
Perdarahan pervaginam yang luar biasa yang dalam setengah jam ganti koteks 3
kali
Pengeluaran cairan dari vagina yang berbau busuk.
Rasa sakit bagian bawah abdomen.
Sakit kepala yang terus-menerus, nyeri ulu hati, gangguan pengelihatan.
Pembengkakan di wajah, tangan, kaki.
Demam, muntah, rasa sakit saat BAK.
Payudara menjadi merah, panas, bengkak, sakit.
Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama.
Merasa sedih dan tidak mampu mengasuh sendiri bayinya.
DAFTAR PUSTAKA
Bari Syaifuddi, Abdul. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
Dan Neonatal. Jakarta ; Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Manuaba, Ida Bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan An Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta ; EGC.
Http://Www.Ibudananak.Com
Http://Www.Lusa.Web.Id/Perubahan-Fisiologis-Masa-Nifas
TINJAUAN KASUS
Tanggal Pengkajian
: 06 - 06 - 2012
Tempat
: Wonokromo SS Baru
I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Identitas
Nama Istri
: Ny. S
Umur
: 28 tahun
Umur
: 29 tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Suku/ bangsa
: Jawa/ Indonesia
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
Alamat
: IRT
: Wonokromo SS
Pekerjaan
Alamat
: Swasta
: Wonokromo SS
2. Status Perkawinan
Perkawinan ke
:I
Perkawinan ke : I
Lama Kawin
: 19 tahun
Umur Kawin
: 9 tahun
3. Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan merasa nyeri dan panas pada luka jahitan di kemaluan
4. Riwayat Kebidanan
a. Riwayat Haid
Menarche
: 13 tahun
Siklus
: 28 tahun
Lamanya
: 7 hari
Warna/bau
: merah/anyir
HPHT
: 04 - 09 - 2011
TP
: 11 - 06 - 2012
Kehamilan
Persalinan
Nifas
Anak
K
B
Ke
UK
Jenis
Pnlong
Tmpat
Pnylt
BBL
Sex
Hidup
Mati
ASI
Pnylt
9 bln
Spt B
Bidan
PKM
2800
9 th
1 th
Pil
9 bln
Spt B
Bidan
PKM
2900
- Trimester II
- Trimester III
Obat-obatan yang pernah didapat adalah : tablet zat besi, obat anti
mual,vitamin,kalsium
Penyuluhan yang pernah didapat : nutrisi ibu hamil, personal hygiene, pola
istirahat, tanda bahaya kehamilan, tanda persalinan
d. Riwayat Persalinan Sekarang
Ibu mengatakan merasakan kenceng kenceng sejak jam 06.00 WIB dan sudah
mengeluarkan lendir bercampur darah. Ibu MKB jam 08.00 WIB dan saat
dilakukan pemeriksaan dalam pembukaan sudah 4 cm. Ibu melahirkan anak
keduanya pada tanggal 03 Juni 2012, jam 14.00 WIB dengan jenis kelamin
perempuan, BB = 2900 gram, PB=50 cm, bayi lahir langsung menangis dan
persalinan ditolong oleh bidan.
e. Riwayat Nifas Sekarang
Ibu mengatakan nyeri pada luka jahitan dan terasa panas, ASI keluar lancar,
dari kemaluan keluar darah merah kekuningan 1 kotek tidak penuh, ibu belum
BAB tetapi sudah BAK 1x.
5.
6.
7.
8.
9.
Pola Nutrisi
Saat hamil
Saat Nifas
b.
Pola Eliminasi
Saat hamil
Saat Nifas
c. Pola Istirahat
Saat hamil : tidur siang 2 jam/hari (tidak ada keluhan)
tidur malam 6 jam/hari (tidak ada keluhan)
Saat Nifas : ibu belum beristirahat
d.
Pola Aktivitas
Saat hamil : ibu biasa mengerjakan pekerjaan rumah
tangga(nyapu,masak,mencuci) dibantu suami
Saat Nifas : Ibu sudah mulai mengerjakan pekerjaan rumah sedikit demi
sedikit dibantu keluarganya.
e.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik Umum
a. Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
Postur tubuh
: normal (tegak)
Cara berjalan
: normal
BB saat hamil
: 57 kg
BB saat ini
: 50 kg
TB
: 151,5 cm
b. TTV
Tekanan Darah
: 120/ 80 mmHg
RR
: 24 x/menit
Nadi
: 82 x/menit
Suhu : 36,50 C
Muka
Mata
Hidung
Mulut
Telinga
: simetris,
tidak
ada
purulen,
tidak
ada
serumen,
pendengaran baik
Leher
Ketiak
Dada
Payudara
: Simetris,
tidak
ada
luka
bekas
operasi,
terdapat
: Tidak
ada
luka
operasi,
ada
striae
livide,
ada
Anus
Eks. atas
Eks. Bawah
b.Palpasi
Kepala
Leher
Ketiak
Payudara
Abdomen
Eks. Atas
Eks. Bawah
c. Auskultasi
Dada
d. Perkusi
Tidak dilakukan
3. Pemeriksaan Dalam
Tidak dilakukan
4. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan
Kesimpulan : P20002 Postpartum fisiologis hari keempat, K/U baik, TFU 3 jari b pusat,
UC baik, lochea sanguinolenta, terdapat luka jahitan perineum yang
masih basah
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN
Dx
Ds
: Ibu mengatakan nyeri dan terasa panas pada luka jahitan di kemaluan
Do
: - Keadaan Umum
: baik
= 36, 5oC
- UC baik (keras)
- Lochea Sanguinolenta
-Kandung kemih kosong
-Luka jahitan perineum masih basah
Masalah
Kebutuhan
: HE tentang
- Pola Nutrisi (Tidak ada pantang makanan)
- personal hygiene
- Mobilisasi
- Tanda tanda bahaya ibu nifas
Dx
Tujuan
Kriteria
: - K/ U baik
- TTV dalam batas normal
T = (110/70 130/90) mmHg,
S = 36,5 37,5 C,
N = 60-100 x/menit,
RR=18-24x/menit)
- TFU sesuai masa involusi
- UC keras
- Luka jahitan perineum kering dan nyeri berkurang
Intervensi :
1.
2. Lakukan pemeriksaan fisik dan TTV serta beritahukan ibu hasil pemeriksaan
R/ ibu mengerti dengan keadaannya sekarang sehingga mengurangi kecemasan ibu
3.
4.
Anjurkan pada ibu untuk tetap menjaga kebersihan genetalia setelah BAB/BAK
R/ mencegah terjadinya infeksi
5.
6.
Lakukan pendokumentasian
R/ Sebagai bukti telah dilakukan asuhan kebidanan
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 06 - 06 - 2012
Dx
Jam 08.45 WIB : Melakukan pendekatan pada klien dan menanyakan keluhan saat ini,
menjelaskan seluruh tindakan yang akan dilakukan sehingga dapat
terjalin hubungan yang baik dengan ibu lebih kooperatif, sehingga
memudahkan petugas memberi asuhan
Jam 09.15 WIB : Melakukan pemeriksaan dan memberitahu hasil pemeriksaan kepada
ibu
T : 120/80 mmHg
: 82x/menit
S : 36,5 C
RR : 24x/menit
Lochea : Sanguinolenta 50 cc
UC : keras
Jam 09.25 WIB : Menganjurkan ibu supaya tidak pantang makanan dan banyak minum
sehingga kebutuhan nutrisi ibu dan bayi terpenuhi, dan ASI dapat
keluar lancar
Jam 09.30 WIB : Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan genetalia setelah
BAB/BAK, dan mengajarkan untuk cebok yang benar dari depan ke
belakang sehingga mencegah terjadinya infeksi
Jam 09.35 WIB : Menjelaskan tanda bahaya nifas seperti perdarahan yang hebat, sakit
kepala terus menerus, pandangan mata kabur, nyeri ulu hati,
pembengkakan di wajah, tangan dan kaki, payudara menjadi panas,
merah dan sakit
Jam 09.45 WIB :
VII. EVALUASI
Tanggal :06 - 06 - 2012
Dx
: Ibu mengatakan nyeri dan rasa panas pada luka jahitan di kemaluan sudah
berkurang, dan ibu mengerti serta bersedia melakukan anjuran petugas
: - K / U baik
TTV
T : 120/80 mmHg
N : 82 x/menit
S : 36,5 C
RR : 24x/menit
UC keras
Lochea Sanguinolenta 50 cc