Stase Ilmu Kesehatan Anak RSIJ Pondok Kopi Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
Identitas Pasien
: Bayi Ny. SD : 5-11-2013 pukul 15.20 WIB : 2 hari : Perempuan : Kp. Pedurenan No. 46 Rt.6 Kel. Rawa Terate, Cakung-Jakarta Timur. No. RM : 72 .73. 24 Masuk RS tgl : 5-11-2013 pukul 16.30 WIB Nama TTL Usia Jenis kelamin Alamat
Alloanamnesis
Keluhan utama: Bayi lahir dengan berat badan 1200 gram Riwayat Penyakit Sekarang :
Bayi perempuan BBL 1200 gram Menangis tidak kuat Kebiruan di tangan & kaki Perawatan lanjut di peristi (alat bantu nafas)
Riwayat Persalinan
Bayi lahir secara spontan. Satu hari sebelum masuk RS ibu mengeluh mules dari pukul 02.00 WIB, kemudian keesokan harinya keluar lendir dan darah dari jalan lahir, dan keluar air ketuban. ibu segera ke RSIJPK dan pada pukul 15.20 ibu melahirkan.
Riwayat Kehamilan
Ibu G1P0A0 hamil 27 minggu Ibu rutin ANC di bidan Selama kontrol kondisi normal Selama hamil ibu mengeluh mual-muntah Ibu tetap aktif bekerja sebagai SPG s/d 5 bln kehamilan Ibu tidak merokok dan tidak sakit.
Riwayat Pernikahan
Orang tua bayi menikah 1x, saat ayah berumur 30 tahun dan ibu berumur 24 tahun.
Riwayat Kelahiran
Umur Kehamilan Cara Lahir BB PB LK A/S 27 minggu Spontan 1200 gram 42 cm 26 cm 7/8
Bayi menangis merintih, pada anggota gerak kebiruan, bayi bergerak tapi tidak terlalu aktif.
Pemeriksaan Fisik
Tgl: 6 -11-2013, 11.00 WIB KU: Tampak sakit berat Kesadaran: Apatis Jenis kelamin: Perempuan Tanda Vital Nadi: 155 x/menit RR : 65 x/menit Suhu: 36,5C Antropometri BB : 1200 gram PB : 42 cm LK : 26 cm LP : 24 cm
STATUS GENERALIS
Kulit : Sianosis (-), ikterik (-), tanda lahir (-), vernik kaseosa (-), lanugo (+) Kepala dan Leher Bentuk : Sulit dinilai Ubun-ubun : Sulit dinilai Mata : Sklera Ikterik -/-, konjungtiva anemis -/-, refleks cahaya +/+ Hidung : Deviasi septum -/-, sekret -/-, pernafasan cuping hidung () Mulut : Mukosa mulut basah Telinga : Sulit dinilai Leher : Tidak ada pembesaran KGB dan kelenjar tiroid
Thorax
Paru
Inspeksi: Bentuk Auskultasi: Pernafasan : Simetris : Vesikuler +/+
Abdomen
Anus Ekstremitas
Extremitas Superior : Kedua lengan sama panjang, polidaktili (-), sindaktili (-) Extremitas Inferior : Kedua kaki sama panjang, polidaktili (-), sindaktili (-)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium: (5-11-2013, jam: 19:21 WIB)
(Tanggal 5-11-2013)
Rontgen
Thorax Kesan: Cor dalam batas normal Pulmo tanda HMD mild grade Abdomen Kesan: Belum terlihat tanda ileus/akut abdomen saat ini Tip Umbilical cath ke arah cranial dengan tip setinggi V thorakal 10
Resume
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Bayi perempuan dari ibu G1P0A0 dengan hamil kurang bulan. Bayi lahir spontan, usia kehamilan 27 minggu, ketuban jernih, A/S 7/8. Saat lahir extremitas bayi biru, tidak menangis kuat, gerak tidak terlalu aktif.
Dyspneu Berat lahir: kurang, Panjang badan: kurang, Lingkar kepala: mikrocephal.
Diagnosis
Neonatus Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan Berat Bayi Lahir Rendah + Hyalin Membran Disease
Penatalaksanaan
Termoregulasi O2 CPAP 30% flow 8 peep 7 Vit K 1 mg IM. Nebu Nacl 4x1cc Inj Pycin 4x25 mg Inj Simikan 1x5 mg/48 jam
Follow up
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram1
Epidemiologi
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan komponen besar yang menyebabkan angka mortalitas neonatal. Meskipun BBLR hanya 6-7% dari semua kelahiran, BBLR menyebabkan 2/3 dari seluruh kematian neonatal. BBLSR menyebabkan 50% kematian neonatal. BBLR 40 kali lebih mungkin meninggal pada masa neonatal
Klasifikasi
Bayi berat lahir rendah (BBLR) 1.5002.500 g Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) <1.500 g Bayi berat lahir ekstrem rendah (BBLER)<1.000 g
Prematuritas murni
Karakteristik Klinis
Berat badan < 2500 gram, PB 45 cm, lingkaran dada < 30 cm, lingkar kepala < 33 cm, masa gestasi < 37 minggu. Bayi lebih banyak tidur daripada bangun. Tangisannya lemah, pernafasan belum teratur dan sering serangan apnu
Komplikasi
Sindrom gangguan pernafasan idiopatik ( HMD ) Pneumonia aspirasi, Perdarahan intraventikular, Hiperbilirubinemia
Dismaturitas
Dismaturitas adalah bayi baru lahir yang berat badan lahirnya kurang dibandingkan dengan berat badan seharusnya untuk masa gestasi bayi itu (kecil masa kehamilan = KMK). Gambaran klinis BB < 2500 gram,karakteristik fisis sama dengan bayi premature dan mungkin ditambah dengan retardasi pertumbuhan dan wasting .
Stadium Pertama
Stadium Kedua
Tanda stadium pertama + warna kehijauan pada kulit, plasenta dan umbilicus
Tanda stadium kedua + kulit yang berwarna kuning, juga kuku dan tali pusat.
Stadium Ketiga
Komplikasi
Sindrom aspirasi mekonium Hipoglikemia simtomatik Asfiksia neonatorum Penyakit membrane hialin Hiperbilirubinemia
Penatalaksanaan
Memeriksa kadar gula darah setiap 812 jam. Frek. pernapasan terutama dalam 24 jam pertama harus diawasi Temperatur harus dikelola karena mudah hipotermik
Epidemiologi
Penyebab terbanyak dari angka kesakitan dan kematian pada bayi prematur adalah Respiratory Distress Syndrome ( RDS ). Sekitar 5 -10% didapatkan pada bayi kurang bulan, 50% pada bayi dengan berat 501-1500 gram. Saat ini RDS didapatkan kurang dari 6% dari seluruh neonatus
Etiologi
Ada 4 faktor penting penyebab defisiensi surfaktan pada RDS yaitu: Prematur Asfiksia perinatal Maternal diabetes Seksio sesaria.
Respiratory Distress Syndrome (RDS) disebut juga Hyaline Membran Disease (HMD)
didapatkan pada 10% bayi prematur, yang disebabkan defisiensi surfaktan pada bayi yang lahir dengan masa gestasi kurang. Surfaktan biasanya didapatkan pada paru yang matur.
Fungsi surfaktan untuk menjaga agar kantong alveoli tetap berkembang dan berisi udara, sehingga pada bayi prematur dimana surfaktan masih belum berkembang menyebabkan daya berkembang paru kurang dan bayi akan mengalami sesak napas. Gejala tersebut biasanya tampak segera setelah bayi lahir dan akan bertambah berat.
Manifestasi Klinis
sesak napas pada bayi prematur segera setelah lahir takipnea (> 60 x/menit), pernapasan cuping hidung, retraksi dinding dada, dan sianosis,
Komplikasi
Ruptur alveoli Perdarahan intrakranial Bronchopulmonary Dysplasia (BPD) Retinopathy prematur
Penatalaksanaan
Pemberian surfaktan merupakan salah satu terapi rutin yang diberikan pada bayi prematur dengan RDS. Human surfaktan dibuat dari 100ml cairan amnion yang bersih (tidak mengandung mekonium dan darah) yang diambil pada proses sectio sesar dan dapat menghasilkan 1 gram surfaktan.
Dosis: 100mg/kg sampai 200mg/kg. Dengan dosis 100mg/kg sudah dapat memberikan oksigenasi dan ventilasi yang baik, dan menurunkan angka kematian neonatus dibandingkan dosis kecil
TERIMAKASIH