By Kaimuddin,MKes
Outline Materi
Editing , Coding dan Tabulasi Data Analisis Deskriptif Studi Kasus (Case Study) Deskripsi dengan Ukuran Numerik
Pengolahan Data :
Proses pengolahan data (proses edisi) : Memeriksa data (editing) Memberi kode (coding) Menyusun data (tabulating)
Editing Data (Penyuntingan Data) : suatu kegiatan yang bertujuan agar data yang telah dikumpulkan memberikan kejelasan, dapat dibaca, konsisten dan komplit. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengedit data : 1. Apakah data sudah lengkap dan sempurna ? 2. Apakah data cukup jelas dan dapat dibaca ? 3. Apakah semua catatan dapat dipahami ? 4. Apakah semua data sudah cukup konsisten ? 5. Apakah data cukup uniform ? 6. Apakah ada responsi yang tidak sesuai ? Coding : data yang dikumpulkan dapat berupa angka, kalimat pendek atau panjang, ataupun hanya Ya atau Tidak. Untuk memudahkan pengolahan dan analisis data, maka jawabanjawaban tersebut perlu diberi kode.
Pemberian Kode terhadap jawaban responden penting artinya, jika pengolahan data dilakukan dengan komputer. Pengkodean Data : menerjemahkan data ke dalam kode, biasanya kode angka yang bertujuan untuk memindahkan data tersebut ke dalam media penyimpanan data dan analisis komputer lebih lanjut. Coding (Mengkode Jawaban) : adalah menaruh angka pada setiap jawaban. Pemberian Kode : dapat dilakukan dengan melihat jenis pertanyaan/pernyataan jawaban. Dalam hal ini dibedakan 1) Jawaban berupa angka. 2) Jawaban dari pertanyaan tertutup. 3) Jawaban pertanyaan semi terbuka. 4) Jawaban pertanyaan terbuka.5)Jawaban pertanyaan kombinasi. Tabulasi Data :memasukkan data ke dalam tabel-tabel
Penyajian Data
-
Untuk data kualitatif dapat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi Untuk data kuantitatif menggunakan berbagai perhitungan statistik
PENYAJIAN DATA
TERDAPAT DUA MACAM PENYAJIAN: TABEL ATAU DAFTAR GRAFIK ATAU DIAGRAM
JUDUL BARIS
SEL
CATATAN
TABEL KONTINGENSI
Untuk data yang terdiri dari dua faktor, berukuran b x k, b = baris, k = kolom JUDUL KOLOM
JUMLAH
JUDUL BARIS
SEL
JUMLAH CATATAN
Diagram
Penyajian data dalam gambar yang dibagi menjadi: Diagram batang Diagram garis Diagram lingkaran atau diagram pastel Diagram lambang Diagram peta atau kartogram Diagram pencar atau diagram titik
DIAGRAM BATANG
BANYAK MURID PADA YAYASAN PENDIDIKAN X
250
230 200
BANYAK MURID
140 100
PENYAJIAN DATA
Contoh 1: Tabel di bawah menunjukkan jumlah mahasiswa bermasalah pada suatu perguruan tinggi x.
14 12
Jumlah siswa
2003
2004
PENYAJIAN DATA
Tentukan jumlah mahasiswa yang bermasalah dari tahun 2001 sampai dengan 2004!
Jawab: Jumlah mahasiswa yang bermasalah dari tahun 2001 sampai dengan 2004 = 6+10+13+10
= 39 mahasiswa
STATISTIK
PENYAJIAN DATA
Contoh 2: Diagram batang berikut ini menggambarkan kondisi lulusan dari suatu SMA dari tahun 1992 sampai dengan tahun 1996. Banyak lulusan yang tidak menganggur selama tahun 1992 sampai dengan tahun 1995 adalah
STATISTIK
PENYAJIAN DATA
300
Banyak lulusan
250 200 150 100 50 0 1992 1993 1994 1995 1996 Tahun
STATISTIK
PENYAJIAN DATA
Pertanyaan
Banyak lulusan yang tidak menganggur selama tahun 1992 sampai dengan tahun 1995 adalah.
STATISTIK
PENYAJIAN DATA
b. Diagram lingkaran
Penyajian data dengan menggunakan gambar yang berbentuk daerah lingkaran disebut diagram lingkaran.
Sepeda
Jalan Kaki
720
Bus
Motor
STATISTIK
PENYAJIAN DATA
Jawab : Derajat sektor siswa yang berjalan kaki: 3600 (600+720+450) = 1830 Banyaknya siswa yang berjalan kaki ke sekolah
1830 = 360 0
x 480 orang
= 244 orang
STATISTIK
PENYAJIAN DATA
Contoh 2 :
Hasil penelusuran tamatan pada sebuah SMK dinyatakan dengan diagram berikut. Jika jumlah yang bekerja sebanyak 135 orang, maka banyak tamatan yang melanjutkan kuliah adalah. Wiraswasta
Bekerja 45%
STATISTIK
PENYAJIAN DATA
Jawab :
Persentase tamatan yang melanjutkan kuliah = 100% - (25%+45%+10%) = 20% Banyaknya tamatan yang melanjutkan kuliah =
= 60 orang
STATISTIK
DIAGRAM BARIS
BANYAK MURID PADA YAYASAN PENDIDIKAN X
250 230
BANYAK MURID
SLTP
SLTA
PT
TINGKAT PENDIDIKAN
PENYAJIAN DATA
Diagram Garis
Penyajian data dengan diagram garis biasanya digunakan untuk menunjukkan perubahan sepanjang periode tertentu.
Contoh :
Data lulusan SMK Nusantara yang bekerja sesuai dengan bidangnya dari tahun 2003 sampai tahun 2007 sebagai berikut. Buatlah diagram garisnya. Tahun Jumlah siswa
2007
200
STATISTIK
Jawab :
PENYAJIAN DATA
J u 200 m l 160 a h 120 B e 100 k 80 e r j a
STATISTIK
DIAGRAM LAMBANG
200
140
100
DIAGRAM PETA
BANYAK MURID
SLTP SLTA PT
TINGKAT PENDIDIKAN
JAWAB (lanjutan)
Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Statistika
Interval Kelas
9-21 22-34 35-47 48-60 61-73 74-86 87-99
Batas Kelas
8,5-21,5 21,5-34,5 34,5-47,5 47,5-60,5 60,5-73,5 73,5-86,5 86,5-99,5
Nilai Tengah
15 28 41 54 67 80 93 Jumlah
Frekuensi
3 4 4 8 12 23 6 60
DIAGRAM HISTOGRAM
Diagram Histogram Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Statistika
25 Frekuensi
20
15
10
5 0 8,5 34,5 60,5 86,5 21,5 47,5 73,5 99,5 Nilai
Batas Kelas
8,5-21,5 21,5-34,5 34,5-47,5 47,5-60,5 60,5-73,5 73,5-86,5 86,5-99,5
Jumlah
60
100
25 Frekuensi
23 Histogram
20
15
12 8 3
8,5 4 4 6
Poligon Frekuensi
10
5 0
Interval Kelas
9-21 22-34 35-47 48-60 61-73 74-86 87-99
Batas Kelas
kurang dari 8,5 kurang dari 21,5 kurang dari 34,5 kurang dari 47,5 kurang dari 60,5 kurang dari 73,5 kurang dari 86,5 kurang dari 99,5
Persen Kumulatif
0 5 11,67 18,34 31,67 51,67 90 100
OGIF
Ogif Frekuensi Kumulatif Kurang Dari Untuk Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Statistika
60
Frekuensi Kumulatif 50
54
60
40
30
31 19 3 8,5 7 11
20
10 0
Batas Kelas
lebih dari 8,5 lebih dari 21,5 lebih dari 34,5 lebih dari 47,5 lebih dari 60,5 lebih dari 73,5 lebih dari 86,5 lebih dari 99,5
Persen Kumulatif
100 95 88,33 81,66 68,33 48,33 10 0
OGIF (lanjutan)
Ogif Frekuensi Kumulatif Lebih Dari Untuk Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Statistika 60 60 57 53 49 50 41 40 30 29
Frekuensi Kumulatif
20
10 0 8,5 6 34,5 60,5 86,5 21,5 47,5 73,5 99,5 Nilai
OGIF (lanjutan)
Ogif Frekuensi Kumulatif Dari Untuk Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Statistika
60
Frekuensi Kumulatif 50
40
30
20
10 0 8,5 34,5 60,5 86,5 21,5 47,5 73,5 99,5 Nilai
Analisis Deskriptif
Analisis Deskriptif : adalah kegiatan menyimpulkan data mentah dalam jumlah yang besar sehingga hasilnya dapat ditafsirkan. Meliputi kegiatan mengelompokkan, mengatur,mengurutkan data atau memisahkan komponen atau bagian yang relevan dari keseluruhan data, sehingga data mudah dikelola. Menggambarkan pola-pola yang konsisten dalam data, sehingga hasilnya dapat dipelajari dan ditafsirkan secara singkat dan penuh makna. Tediri: 1). Metode/ Studi Kasus 2) Metode Survai (menggunakan metode statistik)
Studi Kasus :adalah penelitian tentang status subyek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Subyek Penelitian : dapat berupa individu, kelompok, lembaga maupun masyarakat. Tujuan Studi Kasus : adalah untuk memberikan gambaraan secara rinci tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari subyek penelitian, yang kemudian dari sifatsifat tersebut akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Hasil penelitian studi kasus merupakan suatu generalisasi dari pola-pola kasus yang tipikal dari individu, kelompok, lembaga dan sebagainya.
Keunggulan Studi Kasus : 1. 1. Sebagai suatu studi untuk mendukung studi-studi besar di kemudian hari. 2. Dapat memberikan hipotesis-hipotesis tertentu untuk penelitian lanjutan. 3. Dapat digunakan sebagai contoh ilustratif yang baik dalam perumusan masalah, penggunaan statistik dalam analisis data serta cara-cara perumusan generalisasi dan kesimpulan. 4. Dapat digunakan untuk menemukan ide-ide baru mengenai hubungan antar variabel, yang kemudian diuji lebih mendalam dalam penelitian eksplanatori (untuk mencari jawaban mengenai why dan how).
Studi Kasus ( 3 )
Penelitian Explanatory : dapat pula dikelompokkan dalam penelitian terapan (applied research) dengan pendekatan studi kasus (case study). Case Study atau Consultant Engagement : suatu penelitian bersifat kualitatif yang berusaha mencari permasalahan yang dihadapi suatu organisasi/lembaga, mengapa hal itu terjadi dan apa akibatnya serta menemukan alternatif jawaban penyelesaiannya. Studi Kasus : merupakan penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan mengenai : Who, What, When, Where dan How.
Deskripsi Data dengan Ukuran Numerik : ialah mendeskripsikan data dengan menggunakan metode numerik/angka. Klasifikasi Metode Numerik : 1) Ukuran Tendensi / Nilai Sentral. 2) Ukuran Variabilitas. Ukuran Tendensi / Nilai Sentral (Central Tendency) : adalah suatu ukuran yang mengukur tendensi suatu himpunan data yang mengelompok atau memusat dalam nilai numerik tertentu. Jenis Ukuran Tendensi Sentral : 1) Rata-Rata Hitung (Arithmetic Mean). 2) Median. 3) Modus. Rata-Rata Hitung : adalah menjumlahkan seluruh data dibagi dengan banyaknya data yang ada.
Median : angka tengah yang diperoleh apabila data disusun atau diurutkan dari nilai terendah hingga nilai tertinggi. Modus : ialah nilai yang paling sering muncul. Ukuran Variabilitas/ Penyimpangan : suatu ukuran untuk mengukur sebaran/distribusi data, atau untuk mengukur seberapa jauh data menyimpang dari rata-ratanya. Jenis Ukuran Variabilitas : 1) Ukuran Kecondongan (Skewness). 2) Rentang (Range). 3) Deviasi Standar (Standard Deviation). Ukuran Kecondongan (Skewness) : ukuran bentuk atau derajat simetri distribusi data. Rentang (Range) : Selisih antara nilai terbesar dan nilai terkecil dari suatu himpunan data. Deviasi Standar (Standard Deviation): ukuran penyimpangan yang diperoleh dari akar kuadrat dari rata-rata jumlah kuadrat deviasi antara masing-masing nilai dengan rata-ratanya.