Anda di halaman 1dari 26

Laporan Kasus

SEORANG LAKI-LAKI, 55 TAHUN DATANG DENGAN KELUHAN SESAK NAFAS YANG BERTAMBAH HEBAT SEJAK 2 HARI SMRS

Disusun Oleh Yuli A!us"#i$ %5&'()'')'2*+

,e-.i-.in! D#/ 0en Ah-$1, S2/,D,K-,

FAKULTAS KEDOKTERAN UNI3ERSITAS SRI4IJAYA 2')'

BAB I

,ENDAHULUAN

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran nafas yang bersifat progresif nonreversible atau reversible parsial. PPOK terdiri dari bronkitis kronik dan emfisema atau gabungan keduanya. Bronkhitis kronik sendiri ditandai dengan adanya batuk kronik berdahak minimal 3 bulan dalam setahun, sekurang-kurangnya dua tahun berturutturut, dan tidak disebabkan penyakit lainnya. edangkan emfisema adalah suatu kelainan anatomis paru yang ditandai oleh pelebaran rongga udara distal bronkiolus terminal, disertai kerusakan dinding alveoli. Pada prakteknya !ukup banyak penderita bronkitis kronis "uga memperlihatkan tanda-tanda emfisema, termasuk penderita asma persisten berat dengan obstruksi "alan napas yang tidak reversible penuh, dan memenuhi kriteria PPOK. Kebiasaan merokok merupakan satu-satunya penyebab kausal yang terpenting dari PPOK, "auh lebih penting daripada faktor penyebab lainnya. elain itu, faktor risiko lain yang dapat menyebabkan PPOK diantaranya adalah hipereaktiviti bronkus, ri#ayat infeksi saluran nafas ba#ah berulang, dan ri#ayat terpa"an polusi udara di lingkungan dan tempat ker"a. $i %ndonesia, berdasarkan urvei Kesehatan &umah 'angga tahun ()*+, asma, bronkitis kronik, dan emfisema menduduki peringkat ke-, sebagai penyebab kesakitan terbanyak dari (- penyebab kesakitan utama. K&' $epkes &% ()). menun"ukkan angka kematian karena asma, bronkitis kronis, dan emfisema menduduki peringkat ke-+ dari (- penyebab tersering kematian di %ndonesia. /aktor yang berperan dalam peningkatan tersebut diantaranya adalah kebiasaan merokok yang masih tinggi (laki-laki di atas (, tahun +--0-1), polusi udara terutama di kota besar, dan industrialisasi. Karena "umlah dan tingkat mortalitas akibat kasus PPOK di %ndonesia adalah tinggi, maka sebagai dokter umum harus dapat mengenali dan melakukan terapi pada PPOK.

BAB II

LA,ORAN KASUS IDENTIFIKASI 2ama 5enis kelamin 7sia 8lamat Peker"aan tatus perka#inan 8gama 4& 'anggal pemeriksaan ANAMNESIS Keluh$n u"$-$ esak yang bertambah hebat se"ak . hari 4& Ri5$6$" 2e#7$l$n$n 2en6$8i" 9 ( bulan 4& os mengeluh sesak nafas, sesak dipengaruhi aktivitas (:) bila ber"alan se"auh 9(-- meter, dipengaruhi !ua!a dan emosi (-), nafas bunyi mengi (-), batuk (:), berdahak (:), dahak putih kental 9 ( sendok teh, demam (-), selain itu os mengeluh sering terbangun di malam hari karena sesak (:), os tidur dengan .-3 bantal, nyeri dada (-), dada berdebar (-), kaki bengkak (-), os hanya berobat ke bidan, sesak tidak berkurang, nafsu makan baik, B8B dan B8K biasa. 9 ( minggu 4& os mengeluh sesak nafas, sesak dipengaruhi aktivitas (:) bila ber"alan se"auh 3 'n.4 3 6aki-laki 3 ,, tahun 3 $usun 'alang leman, Payaraman, Ogan %lir 3 Petani 3 Ka#in 3 %slam 3 , 8pril .-(3 (+ 8pril .-(-

9,- meter, nafas bunyi mengi (-), batuk (:), berdahak (:), dahak putih kental 9 ( sendok teh, demam (-). Os mengeluh sering terbangun di malam hari karena sesak (:), os tidur dengan .-3 bantal, nyeri dada (-), dada berdebar (-), kaki bengkak (-), nafsu makan menurun, B8B dan B8K biasa. 9 . hari 4& os mengeluh sesak nafas semakin hebat, sesak dipengaruhi aktivitas (:), sesak saat istirahat (:), batuk (:), dahak (:), dahak putih kental 9 (,, sendok teh, nafas bunyi mengi (:), demam (-), os tidur sambil duduk atau dengan bantal tinggi (tiga bantal), nyeri dada (-), dada berdebar (-), kaki bengkak (-), nafsu makan menurun,B8B biasa, B8K sedikit, kemudian os berobat ke & 4; dan dira#at.

Ri5$6$" 2en6$8i" 1$hulu &i#ayat sakit asma (:) se"ak ( tahun yang lalu, pen!etus asma adalah obat nyamuk semprot, kontrol tidak teratur, os minum obat yang di"ual di #arung tapi os tidak ingat nama obatnya. &i#ayat alergi makanan (ikan laut) &i#ayat sakit darah tinggi disangkal &i#ayat sakit "antung sebelumnya disangkal

Ri5$6$" 8e.i$s$$n &i#ayat merokok (.-(+ batang hari selama ., tahun

Ri5$6$" 2en6$8i" 8elu$#!$ &i#ayat penyakit di keluarga dengan keluhan yang sama disangkal

Ri5$6$" s9si9e89n9-i tatus ekonomi kurang

S"$"us !i:i $iet sebelum sakit3 makan 3 kali sehari, teratur, porsi satu piring. <ariasi diet3 Karbohidrat Protein 6emak ayur usu II/ ,EMERIKSAAN FISIK Keadaan umum Keadaan umum Keadaan saakit Kesadaran 3 'ampak sakit 3 akit sedang 3 =ompos mentis 3 nasi, sebanyak ( piring 3 tahu, tempe sering 3 ikan, ayam, daging, 9(potong, "arang 3sering, sayur bayam atau kangkung 3 "arang

>i?i $ehidrasi 'ekanan darah 2adi Pernapasan uhu BB 'B %4' &BD Ke$1$$n s2esi;i8 Kuli"

3 kurang 33 (,-@(-- mm;g 3 *- A@ menit 3 .*A@ menit 3 3+,*B= 3 C- kg 3 (,, !m 3 (+,+, kg@m3 3 (C- 3 C),,) A (--1 E *-,*(1

Darna sa#o matang, agak kemerahan, turgor kembali !epat, ikterus pada kulit (-), sianosis (-), s!ar (-), keringat umum (-), keringat setempat (-),pu!at pada telapak tangan dan kaki, pertumbuhan rambut normal. KGB 'idak ada pembesaran K>B pada daerah aAilla, leher, inguinal dan submandibula serta tidak ada nyeri penekanan. Ke2$l$ Bentuk oval, simetris, ekspresi sakit sedang, deformasi (-) M$"$ Fksoftalmus (-), endoftalmus (-), edema palpebra (-), kon"ungtiva palpebra pu!at (-), sklera ikterik (-), pupil isokor, refleks !ahaya normal, pergerakan mata ke segala arah baik.

Hi1un! Bagian luar tidak ada kelainan, septum dan tulang-tulang dalam perabaan baik, tidak ditemukan penyumbatan maupun pendarahan, pernapasan !uping hidung (-). Telin!$ 'ophi (-), nyeri tekan prosesus mastoideus (-), pendengaran baik. Mulu" 'onsil tidak ada pembesaran, pu!at pada lidah (-), atrofi papil (-), gusi berdarah (-), stomatitis (-), rhagaden (-), bau pernapasan khas (-), faring tidak ada kelainan, pursed lips breathing (:). Lehe# Pembesaran kelen"ar getah bening (-), pembesaran kelen"ar tiroid (-), 5<P (,:-) !m; .O, kaku kuduk (-). D$1$ dada simetris pada kondisi statis, bentuk barrel chest, pada kondisi dinamis dada kanan dan kiri tidak ada yang tertinggal, retraksi suprasternal (:), nyeri tekan (-), nyeri ketok di dada (-), krepitasi (-). ,$#u-2$#u %3 tatis simetris, dinamis kanan E kiri tidak ada yang tertinggal, sela iga melebar (:) P3 tem fremitus melemah , kanan E kiri P3 Perkusi hipersonor pada kedua lapangan paru, batas paru-hepar pada %= <%%-<%%% 83 <esikuler (:) melemah pada kedua lapangan paru, ronkhi basah sedang pada kedua basal paru, #hee?ing (:) ekspirasi J$n"un! %3 %!tus !ordis tidak terlihat P3 %!tus !ordis teraba di %= <%%% linea mid!lavikularis sinistra

P3 batas "antung atas %= %%%, batas "antung kanan linea sternalis deAtra, batas "antung kiri . "ari linea midklavikularis sinistra 83 ;&3 *-A@ menit, murmur (-), gallop (-) 8bdomen %3 $atar P3 6emas, nyeri tekan (-), hepar teraba . "ari di ba#ah ar!us !ostae, tumpul, rata, konsistensi kenyal, lien tidak teraba P3 thympani, nyeri ketok (-) 83 B7 (:) 2ormal 8lat kelamin 'idak diperiksa Fkstremitas atas Futoni, eutrofi, gerakan bebas, kekuatan :,, nyeri sendi (-), edema (-), "aringan parut (-), pigmentasi normal, "ari tabuh (:), akral hangat, turgor kembali !epat. Fktremitas ba#ah Futoni, eutrofi, gerakan bebas, kekuatan :,, nyeri sendi (-), edema pretibial (-), "aringan parut (-), pigmentasi normal, "ari tabuh (-), akral hangat, turgor kembali !epat.

III/ ,EMERIKSAAN ,ENUNJANG PF4F&%K 882 68BO&8'O&%74 (, 8pril .-(-) ;asil Pemeriksaan ;ematologi3

Pemeriksaan ;b ;t

;asil (+,, g@dl C+ vol1

2ormal (C-(* g@dl C--C* vol1

6eukosit 'rombosit 6F$ Basofil Fosinofil Batang egmen 6imfosit 4onosit ;asil Pemeriksaan Kimia Klinik3

(*.*--@mm3 .0-.---@ mm3 (- mm@"am -1 -1 .1 *01 )1 .1

,----(-.---@mm3 .--.----,--.---@ mm3 6 G (- mm@"am, P G (, mm@"am --( 1 (-31 .-+1 ,--0-1 .--C-1 .-*1

Pemeriksaan B =holesterol 'otal ;$6 H =holesterol 6$6 H =holesterol 'rily!erida 7ri! 8!id 7reum =reatinin Protein 'otal 8lbumin >lobulin >O' >P' 2atrium

;asil (.+ mg@dl .03 mg@dl +* mg@dl (*- mg@dl (.+ mg@dl (-,. mg@dl +* mg@dl (,3 mg dl * g@dl C,C g@dl 3,) g@dl 0, 7@% C0 7@% (3C mmol@l

2ormal

G .-- mg@dl 6I,,, PI+, G(3-mg@dl G(,- mg@dl 6 3,,-0,( mg@dl, P .,+-+,- mg@dl (,-3) mg@dl 6 -,)-(,3 mg@dl, P -,+-(,- mg@dl +,--0,* g@dl 3,,-,,- g@dl

GC- 7@% GC( 7@% (3,-(,, mmol@l

Kalium

3,) mmol@l

3,,-,,, mmol@l

Pemeriksaan radiologi /oto thoraA P8 (tanggal , 8pril .-(-) Kualitas foto kurang baik 8simetris 'rakea di tengah koliosis ela iga melebar $iafragma tenting (-) ='& I ,-1 udut !ostophreni!us tumpul Parenkim paru 3 hiperlusen paru kanan (hiperaerasi)

Kesan 3 PPOK, !ardiomegali FK> (, 8pril .-(-) &, ;& (.(A@menit, gelombang P pulmonal, P-& interval -,(. detik, J& kompleks -,-* detik, &@ <(G (, <( : & <,@<+ G3,, '-' =hange (-)

Kesan3 sinus takikardi : 68$ RESUME eorang laki-laki berinisial 'n. 4, berumur ,, tahun, 4& tanggal , 8pril .-(- dengan keluhan utama sesak nafas yang bertambah hebat se"ak 9C* "am 4& .

9 ( bulan

4& os mengeluh sesak nafas, sesak dipengaruhi aktivitas (:) bila ber"alan se"auh

9(-- meter, dipengaruhi !ua!a dan emosi (-), nafas bunyi mengi (-), batuk (:), berdahak (:), dahak putih kental 9 ( sendok teh, demam (-), selain itu os mengeluh sering terbangun di malam hari karena sesak (:), os tidur dengan .-3 bantal, nyeri dada (-), dada berdebar (-), kaki bengkak (-), os hanya berobat ke bidan, sesak tidak berkurang, nafsu makan baik, B8B dan B8K biasa. 9 ( minggu 4& os mengeluh sesak nafas, sesak dipengaruhi aktivitas (:) bila ber"alan se"auh

9,- meter, nafas bunyi mengi (-), batuk (:), berdahak (:), dahak putih kental 9 ( sendok teh, demam (-). Os mengeluh sering terbangun di malam hari karena sesak (:), os tidur dengan .-3 bantal, nyeri dada (-), dada berdebar (-), kaki bengkak (-), nafsu makan menurun, B8B dan B8K biasa. 9 . hari 4& os mengeluh sesak nafas semakin hebat, sesak dipengaruhi aktivitas (:), sesak saat istirahat (:), batuk (:), dahak (:), dahak putih kental 9 (,, sendok teh, nafas bunyi mengi (:), demam (-), os tidur sambil duduk atau dengan bantal tinggi (tiga bantal), nyeri dada (-), dada berdebar (-), kaki bengkak (-), nafsu makan menurun,B8B biasa, B8K sedikit, kemudian os berobat ke & 4; dan dira#at. $ari hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien tampak sakit sedang, keadaan !ompos mentis. 'ekanan darah pasien (,-@(-- mm;g, nadi *- A@menit, pernafasan .* A@menit, didapatkan "uga pursed lips breathing, retraksi suprasternal, pada pemeriksaan paru didapatkan barrel !hest, sela iga melebar, hipersonor pada kedua lapangan paru. Pada pemeriksaan "antung didapatkan batas "antung.. kemudian pada pemeriksaan abdomen didapatkan hepar teraba . "ba!, permukaan rata, tepi ta"am, konsistensi kenyal. $ari pemeriksaan laboratorium ditemukan 6eukosit (*.*--@mm 3, kolesterol total .03 mg@dl, 6$6 (*- mg@dl, uri! a!id (-,. mg@dl, ureum +* mg@dl, protein total *,3 g@dl, >O' 0, 7@% dan >P' C0 7@%. dari pemeriksaan FK> didapatkan kesan sinus takikardi : P pulmonale dan dari pemeriksaan rontgen thorak didapatkan kesan PPOK dan kardiomegali. $iagnosis ker"a3 PPOK eksaserbasi akut : ;ipertensi st. %% $iagnosis banding3 =or pulmonale fs 2K;8 %%% : ;ipertensi st. %% Penatalaksanaan3

2onfarmakologis %stirahat, dengan setengah duduk, O. .-, lt@menit $iet BB

/armakologis %</$ &6 gtt L@menit (mikro) : 8minophillin %% amp pironolakton 3A-,., mg 8mbroAol yrup 3A( ! =aptopril tab 3A(.,, g 4ethyl Prednisolone tab .AC g

&en!ana Pemeriksaan o F!ho!ardiografi

Prognosis3 Juo ad vitam Juo ad /un!tionam 3 $ubia ad bonam 3 $ubia ad 4alam

PF&KF4B82>82 F6848 &8D8' %28P 'anggal 3 O3 keadaan umum ensorium '$ (mm;g) 2adi (A@mnt) Pernapasan (A@mnt) uhu (B=) + 8pril .-(esak nafas -!ompos mentis -(,-@(-- mm;g -*-A@mnt -.*A@mnt -3+,*B=

Keadaan spesifik

Kepala

-!on"un!tiva palpebra pu!at (-) - sklera ikterik (-)

6eher 'horaks =or3 Pulmo3 .

-(,:-) !m;.O -IIK>B (-) -;&3*-A@mnt, reg, murmur (-), gallop (-) -statis, dinamis simetris kananEkiri -stem fremitus kananEkiri -sonor -ves (:), &B; di kedua basal paru, #hee?ing eksp (:)

8bdomen3

-datar, lemas, hepar teraba . "ba!, tepi tumpul, kenyal, permukaan rata, lien tdk teraba, nyeri tekan (-), Bising 7sus (:) 2

Fkstremitas 3 83 P3

-Fdema pretibial (:),8kral dingin (-) PPOK Fksaserbasi 8kut : ;' st. % 2onfarmakologis3 -istirahat posisi M duduk -O. 3-, lt@mnt -$iet BB /armakologis3 -%</$ &6 gtt L@mnt (mikro) aminofilin . amp -spironolakton 3A .,mg -ambroAol syr 3A( = -!aptopril 3A(.,, mg

&en!ana3 -F!ho!ardiografi - pirometri

- putum

'anggal 3 O3 keadaan umum ensorium '$ (mm;g) 2adi (A@mnt) Pernapasan (A@mnt) uhu (B=)

0 8pril .-(esak nafas -!ompos mentis -(3-@)- mm;g -(.CA@mnt -.*A@mnt -3+B=

Keadaan spesifik Kepala -!on"un!tiva pu!at (-) -sklera ikterik (-) 6eher -5<P (,:-) !m;.O -IIK>B (-) 'horaks =or3 Pulmo 3 -;&3(.CA@mnt, reg, murmur (-), gallop (-) -statis, dinamis simetris kananEkiri -stem fremitus kananEkiri -hipersonor pada kedua lapangan paru -ves (:), &B; di kedua basal paru, #hee?ing eksp (:) 8bdomen 3 -datar, lemas, hepar teraba . "ba!, tepi tumpul, kenyal, permukaan rata, lien tdk teraba, nyeri tekan (-) Bising 7sus (:) 2 Fkstremitas 3 83 -Fdema pretibial (-), 8kral dingin (-) PPOK Fksaserbasi 8kut : ;' st. %

P3

2onfarmakologis3 -istirahat posisi M duduk -O. 3-, lt@mnt -$iet BB /armakologis3 -%</$ $,1 : . amp aminofilin gtt L<@mnt -spironolakton 3A., mg -ambroAol syr 3A( = -$eAamethason 3A( amp - =iprofloAa!in .A .-- mg %nfus &en!ana3 -F!ho!ardiografi - pirometri - putum

'anggal 3 O3 keadaan umum Kepala ensorium '$ (mm;g) 2adi (A@mnt) Pernapasan (A@mnt) uhu (B=)

* 8pril .-(esak nafas -!ompos mentis -(+-@(-- mm;g -(.,A@mnt -.0A@mnt -3+B= -!on"un!tiva palpebra pu!at (-) -sklera ikterik (-)

Keadaan spesifik

6eher

-(,:-) !m;.O -IIK>B (-)

'horaks

=or3 Pulmo 3

-;&3(.,A@mnt, reg, murmur (-), gallop (-) -statis, dinamis simetris kananEkiri -stem fremitus kananEkiri -sonor -ves (:),&B; di kedua basal paru, #hee?ing eksp (:)

8bdomen 3 -datar, lemas, hepar teraba . "ba!, tepi tumpul, kenyal, permukaan rata, lien tdk teraba, nyeri tekan (-) Bising 7sus (:) 2 Fkstremitas 83 P3 2atrium (3, mmol@l Kalium 3,* mmol@l -Fdema pretibial (-), 8kral dingin (-) PPOK Fksaserbasi 8kut : ;' st. %% 2onfarmakologis3 -istirahat posisi M duduk -O. 3-, lt@mnt -$iet BB /armakologis3 -%</$ $,1 : . amp aminofilin gtt L<@mnt -furosemid (A( amp %< -spironolakton 3A ., mg -ambroAol syr 3A( = -$eAamethason 3A( amp - =iprofloAa!in .A .-- mg %nfus &en!ana3 -F!ho!ardiografi - pirometri - putum

'anggal 3 O3 keadaan umum

) 8pril .-(esak nafas

ensorium '$ (mm;g) 2adi (A@mnt) Pernapasan (A@mnt) uhu (B=)

-!ompos mentis -(*-@)- mm;g -)-A@mnt -3-A@mnt -3,,,B=

Keadaan spesifik Kepala -!on"un!tiva palpebra pu!at (-) -sklera ikterik (-) 6eher -(,:-) !m;.O -IIK>B (-)

'horaks =or3 Pulmo 3 -;&3 )-A@mnt, reg, murmur (-), gallop (-) -statis, dinamis simetris kananEkiri -stem fremitus kananEkiri -sonor -ves (:), #hee?ing eksp (:) 8bdomen 3 -datar, lemas, hepar teraba . "ba!, tepi tumpul, kenyal, permukaan rata, lien tdk teraba, nyeri tekan (-) Bising 7sus (:) 2 Fkstremitas 3 83 P3 -Fdema pretibial (-), 8kral dingin (-) PPOK Fksaserbasi 8kut : ;' st. %% 2onfarmakologis3 -istirahat posisi M duduk -O. 3-, lt@mnt -$iet BB /armakologis3 -%</$ $,1 : . amp aminofilin gtt L<@mnt

-furosemid (A( amp %< -spironolakton 3A ., mg -ambroAol syr 3A( = -$eAamethason 3A( amp - =iprofloAa!in .A .-- mg %nfus &en!ana3 -F!ho!ardiografi - pirometri - putum

'anggal 3 O3 keadaan umum ensorium '$ (mm;g) 2adi (A@mnt) Pernapasan (A@mnt) uhu (B=)

(- 8pril .-(esak nafas -!ompos mentis -(C-@)- mm;g -(--A@mnt -3+A@mnt -3+B=

Keadaan spesifik Kepala -!on"un!tiva palpebra pu!at (-) -sklera ikterik (-) 6eher 'horaks =or3 Pulmo 3 -;&3(--A@mnt, reg, murmur (-), gallop (-) -statis, dinamis simetris kananEkiri -stem fremitus kananEkiri -sonor -ves (:)2, #hee?ing eksp (:), ronkhi (-) -(,:-) !m;.O -IIK>B (-)

8bdomen 3

-datar, lemas, hepar teraba . "ba!, tepi tumpul, kenyal, permukaan rata, lien tdk teraba, nyeri tekan (-) Bising 7sus (:) 2

Fkstremitas 3 83 P3 2atrium (3C mmol@l Kalium 3,+ mmol@l

-Fdema pretibial (-), 8kral dingin (-) PPOK Fksaserbasi 8kut : ;' st. % 2onfarmakologis3 -istirahat -O. 3 lt@mnt -$iet BB /armakologis3 -%</$ $,1 : . amp aminofilin gtt L<@mnt -furosemid .A( amp %< -spironolakton 3A ., mg -ambroAol syr 3A( = -$eAamethason 3A( amp - =iprofloAa!in .A .-- mg %nfus -$igoAin (A -,., mg &en!ana3 -F!ho!ardiografi - pirometri - putum

'anggal 3 O3 keadaan umum ensorium '$ (mm;g) 2adi (A@mnt) Pernapasan (A@mnt) uhu (B=)

(( 8pril .-(esak nafas -!ompos mentis -(3-@*- mm;g -**A@mnt -.CA@mnt -3+,+B=

Keadaan spesifik Kepala -!on"un!tiva palpebra pu!at (-) -sklera ikterik (-) 6eher -(,:-) !m;.O -IIK>B (-) 'horaks3 =or 3 Pulmo 3 -;&3**A@mnt, reg, murmur (-), gallop (-) -statis, dinamis simetris kananEkiri -stem fremitus kananEkiri -sonor -ves (:)2, #hee?ing eksp (:), ronkhi(-) 8bdomen -datar, lemas, hepar teraba . "ba!, tepi tumpul, kenyal, permukaan rata, lien tdk teraba, nyeri tekan (-) Bising 7sus (:) 2 Fkstremitas 3 83 P3 -Fdema pretibial (-), 8kral dingin (-) PPOK Fksaserbasi 8kut : ;' st. % 2onfarmakologis3 -istirahat -O. 3 lt@mnt -$iet BB /armakologis3 -%</$ $,1 : . amp aminofilin gtt L<@mnt -furosemid .A( amp %< - pironolakton .A (-- mg -$eAamethason 3A( amp - =iprofloAa!in .A .-- mg %nfus -$igoAin (A -,., mg &en!ana3

-&ontgen 'horaA 7lang -F!ho!ardiografi - pirometri - putum

;asil &ontgen 'horaA 7lang (tanggal (. 8pril .-(-)3 kondisi foto baik simetris trakhea di tengah tulang-tulang baik sudut !ostophreni!us tumpul pada paru kiri dan ta"am pada paru kanan sela iga melebar diafragma tenting (-) ='& G,-1 Parenkimkedua lapangan paru hiperlusen (hiperaerasi) ;asil pemeriksaan biakan sputum dan u"i sensitivitas sputum3 ;asil biakan3 Streptococcus viridans ;asil u"i sensitivitas3 =efotaAim ( ), >entamisin (&)

'anggal 3 O3 keadaan umum ensorium '$ (mm;g) 2adi (A@mnt) Pernapasan (A@mnt) uhu (B=)

(3 8pril .-(-!ompos mentis -(C-@0- mm;g -)-A@mnt -.CA@mnt -3+,,B=

Keadaan spesifik

Kepala

- !on"u!tiva palpebra pu!at (-) -sklera ikterik (-)

6eher 'horaks =or3 Pulmo 3

-(,:-) !m;.O -IIK>B (-) -;&3)-A@mnt, reg, murmur (-), gallop (-) -statis, dinamis simetris kananEkiri -stem fremitus kananEkiri -sonor -ves (:)2, #hee?ing eksp (:),ronkhi(-)

8bdomen 3

-datar, lemas, hepar teraba . "ba!, tepi tumpul, kenyal, permukaan rata, lien tdk teraba, nyeri tekan (-) Bising 7sus (:) 2

Fkstremitas 3 83 P3 2atrium (3, mmol@l Kalium 3,, mmol@l

-Fdema pretibial (-), 8kral dingin (-) PPOK Fksaserbasi 8kut : ;' st. % 2onfarmakologis3 -istirahat -O. 3 lt@mnt -$iet BB /armakologis3 -%</$ $,1 : . amp aminofilin gtt L<@mnt -furosemid .A( amp %< - pironolakton 3A ., mg -$eAamethason .A( amp - =efotaAim .A (g %< -$igoAin (A -,., mg &en!ana3 -F!ho!ardiografi - pirometri

'anggal 3 O3 keadaan umum ensorium '$ (mm;g) 2adi (A@mnt) Pernapasan (A@mnt) uhu (B=)

(C 8pril .-(-!ompos mentis -(3-@*- mm;g -**A@mnt -.CA@mnt -3+,*B=

Keadaan spesifik Kepala -!on"u!tiva palpebra pu!at (-) -sklera ikterik (-) 6eher -(,:-) !m;.O -IIK>B (-) 'horaks =or3 Pulmo 3 -;&3**A@mnt, reg, murmur (-), gallop (-) -statis, dinamis simetris kananEkiri -stem fremitus kananEkiri -sonor -ves (:)2, #hee?ing eksp (:),ronkhi(-) 8bdomen 3 -datar, lemas, hepar teraba . "ba!, tepi tumpul, kenyal, permukaan rata, lien tdk teraba, nyeri tekan (-) Bising 7sus (:) 2 Fkstremitas 3 83 P3 -Fdema pretibial (-), 8kral dingin (-) PPOK Fksaserbasi 8kut : ;' st. % 2onfarmakologis3 -istirahat -O. 3 lt@mnt

-$iet BB /armakologis3 -%</$ $,1 : . amp aminofilin gtt L<@mnt -furosemid .A( amp %< - pironolakton 3A ., mg -$eAamethason 3A( amp - =efotaAim .A (g %nfus -$igoAin (A -,., mg &en!ana3 -&ontgen 'horaA 7lang -F!ho!ardiografi - pirometri

'anggal 3 O3 keadaan umum ensorium '$ (mm;g) 2adi (A@mnt) Pernapasan (A@mnt) uhu (B=)

(+ 8pril .-(-

!ompos mentis (3-@0- mm;g *CA@mnt .+A@mnt 3+,,B=

Keadaan spesifik Kepala =on"un!tiva palpebra pu!at (-) klera ikterik (-) 6eher 'horaks =or3 Pulmo3 ;&3*CA@mnt, reg, murmur (-), gallop (-) <es (:)2, #hee?ing eksp (:),ronkhi(-) 5<P (,:-) !m;.O IIK>B (-)

8bdomen3

$atar, lemas, hepar teraba . "ba!, tepi tumpul, kenyal, permukaan rata, lien tdk teraba, nyeri tekan (-) Bising 7sus (:) 2

Fkstremitas3 83 P3 2atrium (3C mmol@l Kalium 3,+ mmol@l Fdema pretibial (-), 8kral dingin (-) PPOK Fksaserbasi 8kut : ;' st. % 2onfarmakologis3 -istirahat -$iet BB 'K'P -O. 3 lt@mnt /armakologis3 -%</$ $,1 : . amp aminofilin gtt L@mnt -furosemid .A( amp %< - pironolakton 3A ., mg -$eAamethason 3A( amp - =efotaAim .A ( g %nfus -$igoAin (A -,., mg &en!ana3 -&ontgen 'horaA 7lang -F!ho!ardiografi - pirometri

BAB III ANALISIS KASUS

>e"ala dan tanda PPOK sangat bervariasi, mulai dari tanpa ge"ala, ge"ala ringan, sampai ge"ala yang berat. 2amun diagnosa PPOK dapat ditegakkan berdasarkan gambaran klinis, dan pemeriksaan penun"ang. Pada gambaran klinis, bila ditemukan sesak nafas yang kronik dan progresif, serta ri#ayat terpa"an oleh faktor-faktor resiko. 4aka diagnosa dari PPOK harus dipertimbangkan, dan kemudian dikonfirmasi dengan melakukan spirometri. Pada kasus ini, seorang laki-laki berusia ,, tahun dengan keluhan sesak nafas yang bertambah hebat se"ak . hari 4& . $ari anamnesis, ditemukan adanya sesak yang dipengaruhi oleh aktifitas, bersifat kronik progresif (memburuk selama 3 tahun), disertai batuk berulang yang berdahak, dan ada ri#ayat terpa"an faktor resiko (merokok (-. bungkus perhari selama ., tahun). Kemudian pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya barrel shaped chest, pursed lips breathing, penggunaan otot bantu nafas, penderita kurus dan kulit tampak kemerahan, hepar teraba . 5B8=, terdapat ronkhi dan mengi, serta ekspirasi yang meman"ang. $ari data tersebut ke!urigaan adanya PPOK dapat ditegakkan, dan kemudian dipastikan dengan menggunakan spirometri dan rontgen thoraA 8P. $ari hasil rontgen thoraA 8P menun"ang diagnosis PPOK, dimana ditemukannya batas paru hepar meman"ang, sudut

!ostophrenikus tumpul (diafragma mendatar), hiperlusen parenkim paru, dan sela iga melebar (hiperinflasi). $ari seluruh hasil pemeriksaan di atas kami menyimpulkan bah#a diagnosis pasien ini adalah PPOK Fksaserbasi 8kut disertai ;ipertensi tage %. 4aka terapi farmakologis yang dilakukan adalah pemberian bronkodilator, kortikosteroid, antibiotik spektrum luas, mukolitik dan diuretik.

Anda mungkin juga menyukai