Anda di halaman 1dari 17

Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter negara Kenya

1 Kenyan shilling = US$ 0.011792.

Pendapatan per kapita : US$ 390.

Pertanian

Pertambangan Perindustrian

Perternakan

Ekspor utama Teh, Produk Hortikultura, Kopi, Produk Bahan Bakar, Ikan & Semen. Negara tujuan ekspor : Inggris 29.1%, Amerika Serikat 16.36%, Jerman 8.3%, Perancis 5.2%, Zambia 4,4%, Rusia 3,7% (CIA, 2009). Nilai total ekspor US$ 3,120 juta tahun 2005 , tahun 2006 mengalami peningkatan sebesar US$ 3,333 juta dan perubahan nilai tahun 2006/2005 sebesar 6.83% dengan nilai rata-rata tahun 20052009 sebesar (7.91)%.
Impor utama Mesin & Peralatan Transportasi, Produk Perminyakan, Kendaraan Bermotor, Besi, Baja & Plastik, yang berasal dari : China 21.9%, Afrika Selatan 15.1%, Amerika Serikat 11.3%, Jepang 9.2%, UK 7%, Jerman 4.8% (CIA, 2009). Nilai total impor US$ 9.445 juta tahun 2008, tahun 2009 telah mengalami penurunan sebesar US$ 3.637 juta & perubahan nilai tahun 2009/2008 sebesar 38.50% dengan nilai rata-rata tahun 2005-2009 sebesar 20.23%.

PDB/GDP nasional Kenya tahun 2009 jasa (62.3%) ; pertanian (21.4%) ;


sektor industri (16.3%)

Pendapatan ekonomi Kenya tahun 2009 (GDP) sebesar US$ 1,600


dengan rata rata pertumbuhan sebesar 2% dan tingkat inflasi 20.5%.

Investasi swasta terbesar (bidang telekomunikasi )


1. Safaricom (bekerjasama dengan Vodafone dari Inggris) 2. Celtel (bekerjasama dengan MTN yang berbasis di Afrika Selatan).

Kebijakan Fiskal di Negara Kenya


Kebijakan Fiskal suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan & pengeluaran pemerintah (berupa pajak). Pengeluaran pemerintah ; produktif dan tidak produktif. Para pembuat kebijakan di Kenya dalam merumuskan pengeluaran & kebijakan pajak harus membatasi pengeluaran tidak produktif yang sementara agar dapat meningkatkan investasi publik.

Indonesia : Perekonomian nasional mengalami inflasi, pemerintah dapat mengurangi kelebihan permintaan masyarakat dengan cara memperkecil pembelanjaan dan atau menaikkan pajak agar tercipta kestabilan lagi.

KENYA

Karena pengeluaran terbesar adalah pengeluaran tetap seperti gaji/upah, bunga utang publik, dll, maka cara pemerintah untuk menghemat anggaran adalah dengan langkah-langkah penghematan sektor pembangunan.

Hasilnya dapat dilihat sekitar tahun 1990-an pengeluaran pemerintah cenderung mengalami penurunan. Namun hal ini menimbulkan kekhawatirkan karena disisi lain pengeluaran pembangunan seperti penyediaan atau perbaikan infrastruktur daerah yang dapat menarik investasi di sektor swasta tidak dapat dilakukan.

Figure 2: Revenue Trends as Shares of GDP for Kenya, 1964-2002

Trends in budget deficit with and without Grants (% of GDP), 1964 2002

Investment Trends in Kenya, 1964-2002

Kebijakan moneter :

menggunakan dua instrumen suku bunga & cadangan uang secara bersamaan.

inflasi rendah (5%) & mempertahankan nilai dari Shilling Kenya.

Strategi Kebijakan Moneter Cadangan Uang

Bank sentral membuat cadangan uang ketika memperoleh aset dan membayar aset dengan menciptakan mata uang dan deposito bank. Kebijakan ini bertujuan untuk menetapkan target pertumbuhan uang yang stabil, menghasilkan suku bunga dan nilai tukar yang konsisten dengan pertumbuhan uang. Bank Sentral merapkan kebijakan cadangan uang melalui operasi pasar terbuka baik dalam melakukan pembelian atau penjualan.

Strategi Kebijakan Moneter Suku Bunga


Peran Bank Sentral dalam instrumen suku bunga adalah untuk menetapkan tingkat resmi jangka pendek dari suku bunga, yang menunjukkan harga dalam membuat likuiditas yang tersedia untuk sistem perbankan sebagai pemberi pinjaman terakhir. Di Kenya, tingkat ini disebut Central Bank Rate. Tingkat suku bunga jangka panjang ditunjukkan dengan obligasi. Suku bunga jangka pendek ditunjukkan oleh surat perbendaharaan negara.

KESIMPULAN

Kebijakan fiskal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan pendapatan per kapita riil ekonomi di Kenya. Dalam merumuskan pengeluaran dan kebijakan pajak Kenya harus membatasi pengeluaran tidak produktif agar dapat meningkatkan investasi publik. Salah satu cara pemerintahan Kenya untutk menghemat pengeluaran pemerintah adalah dengan cara penghematan penghematan sektor pembangunan.

Dibidang moneternya, Bank Sentral Kenya atau The Central Bank (CBK) menggunakan kebijakan moneter untuk menstabilkan inflasi dan output dengan menggunakan dua instrumen, suku bunga dan uang cadangan secara bersamaan. Namun faktanya menunjukkan bahwa kedua instrumen yang digunakan secara bersamaan tidak akan efektif dalam memukul sasaran kebijakan moneter. Hasilnya, CBK selama bertahun-tahun telah kehilangan target inflasi. Untuk mempengaruhi instrumen, Bank Sentral menggunakan sejumlah instrumen kebijakan moneter. Instrumen kebijakan moneter termasuk Operasi Pasar Terbuka (OPT), Central Bank Rate (CBR), standing facilities (sebagai pemberi pinjaman terakhir), cadangan wajib minumum.

Anda mungkin juga menyukai