Anda di halaman 1dari 18

interaksi obat dalam kinetika absorbsi

Kelompok I KELAS C Rima Febrianti Kasim Agus Wahyudi Christian Aspriamijaya Reski Frislianita Suhartina Nur Rahmi Lukman Ita Rosalita Dewi Sartika Ahmad Pebrianti Kusuma Resty Kombong

1. 2. 3.

4.
5. 6. 7. 8. 9. 10.

Interaksi obat

Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa kimia lain. Interaksi obat yang signifikan dapat terjadi jika dua atau lebih obat digunakan bersama-sama. Bisa meningkatkan efek, mengurangi efek, atau meningkatkan toksisitas Interaksi obat: - farmasetika

Interaksi Farmakokinetik dibagi dalam:


a.
b. c. d.

Interaksi dalam Absorbsi Interaksi dalam Distribusi Interaksi dalam Metabolisme Interaksi dalam Eksresi

Absorbsi??
Absorpsi obat = Transfer suatu obat dari tempat pemberian ke dalam aliran darah. Absorpsi obat ini melalui membran sel dengan mekanisme : Difusi pasif Difusi terfasilitasi Filtrasi Transpor pasangan ion Transpor Aktif Pinositosis, Fagositosis

Absorpsi (Modern Pharmacology:3)

Membran Sel

Rute pemberian obat


Enteral (oral, buccal, sublingual, atau rektal, atau lewat selang nasogastrik): absorbsi terutama melalui usus halus, ttp juga melalui mukosa mulut, mukosa lambung, usus besar, atau rektum 2. Parenteral (intravena [iv], subkutan [sc], intramuskular [im], intradermal, intra-artikular, intratekal, epidural) 3. Topikal (ointments/salep, krim, jelly untuk dipakai di kulit, obat mata, obat telinga, instilasi hidung, transdermal)
1.

Faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi


1. Luas permukaan 2. Aliran darah 3. Nyeri & stress 4. Motilitas sal. Pencernaan 5. Bentuk obat - Rapid rate (dtk-mnt): sublingual, IV, inhalasi - Intermediate rate (1-2 jam): oral, IM, SC - Slow rate (jam-hari): rektal

Lanjutan
6. Interaksi obat (obat--obat; obat--makanan) 7. Efek lintas pertama/ first-pass hepatik (bbrp obat mengalami metabolisme di hati atau vena portal sebelum masuk ke sist.sirkulasi * contoh obat: dopamin, isoproterenol, lidokain, morfin, nitrogliserin, propanolol, reserpin, & warfarin * efek lintas pertama dosis oral > dosis IV 8. Kelarutan obat 9. Bioavailability = persentase dosis obat yang mencapai sist. sirkulasi 10. Daur enterohepatik

Interaksi Absorpsi
1.

2. 3.

4. 5.

6.
7.

Adsorpsi dan Pembentukan kompleks khelat. Perubahan pH cairan GI Perubahan motilitas dan waktu pengosongan lambung. Perubahan flora normal GI Penghambatan enzim pencernaan Induksi/Inhibisi Protein Transporter Malabsorpsi akibat penggunaan obat

Adsorpsi dan Pembentukan Kompleks Khelat


1. Interaksi langsung (adsorpsi, pembentukan kompleks khelat) Ion Logam (Fe,Al) + molekul organik = terjadi pembentukan senyawa kompleks yang tidak larut, tidak bisa diabsorpsi Dapat juga interaksi berupa ikatan ion/ikatan hidrogen pada permukaan (adsorpsi) = akibatnya obat yg teradsorpsi oleh obat lain (mis.carboadsorben) tidak dapat diabsorpsi Ini dapat diatasi dengan mengatur jarak pemberian ke dua obat Contoh : Antasida dengan Antibiotik (mis.tetrasiklin) Digoksin, digitoksin dengan Adsorbensia (carb adsorben, kaolin)

Perubahan pH cairan GI
Bentuk obat yang tak terionisasi lebih mudah melewati membran. Pada suasana asam, obat yg bersifat asam lemah akan banyak berbentuk terionisasi sehingga sulit diabsorpsi, dan obat basa lemah sebaliknya mudah diabsorpsi, demikian pula sebaliknya. Obat A Obat B Efek H2 Bloker Aspirin, Glibenklamid, Kelarutan obat B (obat2 Antasid, Contohnya:

Pnghmbt pompa proton


idem

Gliplizid, Tolbutamid

asam) meningkat absorpsi obat B meningkat.


Kelarutan obat B (obat2 basa) menurun, absorpsi obat B menurun. pH lambung menurun Absorpsi obat B meningkat

Ketokonazol,itrakonazol

Vitamin C

Fe

Perubahan motilitas dan waktu pengosongan lambung

Semakin cepat obat sampai di usus (cepat pengosongan lambung), Semakin cepat pula obat di absorbsi kadar dalam darah cepat. Demikian sebaliknya Obat yang memperpendek waktu transit usus (WTU) akan mengurangi jumlah absorbsi obat (biovavailabilitas). Demikian sebaliknya Contohnya:
Obat A Obat B Efek

Metoklopramid, laksan, Mg(OH)2 dlm antasid Paracetamol

Parasetamol, Diazepam, Propanolol Propantheline

Obat A memperpendek Pengosongan lambung Mempercpat absobsi obat B Obat B menghambat pengosongan lambung, absorpsi Obat A menurun.

Perubahan Flora normal GI


Flora normal dapat memetabolisme beberapa obat : Manfaat flora usus: (1) Sintesis vitamin K. (2)Memecah sulfasalazin menjadi bagian2nya yg aktif.(3)memetabolisme obat mis:levodopa dan (4)dekonjugasi estrogen. Pemberian antibiotika spektrum luas (mis.tertrasiklin,etc)dapat menurunkan populasi flora normal sehingga meningkatkan efek antikoagulan, mengurangi efektivitas sulfasalazin, meningkatkan bioavailabilitas levodopa, potensial dapat mengurangi efektivitas kontrasepsi oral.

Penghabatan Enzim Pencernaan


Enzim

MAO terdapat pada dinding usus, yg memetabolisme tiramin dari makanan. Adanya obat MAOI, menyebabkan bioavailabilitas tiramin meningkat.

Kompetisi pada Transporter Membran

Transporter uptake obat, mis Organic anion transporting polypeptide (OATP) => feksofenadin adalah substrat OATP, pemberian bersama jus buah mengandung flavonoid(jus grapefruit, jus jeruk) akan menurunkan bioavailabilitas feksofenadin (menghambat OATP). Transporter efflux obat mis P-glikoprotein => Contoh obat substrat p-glikoprotein : Digoksiin. Adanya obat yg dapat menginduksi protein ini, mis.Rifampisin,verapamil menyebabkan bioavailabilitas digoksin menurun.

Malabsorpsi yang disebabkan oleh obat


Sindrom malabsorbsi dapat terjadi oleh penggunaan obat tertentu, sehingga menyebabkan absorpsi beberapa obat terganggu Misal: Kolkisin dapat mengganggu absorpsi Vit.B12 di ileum sehingga dapat menyebabkan anemia megaloblastik. Neomisin dapat mengganggu pembentukan misel sehingga dapat menghambat absorpsi kolesterol, Vit.A

Daftar Pustaka

Baxter, Karen.2008. Stockleys Drug Interactions eighth edition. Pharmaceutical Press, London. Ganiswara, S., (ed.), 1995, "Farma-kologi dan Terapi", Edisi ke-5, Bagian Farmakologi, Fakultas Ke-dokteran, Universitas Indonesia Piscitelli, Steven C. 2005.Drug Interactions in Infectious Diseases second edition. Humana Press, New Jersey. Craig, Charles R. Modern Pharmacology with Clinical Applications sixth edition. Lippincot press. Mycek, Mary J et al. Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi 2. Widya Medika

Anda mungkin juga menyukai