Laporan Praktikum Kimia
Laporan Praktikum Kimia
Kata Pengantar
Puji dan syuku k!"adi a# a$$a" S%T yan& #!$a" '!'(! ikan nik'a# dan anu&! a" #iada "!n#i s!"in&&a $a)* an yan& #!$a" saya (ua# ini da)a# dis!$!saikan #!)a# +ak#unya, S"a$a+a# dan sa$a' s!'*&a #!#a) #! -u a"kan k!)ada Na(i .!sa Mu"a''ad SA%, U-a)an yan& s!(!sa /(!sa nya )ada &u u )!'(i'(in& dan #!'an 0#!'an yan& #!$a" '!'(an#u saya '!ny!$!saikan $a)* an ini, S!'*&a $a)* an yan& #!$a" saya (ua# ini da)a# '!'(! ikan 'asukan (a&i )a a )!'(a-a, Da$a' #u$isan ini 'asi" (anyak k!ku an&an s!)! #i ka#a )!)a#a" #ak ada &adin& yan& #ak !#ak, O$!" ka !na i#u1 k i#ik dan sa an yan& (! si2a#
'!'(an&un da i )a a )!'(a-a s!nan#iasa ka'i "a a)kan d!'i k!(aikan a#au k!s!')u naan $a)* an ini, Ak"i ka#a s!'*&a $a)* an ini da)a# '!na'(a" )!n&!#a"uan )a a )!'(a-a dan da)a# di#! i'a,
P ! n u $ i s
4ada kasus natrium hidroksida, ion hidrogen dari asam bereaksi dengan ion hidroksida dari natrium hidroksida se$alan dengan teori Arrhenius. Akan tetapi, pada kasus amonia, tidak mun!ul ion hidroksida sedikit pun7 anda bisa memahami hal ini dengan mengatakan bah%a amonia bereaksi dengan air yang melarutkan amonia tersebut untuk menghasilkan ion amonium dan ion hidroksida(
.eaksi ini merupakan reaksi re6ersibel, dan pada larutan amonia en!er yang khas, sekitar 889 sisa amonia ada dalam bentuk molekul amonia. Meskipun demikian, pada reaksi tersebut terdapat ion hidroksida, dan kita dapat menyelipkan ion hidroksida ini ke dalam teori Arrhenius. Akan tetapi, reaksi yang sama $uga ter$adi antara gas amonia dan gas hidrogen klorida.
4ada kasus ini, tidak terdapat ion hidrogen atau ion hidroksida dalam larutan karena bukan merupakan suatu larutan. 1eori Arrhenius tidak menghitung reaksi ini sebagai reaksi asam basa, meskipun pada +aktanya reaksi tersebut menghasilkan produk yang sama seperti ketika dua zat tersebut berada dalam larutan. :ni adalah sesuatu hal yang lu!u7 T!* i asa' dan (asa . *ns#!d/L*+ y ; Asam adalah donor proton (ion hidrogen). ; Basa adalah akseptor proton (ion hidrogen). Hu(un&an an#a a #!* i . *ns#!d/L*+ y dan #!* i A "!nius 1eori Bronsted ,o%ry tidak berla%anan dengan teori Arrhenius 1eori Bronsted ,o%ry merupakan perluasan teori Arrhenius. :on hidroksida tetap berlaku sebagai basa karena ion hidroksida menerima ion hidrogen dari asam dan membentuk air. Asam menghasilkan ion hidrogen dalam larutan karena asam bereaksi dengan molekul air melalui pemberian sebuah proton pada molekul air. )etika gas hidrogen klorida dilarutkan dalam air untuk menghasilkan asam hidroklorida, molekul hidrogen klorida memberikan sebuah proton (sebuah ion hidrogen) ke molekul air. :katan koordinasi (ko6alen dati6) terbentuk antara satu pasangan mandiri pada oksigen dan hidrogen dari H'l. Menghasilkan ion hidroksonium, H"O+.
)etika asam yang terdapat dalam larutan bereaksi dengan basa, yang ber+ungsi sebagai asam sebenarnya adalah ion hidroksonium. #ebagai !ontoh, proton ditrans+erkan dari ion hidroksonium ke ion hidroksida untuk mendapatkan air.
1ampilan elektron terluar, tetapi mengabaikan elektron pada bagian yang lebih dalam(
Adalah sesuatu hal yang penting untuk mengatakan bah%a meskipun anda berbi!ara tentang ion hidrogen dalam suatu larutan, H+(aq), sebenarnya anda sedang membi!arakan ion hidroksonium.
Tujuan:
Memperkirakan pH berbagai larutan dengan menggunkana indikator.
Lan&ka" K! ja:
C. Masukkan satu $enis larutan sampel ke dalam E tabung reaksi7 D. 1abung pertama diu$i dengan men!elupkan kertas indikator lakmus merah dan tabung kedua diu$i dengan men!elupkan kertas indikator lakmus biru. ". )emudian pada tabung ketiga teteskan indikator +enol+talein (44). Amati perubahan %arnanya. E. 1abung keempat teteskan indikator bromtimol biru. Amati perubahan %arna yang ter$adi7 B. Flangi langkah C E untuk $enis larutan lainnya dan perkirakan harga pH masing masing larutan tersebut7
Hasi$ K! ja:
-o. ,arutan ,akmus Merah Merah Merah Merah Merah Merah Biru Biru Biru )isaran pH dari indikator ,akmus Bromtimol Genol+talein Biru Biru Biru Biru Biru Biru Merah Biru Biru Biru Hi$au )ekuningan )uning )uning )e!oklatan 1idak berubah %arna Biru Biru Biru 1idak Ber%arna Iernih 1idak berubah %arna 1idak berubah %arna 1idak berubah %arna Merah Muda 1idak berubah %arna Merah Muda pH ,arutan H,A E,B E,B D,D D,B L,H CA,A CA,A
C. D. ". E. B. K. H. L.
Air #uling Air #umur Air Jula Alkohol Air Ieruk Air )apur ,arutan #oda )ue ,arutan -aOH
KESIMPULAN #etelah melakukan pengamatan dari praktikum yang telah kami lakukan, maka kami mendapatkan kesimpulan sebagai berikut( #i+at ,arutan terbagi men$adi tiga ma!am, yaitu( ,arutan yang bersi+at asam, dengan pH 0H ,arutan yang bersi+at netral, dengan pH/H ,arutan yang bersi+at basa, dengan pH5H Atau bisa dilihat pada skema diba%ah ini(
&an dari hasil pengamatan kami, dari larutan larutan yang telah kami u$i, kami menggolongkannya men$adi tiga bagian yaitu sebagai berikut( C. ,arutan yang bersi+at asam, yaitu air sumur, air gula, alkohol serta air $eruk yang memiliki pH diba%ah H,A D. ,arutan yang bersi+at netral, yaitu air suling dengan pH sama dengan H,A. ". ,arutan yang bersi+at basa, yaitu air kapur, larutan soda kue, dan larutan -aOH yang memiliki pH diatas H,A Hal ini sesuai dengan landasan teori yang ada diatas yang menyatakan bah%a suatu larutan dikatakan asam apabila dapat mengubah lakmus biru men$adi merah dan rasanya masam, begitu $uga dengan larutan yang bersi+at basa dapat mengubah lakmus merah men$adi biru dan rasanya pahit.
S*a$/S*a$6
C. )elompokkan larutan tersebut ke dalam asam dan basa7 Ia%ab( ,arutan yang bersi+at asam, yaitu air sumur, air gula, alkohol serta air $eruk yang memiliki pH diba%ah H,A. ,arutan yang bersi+at netral, yaitu air suling dengan pH sama dengan H,A. ,arutan yang bersi+at basa, yaitu air kapur, larutan soda kue, dan larutan -aOH yang memiliki pH diatas H,A D. Bagaimana !ara memilih indikator yang tepat untuk menentukan pH suatu larutan= Ia%ab( 'ara untuk memilih indikator yang tepat yaitu dengan mengetahui bah%a indikator yang kita gunakan dapat mengetahui apakah larutan yang kita tes merupakan larutan yang bersi+at asam atau basa, dan dengan menggunakan indikator tersebut, kita bisa mengetahui harga pH dari larutan yang kita tes yang sebenarnya. Misalnya dengan menggunakan indikator uni6ersal yaitu dengan !ara men!o!okkan perubahan %arna kertas indikator pada tabel %arna indikator uni6ersal. ". Bagaimana !ara menentukan pH larutan diatas= Ia%ab( Fntuk menentukan pH larutan diatas yaitu dapat menggunakan indikator uni6ersal dengan !ara men!o!okkan perubahan %arna kertas indikator pada tabel %arna indikator uni6ersal yaitu sebagai berikut( pH C D " E B K H *arna :ndikator Fni6ersal Merah Merah lebih muda Merah muda Merah $ingga Iingga )uning Hi$au pH L 8 CA CC CD C" CE *arna :ndikator Fni6ersal Merah Merah lebih muda Merah muda Merah $ingga Iingga )uning Hi$au
#FMBM.( C. http(<<%%%.!hem is try.org<=se!t/bela$ar>e?t/k+isika@AB@AC D. ).MA1:G ):M:A 4enerbit Ni6a 4akarindo ". Bilingual 'hemistry Book Gor #enior High #!hool penerbit Oudhistira karangan #andri Iustiana, Mu!htaridi E. &ari berbagai sumber.