Anda di halaman 1dari 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Lansia 1.

Pengertian lanjut Usia Proses menua merupakan suatu yang fisiologis, yang akan dialami oleh setiap orang. Batasan orang dikatakan lanjut usia berdasarkan UU No 13 tahun 1998 adalah ! tahun. 2.Teori tentang Proses menua ".1. #eori Biologik a.#eori $enetik dan %utasi %enua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogram oleh molekul &'N( dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi b. Pemakaian dan )usak *. (utoimune Pada proses metabolisme tubuh , suatu saat diproduksi suatu +at khusus. ,ad jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap +at tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan mati. d. teori stres %enua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan. )egenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal dan stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah dipakai. e. #eori radikal bebas #idak stabilnya redikal bebas mengakibatkan oksidasi-oksidasi bahan bahan organik seperti karbohidrat dan protein . radikal ini menyebabkan sel-sel tidak dapat regenerasi. ".". #eori ,osial a. #eori ktifitas .anjut usuia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial b. #eori Pembebasan 'engan bertambahnya usia, seseorang se*ara berangsur angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya. /eadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia menurun, baik se*ara k0alitas maupun k0antitas. ,ehingga terjadi kehilangan ganda yakni 1

a2 /ehilangan peran b2 3ambatan kontrol sosial *2 Berkurangnya komitmen *. #eori /esinambungan #eori ini mengemukakan adanya kesinambungan dalam siklus kehidupan lansia. 'engan demikian pengalaman hidup seseorang pada usatu saat merupakan gambarannya kelak pada saat ini menjadi lansia. Pokok-pokok dari teori kesinambungan adalah 1 a2 lansia tak disarankan untuk melepaskan peran atau harus aktif dalam proses penuaan, akan tetapi didasarkan pada pengalamannya di masa lalu, dipilih peran apa yang harus dipertahankan atau dihilangkan b2 Peran lansia yang hilang tak perlu diganti *2 .ansia dimungkinkan untuk memilih berbagai *ara adaptasi ".3. #eori Psikologi a. #eori /ebutuhan manusia mneurut 3irarki %aslo0 %enurut teori ini, setiap indi4idu memiliki hirarki dari dalam diri, kebutuhan yang memoti4asi seluruh perilaku manusia 5%aslo0 19672. /ebutuhan ini memiliki urutan prioritas yang berbeda. /etika kebutuhan dasar manusia sidah terpenuhi, mereka berusaha menemukannya pada tingkat selanjutnya sampai urutan yang paling tinggi dari kebutuhan tersebut ter*apai. b. #eori indi4idual jung 8arl 9ung 519 !2 %enyusun sebuah terori perkembangan kepribadian dari seluruh fase kehidupan yaitu mulai dari masa kanak-kanak , masa muda dan masa de0asa muda, usia pertengahan sampai lansia. /epribadian indi4idu terdiri dari :go, ketidaksadaran sesorang dan ketidaksadaran bersama. %enurut teori ini kepribadian digambarkan terhadap dunia luar atau ke arah subyektif. Pengalaman-pengalaman dari dalam diri 5intro4ert2. /eseimbangan antara kekuatan ini dapat dilihat pada setiap indi4idu, dan merupakan hal yang paling penting bagi kesehatan mental 3. Peruba an Peruba an !ang Terja"i Pa"a Lansia 3.1. Perubahan fisik a. ,el 1 jumlahnya lebih sedikit tetapi ukurannya lebih besar, berkurangnya *airan intra dan e;tra seluler b. Persarafan 1 *epatnya menurun hubungan persarapan, lambat dalam respon 0aktu untuk meraksi, menge*ilnya saraf pan*a indra sistem pendengaran,

"

presbiakusis, atrofi membran timpani, terjadinya pengumpulan serum karena meningkatnya keratin *. ,istem penglihatan 1 spnkter pupil timbul sklerosis dan hlangnya respon terhadap sinaps, kornea lebih berbentuk speris, lensa keruh, meningkatny ambang pengamatan sinar, hilangnya daya akomodasi, menurunnya lapang pandang. d. ,istem /ardi4askuler. 1 katup jantung menebal dan menjadi kaku , kemampuan jantung memompa darah menurun 1 < setiap tahun setelah berumur "! tahun sehingga menyebabkanmenurunnya kontraksi dan 4olume, kehilangan elastisitas pembuluh darah, tekanan darah meningg. e. ,istem respirasi 1 otot-otot pernafasan menjadi kaku sehingga menyebabkan menurunnya aktifitas silia. Paru kehilangan elastisitasnya sehingga kapasitas residu meingkat, nafas berat. /edalaman pernafasan menurun. f. ,istem gastrointestinal 1 kehilangan gigi,sehingga menyebkan gi+i buruk , indera penge*ap menurun krena adanya iritasi selaput lendir dan atropi indera penge*ap sampai 8! <, kemudian hilangnya sensitifitas saraf penge*ap untuk rasa manis dan asin g. ,istem genitourinaria 1 ginjal menge*il dan nefron menjadi atrofi sehingga aliran darah ke ginjal menurun sampai 6! <, $=) menurun sampai 6! <. Nilai ambang ginjal terhadap glukosa menjadi meningkat. >esika urinaria, otot-ototnya menjadi melemah, kapasitasnya menurun sampai "!! ** sehingga 4esika urinaria sulit diturunkan pada pria lansia yang akan berakibat retensia urine. Pembesaran prostat, ?6 < doalami oleh pria diatas 66 tahun. Pada 4ul4a terjadi atropi sedang 4agina terjadi selaput lendir kering, elastisitas jaringan menurun, sekresi berkurang dan menjadi alkali. h. ,istem endokrin 1 pada sistem endokrin hampir semua produksi hormon menurun, sedangkan fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah, aktifitas tiroid menurun sehingga menurunkan basal metabolisme rate 5B%)2. Porduksi sel kelamin menurun seperti 1 progesteron, estrogen dan testosteron. i. ,istem integumen 1 pada kulit menjadi keriput akibat kehilangan jaringan lemak, kulit kepala dan rambut menuipis menjadi kelabu, sedangkan rambut dalam telinga dan hidung menebal. /uku menjadi keras dan rapuh. j. ,istem muskuloskeletal 1 tulang kehilangan densitasnya dan makin rapuh menjadi kiposis, tinggi badan menjadi berkurang yang disebut dis*usine 4ertebralis menipis, tendon mengkerut dan atropi serabut erabit otot , sehingga

lansia menjadi lamban bergerak. otot kam dan tremor. 3." Perubahan %ental faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah 1 a. Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa b. /ehatan umum *. #ingkat pendidikan d. /eturunan e. .ingkungan /enangan 5memori2 ada " 1 a. kenangan jangka panjang, berjam-jam sampai berhari-hari yang lalu b. kenangan jang pendek 1 !-1! menit, kenangan buruk @ntelegentia Auestion 1 a. #idak berubah dengan informasi matematika dan perkataan 4erbal b. Berkurangnya penampilan, persepsi dan ketrampilan psikomotor terjadi perubahan pada daya membayangkan, karena tekanan-tekanan dari faktor 0aktu. 3.3 Perubahan Perubahan Psikososial a. Pensiun 1 nilai seorang dukur oleh produktifitasnya, identits dikaitkan dengan peranan dalam pekerjaan b. %erasakan atau sadar akan kematian *. Perubahan dalam *ara hidup, yaitu memasuki rumah pera0atan bergerak lebih sempit.

". Patofisiologi Proses menua a. ,idroma klinis berkaitan dengan seluruh otak b. ,indroma klinis umumnya berkaitan dengan teritorial pembuluh karotis *. ,indroma klinis utamanya berkaitan dengan teritorial pembuluh 4ertebrobasiler
A#ibat $

a. b. *. d. e.

(pra;ia, kaku otot,refleks meningkat dan tendensi u&*ondong kebelakang $angguan jalan 5gait2 'emensia @nkontinensia ,erangan otak sepintas5transient is*hemi* atta*k2

f. $angguan bi*ara, monoparesis, hemiparesis, hipestesi ataupun anestesi g. 9atuh, ataksia, nistagmus,pusing,mual-mual

'iabetes %ellitus,hiperlipidemia, hiper4iskositas,/elainan jantung, koagulopati

3ypertensi 'iagnosa /epera0atan a. $angguan mobilitas fisik b. $angguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari *. )esiko *edera d. )esiko terjadi stroke

B. Konsep Pen%a#it &ipertensi

1. Pengertian 3ipertensi merupakan gangguan kesehatan yang ditandai adanya tekanan sistolik lebih dari 17! mm3g dan tekanan diastolik lebih tinggi 9! mm3g. 2. 'tiologi 3ipertensi dapat disebabkan oleh interaksi berma*am-ma*am faktor antara lain1 - /elelahan - /eturunan - ,tress - Proses penuaan - 'iet yang tidak seimbang - ,osial budaya

(kibat& komplikasi dari penyakit hipertensi1 $agal jantung, gagal ginjal, stroke 5kerusakan otak2, kelumpuhan. 3. Pato(isiologi /erja jantung terutama ditentukan oleh besarnya *urah jantung dan tahanan perifer. 8urah jantung pada penderita hipertensi umumnya normal. /elainannya terutama pada peninggian tahanan perifer. /enaikan tahanan perifer ini disebabkan karena 4asokonstriksi arteriol akibat naiknya tonus otot polos pembuluh darah tersebut. Bila hipertensi sudah berjalan *ukup lama maka akan dijumpai perubahan-perubahan struktural pada pembuluh darah arteriol berupa penebalan tunika interna dan hipertropi tunika media. 'engan adanya hipertropi dan hiperplasi, maka sirkulasi darah dalam otot jantung tidak men*ukupi lagi sehingga terjadi anoksia relatif. /eadaan ini dapat diperkuat dengan adanya sklerosis koroner. ). Tan"a "an gejala - ,akit kepala - Perdarahan hidung - >ertigo - %ual muntah - Perubahan penglihatan - -/esemutan pada kaki dan tangan - ,esak nafas - /ejang atau koma - Nyeri dada *.Pen+ega an

a. Pen*egahan Primer =aktor resiko hipertensi antara lain1 tekanan darah diatas rata-rata, adanya hipertensi pada anamnesis keluarga, ras 5negro2, ta*hy*ardi, obesitas dan konsumsi garam yang berlebihan dianjurkan untuk1 1. %engatur diet agar berat badan tetap ideal juga untuk menjaga agar tidak terjadi hiperkolesterolemia, 'iabetes %ellitus, dsb. ". 'ilarang merokok atau menghentikan merokok. 3. %erubah kebiasaan makan sehari-hari dengan konsumsi rendah garam. 7. %elakukan e;er*ise untuk mengendalikan berat badan. b. Pen*egahan sekunder Pen*egahan sekunder dikerjakan bila penderita telah diketahui menderita hipertensi berupa1 - Pengelolaan se*ara menyeluruh bagi penderita baik dengan obat maupun dengan tindakan-tindakan seperti pada pen*egahan primer. - 3arus dijaga supaya tekanan darahnya tetap dapat terkontrol se*ara normal dan stabil mungkin. - =aktor-faktor resiko penyakit jantung is*hemik yang lain harus dikontrol. - Batasi akti4itas. 8. (suhan /epera0atan 1 Peng#ajian ,A#ti(itas- istira at $ejala1 /elemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton #anda1 =rek0ensi jantung meningkat, perubahan irama jantung - Sir#ulasi $ejala1 )i0ayat hipertensi, penyakit jantung koroner. #anda1 /enaikan tekanan darah, ta*hy*ardi, disarythmia. - Integritas 'go $ejala1 (n*ietas, depresi, marah kronik, faktor-faktor stress. #anda1 .etupan suasana hati, gelisah, otot mulai tegang. - 'liminasi )i0ayat penyakit ginjal, obstruksi. - .a#anan- +airan $ejala1 %akanan yang disukai 5tinggi garam, tinggi lemak, tinggi kolesterol2, mual, muntah, perubahan berat badan 5naik& turun2, ri0ayat penggunaan diuretik.

#anda1 Berat badan normal atau obesitas, adanya oedem. - Neurosensori $ejala1 /eluhan pusing berdenyut, sakit kepala sub oksipital, gangguan penglihatan. #anda1 ,tatus mental1 orientasi, isi bi*ara, proses berpikir,memori, perubahan retina optik. )espon motorik1 penurunan kekuatan genggaman tangan. - N%eri- #eti"a#n%amanan $ejala1 (ngina, nyeri hilang timbul pada tungkai, nyeri abdomen& masssa. - Perna(asan $ejala1 'yspnea yang berkaitan dengan aktifitas& kerja, ta*yhpnea, batuk dengan& tanpa sputum, ri0ayat merokok. #anda1 Bunyi nafas tambahan, *yanosis, distress respirasi& penggunaan alat bantu pernafasan. - Keamanan $ejala1 $angguan koordinasi, *ara brejalan. 6. =isiologis&fisik 1. ,tratus gi+i @%# B /g BB normal laki laki B 18 -"6 5#B2" 0anita B 1? C "3 ". @ntake *airan dalam "7 jam - /ondisi kulit - /ondisi bibir , mukosamulut, gigi - )i0ayat pengobatan, alkhohol, +at adiktif lainnya - :4aluasi kemampuan penglihatan , pendengaran dan mobilitas - /eluhan yang berhubungan dengan nutrisi 1 gangguan sistem digestif, nafsu makan, makanan yang disukai dan tidak disukai, rasa dan aroma - /ebiasaan 0aktu makan 5 " C3 D sehari, snak dll2

3. Psikososial&afektif 1. /ebiasaan saat makan 5 makan sendiri, sambil nonton #>,dll2 ". situasi lingkungan5kapasitas penyediaan makanan, pengolahan dan penyimpanan makanan2 3. sosiokultural yang berlaku yang mempengaruhi pola nutrisi dan eleminasi 7. /ondisi depresi yang dapat mengganggu pemenuhan nutrisi

7. Pemeriksaan tambahan&laborat (nalisa darah 1 /reatinin 1 indek+ massa otot ,erum protein khususnya untuk sintesa antibodi dan limfosit, dalam kekebalan seluler, en+ym, hormon, struktur sel yang luas, struktur jaringan - 3b1 untuk mengkaji anemia, jumlah sel-sel terhadap 4olume *airan 54iskositas2. - BUN1 memberi informasi tentang fungsi ginjal. - $lukosa1 mengkaji hiperglikemi yang dapat diakibatkan oleh peningkatan kadar katekolamin 5meningkatkan hipertensi2. - /alsium serum - /alium serum - /olesterol dan trygliserid - P; tyroid - Urin analisa - =oto dada - 8# ,*an - :/$ Prioritas kepera0atan1 - %empertahankan& meningkatkan fungsi kardio4askuler. - %en*egah komplikasi. - /ontrol aktif terhadap kondisi. - Beri informasi tentang proses& prognose dan program pengobatan.

Pohon %asalah '; /ep $angguan mobilitas fisik.$angguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari, resiko *edera, resiko stroke, resiko stroke berulang %onoparase,hemiparase hemistesia&anestesia 3ipertensi&hipotensi @ntolerasi aktifitas Nyeri akut $angguan mobilitas fisik .abilitas teknan darah =aktor %enua 1. )esistensi pembuluh darah perifer ". /ehilangan elastisitas pembuluh darah 3. /atup jantung menebal&kaku

*.Kemung#inan /iagosa Kepera0atan 12 @ntoleran akti4itas sehubungan dengan kelemahan umum, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan E". #ujuan& kriteria1 - Berpartisipasi dalam aktifitas yang diinginkan& diperlukan. - %elaporkan peningkatan dalam toleransi aktifitas yang dapat diukur. - %enunjukkan penurunan dalam tanda-tanda intoleransi fisiologi. @nter4ensi1 - /aji respon terhadap aktifitas. - Perhatikan tekanan darah, nadi selama& sesudah istirahat. - Perhatikan nyeri dada, dyspnea, pusing. - @nstruksikan tentang tehnik menghemat tenaga, misal1 menggunakan kursi saat mandi, sisir rambut. - %elakukan aktifitas dengan perlahan-lahan.

- Beri dorongan untuk melakukan aktifitas& pera0atan diri se*ara bertahap jika dapat ditoleransi. - Beri bantuan sesuai dengan kebutuhan. "2 Nyeri 5akut2, sakit kepala sehubungan dengan peningkatan tekanan 4askuler serebral. 3asil yang diharapkan1 melapor nyeri& ketidaknyamanan berkurang. @nter4ensi1 - Pertahankan tirah baring selama fase akut. - Beri tindakan non farmakologik untuk menghilangkan nyeri seperti pijat punggung, leher, tenang, tehnik relaksasi. - %eminimalkan aktifitas 4asokonstriksi yang dapat meningkatkan nyeri kepala,misal1 membungkuk, mengejan saat buang air besar. - /olaborasi dalam pemberian analgetika, anti an*ietas. 32 /erusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan penurunan fungsi motorik sekunder terhadap kerusakan neuron motorik atas. /riteria1 /lien akan menunjukkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas. @nter4ensi1 12 (jarkan klien untuk melakukan latihan rentang gerak aktif pada ekstremitas yang tidak sakit pada sedikitnya empat kali sehari. )& )entang gerak aktif meningkatkan massa, tonus dan kekuatan otot serta memperbaiki fungsi jantung dan pernafasan. "2 .akukan latihan rentang gerak pasif pada ekstremitas yang sakit tiga sampai empat kali sehari. .akukan latihan dengan perlahan untuk memberikan 0aktu agar otot rileks dan sangga ekstremitas di atas dan di ba0ah sendi untuk men*egah regangan pada sendi dan jaringan. )& Etot 4olunter akan kehilangan tonus dan kekuatannya bila tidak digunakan. /ontraktur pada otot fleksor dan adduktor dapat terjadi karena otot ini lebih kuat dari ekstensor dan abduktor. 32 Bila klien di tempat tidur lakukan tindakan untuk meluruskan postur tubuh. )& %obilitas dan kerusakan fungsi neurosensori yang berkepanjangan dapat menyebabkan kontraktur permanen. 72 ,iapkan mobilisasi progresif. )& #irah baring lama atau penurunan 4olume darah dapat menyebabkan penurunan tekanan darah tiba-tiba 5hipotensi orthostatik2 karena darah

kembali ke sirkulasi perifer. Peningkatan akti4itas se*ara bertahap akan menurunkan keletihan dan peningkatan tahanan. 62 ,e*ara perlahan bantu klien maju dari )E% aktif ke akti4itas fungsional sesuai indikasi. )& %emberikan dorongan pada klien untuk melakukan se*ara teratur. 72 )esiko tinggi terhadap *edera yang berhubungan dengan defisit lapang pandang, motorik atau persepsi. /riteria hasil1 - %engidentifikasi faktor yang meningkatkan resiko terhadap *edera. - %emperagakan tindakan keamanan untuk men*egah *edera. - %eminta bantuan bila diperlukan. @nter4ensi1 12 .akukan tindakan untuk mengurangi bahaya lingkungan. )& %embantu menurunkan *edera. "2 Bila penurunan sensitifitas taktil menjadi masalah ajarkan klien untuk melakukan1 - /aji suhu air mandi dan bantalan pemanas sebelum digunakan. - /aji ekstremitas setiap hari terhadap *edera yang tak terdeteksi. - Pertahankan kaki tetap hangat dan kering serta kulit dilemaskan dengan lotion emoltion. )& /erusakan sensori pas*a 8>( dapat mempengaruhi persepsi klien terhadap suhu. 32 .akukan tindakan untuk mengurangi resiko yang berkenaan dengan pengunaan alat bantu. )& Penggunaan lat bantu yang tidak tepat atau tidak pas dapat meyebabkan regangan atau jatuh. 72 (njurkan klien dan keluarga untuk memaksimalkan keamanan di rumah. )& /lein dengan masalah mobilitas, memerlukan pemasangan alat bantu ini dan

/A1TA2 PUSTAKA 8apernito .ynda juall 5 19982, Buku Saku Diagnosa Keperawatan :disi Bahasa Fasmin (sih :$8 jakarta , (lih

8. .ong barbara 5 199 2 Perawatan Medikal Bedah 5,uatu Pendekatan Proses2 Unit @>, >, >@ (lih bahasa Fayasan @katan (lumni Pendidikan /epera0atan Pajajaran Bandung, @(P/ Bandung 'onges %arilyn : 5"!!!2, )encana Asuhan Keperawatan edisi 3, (lih bahasa @ %ade /ariasa, :$8 9akarta Gahyudi Nugroho 5 "!!!2, Keperawatan Gerontik :disi " , :$8 9akarta ).Boedhi 'armojo dkk. 519992, Geriatri, Balai Penerbit =/U@, 9akarta

Anda mungkin juga menyukai