Anda di halaman 1dari 5

Nama : M Noor Kholid Nim : F0310053 BAB 1 PENGANTAR PENELITIAN

1. APA ITU PENELITIAN Penelitian, sebuah istilah yang entah bagaimana menakutkan bagi sebagian orang, adalah proses menemukan solusi masalah setelah melakukan studi yang mendalam dan menganalisis faktor situasi. Manajer dalam organisasi terus-menerus menyibukkan diri dalam mempelajari dan menganalisis masalah-masalah dan karena itu terlibat dalam sejumlah bentuk kegiatan penelitian saat mereka mengambil keputusan di tempat kerja. 2. PENELITIAN BISNIS Definisi Penelitian

Penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis berdasarkan data, kritis, objektif dan ilmiah terhadap suatu masalah spesifik yang dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau solusi terkait. Intinya penelitian memberikan informasi yang diperlukan untuk memandu manajer mengambil keputusan yang terirformasi agar bisa memecahkan masalah secara sukses. Langkah langkah dalam penelitian terdiri dari: 1. Mendefinisikan permasalahan 2. Mengumpulkan informasi 3. Menganalisis data 4. Menentukan faktor-faktor yang berkaitan dengan masalah 5. Memecahan masalah 6. Menentukan tindakan korektif yang diperlukan Penelitian dan manajer

Dalam bisnis, penelitian terutama dilakukan untuk memecahkan isu-isu problematic dalam atau saling terkait di antara bidang akuntansi keuangan,manajemen dan pemasaran 3. PENELITIAN : TERAPAN DAN DASAR

Penelitian dapat dilakukan untuk dua tujuan berbeda. Penelitian terapan adalah penelitian yang bertujuan memecahkan masalah mutakhir yang dihadapi oleh manajer dalam konteks pekerjan yang menuntut solusi tepat waktu Penelitian dasar adalah penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan pokok pengetahuan dengan berusaha memahami bagaimana masalah tertentu yang terjadi dalam organisasi dapat diselasaikan

4. MANAJER DAN PENELITIAN Manajer yang mempunyai pengetahuan penelitian mempunyai kelebihan disbanding manajer yang tidak memililkinya. Pengetahuan mengenai penelitian dan proses pemecahan masalah mendorong manajer mengenali situasi masalah sebelum sesuatu hal terjadi diluar kendali.

5. PENGETAHUAN TENTANG PENELITIAN DAN EFEKTIFITAS MANAJERIAL Seperti disinggung manajer bertanggungjawab atas hasil akhir dengan mengambil keputusan yang tepat ditempat kerja. Hal ini sangat difasilitasi oleh pengetahuan penelitian. Pengetahuan tentang penelitian meningkatkan kepekaan manajer terhadap banyak sekali faktor internal dan eksternal dari berbagai sifat yang berlaku dalam lingkungan kerja dan organisasi mereka.

6. ETIKA PENELITIAN BISNIS Etika dalam penelitian bisnis mengacu pada kode etik atau norma perilaku social yang diharapkan ketika melakukan penelitian dan berlaku bagi sponsor penelitian, peneliti yang melakukan penelitian, serta responden yang memberikan data.

BAB 2 INVESTIGASI ILMIAH

1. CIRI-CIRI PENELITIAN ILMIAH a) Tujuan Jelas b) Ketepatan c) Dapat Diuji d) Dapat Ditiru e) Ketelitian dan Keyakinan f) Objektivitas

g) Dapat Digeneralisasi h) Hemat

2. KETERBATASAN PENELITIAN ILMIAH DALAM BIDANG MANAJEMEN Dalam bidang manajemen dan ilmu sosial, tidak selalu mungkin untuk melakukan investigasi yang 100% ilmiah, dalam arti, tidak seperti dalam ilmu pasti, hasil yang diperoleh tidak akan eksak dan bebas kesalahan 3. RINTANGAN SAINS DALAM PENELITIAN Deduksi dan Induksi

Deduksi adalah proses dimana kita tiba pada suatu kesimpulan beralasan melalui generalisasi logis dari sebuah fakta yang diketahui. Induksi merupakan proses dimana kita mengamati fenomena tertentu dan berdasarkan hal tersebut tiba pada kesimpulan. 4. METODE HIPOTESIS DEDUKTIF Tujuh langkah metode hipotesis deduktif , yaitu : a. b. c. d. e. f. g. Pengamatan Pengumpulan Informasi Awal Permusan Teori Penyusunan Hipotesis Pengumpulan Data Ilmiah Lebih Lanjut Analisis Data Deduksi

5. TIPE PENELITIAN LAINNYA Studi Kasus Studi kasus meliputi analisis mendalam dan kontekstual terhadap situasi yang mirip dalam organisasi lain, di mana sifat dan definisi masalah yang terjadi adalah serupa dengan yang dialami dalam situasi saat ini Penelitian Tindakan Metode penelitian tindakan adalah paling tepat ketika berkenaan dengan perubahan yang direncanakan.

Review Jurnal The Impact of Culture and Governance on Corporate Social Reporting Oleh : Hanniffa RM dan Cooke TE (2005) Jurnal ini ditulis dengan tujuan untuk memberikan pemahaman tentang pengaruh potensial yang dimiliki oleh budaya dan sistem kepemerintahan terhadap pelaporan sosial suatu perusahaan. Pelaporan sosial perusahaan telah menjadi subjek penelitian akademis substansial selama lebih dari dua decades.1 Beberapa pertanyaan penelitian utama yang telah ditangani atau saat ini sedang diteliti meliputi: apa perusahaan melaporkan, 2 bisa praktek pengungkapan sosial dan lingkungan dihubungkan dengan atribut kinerja ekonomi atau faktor-faktor seperti ukuran, keanggotaan industri, risiko, reaksi pasar, pengaruh eksternal, reputasi perusahaan, negara asal atau kedekatan dengan konsumen individu, 3 dan apa yang memotivasi perusahaan untuk membuat pengungkapan sosial dan lingkungan tertentu. Analisis konten, metode kodifikasi teks (atau isi) dari potongan penulisan ke berbagai kelompok (atau kategori) tergantung pada kriteria yang dipilih. (Weber,1988) digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Sebuah elemen penting dari isi analisis adalah pemilihan dan pengembangan kategori mana konten unit dapat diklasifikasikan. Kategorikategori dan item yang diambil dari penelitian sebelumnya di daerah (Ernst dan Ernst, 1976; Cowen et al, 1987;. Guthrie dan Parker, 1989, 1990, Gray et al, 1995a) dan penerapan ke Malaysia. Lingkungan (Hossain et al, 1994;. Haniffa dan Cooke, 2002). Latar belakang etnis direksi dan pemegang saham digunakan sebagai proxy untuk

budaya. Karakteristik tata kelola perusahaan meliputi komposisi dewan, direktur ganda dan

jenis pemegang saham. Variabel dependen, pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan Malaysia,

diukur dengan skor indeks serta dari segi jumlah kata.

Berikut adalah hipotesis-hipotesis peneliti yang disusun berdasarkan determinan-determinan seperti pengungkapan sosial perusaan, budaya, sistem kepemerintahan perusahaan, dan variabel-variabel kontrol (ukuran perusahaan, profitabilitas, gearing, dan listing status):

Penelitian ini telah meneliti apakah tingkat CSD dalam laporan tahunan perusahaan

yang terdaftar Malaysia perubahan dari waktu ke waktu Beberapa alasan yang diidentifikasi dari wawancara perusahaan memilih untuk

terlibat dalam CSD Hasil penelitian kami menunjukkan hubungan yang signifikan antara pengungkapan

sosial perusahaan dan dewan direksi didominasi oleh Melayu. Hubungan yang signifikan antara direksi dan pemegang saham Melayu dengan

praktek CSD Hubungan yang signifikan antara direktur eksekutif dan kursi dengan direktur

berganda dengan CSD Hasil kami memiliki implikasi bagi negara-negara lain di kawasan Asia-Pasifik, suatu

daerah di mana kekuasaan cenderung terkonsentrasi dalam suatu kelompok elit sehingga dapat mempertahankan urutan tradisional patron-klien jaringan (Maidment dan Mackerras, 1998).

Penelitian ini meneliti praktik pengungkapan perusahaan yang terdaftar hanya di papan utama JKSE untuk tahun 1996 dan 2002 dan dengan demikian, tidak dapat digeneralisir ke periode lainnya. Penelitian ini difokuskan pada pengungkapan hanya dalam laporan tahunan perusahaan meskipun diketahui bahwa manajemen memanfaatkan mekanisme komunikasi massa lainnya. mengembangkan proxy akurat untuk budaya dan dimensi tata kelola perusahaan dalam model CSD dan seleksi variabel yang akan dimasukkan dalam model dibatasi oleh ketersediaan data.

Anda mungkin juga menyukai