Anda di halaman 1dari 18

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Malformasi anorektal melingkupi spektrum defek yang luas dalam perkembangan bagian terbawah intestinal dan traktus urogenitalis. Kebanyakan anak dengan malformasi ini dikatakan sebagai imperforata ani (atresia ani) karena ketiadaan orifisium anus yang seharusnya ada. Ketika didapati suatu malformasi anus, otototot dan saraf-saraf yang berhubungan dengan anus juga sering didapati mengalami defek.1 Sebagian besar literatur menyebutkan angka kejadian rata-rata malformasi anorektal di seluruh dunia adalah 1 dalam !!! kelahiran. Malformasi anorektal dan urogenital jarang berakibat fatal, meskipun beberapa di antaranya berhubungan dengan anomali lainnya (jantung, ginjal) yang dapat mengan"am hidup. Malformasi anorektal dapat mun"ul sebagai bagian dari sindroma VACTERL.1, #, $ %mperforata ani telah dikenal sejak &aman kuno. Selama beberapa abad, ahli medis membuat orifi"ium di perineum pada anak-anak dengan imperforata ani. Mereka yang dapat bertahan hidup dengan orifi"ium buatan tersebut kemungkinan besar adalah yang defeknya termasuk tipe letak rendah. Sedangkan yang defeknya termasuk tipe letak tinggi ter"atat tidak dapat bertahan hidup walau dengan orifi"ium buatan. 'indakan "olostomy inguinal untuk kasus imperforata ani dilakukan pertama kali dilakukan pada tahun 1()$, namun sebagian besar bayi meninggal setelah dilakukan tindakan ini, sehingga setelahnya "olostomy sempat dijadikan sebagai metode pilihan terakhir untuk penanganan imperforata ani. $ *mmusat, pada tahun 1)$ , pertama kali memperkenalkan teknik penjahitan dinding rektum ke tepi kulit, di mana prosedur ini dianggap sebagai "ikal bakal anoplasty. Selama +! tahun pada abad ke-#!, para ahli bedah mengadopsi teknik operasi perineum tanpa "olostomy ini untuk imperforata ani tipe letak rendah. ,amun, untuk imperforata ani letak tinggi tetap digunakan teknik "olostomy selama masa neonatus yang kemudian diikuti dengan tindakan
1

abdomino-perineal pull-through sebagai terapi definitif setelah usia bayi "ukup memungkinkan untuk tindakan ini. Sayangnya, metode yang dipopulerkan *mmusat ini masih menyisakan banyak pasien dengan inkontinensia al-i di kemudian hari sehingga metode tersebut belum dapat dijadikan solusi sepenuhnya bagi seluruh spektrum malformasi anorektal.$ .ada tahun 1/)#, .e0a dkk melaporkan kesuksesan dari metode posterosagital anoplasti dalam merekonstruksi kasus-kasus imperforata ani. Mereka menggunakan pendekatan tradisional yakni dengan insisi sakrum yang "ukup progresif dengan tujuan untuk memungkinkan -isualisasi struktur-struktur di sekitar anus dengan adekuat. 'eknik ini kemudian dikenal dengan istilah posterior sagittal anorectoplasty (PSARP) atau posterior sagittal anorecto aginourethroplasty (PSARV!P)" yang kemudian membawa banyak kemajuan dalam memahami kelainan-kelainan anatomik yang didapati dalam berbagai tipe malformasi anorektal. 1ingga saat ini, teknik ini mendominasi metode-metode operasi yang ada untuk berbagai jenis anomali anorektal. ,amun, pada kasus-kasus di mana rektum sangat tinggi, pendekatan per abdominal masih tetap diperlukan dan laparos"opy adalah pilihan yang tepat.1, $ 1.2. Tujuan Penulisan 'ujuan penulisan laporan kasus ini adalah untuk melaporkan sebuah kasus bayi perempuan berusia / hari yang didiagnosis dengan atresia ani.

1.3. Manfaat Penulisan 2aporan kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penulis dan pemba"a khususnya yang terlibat dalam bidang medis dan masyarakat se"ara umum agar dapat mengetahui dan memahami mengenai penyakit kongenital atresia ani.

BAB 2 TINJAUAN PU TA!A 2.1. Definisi *tresia ani atau imperforata ani atau malformasi anorektal adalah suatu kelainan kongenital yang melingkupi spektrum yang luas berkaitan dengan defek dalam perkembangan bagian terbawah intestinal dan traktus urogenitalis. Se"ara klinis, kelainan ini tampak sebagai tidak terjadinya perforasi membran yang memisahkan bagian endoderm mengakibatkan pembentukan lubang anus yang tidak sempurna dengan atau tanpa fistula.$ 2.2. E"#ri$l$gi An$rektal 3sus belakang membentuk sepertiga distal kolon trans-ersum, kolon desendens, sigmoid, rektum, bagian atas kanalis ani. 4ndoderm usus belakang ini juga membentuk lapisan dalam kandung kemih dan uretra. 5 6agian akhir usus belakang bermuara ke dalam kloaka, suatu rongga yang dilapisi entoderm yang berhubungan langsung dengan ektoderm permukaan. 7aerah pertemuan antara endoderm dan ektoderm membentuk membran kloaka. 5 .ada perkembangan selanjutnya, timbul suatu rigi melintang, yaitu septum urorektal, pada sudut antara allantois dan usus belakang. Sekat ini tumbuh ke arah kaudal, karena itu membagi kloaka menjadi bagian depan, yaitu sinus urogenitalis primitif, dan bagian posterior yaitu kanalis anorektalis. Ketika mudigah berumur ( minggu, septum urorektal men"apai membran kloaka, dan di daerah ini terbentuklah korpus parienalis. Membran kloakalis kemudian terbagi menjadi membran analis di belakang, dan membran urogenitalis di depan.5 Sementara itu, membran analis dikelilingi oleh tonjol-tonjol mesenkim, yang dikenal sebagai "elah anus atau proktoderm. .ada minggu ke-/, membran analis koyak, dan terbukalah jalan antara rektum dan dunia luar. 6agian atas kanalis analis berasal dari endoderm dan diperdarahi oleh pembuluh nasi usus
3

belakang, yaitu arteri mesentrika inferior. *kan tetapi, sepertiga bagian bawah kanalis analis berasal dari ektoderm dan ektoderm dibentuk oleh linea pektinata, yang terdapat tepat di bawah kolumna analis. .ada garis ini, epitel berubah dari epitel torak menjadi epitel berlapis gepeng. 5 Se"ara embriologi, saluran pen"ernaan berasal dari foregut, midgut dan hindgut. 8oregut akan membentuk faring, sistem pernafasan bagian bawah, esofagus, lambung sebagian duodenum, hati dan sistem bilier serta pankreas. Midgut membentuk usus halus, sebagian duodenum, sekum, appendik, kolon asenden sampai pertengahan kolon trans-ersum. 1indgut meluas dari midgut hingga ke membrana kloaka, membrana ini tersusun dari endoderm kloaka, dan ektoderm dari protoderm atau analpit. 3sus terbentuk mulai minggu keempat disebut sebagai primiti e gut tube. Kegagalan perkembangan yang lengkap dari septum urorektalis menghasilkan anomali letak tinggi atau supra le-ator. Sedangkan anomali letak rendah atau infra le-ator berasal dari defek perkembangan proktoderm dan lipatan genital. .ada anomali letak tinggi, otot le-ator ani perkembangannya tidak normal. Sedangkan otot sfingter eksternus dan internus dapat tidak ada atau rudimenter. 5,

9ambar 1. :egio kloaka yang berhasil melalui tahap perkembangannya 2.3. E%i&e"i$l$gi Sebagian besar literatur menyebutkan angka kejadian rata-rata malformasi anorektal di seluruh dunia adalah 1 dalam !!! kelahiran. 1, # Malformasi anorektal dan urogenital jarang berakibat fatal, meskipun beberapa di antaranya
4

berhubungan dengan anomali lainnya (jantung, ginjal) yang dapat mengan"am hidup. + Sebagian besar literatur juga menyebutkan malformasi anorektal sedikit lebih sering terjadi pada anak laki-laki. 'idak ada ke"enderungan ras pada angka kejadian malformasi anorektal. $, + Sebagian besar anak dengan malformasi anorektal teridentifikasi selama pemeriksaan fisik rutin pada bayi baru lahir. Keterlambatan deteksi mengindikasikan ketidaklengkapan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir. %mperforata ani dapat mun"ul sebagai bagian dari sindroma ;*<'4:2= V-Vertebral anomalies> A-Anal atresia# C-Cardio ascular anomalies> T$ Tracheoesophageal %istula> E- Esophageal atresia# R- Renal (&idney) and'or radial anomalies> dan L - Limb de%ects() 6eberapa entitas lain yang telah dilaporkan berhubungan dengan imperforata ani di antaranya trisomi 1) dan #1, the cat-eye syndrome" *aller+erold 1all syndrome" Currarino syndrome" short syndrome" caudal syndrome regression type syndrome" ,+ syndrome"-ohanson-*li..ard syndrome" /c0usic&-0au%man syndrome" Pallisterrib-polydactyly septum 2" To3nes-*roc&s dan anus" the 5E6S spinal syndrome" urorectal de%ects)() 2.'. Eti$l$gi 7efek embrional mana yang se"ara pasti menyebabkan malformasi anorektal belum dapat ditentukan. .embentukan membran kloaka dan pemisahannya menjadi urogenital dan anal opening seharusnya terjadi pada minggu ke-) usia gestasi. 7efek pada pembentukan septum urorektal posterior didapati sebagai abnormalitas terbanyak yang menyebabkan imperforata ani. ( 6elum diketahui faktor resiko yang dapat menjadi predisposisi seseorang memiliki anak dengan imperforata ani. Keterkaitan genetik terkadang didapati. Sebagian besar kasus imperforata ani terjadi se"ara sporadik tanpa riwayat keluarga, namun beberapa keluarga memiliki lebih dari satu orang anak yang
5

mal%ormation the cloaca"

se4uence" imper%orate

comple7 (omphalocele" e7strophy o%

terlahir dengan defek ini. Studi genetika tentang kelainan kongenital ini masih terus dikembangkan.( 2.(. !lasifikasi *da beberapa -ariasi dari imperforata ani dan malformasi anorektal. %stilah ?letak rendah@, ?letak sedang@, dan ?letak tinggi@ tidak lagi digunakan baik untuk keperluan terapeutik maupun prognostik. Klasifikasi yang baru dibuat berdasarkan hubungan antara tipe malformasi dengan adanya fistula yang menyertainya. Klasifikasi ini lebih berorientasi kepada kepentingan terapeutik dan prognostik. $ 'abel 1. Klasifikasi malformasi anorektal $ Laki)laki 8istula perineal ("utaneous) 8istula re"touretral= 6ulbar .rostati"a 8istula re"to-esi"al (bladder nec&) %mperforata ani tanpa fistula *tresia re"ti Pere"%uan 8istula perineal ("utaneous) 8istula (re"to)-estibular Persistent cloaca= A $"m dari common channel B $"m dari common channel %mperforata ani tanpa fistula *tresia re"ti Malformasi kompleks

9ambar #. 8istula perineal pada laki-laki. :ektum terletak di dalam kompleks otot. 1anya bagian distal rektum yang salah posisi.$

9ambar $. *tresia anorektal dengan fistula rektouretral. (*) fistula rektouretrobulbar> (6) fistula rektouretroprostati"a $

9ambar 5. 8istula re"to-bladder ne"k $

9ambar . 8istula perineal (cutaneous) pada perempuan. Sebagian besar bagian rektum berada di dalam kompleks otot. 1anya bagian distal rektum yang posisinya berada di anterior $

9ambar +. 8istula rekto-estibular $

9ambar (. (*) 8istula rekto-aginal letak rendah> (6) 8istula rekto-aginal letak tinggi $

9ambar (. Kloaka persisten (*) common channel pendek (A $"m)> (6) common channel panjang (B $"m) $
9

9ambar ). *tresia rekti $ 2.*. Pat$fisi$l$gi Malformasi anorektal terjadi akibat kegagalan penurunan septum anorektal pada kehidupan embrional. Manifestasi klinis diakibatkan adanya obstruksi dan adanya fistula. Cbstruksi ini mengakibatkan distensi abdomen, sekuestrasi "airan, muntah dengan segala akibatnya. *pabila urin mengalir melalui fistel menuju rektum, maka urin akan diabsorbsi sehingga terjadi asidosis hiper"holerimia, sebaiknya feses mengalir kearah traktus urinarius menyebabkan infeksi berulang. .ada keadaan ini biasanya akan terbentuk fistula antara re"tum dengan organ sekitarnya. .ada wanita /!D dengan fistula ke -agina (rekto-agina) atau perineum (rekto-estibuler). .ada laki-laki biasanya letak tinggi, umumnya fistula menuju ke urethra (rektourethralis). *tresia anorektal terjadi karena ketidaksempurnaan dalam proses pemisahan. Se"ara embriologis hindgut dari apparatus genitourinaris yang terletak di depannnya atau mekanisme pemisahan struktur yang melakukan penetrasi sampai perineum. .ada atresia letak tinggi atau supra le-ator, septum urorektal turun se"ara tidak sempurna atau berhenti pada suatu tempat jalan penurunannya. 3rorektal dan rekto-aginal bisa terjadi karena septum urorektal turun ke bagian kaudal tidak "ukup jauh, sehingga lubang paling akhir dari hindgut berbelak ke anterior sehingga lubang akhir hindgut menuju ke uretra atau ke -agina. *tresia rektoanal mungkin dapat meninggalkan jaringan fibrous atau hilangnya segmen dari re"tum dan anus, defek ini mungkin terjadi karena adanya
10

"edera -as"ular pada region ini sama dengan yang menyebabkan atresia pada bagian lain dari usus. *nus imperforate terjadi ketika membrane anal gagal untuk han"ur.),/,1!,11,1# 2.+. Manifestasi !linis 9ejala yang menunjukkan terjadinya malformasi anorektal terjadi dalam waktu #5-5) jam. 9ejala itu dapat berupa = .erut kembung Muntah 'idak bisa buang air besar. .ada pemeriksaan radiologis dengan posisi tegak serta terbalik dapat dilihat sampai dimana terdapat penyumbatan. Malformasi anorektal sangat ber-ariasi, mulai dari anus imperforate letak rendah dimana re"tum berada pada lokasi yang normal tapi terlalu sempit sehingga feses bayi tidak dapat melaluinya, malformasi anorektal intermedia dimana ujung dari re"tum dekat ke uretra dan malformasi anorektal letak tinggi dimana anus sama sekali tidak ada. 2.,. Diagn$sis .ada anamnesis, penderita biasanya datang dengan keluhan tidak mempunyai anus. Keluhan lain dapat berupa gangguan saluran pen"ernaan bagian bawah, tidak bisa buang air besar, perut kembung atau bisa buang air besar tidak melewati anus normal, kadang-kadang mengeluarkan feses ber"ampur urine.1$ %nspeksi se"ara klinis bukti pada lipatan garis tengah gluteal dan juga absensi lubang anus adalah indikasi pasien memiliki otot yang lemah di perineum. .enemuan ini disertai dengan kejadian malformasi yang tinggi dan kolostomi harus dilakukan pada pasien ini.15 %nspeksi perianal sangat penting. 8lat EbottomE atau flat perineum, ditandai dengan tidak adanya garis anus dan anal dimple mengindikasikan bahwa pasien memiliki otot-otot perineum yang sangat sedikit. 'anda ini berhubungan dengan atresia ani letak tinggi dan harus dilakukan "olostomy. 'anda pada perineum yang
11

ditemukan pada pasien dengan atresia ani letak rendah meliputi adanya mekonium pada perineum, ?bu"ket-handle@ (s&in tag yang terdapat pada anal dimple), dan adanya membran pada anus (tempat keluarnya mekonium).15 Mekonium biasanya tidak terlihat pada perineum pada bayi dengan fistula rektoperineal hingga 1+-#5 jam. 7istensi abdomen tidak ditemukan selama beberapa jam pertama setelah lahir dan mekonium harus dipaksa keluar melalui fistula rektoperineal atau fistula urinarius. 1al ini dikarenakan bagian distal rektum pada bayi tersebut dikelilingi struktur otot-otot -olunter yang menjaga rektum tetap kolaps dan kosong. 'ekanan intrabdominal harus "ukup tinggi untuk menandingi tonus otot yang mengelilingi rektum. Cleh karena itu, harus ditunggu selama 1+-#5 jam untuk menentukan jenis atresia ani pada bayi untuk menentukan apakah akan dilakukan "olostomy atau anoplasty.1 .emeriksaan radiologis dengan foto rontgen pel-is lateral metode 8angensten and Rice digunakan untuk menentukan jarak antar kantong re"tum yang buntu dengan lubang anus. 3dara se"ara normal akan men"apai rektum 1)#5 jam sesudah lahir, sehingga foto dapat dibuat sesudah waktu tersebut. :adiografi kontras dengan injeksi kontras larut air kedalam kantong distal melalui perineum dibawah kontrol fluoroskopi akan memberikan informasi dan penentuan yang akurat apakah usus melalui penggantung puborektal atau tidak.1$ 3S9 dapat menentukan se"ara akurat jarak antara anal dimple dan kantong rektum yang buntu. .emeriksaan <' S"an dapat menentukan anatomi yang jelas otot-otot sfingter ani dalam hubungannya dengan usus dan jumlah massa yang ada. .emeriksaan ini berguna untuk ren"ana preoperatif dan memperkirakan prognosis penderita.1$

12

9ambar /. 'eknik radiografi pada foto pel-ik lateral. (*) Sebuah bantalan diletakkan di belakang pinggang bayi untuk meninggikan bokong bayi dan memungkinkan udara untuk bergerak ke superior hingga ke ujung rektum. (6) 1asil pen"itraan dengan posisi pel-ik lateral. 3dara ter-isualisasi hingga ke distal koksigea 2.-. Diagn$sis Ban&ing a. .enyakit 1irs"hsprung .ada saat pemeriksaan terhadap neonatus, harus dipikirkan kemungkinan penyakit 1irs"hsprung yang tidak mengalami imperforasi anus se"ara komplit. b( /econium plug syndrome Sumbatan anorektum oleh mekonium yang sangat padat harus dapat dibedakan dengan atresia ani. Kondisi predisposisi pada me"onium plug syndrome adalah preeklampsia maternal, diabetes mellitus maternal, riwayat penggunaan magnesium sulfat maternal, prematuritas, sepsis dan hipotiroidisme. 2.1.. Penatalaksanaan .enatalaksanaan atresia ani tergantung klasifikasinya. .ada atresia ani letak tinggi harus dilakukan kolostomi terlebih dahulu. .ada beberapa waktu lalu penanganan atresia ani menggunakan prosedur abdominoperineal pullthrough, tapi metode ini banyak menimbulkan inkontinen feses dan prolaps mukosa usus yang lebih tinggi.1 Manajemen awal pada bayi laki-laki yang baru lahir dengan anomali anorektal adalah sangat penting dan ada dua persoalan pertama yang harus diketahui jawapannya pada #5 hingga 5) jam pertama kehidupan bayi. .ertama> adakah kelainan ini membahayakan jiwa bayi dan harus ditangani segera. Kedua>
13

adakah bayi ini perlu untuk dilakukan prosedur primer dengan protektif kolostomi atau tanpa protektif kolostomi dan penanganan se"ara definitif di kemudian hari.15 Keputusan untuk dilakukan anoplastik pada bayi baru lahir atau menunda penanganan dan juga untuk melakukan kolostomi adalah berdasarkan pemeriksaan fisik bayi, penampilan perineum, dan apa-apa perubahan yang terjadi dalam waktu #5 jam usia kehidupan. Setelah bayi dilahirkan, pemasangan intra enous line dilakukan bagi pemberian "airan dan antibiotik, nasogastric tube (,9') dipasang untuk tujuan dekompresi untuk menghindarkan risiko terjadinya muntah dan aspirasi. Mekonium biasanya tidak terlihat pada perineum bayi dengan fistel rekto-perineal sehingga sekurang-kurangnya 1+-#5 jam.15 ,eonatus perempuan perlu pemeriksaan khusus, karena seringnya ditemukan fistula ke -etibulum atau -agina ()!-/!D). /$l$ngan I . .ada fistel -agina, mekonium tampak keluar dari -agina. 4-akuasi fe"es menjadi tidak lan"ar sehingga sebaiknya dilakukan kolostomi. .ada fistel -estibulum, muara fistel terdapat di-ul-a. 3mumnya e-akuasi feses lan"ar selama penderita hanya minum susu. 4-akuasi mulai etrhambat saat penderita mulai makan makanan padat. Kolostomi dapat diren"anakan bila penderita dalam keadaan optimal. 6ila terdapat kloaka maka tidak ada pemisahan antara traktus urinarius, traktus genetalis dan jalan "erna. 4-akuasi feses umumnya tidak sempurna sehingga perlu "epat dilakukan kolostomi. .ada atresia rektum, anus tampak normal tetapi pada pemerikasaan "olok dubur, jari tidak dapat masuk lebih dari 1-# "m. 'idak ada e-akuasi mekonium sehingga perlu segera dilakukan kolostomi. 6ila tidak ada fistel, dibuat in-ertogram. Fika udara B 1 "m dari kulit perlu segera dilakukan kolostomi. /$l$ngan II. 2ubang fistel perineum biasanya terdapat diantara -ul-a dan tempat letak anus normal, tetapi tanda timah anus yang buntu ada di posteriornya. Kelainan ini umumnya menimbulkan obstipasi. .ada stenosis anus, lubang anus terletak di tempat yang seharusnya, tetapi sangat sempit. 4-akuasi feses tidal lan"ar sehingga biasanya harus segera dilakukan terapi definitif. 6ila tidak ada fistel dan pada in-ertogram udara A 1 "m dari kulit. 7apat segera dilakukan
14

pembedahan definitif. 7alam hal ini e-akuasi tidak ada, sehingga perlu segera dilakukan kolostomi.1

9ambar 1!. *lgoritma pengambilan keputusan bagi bayi perempuan dengan malformasi anorektal. !'S" ultrasonography# R'5" rule out 9 Gang harus diperhatikan ialah adanya fistel atau kenormalan bentuk perineum dan tidak adanya butir mekonium di urine. 7ari kedua hal tadi pada anak laki dapat dibuat kelompok dengan atau tanpa fistel urin dan fistel perineum. /$l$ngan I. Fika ada fistel urin, tampak mekonium keluar dari orifisium eksternum uretra, mungkin terdapat fistel ke uretra maupun ke -esika urinaria. <ara praktis menentukan letak fistel adalah dengan memasang kateter urin. 6ila kateter terpasang dan urin jernih, berarti fistel terletak uretra karena fistel tertutup kateter. 6ila dengan kateter urin mengandung mekonuim maka fistel ke -esikaurinaria. 6ila e-akuasi feses tidak lan"ar, penderita memerlukan kolostomi segera. .ada atresia rektum tindakannya sama pada perempuan > harus dibuat kolostomi. Fika fistel tidak ada dan udara B 1 "m dari kulit pada in-ertogram, maka perlu segera dilakukan kolostomi. /$l$ngan II. 8istel perineum sama dengan pada wanita> lubangnya terdapat anterior dari letak anus normal. .ada membran anal biasanya tampak bayangan mekonium di bawah selaput. 6ila e-akuasi feses tidak ada sebaiknya
15

dilakukan terapi definit se"epat mungkin. .ada stenosis anus, sama dengan wanita, tindakan definiti-e harus dilakukan. 6ila tidak ada fistel dan udara A 1"m dari kulit pada in-ertogram, perlu juga segera dilakukan pertolongan bedah.1

9ambar 11. *lgoritma manajemen bayi laki-laki dengan malformasi anorektal berdasarkan pemeriksaan fisik dan radiologi. PSARP" posterior sagital anorectoplasty# !'S" ultrasonography# R'5" rule out(9 Pe"#e&a0an !$l$st$"i Kolostomi yang dianjurkan adalah kolostomi desenden, dengan dilakukan pada bagian kolon desenden yang berada di abdomen kiri bawah, dengan stoma yang terpisah. 6agian proksimal stoma akan berhubungan dengan traktus gastrointestinal atas dan saluran keluar feses. .ada stoma distal, atau juga dikenali sebagai fistel mukosa, berhubungan dengan rektum dan akan mengeluarkan jumlah ke"il material mukosa. Keuntungan pada kolostomi tipe ini adalah> 1) ia memberikan defungsi hanya pada bagian ke"il kolon distal> #) pada kasus fistel rektourinari yang besar di mana pasien buang air ke"il ke usus, urin akan keluar dengan mudah melalui mukosa fistel, yang akan menghindarkan dari asidosis hiperkloremik melalui absorbsi urin. %nfeksi pada traktus urinari juga dapat
16

dihindari> $) ianya mudah dibersihkan pada bagian kolon distal ke kolostomi> 5) kolostogram distal mudah dilakukan> ) bagian sigmoid akan berada di bagian distal ke kolostomi di mana jarak untuk men"apai perineum men"ukupi saat melakukan prosedur pull-through> +) stoma yang terpisah akan mengelakkan dari tumpahan feses dari usus proksimal ke distal, di mana menghindar dari infeksi saluran kemih> () insiden terjadinya prolapse rendah dengan teknik ini.15 *pabila melakukan kolostomi pada bayi, bagian usus distal harus diirigasi untuk menyingkirkan semua mekonium. %ni juga menghalang dari pembentukan megasigmoid, di mana ianya berkemungkinan menyebabkan terjadinya gejala konstipasi. An$%lasti %nsisi posterior sagital dilakukan biasanya tidak nyeri. .ada pasien dengan fistula rektouretra, kateter dipasang selama kira-kira -( hari, dan biasanya lebih lama. .ada dua minggu setelah operasi, dilakukan kalibrasi anus, diikuti dengan dilatasi anus. *nus harus dilatasi dua kali perhari dan setiap minggu ukuran dilator semakin meningkat. 3kuran terakhir adalah bergantung kepada usia pasien. *pabila telah men"apai ukuran yang diinginkan, kolostomi sudah dapat ditutup. 7ilatasi adalah bagian -ital yang dilakukan dalam manajemen pas"a operasi untuk mengelakkan dari terjadinya striktura pada anoplasti. Setelah dilakukan penutupan kolostomi, biasanya akan terjadi ruam berat pada pemakaian pampers karena kulit perineum belum pernah terdedah kepada feses.15 2.11. !$"%likasi Komplikasi yang sering terjadi pada pasien atresia ani biasanya adalah komplikasi pas"a operasi. .asien yang dilakukan operasi abdominoperineal pada atresia ani akan mengakibatkan diare karena operasi melibatkan reseksi pada rektum disebabkan kurangkan reser-oir rektal. .asien akan menimbulkan gejala fe"al in"ontinen"e, di mana hal ini lebih menyulitkan disebabkan feses akan "enderung untuk keluar lebih kerap. 7engan adanya megarektum dari prosedur pull-thorugh berkorelasi dengan terjadinya konstipasi pas"a operasi. megarektum akan timbul
17

biasanya setelah operasi kolostomi trans-erse atau loop "olostomy yang dilakukan pada neonatus. Konstipasi akan terjadi disebabkan oleh hipomotilitas, di mana terjadi gejala sekunder dari dilatasi usus kronik. *tau ianya adalah hipomotilitas yang menyebabkan dilatasi, dan berakhir kepada konstipasi, membentuk satu lingkar setan.15 2.12. Pr$gn$sis 7engan tipe lesi letak tinggi, banyak anak mengalami masalah dalam kontrol fungsi usus dan sebagian besarnya mengalami konstipasi. 7engan tipe lesi letak rendah, anak umumnya memiliki kontrol usus yang baik namun mereka masih sering konstipasi. 1+ 6agi anak-anak dengan outcome konstipasi dan kontinensia yang kurang baik setelah operasi pertama, operasi lebih lanjut untuk memperbaiki out"ome dengan membuat sudut antara anus dan rektum mungkin dapat memperbaiki kontinensia. 6agi anak dengan rektum yang besar, operasi untuk menyingkirkan segmen yang terdilatasi dapat se"ara signifikan memperbaiki kontrol usus. 1+

18

Anda mungkin juga menyukai