Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul Pada penyusunan karya tulis ini penulis mengambil judul MENGENAL KEANEKARAGAMAN BUDAYA BANGSA INDONESIA MELALUI TAMAN MINI INDONESIA INDAH DI JAKARTA dengan alasan sebagai berikut: 1. Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah cermin aneka budaya bangsa yang ada di Indonesia. 2. Mengenal keanekaragaman adat istiadat di berbagai provinsi yang ada di Indonesia melalui miniatur yang ada di TMII. 3. Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dapat dijadikan sebagai media untuk belajar di luar sekolah sehingga menambah wawasan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

B. Tujuan Penulisan Dalam penyusunan karya tulis ini penulis mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Memenuhi salah satu tugas yang ditetapkan sekolah pada SMP Negeri 2 Rembang tahun pelajaran 2011/2012. 2. Mengenal keanekaragaman budaya bangsa Indonesia melalui Taman Mini Indonesia Indah (TMII). 3. Mengenal secara langsung perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

C. Metode Pengumpulan Data Dalam penyusunan karya tulis ini penulis menggunakan beberapa metode penelitian sebagai berikut: 1. Metode Observasi Metode ini merupakan metode mengumpulkan data, informasi dan keterangan dengan cara mengamati dan melihat secara langsung objek yang akan diamati. 2. Metode Wawancara Metode wawancara merupakan metode pengumpulan data, informasi dan keterangan dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada petugas di TMII.

3. Metode Literatur Metode literatur merupakan metode pengumpulan data, informasi dan keterangan dengan cara mengambil data dari buku panduan dan brosurbrosur yang telah disediakan.

D. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan karya tulis ini dapat dibagi dalam beberapa bab yang isinya sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul B. Tujuan Penulisan C. Metode Pengumpulan Data D. Sistematika Penulisan BAB II TAMAN MINI INDONESIA INDAH A. Anjungan-anjungan B. Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP IPTEK) BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB II TAMAN MINI INDONESIA INDAH

A. Paviliun / Anjungan 1. Anjungan Jawa Tengah Anjungan ini menampilkan tujuh bangunan tradisional, yakni Pendopo Agung sebagai bangunan utama, pringgitan, tajuk mangkurat, Sasono Suko, joglo pangrawit apitan, dara gepak, dan panggung terbuka Ojo Dumeh. Selain itu, di dalam anjungan ini ditampilkan juga bangunan miniatur Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Mendut. Sebuah panggung terbuka menghadap ke utara dengan latar belakang kala makara bertuliskan ojo dumeh digunakan untuk pentas seni pada malam hari dengan kapasitas penonton 500 orang.

2. Anjungan Jawa Barat Anjungan Jawa Barat menampilkan bangunan pelengkap kraton berupa bangunan untuk penyajian musik selamat datang (ajeng), pos penjagaan (lunjuk) yang difungsikan sebagai kantor, ruang tunggu (srimenganti), tempat salat (langgar alit), ruang pertemuan (jinem arum) yang difungsikan sebagai kantin dengan menjual makanan khas Jawa Barat, tempat tinggal para putri sultan (kaputren) yang difungsikan sebagai ruang audiovisual dan perpustakaan, tempat tinggal para putra sultan (kaputran) yang difungsikan sebagai wisma seni, serta rumah tradisional berbentuk rumah panggung dengan dinding anyaman bambu (bilik) lengkap dengan peralatan rumah tangga. Bangunan induk Keraton Kasepuhan di Anjungan Jawa Barat terdiri atas empat ruangan dengan fungsi masing-masing. Ruang pertama adalah pendapa (jinem pangrawit); aslinya berfungsi sebagai tempat pengawal kerajaan berkumpul, sedang di Anjungan Jawa Barat berfungsi sebagai tempat pementasan seni musik (kecapi, suling, dan degung) untuk penyambutan pengunjung dan pada saat tertentu digunakan untuk pameran dan peragaan kerajinan tangan. Ruang kedua adalah Ruang Pringgodani, yakni tempat sultan mengadakan pertemuan dengan para staf; sedang di Anjungan Jawa Barat digunakan untuk tempat pameran dan latihan kesenian. Ruang ketiga adalah bangsal Prabayaksa, tempat sultan menerima tamu penting, di Anjungan Jawa Barat digunakan untuk peragaan pakaian tradisional, alat musik tradisional (degung), angklung, wayang golek, dan 3

pameran kerajinan se-Jawa Barat, beberapa macam pakaian pengantin Sunda Parahyangan dan Sumedang, pakaian klasik, pakaian adat, dan kreasi baru, seperti baju kamper, pangsi, dan jas tutup. Ruang keempat adalah Ruang Panembahan, yakni tempat sultan bekerja dan beristirahat pada siang hari. Ruangan ini diatur sebagaimana aslinya, sehingga dapat disaksikan sejumlah pusaka, payung kebesaran, dan selendang sembilan warna yang

melambangkan sembilan wali agama Islam.

3. Anjungan Jawa Timur Anjungan Jawa Timur menampilkan bangunan candi dan sejumlah rumah adat yang ditata dalam tiga halaman. Dua patung raksasa Kotbuta dan Angkatbuta--perwujudan Patih Blambangan masa Raja Minak Jingga mengapit jalan masuk sebelah utara Anjungan Jawa Timur di halaman pertama. Di sisi kiri halaman ini terdapat tiruan Candi Tahun dari gugus Penataran dalam ukuran asli dengan patung Ganesya di dalamnya. Relief tembok sekitar halaman menggambarkan upacara penobatan Raden Wijaya, pendiri Majapahit, dan Sumpah Palapa Mahapatih Gajah Mada. Di sisi lain ada patung Karapan Sapi dengan latar belakang bukit kapur alam Pulau Madura. Di halaman kedua ada tugu bersegi sepuluh dengan sebelas keratan dan berujung runcing, tiruan Tugu Pahlawan Surabaya, berskala 1:5. Perjuangan 10 November digambarkan melalui Patung Patriot dengan bambu runcing di dekatnya. Di halaman ini juga terdapat tiruan Menara Masjid Ampel Surabaya untuk mengenang perkembangan agama Islam di Jawa Timur. Halaman ketiga melukiskan alam pedesaan dengan rumah tradisional tipe Ponorogorumah seorang kepala desasebagai bangunan induk, berarsitektur joglo, bagian ruang depan berupa pendhapa dan bagian belakang terdiri atas sejumlah kamar dan dapur. Pendhapa digunakan untuk pameran pelbagai alat musik Jawa Timur, yakni seperangkat gamelan dan angklung dari Banyuwangi, alat musik patrol dari Jember dan seperangkat peralatan reog Ponorogo berikut sejumlah kesenian khas Ponorogo. Rumah induk terbagi menjadi tiga ruang, yakni senthong kiwa, senthong tengah, dan senthong tengen. Senthong kiwa dan senthong tengen sebagai kamar tidur, sedang senthong tengahmenurut kepercayaan dianggap sakral sebagai tempat persemayaman roh nenek moyang. Ruangan

dalam ini digunakan untuk memamerkan pelbagai jenis pakaian adat, perabot tradisional, dan peragaan tari dalam bentuk boneka kecil. Di sebelah kiri terdapat dhempil untuk tempat tidur orang tua yang dihubungkan dengan serambi belakang (pasepen). Di sebelah timur ada dapur, pendaringan, dan alat pertanian. Ruangan ini digunakan untuk memeragakan berbagai karya seni dan hasil kerajinan dari berbagai daerah di Jawa Timur. Bagian lain terdapat sejumlah rumah Madura, meliputi rumah tradisional Pamekasan, Sumenep, dan Bangkalan yang masing-masing memiliki kekhasan dan keunikan. Selain rumah adat Madura juga terdapat rumah tradisional Situbondo yang pembuatannya banyak menggunakan pasak sehingga mudah dibongkar dan dipindahkan. Yang unik pada rumah itu terdapat sangkar burung merpati (pagupon) tinggi di halaman rumah. Seni tradisional Jawa Timur antara lain tari remo, ludruk, gandrung Banyuwangi, tari kucingan, reog Ponorogo, wayang kulit, dan wayang wong.

B. Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP IPTEK) Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terletak di Taman Mini Indonesia Indah dengan luas bangunan 23.000 m2 pada area tanah seluas 4,5 ha di depan Taman Burung menghadap ke Timur. Gedung PP IPTEK ini diresmikan tanggal 10 November 1995. Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah wahana pendidikan di luar sekolah yang menyajikan berbagai peragaan yang menyangkut tentang IPTEK kepada seluruh masyarakat melalui beberapa program kegiatan tentang apa, mengapa dan bagaimana Ilmu Pengetahuan dan Teknologi digali dan dimanfaatkan untuk kehidupan manusia. Tujuan didirikannya Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi antara lain sebagai berikut: 1. Menggugah kesadaran dan menumbuhkan apresiasi masyarakat terhadap IPTEK dalam kehidupan modern. 2. Menumbuhkan pengetahuan masyarakat tentang IPTEK secara jelas dan mudah. 3. Memberikan motivasi kepada masyarakat khususnya generasi muda untuk berperan serta dalam kemajuan IPTEK. Di dalam Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terdapat beberapa kegiatan yang disajikan secara interaktif dengan prinsip sentuh dan

mainkan. Beberapa permainan/ peragaan yang dapat dijumpai di Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi antara lain: 1. Tabung Hampa Udara Menjelaskan bahwa semua benda baik berat maupun ringan, apapun bentuk dan ukurannya akan jatuh dengan kecepatan yang sama dalam ruang hampa udara. 2. Tabung Gelap Sebuah benda dapat terlihat karena memantulkan cahaya atau benda tersebut memancarkan cahaya sendiri. Cahaya dari semua bintang yang ada belum cukup menerangi alam semesta yang sangat besar dan luas ini sehingga terlihat gelap saat berada di luar angkasa. 3. Tabung Gosip Kolom pipa memungkinkan gelombang suara tidak banyak kehilangan energi sehingga gelombang suara masih bisa didengar pada ujung pipa lainnya. 4. Pola Suara Pada alat ini dijelaskan bahwa pola suara tergantung pada frekuensi dan kekerasan (volume) suara. 5. Rambatan Bunyi Bunyi merambat melalui medium (udara). Di luar angkasa yang hampa udara kita tidak dapat mendengar bunyi sehingga untuk berkomunikasi para astronot menggunakan gelombang radio. 6. Gelombang Air Laut Gelombang Air Laut bisa terjadi antara lain oleh hembusan angin. 7. Gelombang Tekan Resonansi merupakan kejadian pada sebuah sistem yang mampu 8. Bola Berpacu Alat ini menjelaskan bahwa bola yang bergerak pada lintasan sikloid memiliki percepatan lebih dibandingkan bola yang bergerak pada lintasan tertentu. 9. Galur Kulit Galur kulit pengungkap rahasia untuk mengetahui sidik jari manusia. 10. Hukum Archimedes Hukum Archimedes merupakan hukum yang mempelajari hukum dasar ilmu perkapalan.

Sanggar Kerja IPTEK Sanggar kerja IPTEK merupakan wahana untuk belajar matematika dan IPA dengan cara memacu aktifitas dan kreatifitas pengunjung dengan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara mandiri, menggunakan bahan-bahan yang murah dan mudah didapatkan dan mengikuti petunjuk pada lembar kerja yang telah disediakan. Kegiatan ini seperti perkemahan ilmiah, pameran keliling atau kegiatan lain yang melibatkan Kelompok Kerja Ilmiah.

Kegiatan Temporer Kegiatan ini diselenggarakan pada hari libur sekolah, HUT TMII dan libur tahun baru. Kegiatan tersebut antara lain: 1. Pekan Pameran KIR 2. Ceramah ilmiah oleh pakar IPTEK 3. Kuis Ilmiah 4. Seminar atau diskusi ilmiah, dll. Pusat Peragaan IPTEK juga mengadakan publikasi dan promosi diantaranya: 1. Penerbitan fenomena PP IPTEK 2. Buku-buku penyuluhan 3. Penerbitan kartu anggota PP IPTEK

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan miniatur atau gambaran tentang keanekaragaman budaya bangsa yang keseluruhannya dapat kita lihat secara detail dan jelas tanpa harus berkeliling Indonesia. 2. Anjungan/ Paviliun yang terdapat di TMII merupakan wujud setiap provinsi dengan ukuran diperkecil yang mencerminkan keadaan ekonomi, sosial dan budaya pada setiap provinsi yang ada di Indonesia. 3. Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP IPTEK) merupakan wahana belajar di luar sekolah yang sangat menarik dan sangat bermanfaat untuk memberikan dorongan serta motivasi untuk belajar menggali ilmu pengetahuan dan teknologi.

B. Saran Setelah penulis mengadakan study tour sehingga dapat mengamati dan melakukan tanya jawab secara langsung selama berada di TMII, maka disampaikan saran sebagai berikut: 1. Untuk lebih mengenal budaya bangsa serta ilmu pengetahuan dan teknologi, hendaknya generasi muda melestarikan budaya Indonesia dan melihat secara langsung ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta. 2. Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP IPTEK) sebagai sarana di bidang ilmu pengetahuan untuk membantu pemerintah dalam

meningkatkan kemajuan, perlu dikembangkan dan menambah fasilitasnya supaya masyarakat lebih tertarik untuk melihat dan mempelajarinya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2004. Brosur-brosur dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Jakarta: Departemen Pariwisata Sudarno. 1996. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Terpadu Jilid 4. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Atmaja, Poerwito. 1987. Sosiologi Antropologi. Surakarta: Widya Duta Brosur-brosur di Taman Mini Indonesia Indah

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 2 REMBANG Jalan Raya Makam Rembang, Purbalingga. Telp. 0281-6590386. KP. 53356

JADWAL BIMBINGAN KARYA TULIS KELAS : VIII E TAHUN PELAJARAN 2011/2012

NO

TGL-BLNTAHUN

BAB KARYA TULIS

URAIAN/PESAN TANDA PEMBIMBING TANGAN

Nama Siswa

Pembimbing

BUGGI PERMANA NIS.

TRIYANTI NIP.

10

Anda mungkin juga menyukai