Anda di halaman 1dari 3

Nama : Vita Sepfina NPM : 160110110113

Desinfektan dan Antiseptik Pendahuluan Antiseptik adalah agen kimia yang mencegah, memperlambat atau menghentikan pertumbuhan mikro-organisme (kuman) pada permukaan luar tubuh dan membantu mencegah infeksi. Beberapa antiseptik mampu membunuh kuman

(bakteriosida), sedangkan yang lain hanya mencegah atau menghambat pertumbuhan mereka (bakteriostatik). Antiseptik berbeda dengan antibiotik, yang menghancurkan kuman di dalam tubuh, dan dari disinfektan, yang menghancurkan kuman pada benda mati. Antiseptik biasanya mengandung alkohol, chlorhexidine dan anilides. Desinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Disinfektan digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda mati. Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadiinfeksi dengan jalam membunuh

mikroorganisme patogen. Desinfeksi dilakukan apabila sterilisasi sudah tidak mungkin dikerjakan, meliputi : penghancuran dan pemusnahan mikroorganisme patogen yang ada tanpa tindakan khusus untuk mencegah kembalinya mikroorganisme tersebut.

Desinfektan mengandung glutaraldehhid, vantocil, ftalaldehida dan formaldehida. Pada dasarnya ada persamaan jenis bahan kimia yang digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan. Tetapi tidak semua bahan desinfektan adalah bahan antiseptik karena adanya batasan dalam penggunaan antiseptik. Antiseptik tersebut harus memiliki sifat tidak merusak jaringan tubuh atau tidak bersifat keras. Terkadang penambahan bahan desinfektan juga dijadikan sebagai salah satu cara dalam proses sterilisasi, yaitu proses pembebasan kuman. Tetapi pada kenyataannya tidak semua bahan desinfektan dapat berfungsi sebagai bahan dalam proses sterilisasi. Bahan kimia tertentu merupakan

zat aktif dalam proses desinfeksi dan sangat menentukan efektivitas dan fungsi serta target mikroorganisme yang akan dimatikan. Antiseptik dengan desinfektan adalah zat kimia yang memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk membunuh mikroorganisme dalam rangka menjaga kebersihan. Perbedaannya adalah lokasi pengaplikasian zat kimia tersebut. Istilah antiseptik digunakan untuk zat kimia anti mikroorganisme yang diaplikasikan pada jaringan hidup terluar pada manusia maupun hewan, misalnya sabun mandi dan pembersih wajah. Sedangkan desinfektan adalah zat kimia anti mikroorganisme yang diaplikasikan pada permukaan benda-benda mati seperti lantai dan kamar mandi. Satu hal yang penting diperhatikan adalah zat kimia desinfektan berbahaya bagi manusia (bersifat racun), oleh karena itu tidak dapat digunakan pada peralatan yang berhubungan langsung dengan makanan, misalnya piring dan gelas. Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalan membunuh mikroorganisme patogen. Penghancuran dan pemusnahan mikroorganisme pathogen yang ada tanpa tindakan khusus untuk mencegah kembalinya mikroorganisme tersebut.Kriteria suatu desinfektan dikatakan ideal, yaitu; 1. Bekerja dengan cepat untuk menginaktivasi mikroorganisme pada suhu kamar 2. Aktivasinya tidak dipengaruhi oleh bahan organikm pH, temperature dan kelembaban 3. Tidak toksik pada hewan dan manusia 4. Tidak bersifat korosif 5. Tidak berwarna dan meninggalkan noda 6. Tidak berbau/ baunya disenangi 7. Bersifat biodegradable/ mudah diurai 8. Larutan stabil 9. Mudah digunakan dan ekonomis 10. Aktivitas berspektrum luas

Dalam proses desinfeksi sebenarnya dikenal dua cara, cara fisik (pemanasan) dan cara kimia (penambahan bahan kimia). Dalam tulisan ini hanya difokuskan kepada cara kimia, khususnya jenis-jenis bahan kimia yang digunakan serta aplikasinya. Macam-macam Antiseptik/Desinfektan 1. Halogen 2. Aldehida 3. Alkohol 4. Phenol 5. Surface Active 6. Oxidizing Compound 7. Heavy Metals

Anda mungkin juga menyukai