Pada zaman yang berubah cepat seperti sekarang ini, kita dihadapkan dengan banyak
tantangan. Pencapaian tujuan dan berupaya membebaskan diri dari beban utang.
Menemukan pekerjaan baru setelah “penurunan ukuran”. Sukses bisnis dalam kompetisi
global. Membesarkan anak – anak dengan baik. Menyelesaikan konflik – konflik yang
menyakitkan dalam hubungan kemanusiaan kita. Mengatasi penyakit dan kehilangan
kasih sayang. Entah apa yang bisa dikatakan atas begitu banyaknya masalah sosial dan
masalah dunia yang kita lihat di media dewasa ini.
Ketakakutan akan masa depan, dimana sikap kita menjadi semakin kasar,
semakin menunjukkan sikap bermusuhan dan suka memperolok – olok orang lain, saat
ini lah kita membutuhkan dan harus mencari seseorang atau sesuatu untuk membalikan
keaadan ini.
Kita memerlukan kepemimpinan. Meskipun beberapa orang di antara kita masih
meyakini para pemimpin tradisional kita di bidang pemerintahan , agama atau bisnis.
Mengapa kita memerlukan para pemimpin yang baik? Dimana kita akan menemukan
mereka ?
Ada tiga kesimpulan dasar tentang kepemimpinan:
Pertama, kepemimpinan dimulai dari dalam. Kita semua memiliki benih yang agung.
Dalam hal ini kita tidaklah berbeda dari Winston Churchill, Oprah Winfrey, Mahatma
Gandhi, atau Margaret Thacher.
Kedua, Ada keterampilan – keterampilan yang bisa dipelajari untuk menumbuh-
kembangkan “benih – benih” ini. Inilah tingkatan dimana kita menentukan kesuksesan.
Ketiga, Hal terbesar yang menjadi penghalang adalah ketakutan. Kebanyakan dari kita
takut menampilkan diri. Menyatakan apa yang kita rasakan, mengambil resiko dikritik
atau kelihatan bodoh. Ketakutan inilah yang menghentikan kita guna menjadi pemimpin
– pemimpin yang dicari di dunia ini.
Banyak orang melihat kepemimpinan sebagai kegiatan memimpin orang lain namun
sebenarnya kepemimpinan dimulai memimpin diri sendiri kita harus bisa memimpin
diri sendiri sebelum bisa memimpin orang lain. Seperti seorang investor harus
memiliki visi terhadap produk baru dan kemampuan untuk menciptakannya. Seperti
seorang penjelajah perlu mengetahui letak sebuah wilayah baru dan menunjukkan
pada orang lain bagaimana mencapainya seperti seorang pelatih harus mengenali
bakat-bakat orang di sekitar kita dan bekerja bersama mereka untuk mendapatkan
hasil terbaik bagi tim atau seperti manager hebat harus mengelola diri sendiri menjadi
yang terbaik sebelum bisa melakukan hal yang sama pada orang lain.
Apabila seseorang menjadi seorang penyapu jalan, maka dia harus menyapu jalan
dengan baik, sebaik Michelangelo melukis, atau sehebat Beethoven menciptakan musik,
atau sebagus Shakespeare menulis puisi. Dia harus menyapu jalan dengan baik,
sehingga semua mahluk di langit dan di bumi akan berhenti sejenak, di sini telah hidup
seorang penyapu jalan yang agung yang melakukan pekerjaannya dengan sangat baik.
- MARTIN LUTHER KING, JR
A B
R
Sikap adalah cara anda berpikir dan merasa. Sikap berdasarkan pada pilihan – pilihan
hidup dan cara mengatasi masalah di dunia ini. Sikap bisa menjadi positif atau negatif,
yakni terbentang sebagai berikut:
“Life is a bitch” (hidup ini brengsek) menjadi “Life is a beach”
“Tidak ada yang bisa saya lakukan menjadi “Dunia penuh dengan peluang”
- saya tidak punya kekuatan
“Saya benci apa yang saya kerjakan” menjadi “Saya mencintai apa yang saya
kerjakan”
“Apa yang saya kerjakan tidak penting” menjadi “Hidup saya membuat
perbedaan”
Perilaku adalah apa yang anda lakukan untuk mengungkapkan sikap – sikap ini dalam
kehidupan.
Apabila Sikap + Perilaku negative, hasilnya akan negatif pula. Begitu juga
sebaliknya, jika anda membuat sikap dan perilaku menjadi lebih positif maka hasilnya
pun akan meningkat. Bukti tentang ini terjadi di sekitar kita: di dalam pekerjaan kita,
hubungan sehari – hari, komonitas dan diri kita sendiri.
Ketika anda mampu menekan orang lain untu merubah perilakunya, tetapi tetap
terasa lebih sulit untuk merubah sikapnya. Coba pikirkan juga ketika orang – orang
berusaha merubah sikap anda!
Kenyataannya, tidak mungkin merubah sikap orang lain. Anda hanya bisa
mempengaruhinya saja. Menekan atau menyalahkan hanya bisa membuat perubahan
jangka pendek saja. Tapi untuk jangka panjang, anda harus membantu orang lain
menciptakan gambar yang berbeda di dalam. Hal ini bisa diterapkan kepada anak – anak,
pegawai, atau siapapun yang anda pimpin. Bantulah mereka melihat kemana mereka
sesungguhnya ingin pergi atau bagaimana yang ingin mereka rasakan. Kemudian
tunjukan kepada mereka hasil – hasil yang bisa mereka raih.
Perilaku bisa anda rubah. Tapi sikap – Pikiran dan Perasaan anda – lebih sulih untuk
dirubah. Sama saja seperti merubah identitas, cara pandang anda atas kehidupan.
Salah satu kunci untuk merubah sikap adalah dengan merubah memandang kehidupan
secara berbeda atau “ rubahlah perspektifmu”.
Mulailah berlatih bagaimana cara merubah perspektif. Coba temukan peluang –
peluang di tengah – tengah masalah. Lihatlah apa yang dilakukan orang – orang, yang
benar maupun yang salah. Kadang – kadang ini tidak mudah tetapi cara ini bermanfaat.
Perasaan anda akan berubah. Anda akan lebih punya harapan. Anda akan melihat cara –
cara baru dalam mengerjakan sesuatu, dan pada gilirannya anda akan mendapatkan hasil
yang lebih baik.