Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MATA KULIAH

GEOGRAFI TRANSPORTASI
(GEM 2106)

Transportasi U ara an K!s!"a#atan Transportasi


Dosen Pengampu : Sri Rum Giyarsih S.Si, M.Si.

Disusun oleh : Alifieka Karuniati Arif %ugroho Damar&ati 'ira(an De(i Patriana )ua* Galuh P. Priyanto Ros(i*yatmoko D. Syarifah Aini D. (0 !"+$ (0 !!"$ (0 !" $ (0 !"#$

$EPARTEMEN PEN$I$IKAN NASIONAL FAKULTAS GEOGRAFI UNI%ERSITAS GA$&AH MA$A 'OG'AKARTA

200( Transportasi U ara an K!s!"a#atan Transportasi


I) I)1 P!n a*+"+an Latar ,!"a-an. Perkotaan *i,irikan *engan a*anya akses transportasi yang ,ukup -aik. Per-aikan akses trasnportasi ke suatu tempat akan men&a*ikan lahan terse-ut semakin menarik. .erkem-angnya lahan maka akti/itas akan semakin meningkat *an tentu sa&a akan meningkatkan ke-utuhan akan transportasi. Ke-utuhan akan pelayanan transportasi -ersifat sangat kualitatif *an mempunyai ,iri yang -er-e*a0-e*a se-agai fungsi *ari (aktu, tu&uan per&alanan, frekuensi, &enis kargo yang *iangkut, *an lain0lain (1amin, 2000$. Pelayanan transportasi yang ti*ak sesuai *engan ke-utuhan akan pergerakan menye-a-kan sistem transportasi terse-ut ti*ak -erguna. Ke-utuhan akan pergerakan -ersifat se-agai ke-utuhan turunan. Pergerakan ter&a*i karena a*anya proses pemenuhan ke-utuhan. 3iri utama sistem prasarana transportasi a*alah melayani pengguna. Sistem prasarana transportasi harus selalu *apat *igunakan *imanapun *an kapanpun. 4leh karena itu sangat penting untuk mengetahui -esarnya ke-utuhan akan transportasi pa*a masa men*atang sehingga *apat melakukan efisiensi sum-er*aya *engan mengatur atau mengelola sistem prasarana transportasi yang *i-utuhkan. Salah satu &enis transportasi yang sangat *i-utuhkan oleh manusia *alam pemenuhan ke-utuhannya a*alah transportasi u*ara. Angkutan u*ara a*alah setiap kegiatan *engan menggunakan pesa(at u*ara untuk mengangkut penumpang, kargo, *an pos untuk satu per&alanan atau le-ih *ari satu -an*ar u*ara ke -an*ar u*ara yang lain atau -e-erapa -an*ar u*ara. Pener-angan *i 5n*onesia mengalami perkem-angan yang ,ukup pesat *engan melihat -esarnya potensi &umlah penumpang *an -anyaknya maskapai pener-angan yang a*a. Se-agian -esar maskapai pener-angan yang a*a menerapkan sistem 633 (low cost carrier$ yakni -iaya opreasional yang ke,il

*imana maskapai pener-angan memangkas -iaya operasional yang *ikeluarkan *an melakukan efisiensi. Men&amurnya maskapai pener-angan -ertarif murah *i 5n*onesia *imulai se&ak *i-ukanya *eregulasi pener-angan niaga oleh pemerintah pa*a 2007. Aturan -aru itu mem-erikan kesempatan kepa*a para pengusaha untuk men&alankan &asa pener-angan meski *engan hanya memiliki satu pesa(at *an mo*al ,ekak. Kesempatan itu *ikuatkan *engan ti*ak a*anya aturan mengenai -atas tarif -a(ah yang mem-uat perusahan0perusahaan pener-angan -erlom-a memasang tarif ren*ah untuk memikat penumpang. Se&ak saat itu se&umlah perusahan &asa pener-angan pun -ermun,ulan, se-ut sa&a, 6ion Air, A*am Air, 3itilink, 8atayu, Kartika Airlines, Sri(i&aya, 5n*onesia Airlines, Star Air &uga .ata/ia Air. Data terakhir ter*apat 29 perusahaan pener-angan ter&a*(al *engan mengoperasikan le-ih *ari !00 pesa(at. Semua maskapai s(asta yang lahir setelah era tahun 2007 itu mengklaim *irinya se-agai maskapai yang -er-asis -iaya murah atau lo( ,ost ,arrier, yang *iilhami oleh kesuksesan maskapai 633 *i Amerika Serikat, South(est Airline. Maskapai0maskapai terse-ut -isa mena(arkan tarif murah *engan menekan se&umlah -iaya, termasuk -iaya operasional, seperti ga&i karya(an, katering, hingga sistem pen&ualan tiket. :arga murah inilah yang men&a*i alasan mereka *iminati penumpang. Data statistik pener-angan, menun&ukkan a*anya peningkatan &umlah penumpang ,ukup *rastis *alam lima tahun terakhir. 8ika pa*a tahun 2002 pertum-uhan penumpang men,apai 72,; &uta maka *ua tahun -erikutnya yaitu 200! &umlah penumpang meningkat *ua kali lipat men&a*i 2! &uta. 1ren* itu terus -ertam-ah *i tahun0tahun terakhir. Sayangnya, tingginya pertum-uhan penumpang ini ternyata *i-arengi *engan meningkatnya angka ke,elakaan yang menimpa se&umlah pesa(at maskapai -ertarif murah. Ke,elakaan itu mulai *ari pe,ah -an, tergelin,ir *i lan*asan, tersesat karena kerusakan na/igasi hingga ter&atuh.

I)2

Kons!p Transportasi U ara Angkutan u*ara a*alah setiap kegiatan *engan menggunakan pesa(at u*ara untuk mengangkut penumpang, kargo, *an pos untuk satu per&alanan atau le-ih *ari satu -an*ar u*ara ke -an*ar u*ara yang lain atau -e-erapa -an*ar u*ara (PP %o. !0 th 7## tentang Angkutan <*ara$. Kegiatan angkutan u*ara ter*iri atas : a. Angkutan <*ara %iaga. -. Angkutan <*ara .ukan %iaga. Angkutan u*ara niaga a*alah angkutan u*ara untuk umum *engan memungut -ayaran. Kegiatan angkutan u*ara niaga ter*iri *ari: a. Angkutan u*ara niaga -er&a*(al a*alah angkutan u*ara niaga yang *ilaksanakan pa*a rute *an &a*(al pener-angan yang tetap *an teratur, *engan tarif tertentu *an *ipu-likasikan. -. Angkutan u*ara niaga ti*ak -er&a*(al a*alah angkutan u*ara niaga yang *ilaksanakan pa*a rute *an &a*(al pener-angan yang ti*ak tetap *an ti*ak teratur, *engan tarif sesuai kesepakatan antara penye*ia *an pengguna &asa *an ti*ak *ipu-likasikan Kegiatan angkutan u*ara niaga *apat *ilakukan oleh: a. .a*an <saha Milik %egara atau .a*an <saha Milik Daerah. -. .a*an <saha Milik S(asta yang -er-entuk -a*an hukum. ,. Koperasi. <ntuk *apat melakukan kegiatan usaha angkutan u*ara niaga, perusahaan harus memiliki i=in usaha yang *iter-itkan oleh Direktorat 8en*eral Perhu-ungan <*ara. <ntuk men*apatkan i=in usaha angkutan u*ara niaga, pemohon (a&imemenuhi persyaratan: a. Memiliki akte pen*irian perusahaan yang salah satu kegiatannya harus memuat usaha angkutan u*ara niaga -er&a*(al *an telah men*apat pengesahan *ari Menteri yang -ertanggung &a(aterha*ap pengesahan akte pen*irian perusahaan. -. Memiliki %omor Pokok 'a&i- Pa&ak (%P'P$.

,. Menyampaikan surat keterangan *omisili perusahaan yang masih -erlaku. *. Dinyatakan layak *itin&au *ari aspek keuangan *an finansial, teknis *an operasi untuk melakukan usaha *i -i*ang &asa angkutan u*ara niaga, *engan menyampaikan stu*i kelayakan yang meliputi: 7$ 2$ &enis *an &umlah pesa(at u*ara yang *ioperasikan> rute pener-angan, -agi pemohon kegiatan usaha angkutan u*ara niaga -er&a*(al atau *aerah operasi -agi pemohon kegiatan usaha angkutan u*ara niaga ti*ak -er&a*(al> ;$ !$ $ +$ aspek pemasaran> sum-er *aya manusia, termasuk teknisi *an a(ak pesa(at u*ara> kesiapan *an kelayakan fasilitas untuk pengoperasian pesa(at u*ara> analisis *an e/aluasi *ari aspek ekonomi *an finansial. <ntuk *apat melaksanakan kegiatan operasi, setelah memiliki i=in usaha harus memiliki Air Operator Certificate (AOC) yang *iter-itkan Direktorat 8en*eral Perhu-ungan <*ara. Angkutan u*ara -ukan niaga a*alah angkutan u*ara ti*ak untuk umum, tanpa memungut -ayaran *an hanya *igunakan untuk menun&ang kegiatan pokoknya. Kegiatan angkutan u*ara -ukan niaga *apat *ilakukan oleh: a. 5nstansi Pemerintah. -. .a*an :ukum 5n*onesia. ,. 6em-aga tertentu. *. Perorangan 'arga %egara 5n*onesia. <ntuk *apat melakukan kegiatan angkutan u*ara -ukan niaga harus memiliki i=in kegiatan angkutan u*ara yang *iter-itkan oleh Direktorat 8en*eral Perhu-ungan <*ara. <ntuk men*apatkan i=in kegiatan angkutan u*ara, pemohon (a&i- memenuhi persyaratan:

a. Memiliki i=in untuk melakukan kegiatan pokoknya *ari instansi yang -er(enang -agi pemohon yang -er-entuk .a*an :ukum 5n*onesia atau lem-aga tertentu, *an tan*a &ati *iri -agi pemohon perorangan. -. Memiliki %omor Pokok 'a&i- Pa&ak (%P'P$. ,. Dinyatakan layak *itin&au *ari aspek teknis *an operasi untuk melakukan kegiatan angkutan u*ara -ukan niaga, *engan menyampaikan ren,ana kegiatan angkutan u*ara yang sekurang0kurangnya meliputi: 7$ kegiatan pokoknya> 2$ tu&uan penggunaan pesa(at> ;$ *aerah operasi> !$ &enis *an &umlah pesa(at u*ara yang akan *ioperasikan> $ kesiapan *an kelayakan fasilitas untuk pengoperasian pesa(at u*ara. Angkutan u*ara perintis a*alah angkutan u*ara niaga yang melayani &aringan *an rute pener-angan untuk menghu-ungkan *aerah terpen,il *an pe*alaman atau *aerah yang sukar terhu-ungi oleh mo*a transportasi lain *an se,ara komersial -elum menguntungkan> 1er(u&u*nya transportasi yang efektif *an efisien *alam menun&ang *an sekaligus menggerakkan *inamika pem-angunan> meningkatkan mo-ilitas manusia, -arang *an &asa> mem-antu ter,iptanya pola *istri-usi nasional yang mantap *an *inamis> serta men*ukung pengem-angan (ilayah *an le-ih memantapkan perkem-angan kehi*upan -ermasyarakat, -er-angsa *an -ernegara *alam rangka per(u&u*an (a(asan nusantara *an peningkatan hu-ungan internasional.

II)

P!r#asa"a*an Di 5n*onesia ter*apat -e-erapa permasalahan yang terkait erat *engan kegiatan pener-angan khususnya pener-angan sipil. terse-ut antara lain : 1) R!n a*n/a p!n.a0asan t!r*a ap #as-apai p!n!r1an.an i In on!sia Pemerintah ketika itu sepakat *engan /isi pengusaha *an mem-eri Air Operation Certificate serta Aircraft Obligation Certificate. Pengusaha yang -aru memiliki satu0*ua pesa(at pun *i-eri i=in. .elakangan ter-ukti, pem-erian i=in ini menim-ulkan *ilema yang sangat serius. 1er&a*i kongesti *i -an*ar u*ara *an kepa*atan *i rute0rute tertentu, &uga kemungkinan pengurangan toleransi -aru atas keamanan ter&e-ak pesa(at. *alam Perusahaan0perusahaan pener-angan ternyata .e-erapa permasalahan

pertarungan harga karena mereka mempunyai /isi yang sama, yaitu mem-angkitkan potensi pasar yang terpen*am. Mereka sama0sama menerapkan tarif murah, low fares, pa*ahal -isnis transportasi u*ara merupakan -isnis yang -ermo*al -esar serta -erisiko tinggi. 'alaupun Departemen Perhu-ungan su*ah mengeluarkan aturan pem-atasan usia pesa(at u*ara yang -oleh *ioperasionalkan maskapai nasional, yakni maksimum ; tahun atau maksimum "0.000 kali men*arat. %amun hal terse-ut tampaknya -elum ,ukup mengingat *aerah -eriklim tropis *an kepulauan, faktor korosi *an kelelahan fisik pesa(at le-ih -esar kemungkinannya ter&a*i sehingga meningkatkan risiko ke,elakaan. Penga(asan pemerintah terha*ap setiap pem-elian pesa(at yang *ilakukan maskapai pener-angan *irasa kurang mengingat *ari mana pesa(at terse-ut, kon*isi, *an kelaikan pesa(at kurang *iperhatikan. 2) Kon isi p!sa0at /an. s+ a* t+a an -+ran. "a/a:ampir semua maskapai pener-angan yang menyan*ang la-el 633 -er,irikan tarif yang murah *an umumnya memakai pesa(at ter-ang -ekas yang su*ah -erumur.

.e-erapa *ata tentang umur rata0rata arma*a pesa(at ter-ang yang *igunakan oleh -e-erapa maskapai pener-angan *i 5n*onesia ter,atat se-agai -erikut (per 8anuari 200", sum-er : Aero Transport Data Bank$ Garu*a 5n*onesia (77,; tahun$, 3itilink (7+,+ tahun$, 6ion Air (7"," tahun$, A*amAir (7#,! tahun$, A(air?5n*onesia AirAsia (7#, tahun$, .ata/ia Air (22,; tahun, ti*ak termasuk Air-us A0;7#$, Merpati %usantara Airlines (22,9 tahun$, Sri(i&aya Air (2!, tahun$, Man*ala Airlines (2!, tahun$. 2) Tin..in/a an.-a -!3!"a-aan p!n!r1an.an i In on!sia .erikut ini merupakan *aftar ke,elakaan pesa(at ter-ang yang ter&a*i *i 5n*onesia se&ak tahun 7#"# yang *ikutip *ari (((.(ikipe*ia.,om. Garu*a 5n*onesia Pener-angan ; a*alah pesa(at )okker )029 Garu*a 5n*onesia yang se*ang *alam pener-angan tanpa penumpang *ari Denpasar menu&u Sura-aya *an mena-rak lereng Gunung .romo *i ketinggian +.200 kaki pa*a + Maret 7#"#. Keempat a(aknya te(as. Se-uah pesa(at )okker )029 Garu*a 5n*onesia terli-at musi-ah pa*a 77 8uli 7#"#. Pesa(at -ernama Mam-eramo itu *alam pener-angan *ari .an*ara 1alang .etutu (6ampung$ menu&u Me*an *ipiloti Kepten A.@. 6ontoh mena-rak *in*ing Gunung Pertektekan, anak Gunung Si-ayak *alam pen*ekatan (approa,hing$ untuk men*arat *i .an*ara Polonia, Me*an. Kesemua ! a(ak *an " penumpangnya te(as. ! April 7#9" Garu*a 5n*onesia Pener-angan 0; , *ari .an*a A,eh &atuh pa*a saat men*arat *i run(ay 0 .an*ara Polonia, Me*an, *alam ,ua,a -uruk. 29 penumpang *an a(ak te(as. 7" 8uni 7##+0 Garu*a 5n*onesia 9+ , pesa(at ter-akar setelah o/errun aki-at a-orting take off oleh pener-angnya *i .an*ara )ukuoka, 8epang saat akan take off menu&u 8akarta, 5n*onesia. ; *ari 2" penumpang te(as. 2+ Septem-er 7##"0 Garu*a 5n*onesia Pener-angan GA 7 2, &atuh *i ka(asan pegunungan *ekat Me*an, 5n*onesia> musi-ah pesa(at ter-uruk *alam se&arah 5n*onesia> semua 222 penumpang *an 72 a(ak pesa(at

te(as. 7! 8anuari 20020 6ion Air Pener-angan 810;9+. ; 8uli 200!0 6ion Air Pener-angan ;;2 *i Palem-ang 70 8anuari 200 0 6ion Air Pener-angan "9# gagal lepas lan*as *ari Ken*ari, Sula(esi 1enggara. 7 )e-ruari 200 0 6ion Air Pener-angan Septem-er 7+!7 terperosok *i .an*ara Selaparang, Mataram, %1..

200 0 Pesa(at .oeing ";"0200 Man*ala Airlines Pener-angan R5 0#7 gagal take off *ari .an*ara Polonia Me*an *alam pener-angan menu&u 8akarta, lalu menero-os pagar -an*ara *an mena-rak perumahan pen*u*uk *an masyarakat *i 8l. 8amin Ginting Me*an. Dari 77" orang penumpang *an a(ak, hanya 7" yang selamat. Kor-an *ari masyarakat *i *arat, !7 orang *inyatakan te(as. Gam-ar 7. 1ingkat Ke,elakaan Pesa(at tahun 7##"07###

Sum-er : (((.knkt.go.i* ! Maret 200+ 0 6ion Air Pener-angan 5' 9#9" *ari Denpasar 0 Sura-aya yang mem-a(a 7 + orang tergelin,ir saat men*arat *i .an*ara 8uan*a karena ,ua,a -uruk, semua penumpang selamat. Mei 200+0 .ata/ia Air Pener-angan 9!; &urusan 8akarta 0 <&ung Pan*ang 0 Merauke setelah -e-erapa saat mengu*ara pilot meminta -alik ke -an*ara, pa*a saat

men*arat -an pe,ah *an pesa(at tergelin,ir *i lan*asan pa,u .an*ara Soekarno :atta, 72" penumpang selamat, ! orang luka0luka. 7 8anuari 200"0 A*am Air Pener-angan "! *ari 8akarta 0 Mana*o /ia Sura-aya. Pesa(at mengangkut #+ penumpang *an + a(ak. Status pesa(at sampai *engan saat ini -elum *iketahui. 27 )e-ruari 200" .oeing ";"0;00 A*am Air Pener-angan K5 7"2 *alam pener-angan *ari 8akarta 0 Sura-aya tergelin,ir saat men*arat *i .an*ara 8uan*a, Sura-aya. Pesa(at mengalami kerusakan namun semua penumpangnya selamat. (Detik,om$. " Maret 200" Garu*a 5n*onesia Pener-angan GA0200 &urusan 8akarta0Aogyakarta mengalami ke,elakaan *an mele*ak *i -an*ara A*i Su,ipto Aogyakarta saat melakukan pen*aratan, *ari 7;; penumpang yang masuk manifest *an " kru pesa(at, !# orang te(as. 4) K!s!"a#atan p!n!r1an.an 1iga pihak yang sangat -erpengaruh *alam keselamatan pener-angan yakni, regulator, operator *an penumpang itu sen*iri. %amun *alam hal ini faktor keselamatan le-ih *ise-a-kan oleh maskapai se-agai operator pener-angan. Konsep lo( ,ost -arrier (633$ yang *ilakukan *engan menekan -iaya operasional ternyata menga-aikan faktor keselamatan. <ntuk menekan harga tiket, strategi yang *iterapkan 633 pa*a umumnya a*alah *engan hanya memakai satu tipe pesa(at, utilisasi se-uah pesa(at semaksimal mungkin, turn around time *i *arat seminimum mungkin. Penggunaan pesa(at se,ara terus menerus terse-ut ti*ak *iikuti *engan pera(atan (maintenance$ pesa(at -aik *ari maskapai sehingga potensi pesa(at mengalami kerusakan ,ukup tinggi. Maskapai pener-angan s(asta kian -anyak *an marak *engan praktik perang tarif yang seolah tak terhin*arkan. Di satu pihak, -isnis &asa pener-angan yang kian kompetitif ini mem-uat ketatnya &a*(al para pilot yang menye-a-kan mereka kurang ,ukup istirahat 5) P!rsain.an /an. ti a- s!*at antar #as-apai p!n!r1an.an

4perator -aru menerapkan tarif murah meskipun -elum men,apai status low cost airlines. 8a*i a*a kesen&angan antara penerimaan *an pengeluaran. Se&umlah operator -aru -erhasil -ertahan karena a*a in&eksi mo*al atau lantaran su-si*i silang. 4perator lama maupun -aru mengha*api pro-lem yang ti*ak mu*ah. Mereka mempere-utkan pangsa pasar yang ter-atas. Mereka mempere-utkan rupiah, pa*ahal ke-anyakan utang *i *enominasi *alam *olar AS.1er&a*i pertarungan *an persaingan yang ti*ak sehat antar maskapai yang se-enarnya -isa *ihin*ari &ika regulator se&ak a(al -ersikap selektif. :al terse-ut -eraki-at ter&a*inya perang tarif antar maskapai pener-angan *engan pem-erlakuan tarif semurah0murahnya *engan menekan -iaya operasional *engan ,ara mengurangi -e-erapa kenyamanan termasuk keselamatan pener-angan. III) P!#1a*asan Dalam sistem transportasi nasional yang memiliki sasaran ter,iptanya penyelenggaraan transportasi yang : B @fektif *alam arti: Selamat, aksesi-ilitas tinggi, terpa*u, kapasitas men,ukupi, teratur, lan,ar *an ,epat, mu*ah *i,apai, tepat (aktu, nyaman, tarif ter&angkau, terti-, aman, *an polusi ren*ah. B @fisien *alam arti: .e-an pu-lik ren*ah *an utilitas tinggi. Dalam sistem transportasi nasional yang memiliki fungsi antara lain : B Se-agai unsur penun&ang (servicing) Menye*iakan &asa transportasi yang efektif *an efisien untuk memenuhi ke-utuhan sektor lain, sekaligus &uga -erfungsi ikut menggerakkan *inamika pem-angunan nasional serta se-agai in*ustri &asa yang *apat mem-erikan nilai tam-ah.

Se-agai unsur pen*orong (promoting) Menye*iakan &asa transportasi yang efektif untuk menghu-ungkan *aerah terisolasi *engan *aerah -erkem-ang yang -era*a *i luar (ilayahnya *an?atau luar negeri sehingga ter&a*i pertum-uhan perekonomian yang sinergis. Dari uraian *i atas *apat *iketahui mengenai pentingnya men,iptakan

sistem transportasi yang efektif *an efieien *engan memperhatikan aspek0aspek yang mempengaruhi termasuk *alam keselamatan transportasi u*ara. Dari permasalahan0permasalahan yang mun,ul terse-ut *apat *ilakukan -e-erapa upaya untuk menangani permasalahan antara lain : 1) P!n.a0asan P!#!rinta* Dalam hal ini pemerintah -erfungsi se-agai regulator yakni pihak yang mengeluarkan regulasi penting khususnya mengenai transportasi u*ara. Dalam hal pengoperasian pesa(at ter-ang komersial, setiap maskapai pener-angan harus terle-ih *ahulu memiliki A43 (Aircraft Operating Certificate atau Sertifikasi Pengoperasian Pesa(at$ *an setiap organisasi pera(atan pesa(at ter-ang (la=im *ise-ut &uga Maintenance, Maintenance Organi$ation$ yang *iter-itkan oleh Dit&en :u-u*. Ke(a&i-an Dit&en :u-u* terha*ap para pemegang A43 *an AM4 a*alah mem-ina, menga(asi, menyuper/isi, *an mengen*alikan para operator?airlines *an MR4. Dit&en :u-u* &uga -ertanggung &a(a- *alam pener-itan licence -agi para personel seperti pilot *an mekanik, &uga pener-itan otorisasi -agi dispatc!er (mekanik atau pilot yang -erhak mengi=inkan pesa(at untuk ter-ang$ *an pener-itan Certificate of Airwort!iness (3oA, sertifikat kelaikan ter-ang$ -agi pesa(at ter-ang yang akan -eroperasi. Dengan peranan Dit&en :u-u* yang se*emikian -esar &elas -ah(a hitam putihnya para pelaku -isnis pener-angan ti*ak akan terlepas *ari se&auh mana Dit&en :u-u* melaksanakan fungsi *an tanggung &a(a-nya se,ara tepat. Semua pesa(at ter-ang yang masuk *an *ioperasikan oleh maskapai epair and Over!aul "tation#M O$ (a&i- memiliki sertifikat AM4 (Approved

pener-angan 5n*onesia harus melalui i=in *an /erifikasi Dit&en :u-u* untuk memperoleh 3oA, ti*ak terke,uali -ila pesa(at terse-ut -ukan pesa(at -aru. Peran sentral *an ke(a&i-an pemerintah *alam men&aga keselamatan transportasi seharusnyalah -ersifat proaktif *an -ukannya reaktif setelah ter&a*inya ke,elakaan. 2) M!#p!r-!tat K!s!"a#atan Departemen Perhu-ungan akan mem-atasi usia pesa(at u*ara &et yang -oleh *ioperasionalkan pertama kali oleh maskapai pener-angan nasional yakni maksimal 70 tahun *an "0.000 pen*aratan. <ntuk menghin*ari a*anya -ias tanggung &a(a- apa-ila ter&a*i sesuatu, seyogianya, maskapai pener-angan ti*ak melakukan pera(atan pesa(at sen*iri ke,uali dail% maintenance. epair, Minor <ntuk melakukan "c!edule Maintenance (B% Calendar and # or &lig!t 'ours$ *an (n) "c!edule Maintenance (Ma*or epair,On Condition$ se-aiknya menggunakan &asa MR4 seperti +aruda Maintenance &acilit% (GM)$, Merpati Maintenance &acilit% (MM)$, *an fasilitas serupa lainnya. Pera(atan pesa(at yang tepat untuk men&aga keselamatan pener-angan memang mungkin -erharga mahal, tetapi akan le-ih mahal lagi apa-ila ter&a*i ke,elakaan. Dengan a*anya kor-an &i(a, aset pesa(at yang hilang, santunan yang harus *i-ayar, kemungkinan *ituntut *i penga*ilan, reputasi perusahaan yang rusak, -ahkan kre*i-ilitas pemerintah pun mungkin akan turun. 2) P!r!#a6aan P!sa0at <ntuk ke-anyakan maskapai pener-angan, &a(a-an *ari pertanyaan kapan pesa(at ter-ang su*ah *ianggap tua a*alah ,ukup se*erhana, -ila umur (useful life$ keekonomian pesa(at terse-ut su*ah -erakhir. %amun, se-uah pesa(at ter-ang yang su*ah *ianggap tua oleh suatu negara, misalnya, mungkin masih *ianggap ,ukup mu*a oleh negara lain.

<mur pesa(at ter-ang ti*ak hanya *itentukan *ari -erapa tahun se&ak a(al ter-ang, tetapi &uga -erapa -anyak flig!t c%cle (take off#landing atau lepas lan*as *an men*arat$ yang pernah *ilakukannya. 4) P!n!nt+an ,atas Tari7 P!sa0at +nt+- M!n.*in ari P!rsain.an Ti a- S!*at Pemerintah -erupaya mem-alikkan kea*aan *engan menaikkan tarif referensi. 1arif referensi merupakan alat agar maskapai pener-angan ti*ak melanggar komponen keamanan ter-ang. )aktor0faktor penghitung yang masuk *alam tarif referensi itu antara lain men,akup asuransi, -iaya pera(atan pesa(at, mana&emen, tingkat keterisian penumpang " C, aumsi harga a/tur Rp !.+00 *an pa&ak pertam-ahan nilai (PP%$. Kenaikan tarif referensi *iperkirakan sekitar ;0 C, ti*ak akan mengurangi perang harga tetapi akan -er*ampak positif terha*ap keselamatan penumpang *an masa *epan airlines yang -ersangkutan. Dengan ongkos pesa(at yang relatif sama maka mana&emen airlines akan *ipaksa kreatif, efisiensi *i segala lini, memasuki segmentasi yang tepat *an mem-angun kualitas pelayanan yang prima. Kenaikan tarif referensi harus *isusul ke-i&aksanaan lain untuk mengamankan pasar *omestik. Se-etulnya penentuan tarif angkutan u*ara telah *iatur *alam Keputusan Menteri Perhu-ungan %omor 9 tahun 2002 tentang mekanisme penetapan *an formulasi perhitungan tarif penumpang angkutan u*ara niaga 1arif *asar a*alah -esaran tarif yang *inyatakan *alam nilai rupiah per penumpang kilometer>. 1arif &arak a*alah -esaran tarif per rute pener-angan per satu kalo pener-angan, untuk setiap penumpangyang merupakan hasil perkalian antara tarif *asar *engan &arak serta *engan memperhatikan faktor *aya -eli. 1arif normal (normal fee$ a*alah tarif &arak tertinggu yang *ii&inkan *i-erlakukan oleh perusahaan angkutan u*ara *an *itetapkan oleh Menteri Perhu-ungan. 1arif -atas a*alah tarif &arak tertinggi? maksimum yang *ii&inkan *i-erlakukan oleh perusahaan angkutan u*ara *an *itetapkan oleh Menteri Perhu-ungan.

.esaran tarif *asar *an tarif &arak *iusulkan oleh Direktur 8en*eral kepa*a Menteri untuk *itetapkan setelah *ilakukan pem-ahsan terle-ih *ahulu *engan: a. asosiasi perusahaan angkutan u*ara> -. perusahaan angkutan u*ara ,. pengguna &asa angkutan u*ara .esaran tarif *asar *an tarif &arak *isampaikan oleh Direktur 8en*eral se-agiamana *imaksu* *alam ayat (7$ *isampaikan se,ara tertulis *engan melampirkan: a. perhitungan -iaya operasi pesa(at u*ara -. &ustifikasi penyesuaian tarif *asar *an atau tarif &arak ,. hasil -ahasan *engan masyarakat transportasi u*ara Menteri menetapkan -esaran tarif *asar *an atau tarif &arak se-agaimana *iusulkan Direktur 8en*eral *engan mempertim-angkan kon*isi ekonomi, sosial *an politik. 1arif *asar *i peroleh *ari hasil perhitungan -iaya pokok rata0rata *itam-ah keuntungan. .iaya pokok *imaksu* ter*iri *ari komponen -iaya, yaitu: a. -iaya langsung, ter*iri *ari -iaya tetap *an -iaya /aria-le> -. -iaya ti*ak langsung ter*iri *ari -iaya organisasi *an -iaya pemasaran. %amun tarif seperti *iatur *alam Kepmen *iatas hanya mengatur -atas atas tarif se*angkan -atas -a(ah tarif angkutan u*ara -elum *iatur se,ara &elas mengingat tarif *iperoleh *ari -esarnya -iaya pokok *itam-ah keuntungan. Dengan konsep -iaya operasional yang *itekan memnugkinkan maskapai pener-angan tetp memperoleh keuntungan (alaupun tarifnya murah. 5) P!r"+ a an/a san-si *+-+# /an. t!.as -!pa a #as-apai /an. ti a- #!n!rap-an -!s!"a#atan "a/a-

Maskapai yang menga-aikan keselamatan perlu men*apat sanksi yang tegas *engan lan*asan hukum yang kuat. Seringkali pelanggaran yang ter&a*i kurang *iperhatikan. Pemerintah -ertin*ak setelah ter&a*i ke,elakaan. 1entu sa&a penumpang se-agai konsumen sangat *irugikan mengingat konsumen -erhak untuk men*apatkan rasa aman *alam pelayanan transportasi. Sanksi yang *apat *i-erikan sangat -er/ariasi tergantung tingkat kesalahannya. Sanksi terse-ut *apat -erupa teguran, penun*aan i=in, atau -ahkan men,a-ut i=in usaha maskapai pener-angan. Diharapkan *engan a*anya sanksi tegas terse-ut *apat menim-ulkan efek &era kepa*a maskapai pener-angan sehingga le-ih memperhatikan semua aspek yang harus *ipenuhi khususnya keamanan *an keselamatan. I%) P!n+t+p Dari hasil pem-ahasan *i atas *apat *iam-il -e-erapa kesimpulan *an rekomen*asi yang *apat *iam-il yakni : 5D.7 K!si#p+"an 7. Angkutan u*ara a*alah setiap kegiatan *engan menggunakan pesa(at u*ara untuk mengangkut penumpang, kargo, *an pos untuk satu per&alanan atau le-ih *ari satu -an*ar u*ara ke -an*ar u*ara yang lain atau -e-erapa -an*ar u*ara (PP %o. !0 th 7## tentang Angkutan <*ara$. 2. Kegiatan angkutan u*ara ter*iri atas : a. Angkutan <*ara %iaga. -. Angkutan <*ara .ukan %iaga.. ;. Permasalahan Dalam 1ransportasi <*ara : Ren*ahnya penga(asan terha*ap maskapai pener-angan *i 5n*onesia Kon*isi pesa(at yang su*ah tua *an kurang layak 1ingginya angka ke,elakaan pener-angan *i 5n*onesia

Keselamatan pener-angan Persaingan yang ti*ak sehat antar maskapai pener-angan

!. :al yang harus *ilakukan untuk men,iptakan transportasi u*ara yang aman *an efektif a*alah : 7. Penga(asan Pemerintah 2. Memperketat Keselamatan ;. Perema&aan Pesa(at !. Penentuan .atas 1arif Pesa(at untuk Menghin*ari Persaingan 1i*ak Sehat . Perlu a*anya sanksi hukum yang tegas kepa*a maskapai yang ti*ak menerapkan keselamatan layak 5D.2 R!-o#!n asi 7. Pemerintah seharusnya le-ih ketat *alam mener-itkan Certificate serta Aircraft Obligation Certificate, 2. 1arif referensi harus segera *iterapkan agar maskapai pener-angan ti*ak melanggar komponen keamanan ter-ang. Air Operation

$a7tar P+sta-a

.u*i Setia(an, @*i, 200", Mencermati -elaikan Terbang .esawat Tua (((.pikiranrakyat.,o.i*, *iakses 7 Maret 200". Angkasa,200!. .enerbangan /asional0.erketat -eselamatan, 1adikan -ompetitif, Grame*ia.8akarta 1amin, 4fyar, 2000, .erencanaan dan .emodelan Transportasi, Pener-it 51., .an*ung. (((.sinarharapan.,o.i*, Men%elamatkan Tranportasi (dara, *iakses 7 Maret 200". (((.knkt.go.i*, Annual Air Transportation Accident ate, + Maret 200"00;07

Anda mungkin juga menyukai