Anda di halaman 1dari 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hiperemesis Gravidarum 1. Definisi Hiperemesis gravidrum adalah muntah yamg terjadi pada awal kehamilan sampai umur kehamilan 20 minggu. Keluhan muntah kadang-kadang begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga dapat mempengaruhi keadaan umum dan mengganggu pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi dan terdapat aseton di dalam urin. (Prawirohardjo, 20 ! Hiperemesis gravidarum digambarkan sebagai muntah yang tidak terkontrol, dehidrasi,gangguan elektrolit, ketonuria dan penurunan berat badan lebih dari "# ($egr%yniak, &epke, et al. 20 2!. 'sidosis sendiri berkembang dari kelaparan ((unningham, )eveno, et al. 20 0! 2. Epidemio o!i dan "a#$or %esi#o *tiologinya belum pasti, diduga ada hubungannya dengan paritas, hormonal, neurologi+al, metabolik, stres psikologis, kera+unan dan tipe kepribadian.mual dan muntah merupakan hal yang biasa dalam kehamilan, mengenai ,0# - -"# wanita hamil. .edangkan hiperemesis sendiri 0,/# - 2,/# dari semua kehamilan. ($egr%yniak, &epke, et al. 20 2! &. Pa$ofisio o!i Hiperemesis berhubungan dengan tingginya atau peningkatan se+ara +epat kadar serum hormon-hormon kehamilan.$alaupun stimulusnya belum diketahui se+ara pasti, namun putative +ulprits diantaranya human (horioni+ 0onadotropin (h(0!, estrogen, progesteron, leptin, pla+ental growth hormone, prolaktin, tiroksin dan hormon adrenokortikal. 1aktor lain yang berhubungan diantaranya hipretiroidisme, kehamilan mola sebelumnya, diabetes, penyakit gastrointestinal dan asma. Pada studi lain ditemukan adanya hubungan antara in2eksi kronik Helicobacter
10

pylori dengan terjadinya hiperemesis gravidarum. .ebanyak 3 ,-# perempuan hamil dengan hiperemesis gravidarum yang diteliti pada studi tersebut menunjukkan hasil tes deteksi genom H. pylori yang positi2. ((unningham, )eveno, et al. 20 0! '. (anifes$asi K inis .e+ara klinis, heperemesis gravidarum dibedakan atas / tingkatan, yaitu (Prawirohardjo, 20 !4 4 5ingkat

6untah yang terus menerus, timbul intoleransi terhadap makanan dan minuman, berat badan menurun, nyeri epigastrium, muntah pertama keluar makanan, lendir dan sedikit +airan empedu dan yang terakhir keluar darah. 7adi meningkat sampai 00 kali per menit dan tekanan darah sistolik menurun. 6ata +ekung dan lidah kering, turgor kulit berkurang, dan urin sedikit tetapi masih normal. 5ingkat 2 4 0ejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, haus berat, sub-2ebril, nadi +epat dan lebih dari 00- 80 kali per menit, tekanan darah sistolik kurang dari -0 mmHg, apatis, kulit pu+at, lidah kotor, kadang ikterus, aseton, bilirubin dalam urin dan berat badan +epat menurun. 5ingkat / $alaupun kondisi tingkat 999 sangat jarang, yang mulai terjadi adalah gangguan kedasaran (delirium-koma!, muntah berkurang atau berhenti, tetapi dapat terjadi ikterus, sianosis, nistagmus, gangguan jantung, bilirubin dan proteinuria.

). Dia!nosis
11

:ari diagnosis didapatkan amenorea, tanda kehamilan muda dan muntah yang terus menerus. Pada pemeriksaan 2isik didapatkan keadaan pasien lemah, apatis sampai koma, nadi meningkat sampai 00 kali per menit, suhu meningkat, tekanan darah turun atau adanya tanda dehidrasi lain. Pada pemeriksaan elektrolit didapatkan penurunan kadar natrium dan klorida. :itemukan keton di dalam urin. (Prawirohardjo, 20 !

*. Dia!nosis Bandin! :iagnosis banding muntah-muntah selama kehamilan ($egr%yniak, &epke, et al. 20 2!4 5irotoksikosis Ketoasidosis diabetik Penyakit 'ddison Hiperkalsemia 0astroparesis 0astritis dan ;lkus peptikum 4 ;lkus peptikum pada ibu hamil biasanya adalah penyakit ulkus peptikum kronik yang mengalami eksaserbasi. 0ejalanya adalah nyeri epigastrik yang berkurang dengan makanan atau antasid dan memberat dengan alkohol, kopi, atau <'97.. 7yeri tekan epigastrik, hematemesis, dan melena dapat ditemukan Pankreatitis 'pendisitis 4 Pasien dengan apendiksitis akut mengalami demam dan nyeri perut kanan bawah. ;niknya, lokasi nyeri dapat berpindah ke atas sesuai usia kehamilan karena uterus yang semakin membesar. 7yeri dapat berupa nyeri tekan dan nyeri lepas. :apat ditemukan tanda =ryan (timbul nyeri bila uterus digeser ke kanan! dan tanda 'lder (pasien berbaring miring ke kiri dan letak nyeri tidak berubah!. Acute fatty liver pada kehamilan 4 Pada penyakit ini ditemukan perburukan 2ungsi hati yang terjadi +epat disertai dengan gejala
12

kegagalan hati seperti hipoglikemia, ganguan pembekuan darah, dan perubahan kesadaran sekunder akibat ense2alopati hepatik. Penyebab kegagalan hati akut yang lain harus disingkirkan, misalnya kera+unan parasetamol dan hepatitis virus akut. <bstruksi usus Hepatitis =atu saluran kemih 9n2eksi saluran kemih ;remia Drug-induced 6igraine Penyakit pada sistem sara2 pusat Penyakit vestibular +. Komp i#asi 6aternal 4 'kibat de2isiensi tiamin (= ! akan menyebabkan terjadinya diplopia, palsi nervus >9, nistagmus, ataksia dan kejang. ?ika hal ini tidak segera ditangani, akan terjadi psikosis Korsako22 (amnesia, menurunnya kemampuan untuk beraktivitas!, ataupun kematian. <leh karena itu, untuk hiperemesis tingkat 999 perlu dipertimbangkan terminasi kehamilan. (Prawirohardjo, 20 menimbulkan komplikasi langsung. ! :iantaranya perdarahan Penurunan berat badan yang signi2ikan (lebih dari "#!, dapat antepartum. ($egr%yniak, &epke, et al. 20 2!

1etal 4

13

Penurunan berat badan yang kronis akan meningkatkan kejadian gangguan pertumbuhan janin dalam rahim (9;0&!. (Prawirohardjo, 20 ! =ayi akan lebih berisiko lahir prematur, ukuran lebih ke+il dari usia gestasional, berat lahir rendah dan skor 'P0'& @, pada " menit pertama. ($egr%yniak, &epke, et al. 20 2! Hasil penelitian meta-analisis yang dilakukan oleh >eenendaal dan kolega, terdapat hubungan antara ibu yang menderita hiperemesis dengan kejadian kanker testikular. Hal ini berhubungan dengan ketidak seimbangan hormonal. Peningkatan estradiol in-utero pada wanita dengan hiperemesis dapat men+egah testis bayi desenden. ,. Pena$a a#sanaan o :iet 6odi2ikasi dari jumlah dan ukuran makanan yang dikonsumsi seharihari dapat mengurangi gejala. 6akanan dan minuman dengan jumalh yang sedikit namun dengan 2rekuensi yang lebih banyak dapat membantu men+egah mual dan muntah. 6akanan harus mengandung lebih banyak karbohidrat daripada lemak dan protein. 7amun makanan yang mengandung banyak protein dapat menurangi gejala. 6akanan ringan seperti ka+angka+angan dan produk susu baik untuk diberikan. 6inuman yang mengandung elektrolit dan suplemen lain juga disarankan. Hindari makanan yang memi+u mual dan muntah. ($egr%yniak, &epke, et al. 20 2! o 0aya hidup $anita hamil dengan hiperemesis harus menghindari stress dan mendapatkan istirahat total. 'pabila dukungan emosional diperlukan pasien dapat berkonsultasi dengan psikolog untuk meringankan gejala. ($egr%yniak, &epke, et al. 20 2! o (airan intravena
14

(airan untravena yang diberikan harus dapat menggantikan kehilangan volume intravaskular. &ehidrasi untuk mengganti kehilangan elektrolit sangat diperlukan, namun harus diberikan dengan hati-hati. ($egr%yniak, &epke, et al. 20 2! (airan kristaloid diberikan untuk koreksi dehidrasi, ketonemia, kehilangan elektrolit dan gangguan keseimbangan asam dan basa. ((unningham, )eveno, et al. 20 0! o 5hiamine 5iamin diberikan untuk men+egah ense2alopati $erni+ke ((unninham, )eveno, et al. 20 0!. .uplemen diberikan per oral ," mg per hari. 'pabila tida dapat diberikan se+ara oral maka tiamin dapat dien+erkan dalam 00ml +airan salin normal dan diberikan se+ara in2us selama /0 menit sampai tiap minggu. ($egr%yniak, &epke, et al. 20 2! o 'ntiemetik =eberapa obat umum diberiakn sebagai antiemetik untuk mengontrol mual dan muntah selama kehamilan. <bat-obatan tersebut tidak boleh diberikan sebelum usia kehamilan 2- 8 minggu karena dapat menimbulkan e2ek detrimental dalam perkembangan janin. 7amun terdapat data yang menunjukan penggunaan antagonis dopamin, 2enotia%in dan histamine re+eptor blo+ker kurang menimbulkan teratogenik. <ndansetron merupakan antagonis "-H5/ yang bekerja di sistem sara2 pusat dan sistem sara2 peri2er. =ekerja terutama di ..P namun juga bekerja memper+epat pengosongan lambung. ($egr%yniak, &epke, et al. 20 2!. Pada penelitian yang dilakukan oleh Pastemak dkk, ondansetron yang diberikan selama kehamilan tidak berhubungan se+ara signi2ikan meningkatkan resiko kelainan 2etal. o .teroid 6ekanisme steroid diperkirakan menimbulkan e2ek pada pusat muntah di otak. Karena dibutuhkan dosis tinggi, dikhawatirkan terjadi penurunan kerja adrenal-pituitary. .alah satu penelitian menunjukkan muntah berkurang dalam
15

jam

/ jam pada semua pasien yang diberikan hidrokortison 9> dosis pertama. :osis maintenan+e antara " A 8" mgBhari membantu pasien menambah na2su makan, mengembalikan masa otot dan menaikkan berat badan. .etelah keluar dari rumah sakit, dosis maintenan+e " mgBhari digunakan selama 3 A 20 minggu. 5idak ada bukti yang jelas mengenai e2ek teratogenik pada steroid. . ($egr%yniak, &epke, et al. 20 2! o ?ahe 0ejala gastrointestinal dari hiperemesis dan motion si+kness adalah sama, dan akar dari jahe Zingiber Officinale, telah diteliti untuk mengobati hiperemesis. *2ek dari jahe adalah aroma, karminati2 dan karakteristik penyerapan. Hal tersebut bekerja dalam men+egah peningkatan motilitas, menurunkan stimulus pada (5C di medulla. o 6akanan perenteral 5otal Parenteral 7utrition (5P7! dapat digunakan pada wanita hamil yang mengalami hiperemesis berat atau yang tidak dapat mengkonsumsi makanan. 5P7 merupakan sumber kalori nonprotein, biasanya berupa glukosa atau emulsi lemak, yang dapat menyediakan nitrogen, elektrolit, air dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. .umber kalori tersebut dapat men+egah ketosis, yang berkembang dari metabolisme asam lemak. . ($egr%yniak, &epke, et al. 20 2! -. Pro!nosis :engan penanganan yang baik, prognosis sangat memuaskan. 7amun pada tingkat yang berat dapat menyebabkan kematian ibu dan janin. gram jahe per hari diberikan selama 8 hari. . ($egr%yniak, &epke, et al. 20 2!

16

Anda mungkin juga menyukai