A1-15
PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK BERPENGGERAK AIR TENAGA
GRAVITASI EMPAT INLET SEBAGAI PENGGERAK GENERATOR
A. Sofwan dan Paranto WS. Putro
Jurusan Teknik Elektro, Institut Sains dan Teknologi Nasional
Jl. Moh. Kahfi II, Jagakarsa, Jakarta 12640, Indonesia
E-mail : asofwan31@yahoo.com, parantow@yahoo.co.id
ABSTRAK Pembangkit listrik berpengerak air tenaga gravitasi empat inlet sebagai penggerak
generator dipaparkandalam paper ini sebagaisuatu kajian di bidang konversi energi listrik sebagai
sumber tenaga listrik yang terbarukan. Dalam hadapi krisis energi dunia maka konversi energi air
menjadi energi listrik merupakan solusi yang ideal untuk menghasilkan energi yang bersih dan
murah. Namun sekarang ini harga penghasil energi listrik alternatif yang mendominasi pasar, masih
relatif mahal dan membutuhkan teknologi yang tinggi dan proses produksi yang sulit. Untuk lebih
dapat memaksimalkan penggunaan listrik di seluruh pelosok tanah air maka dirancanglah suatu
system pembangkit tenaga listrik berskala kecil.Agar terfokus, obyek kajian yang diambil yaitu
alternator, rumah sudu, sudu penggerak dan mekanika fluida pada katup dan pipa alir.
Kata kunci : listrik alternatif, sudu, analisis dimensi, analisis CFD.
I. PENDAHULUAN
Pelestarian lingkungan hidup dan iklim bumi
termasuk di antara tantangan global yang disadari
sepenuhnya oleh kalangan masyarakat secara
nasional maupun Internasional[1]. Sehingga
diperlukan strategi ganda untuk meningkatkan
efisiensi pemakaian energi dan sumber daya alam,
dan untuk menambah produksi energi terbarukan
serta bahan baku yang tumbuh kembali. Dengan
demikian terdoronglah usaha pengembangan
teknologi energi yang inovatif, baik di pihak
produsen, seperti pembangkit tenaga listrik dan
penghasil energi terbarukan, maupun di pihak
pemakai energi. Sumber daya alam dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan daya listrik,
olehkarenanya pemanfaatan tenaga gravitasi air
dengan 4 inlet akan dijadikan penggerak generator
guna menghasilkan energi listrik.
2.1. KAJIAN ALTERNATOR
Generator adalah sebuah mesin listrik yang
dapat mengubah daya mekanis menjadi daya listrik.
Sedangkan alternator merupakan generator elektris
yang digerakan untuk menghasilkan arus bolak
balik. Pada alternator arus listrik dibangkitkan dalam
kumparan pada saat kumparan diputarkan dalam
medan magnet. Jenis arus listrik yang dibangkitkan
adalah arus bolak-balik yang arah alirannya secara
konstan berubah-ubah dan untuk merubahnya
menjadi arus searah, diperlukan sebuah komutator
dan brush (sikat-sikat).
Gambar 1: Magnet berputar di dalam
kumparan
Bagian-bagian utama dari alternator adalah
rotor yang membangkitkan elektromagnetik, stator
yang membangkitkan arus listrik dan diode yang
menyearahkan arus. Sebagai tambahan, terdapat
pula brush yang mengalirkan arus ke rotor coil untuk
memperhalus putaran rotor dan fan untuk
mendinginkan rotor, stator serta diode. Semua
bagian tersebut dipegang oleh front dan rear frame
sebagaimana terlihat pada gambar 1.
2.2 Pemodelan Sudu dan Rumah sudu
(Housing Impeller)
Sudu merupakan bagian dari sistem
penggerak berupa pelat yang disusun secara
melingkar pada suatu poros. Rumah sudu
digunakan untuk penempatan sudu penggerak
sekaligus tempat berputarnya sudu. Berputarnya
sudu digerakkan oleh energi kinetik yang dihasilkan
oleh air yang mengalir secara vertikal. Rumah sudu
dirancang sedemikian rupa sehingga air yang telah
masuk setelah memutar sudu akan keluar dan
mengalir kembali menuju bejana penampung utama.
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND ITS EDUCATIONS 2009
A1-16
Gambar 2: Konsep Rumah Sudu Penggerak dan
Bagiannya.
2.3 Pemodelan Katup tipe Ball Valve
Katup sebagai control-gate memiliki fungsi
untuk mengatur besar kecilnya debit air yang akan
mengalir didalam pipa menuju penstock sebelum
akhirnya air mengalir menuju rumah sudu. Penstock
dipasang dan diletakkan secara kolinier dengan
lubang outlet pada katup sehingga debit dan
kecepatan air yang mengalir pada penstock di
pengaruhi oleh besar kecilnya katup yang terbuka
pada ball valve (lihat gambar 3).
Gambar 3 Ball valve
2.4 Pemodelan aliran fluida pada penstock
Teori dasar yang digunakan untuk analisis
turbin air, menyangkut perilaku fluida cair
(hidrostatika) yang meliputi teori hidrostatika dan
hidrodinamika. Basaran fluida yang terlibat dalam
perhitungan turbin air adalah tekanan (p), massa
jenis () dan viskositas (v atau ). Viskositas
dibedakan menjadi dua yaitu viskositas kinematik v
dan viskositas absolut dinamik .
Jumlah energi listrik yang dihasilkan
tergantung dari volume aliran air dari head (beda
ketinggian permukaan air pada bejana dan
penstock). Semakin besar aliran yang masuk ke
dalam penstock, maka makin besar energi listrik
yang dapat dihasilkan. Persamaan untuk mengukur
energi listrik yang dihasilkan oleh system pada
turbin Kaplan adalah sebagai berikut [2]:
gQH P =
P adalah tenaga listrik yang dihasilkan
[Watt], Q aliran rata-rata (m
3
/s), gravitasi g (m/s
2
),
kerapatan air (kg/m
3
), head statis H (m) dan
efisiensi . Simulasi CFD digunakan sebagai salah
satu cara untuk menganalisis aliran fluida pada
penstock. Analisis menggunakan CFD (Computional
Fluid Dynamic) dibutuhkan pemodelan persamaan-
persamaan aliran fluida pada rumah turbin,
diantaranya :
a) Persamaan kontinuitas
Persamaan kontinuitas (konservasi massa)
secara umum dapat dituliskan, sebagai berikut [4]:
0 ) ( = +
U
t
Dimana adalah kerapatan dan U adalah
kecepatan aliran. Pada fluida inkompresibel (U) = 0
pada keadaan steady.
b) Persamaan momentum
Persamaan gerak fluida, dimana memenuhi
persamaan konservasi momentum, sebagai berikut
[2]:
m
T
S U U P UU
t
U
+ + + = +
)) ) ( ( ( ) ( ) (