Anda di halaman 1dari 6

BAB II PENDAHULUAN 2.1.

Profil Perusahaan

KAMPUNG 99 PEPOHONAN adalah sebuah tempat hunian sekaligus sebagi tempat wisata yang terletak di Jl. KH. Muhasan II, Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Depok.Berjarak sekitar 14 Kilo meter dari tol fatmawati. Jenis produk yang dihasilkan antara lain peternakan sapi, kerbau, kambing, Rumah Potong Hewan (RPH) menghasilkan dagimg segar, krakas dan produk olahan susu sapi berupa susu segar, keju mozarela, keju edam, yughort strawberry. Kapasitas produksi untuk RPH 5 ekor perhari atau tergantung dari event yang di adakan seperti pada saat idul qurban dan aqiqah. Jumlah lini produksi terdiri dari satu lini berupa pemotongan dan pengemasan daging segar. Jumlah tenaga kerja yang di miliki 12 kepala keluarga, dan jangkauan pasar di sekitar depok, Jakarta dan bogor. 2.2. Tujuan Penerapan

Tujuan dari penerapan Sistem Jaminan Halal adalah bertanggung jawab terhadap masyarakat dalam mengkonsumsi daging hewan segar agar merasa yakin bahwa daging yang di konsumsi aman bagi kesehatan dan menjamin kehalalan produk yang dihasilkan secara sinambung dan konsisten sesuai dengan syariat islam. Oleh karena itu di perlukan sertifikasi halal yang telah ditetapkan berdasarkan fatwa MUI sebagai jaminan kehalalanya. 2.3. Ruang Lingkup Penerapan

Jangkauan penerapan sistem jaminan halal perusahaan peternakan kampung 99 pepohonan pada lingkungan perusahaan, antara lain pembelian, penerimaan bahan, pemotongan, transportasi dan distribusi sesuai dengan syariat islam.

BAB III KOMPONEN SISTEM JAMINAN HALAL 3.1. Kebijakan Halal


mempunyai komitmen untuk memproduksi

Perusahaan peternakan kampung 99 pepohonan

produk halal secara konsisten dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen termasuk konsumen muslim. akan mencapainya melalui :

Menjamin seluruh hewan dan alat yang digunakan dalam pembuatan produk adalah halal

Menjamin kekonsistenan dalam proses produksi (penyembelihan) adalah halal sesuai syariat islam

Menjamin produk akhir yang dibuat untuk pasar Indonesia disertifikasi oleh LPPOM MUI

3.2.

Tim Manajemen Halal Perusahaan peternakan kampung 99 pepohonan mengelola seluruh fungsi dan

efektivitas manajemen dalam menghasilkan produk halal dalam mengelola fungsi dan aktivitas tersebut pihak perusahaan melibatkan seluruh departemen atau bagian terkait dengan system berproduksi

3.2.1. Struktur Organisasi Manajemen Halal

LPOOM MUI

3.2.2. Tugas Umum Tim Manajemen Halal Mempersiapkan penerapan Sistem Jaminan Halal Mengembangkan dan mendokumentasikan Sistem Jaminan Halal dalam bentuk Manual Sistem Jaminan Halal Mengkoordinasikan penerapan Sistem Jaminan Halal Melakukan audit internal penerapan Sistem Jaminan Halal Membuat laporan penerapan Sistem Jaminan Halal Melakukan komunikasi dengan pihak LPPOM MUI .

3.2.3. Kualifikasi Standar Koordinator AHI : Karyawan tetap perusahaan peternakan kampung 99 pepohonan Seorang muslim yang mengerti dan menjalankan syariat Islam Berada dalam lingkup organisasi manajemen halal Berasal dari bagian yang terlibat dalam proses produksi secara umum (Quality Control, Pembelian, perawatan dan kesehatan, pemotongan, penjualan. Memahami titik kritis keharaman dan proses produksi serta Sistem Jaminan Halal. Diangkat melalui SK pimpinan perusahaan peternakan kampung 99 peternakan dan diberi kewenangan penuh untuk melaksanakan Sistem Jaminan Halal.

3.2.4. Kualifikasi Standar Anggota AHI Dibentuk untuk membantu tugas Koordinator AHI dan diangkat secara resmi dengan SK manajemen. Personil dari departemen teknis yg terlibat dalam proses halal Ditunjuk dengan memperhatikan persyaratan : - Kompetensi yang dibutuhkan (pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan pengalaman) - Bidang keahlian (pembelian, perawatan dan kesehatan, pemotongan, penjualan)

3.2.5 Tugas dan wewenang Tim Manajemen Halal 1. Tugas dan Wewenang Top Manajemen Halal Merumuskan kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan kehalalan produk yang dihasilkan. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kebijakan halal Memberikan dukungan penuh bagi pelaksanaan SJH Menyediakan fasilitas dan sarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan SJH. Memberikan wewenang kepada Ketua Manajemen Halal Internal untuk melakukan tindakan yang dianggap perlu yang berkaitan dengan pelaksanaan SJH. 2. Tugas dan Wewenang Quality Control Menyusun dan melaksanakan prosedur pemantauan dan pengendalian untuk menjamin konsistensi produksi halal. Melaksanakan pemeriksaan terhadap setiap bahan yang masuk sesuai dengan sertifikat halal, spesifikasi dan produsennya. Melakukan komunikasi dengan KAHI terhadap setiap penyimpangan dan ketidakcocokan bahan dengan dokumen kehalalan. 3. Tugas dan Wewenang Pembelian Menyusun prosedur dan melaksanakan pembelian ternak yang dapat menjamin konsistensi bahan sesuai dengan daftar bahan yang telah disusun oleh KAHI dan diketahui oleh LPPOM MUI

Melakukan komunikasi dengan KAHI dalam pembelian bahan baru dan atau pemilihan pemasok baru. Melakukan evaluasi terhadap pemasok dan menyusun peringkat pemasok berdasarkan kelengkapan dokumen halal 4. Tugas dan Wewenang Perawatan dan Kesehatan Menyusun prosedur perawatan dan kesehatan ternak untuk menjamin konsistensi halal yang telah di susun oleh Koordinator Auditor Halal Internal. Melaksanakan perawatan dan kesehatan sesuai dengan tata cara halal yang telah disusun oleh KAHI dan diketahui oleh LPPOM MUI. Melakukan pemantauan perawatan dan kesehatan ternak yang bersih, sehat dan bebas dari bahan haram Melakukan komunikasi dengan KAHI dalam perawatan dan kesehatan ternak atau hewan sembelih. 5. Tugas dan Wewenang Pemotongan Menyusun prosedur pemotongan untuk menjamin konsistensi produksi halal. Melaksanakan pemotongan sesuai dengan tata cara pemotongan halal yang telah disusun oleh KAHI dan diketahui oleh LPPOM MUI. Melakukan komunikasi dengan KAHI dalam pemotongan hewan ternak atau hewan sembelih 6. Tugas dan Wewenang Penjualan Menyusun prosedur penjualan dengan cara halal Melaksanakan penjualan sesuai dengan tata cara penjualan halal yang telah disusun oleh KAHI dan diketahui oleh LPPOM MUI Melakukan komunikasi dengan KAHI dalam pemotongan hewan ternak atau hewan sembelih

3.3.Prosedur Standard Operating Procedures (SOP) adalah suatu perangkat instruksi yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu. SOP dibuat agar perusahaan Peternakan
kampong 99 pepohonan mempunyai prosedur baku untuk mencapai tujuan penerapan Sistem Jaminan

Halal yang mengacu kepada kebijakan halal perusahaan. sop dibuat untuk seluruh kegiatan kunci pada proses produksi halal yaitu bidang pembelian, perawatan dan kesehatan, pemotongan, penjualan.

1. Standard Operating Procedures (SOP) quality control

2. Standard Operating Procedures (SOP) pembelian 3. Standard Operating Procedures (SOP) perawatan dan kesehatan 4. Standard Operating Procedures (SOP) pemotongan 5. Standard Operating Procedures (SOP) penjualan
http://htmlimg1.scribdassets.com/1c8i0j2vuowhr2q/images/33-01c74c0272.jpg

3.4 Sistem Administrasi Perusahaan peternakan kampung 99 pepohonan harus mendisain suatu sistem administrasi terintegrasi yang dapat ditelusuri (traceable) dari quality control sampai penjualan produk secara rinci dalam administrasi terkait dengan system jaminan halal. NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. Quality control Pembelian Perawatan dan kesehatan Pemotongan Penjualan DEPARTEMEN DOKUMEN

Anda mungkin juga menyukai