Anda di halaman 1dari 1

Seorang bisnisman yang cerdas tidak akan berorientasi pada bagaimana memperoleh keuntungan yang maksimal (maximizing profit),

tapi justru orientasi yang tepat adalah bagaimana menghindari kerugian (avoiding loss). Sebuah organisasi dapat tetap bertahan walaupun tidak ada keuntungan, tapi akan menjadi terhenti jika mengalami kerugian. Uraian diatas adalah gambaran dalam manajemen Safety, Health, and Environment (SHE), yaitu persoalan yang mebahas tentang bagaimana menghindari kerugian/ kehilangan (prevention of loss). Adapaun kerugian (loss) yang dimaksud mencakup : Korban Jiwa (loss of life) Gangguan kesehatan (loss of health) Kerusakan Lingkungan (loss of environmental heritage) Pemborosan energi (waste of energy) Pemborosan waktu (loss of time) Dan aspek yang lain (other scarce resources) Secara historis, manajemen safety pada dasarnya terfokus pada analisis terhadap arsip kejadian kecelakaan (records of injuries). Pendekatan seperti ini hampir sama dengan pendekatan pada proses produksi (manufacturing) yang umum dikenal dengan semboyan When its broke, fix it jika rusak, perbaiki. Pada awalnya, ISO 9000 menjadi patokan dalam menilai standar kualitas (quality standards) suatu proteksi lingkungan (environmental protection). Namun, pada perkembangannya terdapat berbagai bentuk standar internasional seperti 14000, ISO 19011, and EMAS (ECO Management and Audit Scheme) untuk menjamin sistem manajemen lingkungan (environmental management system) dan OSHAS 18001 untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja (safety and occupational health). Pendekatan ini (loss prevention) adalah elemen audit

Anda mungkin juga menyukai