Anda di halaman 1dari 5

Oleh : Ir.

Nur Hakim, MCE

Pembebanan Perjalanan pada Jaringan Jalan Tahap terakhir dari proses urutan perencanaan model transportasi adalah berkaitan dengan pilihan rute dari pembuat perjalanan antar zona yang diinginkan dengan moda transportasi dan mengakibatkan pergerakan lal lintas dalam jaringan jalan. Tahapan ini dapat dilihat sebagai model keseimangan antara perkiraan permintaan perjalanan dan penyediaan prasarana transportasi dari fasilitas fisik, dan untuk moda angkutan umum adalah frekuensi pelayanan yang tersedia.

Q IJK adalah perkiraan permintaan pergerakan antar zona, pilihan rute pengguna jalan
antar zona I dan J pada jaringan jalan dari moda transportasi K.

Q IJK
Diskripsi jaringan, ruas dan node Jalan Model jaringan Jalan

Q IJKP

dan q IJ

Gambar 1. embebanan jaringan, input dan output Deskripsi jaringan jalan Analisa perjalanan zona ditetapkan sebagai node imajimer disebut zone centroid (pusat zona). Untuk menetapkannya dari node jaringan, biasanya ditetapkan sebagai nomor integer positif. Ruas jalan imajiner yang menghubungkan zone centroid dengan jaringan jalan disebut centroid connector. Meskipun bukan merupakan ruas jalan yang nyata, centroid connector diberikan atribut sama dengan kondisi ruas jalan lainnya. Gambar 2 menunjukkan jaringan jalan yang terdiri dari 5 zone centroid, 6 centroid connector, 9 simpang, dan 12 ruas jalan. Nilai angka yang berada dalam kurung adalah impedance ruas jalan sesuai dengan arah pergerakan yang ditunjukkan. Jaringan jalan ini ditunjukkan pula dalam Tabel 1 yang memperlihatkan hubungan langsung antar node.

Oleh : Ir. Nur Hakim, MCE

(5)

(5) (8)

(2)

(3)

(4) 7 (6) 8

(4) (4)

6 (7)

(6)

(5) (4) (3)

(4)

(5)

(7) (5) (5) (4) (4) (3) (5) (8) (5) (5)

11

9 (3) (7) (7) 10 (5) (8)

(6) 12 (5) (2) (2) 13

(2) (4) 14

5 Gambar 2. Jaringan jalan Tabel 1. hubungan ruas antar node I\J 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 2 3 4 5 6 5 7 3 4 4 3 5 2 4 6 4 4 2 3 7 6 3 5 5 7 8 5 5 4 3 5 5 8 6 5 2 7 8 4 5 4 7 5 8 9 10 11 12 13 14

Oleh : Ir. Nur Hakim, MCE

Algoritma rute terpendek Tahap N II III Ruas i 1 6 Hitung impedance Bandingkan dengan j baru Tahap N-1 6 0+5=5 5< 7 5 + 8 = 13 13 < 9 5 + 5 = 10 10 < 10 5+4=9 9< 2 13 + 2 = 15 15 < 8 13 + 4 = 17 17 < 10 13 + 7 = 20 10 10 + 3 = 13 13 > 10 12 10 + 7 = 17 17 < 7 9 + 5 = 14 14 >13 9 9 + 3 = 12 12 > 10 11 9 + 5 = 14 14 < 3 17 + 4 = 21 21 < 4 14 + 4 = 18 18 < 8 14 + 5 = 19 19 > 17 13 14 + 8 = 22 22 < 14 14 + 5 = 19 19 < 5 17 + 2 = 19 19 < 13 17 + 6 = 23 Semua ruas dari node 3, 4, 5, 13 dan 14 ditolak, Urutan sudah kosong dan prosedur berakhir Putusan Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Ditolak Ditolak Diterima Ditolak Ditolak Diterima Diterima Diterima Ditolak Diterima Diterima Diterima Ditolak

IV

9 10

8 11

12 VI

Node (j) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

I 0

Total impedance ke node j II III IV V VI 15 21 18 19 5 13 10 9 14 17 22 19

I -

II

Node sebelum j III IV V 7 8 11 12

VI T i d a k b e r u b a h

1 6 7 6 6 10 9 11 11

Oleh : Ir. Nur Hakim, MCE

Hasil akhir dari rute terpendek dari node 1 ke node lainnya : Node j 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Impedance total ke node j 0 15 20 18 19 5 13 17 10 9 14 17 22 19 Node sebelum j 7 8 11 12 1 6 7 6 6 10 9 11 11

Oleh : Ir. Nur Hakim, MCE

Contoh: Bebankan pergerakan kendaraan antar zona dari zona 1 pada jaringan jalan dari Gambar sebelumnya. J Q1J 2 800 3 500 4 600 5 200

1
800 500 600 200 2100

800 800 500 1300 6

500

500

200

600

10

600

11

600

200

12

200

Anda mungkin juga menyukai