Anda di halaman 1dari 3

Solusi Ajaib Susah Dapat Kerja

Published 31 January 2013 Philosophy , Viewpoint 1 Comment Tags: amalan murah rezeki, mudah dapat kerja, solusi cepat kerja

Saya menemukan sebuah Website menarik tentang Cara efektif dalam mengatasi permasalahan yang kita alami. Berasal dari website http://cahaya-semesta.com/. Selain menterapi diri saya sendiri, barangkali bermanfaat juga bagi para pembaca, Selamat membaca. Sesungguhnya Allah menurunkan kepadaku dua keselamatan bagi umatku. Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka dan Allah tidak akan mengazab mereka sedang (mereka) beristighfar (minta ampun), bila aku (Nabi Saw) pergi (tiada) maka aku tinggalkan bagimu istighfar sampai hari kiamat. (HR. Tirmidzi) Sahabat Pemaaf, Istighfar adalah teknik kunci untuk mengosongkan atau membersihkan hati dari limbah yang tidak perlu. Istoghfar adalah mohon ampun kepada Allah dengan sebenarbenarnya. Istighfar itu sangatlah penting, sebab selain akan membersihkan hati dan menjadikan jiwa sebagai Nafsul Muthmainnah, maka beristighfar pun secara otomatis akan mengaktifkan berbagai mutiara hati yang bersemayam di dasar samudera jiwa. Tidak menjadi dosa besar sebuah dosa bila disertai dengan istighfar dan bukan dosa kecil lagi suatu perbuatan bila dilakukan terus menerus. (HR. Ath-Thabrani) Selain itu, mengenai Istighfar ini Rosulullah saw bersabda : Barangsiapa yang selalu beristighfar maka Allah akan memberinya kelapangan dalam setiap kesempitannya, dan Allah akan membukakan jalan dari kesusahannya serta Allah akan memberinya rezeki dari yang tidak di sangka-sangka. (HR. Abu Daud & Ibnu Majah) Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, jika mendapat masalah yang cukup berat, solusinya adalah dengan memperbanyak istighfar. Jika masalah yang saya hadapi mengalami kebuntuan (sulit menemukan solusinya), saya beristighfar kepada Allah sebanyak seribu kali. Allah pun memberikan saya jalan keluarnya. Itulah pengakuan dari seorang ulama besar yang menjadi guru dari Ibnu Qayyim al-Jauziyah. Itu sebabnya, di Al-Quran kita disuruh untuk bersegera beristighfar kepada ALLAH. Karena sesungguhnya istighfar itu adalah PINTU hadirnya rahmat dan karunia dari ALLAH SWT. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Q.S. 3:133-134) Seorang yang berbuat dosa lalu membersihkan diri (wudhu atau mandi), kemudian ia shalat dan memohon pengampunan Allah maka Allah akan mengampuni dosanya. Setelah berkata demikian Rasulullah mengucapkan firman Allah surat Ali Imran ayat 135: Dan orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun atas dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosa selain dari

Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan keji mereka itu sedang mereka mengetahui.(HR. Bukhari dan Muslim) Istighfar adalah salah satu bentuk dzikir atau dzikrullah yang sangat sering dilakukan oleh Rosulullah saw. Ibnu Umar radhiyallahuanhuma berkata: Sesungguhnya kami benar-benar menghitung dzikir Rasulullah shollallahu alaih wa sallam dalam satu kali majelis (pertemuan), beliau mengucapkan 100 kali (istighfar dalam majelis): Ya Rabb, ampunilah aku, terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Menerima Taubat dan Maha Penyayang. (HR Abu Dawud) Berapa banyak kita harus beristighfar setiap harinya tidaklah ditentukan oleh Rosulullah saw, tetapi kalau kita perhatikan keterangan di atas sebelumnya maka jika memungkinkan dalam sehari itu kita beristighfar minimal 100 kali dan jika sedang memiliki masalah yang cukup berat maka kita bisa meniru perilaku dari Ibnu Taimiyah yang beristighfar sebanyak 1000 kali. Namun intinya, semakin banyak kita beristighfar atau melakukan dzkir istighfar dengan sepenuh hati maka tentunya akan semakin membantu kita untuk membersihkan jiwa kita dari berbagai limbah dosa yang pernah dan sedang kita lakukan, Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. (QS Al-Ahzab ayat 41) Istighfar ini memang dahsyat, ia mampu menjadi washilah agar kita keluar dari berbagai problema kehidupan kita. Atas kehendakNya, maka Istighfar bisa membantu kita keluar dari berbagai kesempitan hidup yang tengah kita rasakan. Banyak sekali kesempitan hidup yang kini mungkin saja sedang kita rasakan, beberapa diantaranya : 1. Hidup tidak tenang alias sering gelisah 2. Waswas 3. Trauma 4. Tidak percaya diri 5. Dikelilingi oleh orang-orang yang menjengkelkan 6. Grogi ketika berbicara di depan umum 7. Grogi kalau menjadi imam 8. Kurang beriman dan sering ragu atas kekuasaan dan pengaturan Allah atasnya 9. Emosi tidak stabil 10. Sering dizalimi oleh orang lain bahkan oleh orang yang sama berkali-kali 11. Musuhan menahun 12. Pernikahan tidak harmonis 13. Mudah tergoda oleh pria/wanita lain 14. Jatuh cinta mendalam pada orang yang tidak pas dan tidak jelas 15. Sering bermaksiat 16. Banyak hutang dan sulit melunasinya 17. Dimusuhi banyak orang dengan alasan yang tidak jelas 18. Plin-plan alias tidak tegas 19. Susah memiliki anak atau keturunan 20. Susah dapat kerja 21. Susah kaya padahal sudah berusaha dan tawakkal 22. Susah khusyu sholatnya 23. Susah dipercayai orang

24. Berwajah gelap atau aura tertutup 25. Mudah sakit, seperti mudah masuk angin, maag, asma, migrain, sakit kepala utuh, dan alergi kulit 26. Rejeki seret dan terasa mampet 27. Harta yang tidak berkah 28. Anak sulit diatur 29. Pasangan tidak mencintai Mari kita OBATI berbagai kesempitan hidup yang membuat dada ini terasa sempit dan sesak dengan melakukan dzikir ISTIGHFAR dengan tulus dan sepenuh hati. OBATI dengan TOBAT. Kisah berikut, insya Allah akan membuat Anda semakin yakin bahwa berISTIGHFAR akan membuat Anda keluar dari berbagai permasalahan hidup Anda. Insya Allah. Dikisahkan, ketika Rasulullah saw sedang berkumpul dengan sejumlah sahabatnya di masjid, masuklah empat orang laki laki. Masing masing datang membawa masalah yang ingin disampaikannya kepada Rasulullah saw. Orang pertama mengeluh karena di daerahnya sudah lama tidak turun hujan. Rasulullah saw menasehatinya, Beristighfarlah! Orang kedua mengeluh karena sudah lama menikah, tapi belum juga memperoleh keturunan. Rasulullah saw menasehatinya, Beristighfarlah Orang ketiga mengeluhkan kesulitan ekonominya. Rasulullah saw kemudian menasehatinya, Beristighfarlah! Orang keempat mengeluhkan tanah pertaniannya yang sudah tidak subur lagi. Lagi lagi Rasulullah saw menasehatinya, Beristighfarlah! Abu Hurairah yang saat itu ada bersama mereka terheran heran, kemudian ia bertanya, Ya Rasulullah, mengapa kesulitannya banyak, tetapi obatnya satu? Beliau kemudian menjawab, Simaklah firman Allah dalam surah Nuh (71) ayat 10 12, Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan Hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyakkan harta dan anak anakmu, dan mengadakan untukmu kebun kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai sungai. (HR Ahmad dan Abu Dawud) Rosulullah saw mengajarkan kepada kita beristighfar, dan lafadz istighfar itu sangatlah banyak. Mulai dari Astaghfirullahal Azhim atau di tambah kalimat wa atuubu ilaiih sampai dengan Penghulunya Istighfar atau Rajanya Istighfar. Mengenai penghulu/raja istighfar ini dijelaskan dari Syaddad Ibnu Aus Radliyallaahu anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: Permohonan ampunan (istighfar) yang paling utama ialah seorang hamba yang membaca Allahumma Anta Robbii, Laa ilaaha illaa Anta kholaqtanii, wa ana abduka, wa ana alaa ahdika, wawadika mas tathotu, abuu u laka bin nimati, wa abuu u laka bi zambii, faghfirlii, fainnahuu laa yaghfiruz zunuuba illaa Anta. (artinya = Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau yang telah menciptakan diriku, aku hamba-Mu, aku selalu berada dalam ikatan-Mu dan perjanjian-Mu selama aku mampu, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang aku perbuat, aku mengaku kepada-Mu dengan dosaku, maka ampunilah aku, sebab tiada yang akan mengampuni dos. (H.R. Bukhori)

Anda mungkin juga menyukai