2.1
Bagian Perencanaan Dalam tugas perencanaan ini, perhitungan dilakukan terdiri dari beberapa
tinjauan. Peninjauan ini meliputi penentuan lintasan, alinyemen horizontal, alinyemen vertikal, penampang melintang, dan kubikasi.
2.2 2.2.1
Rumus-Rumus yang Digunakan Trase jalan Rumus-rumus yang digunakan berdasarkan buku Perencanaan Trase Jalan Raya oleh Bukhari R.A dan Maimunah, tahun 2005. Jarak lintasan d AZ dengan: d A Z = jarak dari titik A ke titik Z xA xZ yA yZ = koordinat titik A terhadap sumbu x = koordinat titik Z terhadap sumbu x = koordinat titik A terhadap sumbu y = koordinat titik Z terhadap sumbu y
( xZ xM ) ( xM xA) arc tan ( yZ yM ) ( yM yA)
( xZ xA) 2 ( yZ yA) 2
dengan: M xM yM xA = sudut di titik M (yang akan di cari) = koordinat titik M terhadap sumbu x = koordinat titik M terhadap sumbu y = koordinat titik pada awal lintasan sebelum titik M, terhadap sumbu x yA = koordinat titik pada awal lintasan sebelum titik M, terhadap sumbu y
3
xM
yM
Kemiringan jalan i A-Z = dengan: i A-Z = kemiringan jalan dari titik awal ke titik akhir eA eZ = elevasi jalan pada titik awal = elevasi jalan pada titik akhir
eZ eA x100 % d A Z
Luas tampang Untuk menghitung luas tampang digunakan rumus-rumus luas segitiga, segi empat, dan trapesium.
2.2.2 Alinyemen horizontal (Berdasarkan rumus-rumus di buku Dasar-Dasar Perencanaan Geometrik Jalan oleh Silvia Sukirman). Full circle TC = RC tan EC = TC tan 1/4 LC = 0,01745 RC dengan: R Ec Lc Tc = Jarijari lengkung minimum (m) = Sudut tangen = Jarak PI ke lengkung peralihan (m) = Panjang bagian tikungan (m) = Jarak antara TC dan PI (m)
Ls.90 .Rc c = - 2 s
s = Lc =
c
3600
2Rc
L = Lc + 2Ls p =
Ls 2 Rc (1 cos s ) 6 Rc Ls 3 Rc sin s 40 Rc 2
k = Ls
dengan: Rc = jarijari lengkung yang direncanakan (m) = sudut tangen s = sudut putar Es = jarak PI ke lengkung peralihan (m) Ls = panjang lengkung spiral (m) Lc = panjang lengkung circle (m)
Spiral Spiral Lengkung Horizontal berbentuk Spiral-Spiral adalah lengkung tanpa busur
lingkaran,
sehingga
titik
SC=CS.
Panjang
lengkung
paaeralihan
yang
dipergunakan haruslah yang diperoleh dari persamaan 18, sehingga bentuk lengkung adalah lengkung spiral dengan sudut s = . Rums-rumus lengkung spiral lingkaran spiral dapat digunakan dengan memperhatikan hal yang tersebut diatas.
2.2.3 Stationing (STA) (Berdasarkan rumus-rumus di buku Dasar-Dasar Perencanaan Geometrik Jalan oleh Silvia Sukirman).
T d1 Lc TC A
T TS CT d2
SC Ts
CS
ST
Sta TC = Sta titik A + d1 T Sta CT = Sta TC + Lc Sta TS = Sta CT + (d2 T Ts) Sta SC = Sta TS + Ls Sta CS = Sta SC + Lc Sta ST = Sta CS + Ls 2.2.4 Alinyemen vertikal (Berdasarkan rumus-rumus di buku Perencanaan Trase Jalan Raya oleh Bukhari R.A dan Maimunah, tahun 2005).
Lv diambil dengan mempertimbangkan beberapa ketentuan, yaitu: a. berdasarkan gambar 5.1 (Buku: Perencanaan Trase Jalan Raya oleh Bukhari R.A dan Maimunah, tahun 2005, hal: 34) b. berdasarkan kebutuhan akan drainase (buku: Dasar-Dasar
Perencanaan Geometrik Jalan oleh Silvia Sukirman, Tahun 1999, hal 169).
c. berdasarkan
kenyamanan
perjalanan
(buku:
Dasar-Dasar
Perencanaan Geometrik Jalan oleh Silvia Sukirman, Tahun 1999, hal 169).
dengan: Ev g1 g2 A Lv = Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = aljabar kelandaian lintasan pertama = aljabar kelandaian lintasan kedua = perbedaan aljabar kelandaian (%) = panjang lengkung (m)
Lengkung vertikal cekung Rumus-rumus yang digunakan sama dengan lengkung vertikal cembung, namun pada saat penentuan Lv diambil dengan mempertimbangkan beberapa katentuan, yaitu: a. Berdasarkan gambar 5.2 (Buku: Perencanaan Trase Jalan Raya oleh Bukhari R.A dan Maimunah,tahun 2005, hal: 34) b. Berdasarkang lengkung vertikal cekung minimum (buku: DasarDasar Perencanaan Geometrik Jalan oleh Silvia Sukirman, Tahun 1999, hal 174). c. berdasarkan kenyamanan perjalanan (buku: Dasar-Dasar
Perencanaan Geometrik Jalan oleh Silvia Sukirman, Tahun 1999, hal 174).
2.2.5 Galian (cut) dan timbunan (fill) Rumus-rumus yang digunakan adalah rumus-rumus luas segitiga, segiempat, trapesium dan untuk keadaan tertentu dipakai rumus interpolasi serta untuk perhitungan volume digunakan rumus kubus dan kerucut. Luas segiempat A = PxL
dengan:
A P L
Luas segitiga A = axt = luas segitiga (m2) = panjang sisi alas (m) = panjang sisi tegak (m)
dengan: A a t
Luas trapesium A = (a + b) x t = luas segitiga (m2) = panjang sisi atas (m) = panjang sisi bawah (m) = panjang sisi tegak (m)
dengan: A a b t
Interpolasi
Timbunan
a:b ax
= (L-x) : x = b. L b . x
ax + bx = b. L (a + b)x = b. L x =
bxL ab